Seorang pendekar agung, sang Kaisar Alkemis tunggal yang tak tertandingi, Ling Han, tewas dalam upayanya menggapai tingkatan dewa. Sepuluh ribu tahun kemudian, berbekal gulungan rahasia ‘Invincible Heaven Scroll’, ia terlahir kembali di tubuh seorang pemuda yang memiliki nama yang sama.
Sejak saat itu, jagat raya pun bergejolak saat ia mulai menantang ribuan jenius di era baru ini. Perjalanannya untuk menjadi legenda kini dimulai kembali. Di bawah kolong langit dari segala era yang pernah ada, akulah yang terkuat!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20: Meracik Pil
"Jika kau tidak mau memohon ampun, teruslah berbaring di sana. Lagipula, berbaring itu tidak melelahkan!" ucap Ling Han tenang.
Ia selalu menjadi tipe orang yang membalas kebaikan sepuluh kali lipat, namun ia juga tipe orang yang akan membalas penghinaan sepuluh kali lipat lebih keras. Karena Cheng Xiang dan adiknya ingin menindasnya, maka ia akan menginjak-injak mereka hingga mereka terlihat seperti pecundang total.
Berbaring tidak melelahkan? Memang tidak, tapi jika ada kaki yang menginjak wajahmu, masalahnya bukan lagi soal lelah atau tidak.
Cheng Xiang mengertakkan gigi begitu keras hingga gusi dan giginya berdarah. Jika bisa, ia ingin mencabik-cabik Ling Han, tapi untuk saat ini, ia terpaksa menundukkan kepalanya yang angkuh. "Maafkan aku, tolong... lepaskan aku!"
"Suaramu terlalu pelan, aku tidak dengar," sahut Ling Han datar.
"Maafkan aku, tolong lepaskan aku!" teriak Cheng Xiang kencang. Saat kata-kata itu keluar, ia merasa seluruh dunianya hancur. Martabat dan harga dirinya sebagai Tuan Muda Sulung Klan Cheng lenyap seperti gelembung yang pecah.
"Lebih bijaklah di masa depan, ada beberapa orang yang tidak boleh kau ganggu!" kata Ling Han sambil menarik kakinya. "Anggap dirimu beruntung karena suasana hatiku sedang baik hari ini."
Ini dianggap suasana hati baik? Semua orang kehilangan kata-kata. Masalah ini pasti tidak akan berakhir damai. Perseteruan berdarah antara Klan Cheng dan Klan Ling sudah di depan mata.
Shen Zi Yan menatap pemandangan itu dengan perasaan kompleks. Meskipun ia juga berada di lapis kesembilan Body Refining, kemampuannya jauh di atas rata-rata. Namun ia mulai bertanya-tanya: jika Ling Han yang baru lapis keempat saja bisa mengalahkan lapis kesembilan, bagaimana jika dia sudah mencapai lapis yang sama dengannya?
Tidak, ia tidak boleh menyesal! Baginya, Ling Han tetaplah sampah yang sudah ia tolak bertahun-tahun lalu!
Ling Han keluar dari lapangan pelatihan bersama Liu Yu Tong. Mereka duduk di bawah pohon besar dalam keheningan sejenak. Akhirnya, Liu Yu Tong bersuara, "Aku tidak menyangka seleramu seburuk itu, sampai bisa menyukai gadis dangkal dan egois seperti dia."
Ling Han tertawa lepas. "Pelayan kecilku, apakah kau cemburu?"
"Siapa yang cemburu!" Wajah Liu Yu Tong merona merah. "Jangan berhalusinasi!"
"Hei, begitukah caramu bicara pada tuanmu?" goda Ling Han. Menggoda pelayan dingin ini ternyata cukup menarik.
Liu Yu Tong mengalihkan pembicaraan. "Apa kau berencana tetap di Kota Awan Abu-abu?" Tempat ini terlalu kecil untuk naga seperti Ling Han.
"Aku akan ke Akademi Hu Yang nanti. Ayah ingin aku pergi ke sana untuk menginjak wajah para 'jenius' di sana."
Liu Yu Tong terdiam. "Kau bahkan belum bisa mengalahkanku sekarang, dan kau sudah ingin menginjak para jenius Hu Yang? Aku bukan petarung terkuat di sana, asal kau tahu."
"Lihat saja nanti," jawab Ling Han tenang.
Saat matahari terbenam, mereka kembali ke kediaman. Ling Dong Xing menyambut mereka dengan ekspresi serius yang tiba-tiba berubah menjadi tawa bangga. "Kau menghajar dua bocah Cheng itu, tapi tidak langsung memberitahu ayahmu agar aku bisa ikut senang?"
Ling Han menghela napas lega. Ling Dong Xing kemudian menjelaskan bahwa ia telah menyebarkan berita bahwa Ling Han sebenarnya sudah di lapis ketujuh Body Refining namun sengaja menyembunyikannya selama ini. Penjelasan ini lebih mudah diterima publik daripada kenyataan bahwa lapis keempat bisa mengalahkan lapis kesembilan.
"Besok kau tidak perlu ke akademi agar orang lain tidak curiga," pesan Ling Dong Xing.
Ini tepat seperti keinginan Ling Han. Ia memutuskan untuk fokus berkultivasi agar kebohongan ayahnya menjadi kenyataan. Ling Han meminta dana besar dari ayahnya dan menyuruh Liu Yu Tong membeli bahan-bahan obat serta tungku alkimia.
Ia ingin meracik "Little Cloud and Water Pill" (Pil Awan dan Air Kecil) untuk mempercepat kultivasi tingkat Body Refining. Meracik pil di lapis keempat adalah tantangan besar karena membutuhkan energi Origin yang stabil dalam waktu lama. Ling Han berencana menggunakan Pil Kembali ke Asal secara terus-menerus selama proses peracikan.
Liu Yu Tong memperhatikan tangan Ling Han yang bergerak sangat cepat saat memilah bahan-bahan. Ia terpesona; ternyata pria ini tidak hanya tahu teori, tapi benar-benar ahli dalam praktik.
Ling Han memasukkan bahan-bahan ke tungku. Tiba-tiba, api muncul di telapak tangannya—kemampuan dasar penyulutan api yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki Akar Spiritual berelemen Api.
