Conception System

Sebuah dilema di rasakan oleh pria berumur 29 tahun, dia Renaldy yang dimana dihadapan nya ada dua wanita yang sangat dicintainya lebih dari itu kedua wanita itu mengandung buah hati nya.

Di waktu sebelumnya, Renaldy sangat menyesal lantaran tidak memenuhi keinginan sang ibu, Fatmawati.

Setelah kecelakaan di kapal Fery, Fatmawati sempat dirawat namun, penyakit paru-paru basah nya sudah tidak tertolong dan saat terakhir, Fatmawati memegang tangan Renaldy dan sang istri, Ayunda yang saat itu ada di samping Renaldy.

"Endy, Ayu. Jangan menyerah ya! Suatu hari nanti ibu yakin. Kalian akan dikaruniai seorang anak."

Mendengar perkataan ibunya itu, Ayunda dan Renaldy menitihkan air mata nya.

"Maaf, ibu. Sampai saat ini Endy tidak bisa mewujudkan keinginan ibu untuk memiliki seorang cucu dari Endy," jawab Endy.

"Maafkan Ayu juga ya, Bu."

Ibu Fatmawati pun hanya mengangguk kepala dan tersenyum.

Tidak lama kemudian, Sarah datang bersama suami nya dan itu lah perpisahan Renaldy dengan sang ibu juga adik nya, Sarah.

Di waktu ini, Renaldy dapat mewujudkan nya meski sang ibu belum mengutarakan keinginan nya tersebut.

Tidak hanya satu calon menantu melainkan dua calon menantu yang sudah mengandung anak nya. Namun, Renaldy masih cemas apakah Nicole masih tetap menerima dirinya dan Ayunda.

"Sebenarnya, aku sudah merasakan ini. Tatapan sewaktu Reuni SMA bukanlah kepada Januar melainkan pacar nya, kamu Ayunda," ucap Nicole dengan dingin serta tangan yang dilipatkan nya.

Ayunda yang mendengar itu, dia hanya menunduk kepala.

"Memang sudah berapa lama kalian saling mengenal?" sambung tanya Nicole.

Ayunda mengembalikan posisi kepala nya dan melihat Renaldy.

"Sebenarnya baru beberapa minggu namun, sesaat dekat dengan Renaldy. Saya merasa sudah mengenal nya selama bertahun-tahun. Tidak tahu kenapa?"

Renaldy yang mendengar nya, dia tersenyum dan menoleh kearah Ayunda.

Nicole yang melihat mereka, dia hanya menghela nafas panjang.

"Kalian ini seperti anak remaja saja. Jadi, sayang. Apa rencana mu? Mana yang kamu pilih untuk kamu nikahi? Aku atau Ayunda."

"Pilihan ku adalah kalian berdua. Kalian berdua adalah wanita yang kucintai dan aku tidak ingin meninggalkan kalian berdua."

"Hahh! Sayang, apa kamu sudah gila? Memang nya gaji seorang tentara bisa menghidupi dua istri?!" batah Nicole.

Renaldy tersenyum kecil, "Aku bisa, Nicole. Percaya kepada ku. Aku akan menghidupi kalian berdua. Bukan, berempat."

Ayunda yang mendengar itu, dia tersenyum bangga tapi tidak dengan Nicole. Dia menghela nafas panjang lagi.

"Ahufuu ... Baiklah. Jika kamu yakin, aku akan mendukung mu."

"Saya juga. Saya berjanji akan segera menyelesaikan studi kedokteran dan menjadi dokter sebelum melahirkan."

"Terimakasih, Nicole. Ayunda," jawab Renaldy dengan senyuman kecil.

Ayunda membalas senyuman itu dengan senyuman juga dan Nicole juga ikut tersenyum.

Lalu, Nicole melanjutkan ke topik ya berbeda.

"Tahan terimakasih nya. Ini belum selesai. Sekarang, tentukan siapa istri pertama mu? Dan, siapa yang akan menjalani pernikahan militer?"

Memang dalam peraturan militer, seorang pasangan yang belum menikah dan akan ingin menikah sesaat seorang itu sudah menjadi anggota maka, pihak kemiliteran akan mengadakan upacara pernikahan khusus apalagi jika sudah berpangkat perwira seperti Renaldy.

Ayunda yang mendengar itu, dia sontak memegang tangan Nicole yang ada diatas meja.

"Nicole. Bukan, kak. Kakak saja yang menikah resmi di militer dan menjadi istri pertama. Saya cukup di catatan sipil saja bersama Kak Nicole dan Renaldy sudah menjadi kebanggaan saya sendiri."

Ucapan Ayunda membuat Nicole luluh dan dia pun menerimanya.

"Kamu memang gadis yang baik. Baiklah, mari kita bertiga Bagun rumah tangga yang baik terlebih lagi ada kemungkinan. Calon suami kita yang bodoh ini akan sering dinas keluar dalam waktu lama. Jadi, bisakah kamu menemani ku?"

"Tentu saja."

Dengan ini, permasalahan dua hati telah terselesaikan dan Renaldy juga mendapatkan beberapa pemberitahuan yang sebelumnya diabaikan.

...Ding!...

...[Misi berhasil. Anda mendapatkan 100.000 sistem poin.]...

...[Selamat! Anda menemukan sosok Beta dalam kondisi prawan. Anda mendapatkan 500.000 Sistem Poin.]...

[Dua hati di dua waktu telah menyatu kembali. Anda mendapatkan Interdimensions Key.]

[Karunia Beta telah anda didapatkan. Anda mendapatkan ketrampilan pemulihan cepat.]

...[Total Saldo: 1.794.830 SP.]...

......................

Di hari terakhir nya cuti, Renaldy bersama Nicole memperkenalkan Ayunda kepada Fatmawati.

Mengetahui sang ibu menggelengkan kepalanya.

"Endy. Endy. Kamu tuh ya. Kapan kamu menjadi nakal seperti ini?"

Ayunda dan Nicole yang melihat calon suami nya tegur ibunya itu saling bertukar tawa kecil. Renaldy juga tersenyum lebar.

Pada dasarnya, Fatmawati tidak mempermasalahkan putra nya memiliki beberapa istri namun, dia meminta Renaldy untuk bersikap adil.

Berbeda dari ayahnya Nicole, Andrew Wibowo.

Disaat mengetahui putri satu-satunya dimadu oleh Renaldy sebuah pukulan keras mendarat di pipi Renaldy.

"Bajingan kamu, Renaldy! Berani-berani memadu putri ku dan memiliki calon istri yang lain disaat dia sedang sibuk mengatur pernikahan nya dengan mu."

Renaldy menerima pukulan itu dan tidak marah. Renaldy memang merasa bersalah kepada Nicole meski begitu, dia tidak ingin meninggalkan Nicole.

"Maafkan saya, Om. Meski begitu, saya akan bersikap adil dan tetap mencintai Nicole," jawab tegas Renaldy.

"Alah, omong kosong! Jika kamu yakin bisa memiliki dua istri maka tunjukkan kepada ku tekad dan cinta mu kepada putri ku," ucap Andrew.

"Dengan apa, om?"

"Bawakan aku 3 milliar rupiah dalam satu bulan! Jika tidak berhasil, maka tinggalkan putri ku dan kami bisa membesarkan anak nya tanpa bajingan seperti mu," ucap ketus Andrew.

"Siap, Om! Saya tidak akan mengecewakan anda dan Nicole."

"Bagus. Terhitung hari ini mulai lah berpikir lagi." Andrew berjalan dan menghadap jendela, "Sekarang pergi dari hadapan ku!"

"Baik, Om!"

Setelah itu, Renaldy keluar dari ruangan yang mana Nicole sudah menunggu nya.

"Sayang, bagaimana?"

Renaldy menoleh kearah Nicole dan memegang kepala nya, "Tenang saja. Aku bisa mengatasi nya. Jadi, percaya kepada ku. Apapun yang terjadi, aku tidak akan pernah meninggalkan mu."

Nicole tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya.

"Iya. Aku percaya kepada mu."

Setelah itu, Nicole dan Renaldy berpelukan.

Malam harinya, Nicole masih berada di rumah nya dan berdebat dengan ayah nya setelah mengetahui persyaratan untuk Renaldy.

"Papi! Kenapa Papi memberikan persyaratan yang sulit seperti itu? 3 Milliar?! Pengusaha saja sulit mendapatkan uang segitu dalam satu bulan. Apa segitu benci nya papi terhadap calon suami, Nicole?"

"Nicole, kamu bukan putri dari keluarga sembarangan. Kamu adalah pewaris dari keluarga Wibowo. Jadi, papi tidak ingin memiliki menantu yang hanya bisa bicara saja. Lagipula, papi tidak peduli uang itu dia akan dapatkan darimana. Tapi, Papi ingin melihat tekad dan ketulusan dari Renaldy. Kamu paham, Nicole?"

Nicole terdiam, dia menundukkan kepalanya sambil mengigit bibir atas nya.

Keputusan ayah nya bukanlah tanpa alasan, dia melakukan itu semua hanya untuk putri kesayangan dan Nicole mengerti hal itu.

Maka dari itu, Nicole tidak ada pilihan lain selain percaya dengan Calon Suami nya tersebut.

...\=\= Bab 16 | Pengakuan \=\=...