NovelToon NovelToon
Doa Disepertiga Malamku

Doa Disepertiga Malamku

Status: tamat
Genre:Tamat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.

Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.

Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.

Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??

Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.

Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??

Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lupa Sudah Menikah

Dya menatap sendu gundukan tanah yang tertutup oleh taburan bunga segar dengan batu nisan bertuliskan Adam Susanto.

Setelah cukup lama menatap kuburan sang ayah, Dya mengalihkan pandangan nya pada kuburan yang ada disamping kuburan sang ayah.

Sebuah kuburan dengan batu nisan yang terbuat dari batu marmer. Namun didesain dengan begitu sederhana bertuliskan nama Amera Zahrani.

Itu adalah makam sang ibu yang tidak pernah Dya kenal akan sosoknya bagaimana. Karena Amera meninggal setelah melahirkan dirinya.

"Semoga Bapak dan Ibu bisa bersama di alam sana. Berbahagia disana ya, Pak, Bu. Agar ikhlasku tidak meninggalkan sesal." gumamnya sebelum beranjak karena hari sudah kian menggelap.

Dengan di ikuti oleh Kala yang saat itu menemani Dya selama wanita berada dibukuran kedua orang tuanya. Sementara Pak Gara sendiri, tengah mengurus acara tahlilan untuk almarhum Pak Adam dirumah duka. Jadi, Pak Gara pun pamit undur diri terlebih dahulu dari pemakaman setelah proses penguburan Pak Adam selesai.

Meski sedikit menggerutu, tapi Kala tetap tinggal disana. Menemani wanita yang baru saja dia nikahi di hari pertama pertemuan mereka.

Aneh, canggung, kesal, marah, dan juga bingung. Itulah yang kini dirasakan oleh Kala, karena tiba tiba saja menjadi suami dari wanita yang baru di temui. Meski begitu, pria itu dengan ikhlas hati turun langsung untuk membantu mengurus jenazah Pak Adam.

Mulai dari memandikan hingga menjadi salah satu orang yang membawa jenazah ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Kala juga lah yang jadi salah satu orang yang turun kedalam liang lahat untuk mengantarkan sang mertua ketempat peristirahatan terakhirnya.

Dan itu murni kehendak Kala sendiri bukan atas perintah ataupun ancaman dari sang ayah. Meski tidak pernah menghendaki pernikahan ini, tapi Kala juga tidak bisa abai dengan keadaan Dya saat ini.

Kurang dari 15 menit Dya dan Kala pun sudah tiba dirumah sederhana milik Dya, yang merupakan peninggalan mendiang kedua orang tuanya.

Kedatangan Dya pun disambut oleh Bi Murni, istri dari Mang Darman. Yang sedari siang sibuk membantu menyiapkan segala keperluan pemakaman dan acara tahlilan yang akan digelar setelah sholat Isya nanti.

"Dya, lebih baik kamu mandi dulu gih. Baju kamu kotor karena tanah makam ikut terbawa dibajumu." ucap Bi Murni saat melihat keponakan nya masuk kedalam rumah.

Dan melihat gamis yang Dya kenakan kotor karena terkena cipratan tanah kuburan. Belum lagi gamisnya yang memang panjang yang lumayan menyapu jalan sepanjang Dya berjalan.

"Lagian pake baju kok panjang amat, nggak ribet apa? Ha takut apa kalau ntar jatuh karena tuh kaki nyangkut dibajunya?" gerutu Kala didalam hati. Saat ikut melihat baju Dya yang kotor.

"Nak Kala, jika mau istirahat ikut sama Dya ya kekamarnya. Istirahat didalam saja dulu, sembari menunggu waktu tahlilan tiba," lanjut Bi Murni yang kali ini bicara kepada Kala yang baru datang bersama dengan Dya.

Dya menoleh bingung pada Bi Murni saat mengijinkan pria asing itu untuk masuk kedalam kamarnya. Untuk beristirahat di sana.

"Tunggu Bi, ke_kenapa harus dikamarku? Di_dia pria Bi, dan kami bukan mahram," protes Dya yang belum menyadari akan statusnya saat ini.

"Astaghfirullah al adzim Dya, istigfar Nak. Coba ingat ingat lagi dan lihat wajahnya. Masa sama suami sendiri lupa?" tanya Bi Murni yang kaget saat Dya lupa jika pria asing itu adalah suaminya.

"Apa? Su_suami? Me_memangnya ka_kapan Dya ni___," seketika, Dya pun menghentikan ucapan nya saat ingatan nya kembali kekejadian sebelum Pak Adam menghembuskan nafas terakhirnya, lalu beristighfar sesudah nya.

"Astagfirullah al adzim, maaf Bi Dya lupa. Dya terlalu kalut dengan kondisi saat ini," ucap Dya pada akhirnya, menunduk malu.

"Ya sudah tidak apa apa, sana ajak suami mu istirahat. Setelah sholat Isya kita kumpul lagi buat mendoakan Bapak ya,"

"Iya Bi, terima kasih dan maaf sudah merepotkan Bibi dan Mang Darman,"

"Kita ini saudara Nak, mana mungkin Bibi diam saja. Apalagi selama hidupnya Bapakmu sudah banyak membantu kami. Sudah sana istirahatlah dulu mumpung masih ada waktu,"

"Iya Bi, kami masuk dulu kalau begitu. A_ayo Kak, i_ikut Dya masuk," Dya pun mengajak serta Kala saat dia mau memasuki kamarnya untuk beristirahat.

"Mmm... Kalau begitu, mari Bi saya tinggal dulu ke kamar." ucap Kala cukup sopan saat berpamitan dengan Bi Murni.

*

*

Kala mengedarkan pandangan nya, mata hazelnya menatap setiap sudut kamar yang hanya sebesar kamar mandi yang ada didalam kamarnya.

Kamar yang tidak seberapa besar, tapi cukup nyaman karena, selain bersih dan rapih, kamar itu juga wangi. Meski seprey bermotif bunga saja yang cukup mengganggu pemandangan mata kala saat ini.

"Silahkan masuk Kak. Maaf jika tempat kami kurang nyaman untuk Kakak. Kakak istirahat dulu saja di sini. Jika mau mandi nanti Dya pinjamkan baju milik anaknya Bi Murni. Siapa tahu cukup, karena kebetulan anak nya Bi Murni laki laki dan seumuran dengan ku," ucap Dya begitu keduanya tiba di kamar.

"Tidak masalah, cepat mandi lah. Aku juga ingin segera membersihkan diri," jawab Kala, yang langsung mengambil posisi duduk di ranjang milik istrinya.

"Baik Kak. Sebelumnya terima kasih karena Kaka sudah membantu mengurung jenazah Bapak."

*

🌸🌸🌸

1
Henny Dai
Biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Sulastri Almer
Luar biasa
Anonymous
keren
Nurul Laila Zulaikah
Luar biasa
Ridwan Nakku
kok aku nga Nemu yaaa Thor judul yg ini
Nurhayati Lawisa
Luar biasa
Nevol Chaniago
akhir kala akan luluh jga😀😀😀
GeNdhock AnakgeMbhock
Luar biasa
Nimas Bin Udin
lanjuut
Nimas Bin Udin
semoga Alloh memberi hidayah pada kala amiin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah semua doa mu Uda terkabulkan
Nimas Bin Udin
ppa gara munhkin
Nimas Bin Udin
alhamdullilah...
Nimas Bin Udin
semoga ada yg hamil itu dya. y aouthoor
Nimas Bin Udin
uuh sadar cewek tengel julid.
Nimas Bin Udin
sabar sabar nanti juga ketemu sama jodohnya
Nimas Bin Udin
go go go ayo biar mereka tau siapa istrinya kala
Nimas Bin Udin
iri itu namanya
Nimas Bin Udin
pancinganya nyangkut juga 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!