"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Di sebuah Restoran mewah
Gizel membelalakan matanya kaget saat melihat sebuah restoran di depannya.
"Restoran ini....." Gumamnya dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
"Ayo!" Arion menarik lembut tangan Gizel dan menuntunnya masuk ke dalam restoran.
Mereka berdua duduk di meja yang saling berhadapan Arion melambaikan tangan tak lama seorang pelayan datang membawakan buku menu.
"Pesanlah sesukamu!" seru Arion kepada Gizel sembari meletakkan buku menu ke depannya.
Gizel meraih buku menu itu dan mulai memilih makanan namun ia terdiam. Gizel tersenyum kalut ia mengingat saat dirinya dan kedua orang tuanya merayakan ulang tahun bersama tiga yahun lau, dan itu adalah ulang tahun terakhirnya bersama kedua orang tuanya.
"Aku merindukan kalian" Gumanya dalan hati, air matanya seketika menetes.
Arion menatapnya heran, "Apa dia menangis karena melihat harga di restoran ini, benar-benar wanita lucu" Gumam Arion dengan mengerutkan keningnya.
"Kenapa?" Suara bariton di depannya menyadarkan lamunannya, Gizel dengan cepat mengusap air matanya yang tidak sengaja terjatuh.
"Emh aku mau palmeli, borscht, Beef Stroganoff, dan.....minumnya aku mau minuman bery ini" Ucap Gizel sembari menunjuk-nunjuk beberapa menu.
"Aku beef stroganoff saja dan minumannya kopi" Tambah Arion.
"Baik di tunggu tuan kami akan segera siapkan makanannya" ucap pelayan itu dengan ramah dan menunduk hormat.
Arion tertawa kecil melihat Gizel yang begitu memesan banyak makanan,
"Selera makanmu bagus juga" Celetuk Arion
"Heem aku suka makanan yang lezat, sudah lama aku tidak makan makanan enak" Jawab Gizel dengan senyuman manisnya.
"Jadi selama ini makananmu sehari-harimu tidak enak?" tanyanya dengan menaikkan satu alisnya.
"Bukan begitu maksudku makanan mahal seperti ini"
Arion hanya menangguk paham dan tak ingin bertanya lebih lagi, tak butuh waktu lama makanan pun telah di hidangkan di meja mereka.
Arion dan Gizel menikmati makanan mereka dan saling bercerita dan tertawa.
"Wah wah momen yang sangat langka seorang singa yang sudah lama tidak menampakkan senyumannya kini mulai melebarkan bibirnya bersama seorang wanita" Gumam seorang pria yang telah mengikuti mereka sedari tadi.
Pria itu memotret bahkan mengambil vidio kenersamaan Arion dan Gizel untuk ia tunjukkan kepada seseorang. Pria itu menyeringai senang dan segera pergi dari restoran itu.
Arion mengantar Gizel kembali ke tokonya, ia tidak mampir dan langsung pergi karena ada pekerjaan yang mendesak.
"Sampai jumpa bay...." Gizel melambaikan tangan begitupun Arion.
Gizel menatap mobil Arion yang semakin menjauh,
"Kenapa aku merasa kesepian sekarang? saat bersama Arion aku merasa tidak kesepian bahkan selalu merasa aman dan nyaman" gumamnya, entah perasaan apa yang ia rasakan saat ini.
"Gizel" Panggil seseorang di belakangnya sehingga membuat lamunannya buyar.
"Ah kak Victor maaf aku tidak tau jika kau datang" ucap Gizel yang merasa tidak enak.
"Kenapa kau di luar dan tokomu??" Victor menatap toko bunga Gizel yang masih tertutup rapat, ia tau jika Gizel sepertinya habis keluar.
"Ahh aku baru selesai makan siang tadi kak" jawab Gizel dengan senyum dan membuka pintu tokonya dan segera menyuruh Victor untuk masuk.
"Tumben biasanya kau makan siang di dalam toko saja tanpa keluar" heran Victor.
"Emh itu aku di ajak Arion makan siang bersama"
Mendengar nama itu serontak Victor merasa kesal, namun ia tetap berusaha tenang agar Gizel tidak berfikiran buruk padanya.
"Gizel aku sarankan jangan terlalu dekat dengannya belum tentu dia pria yang baik, bisa jadi dia hanya akan memanfaatkan mu atau berbuat jahat padamu" Ujar Victor
"Heem terimakasih kak karena kau telah mengkhawatirkan aku, tapi aku merasa dia pria baik yaah.....walaupun agak menyebalkan sedikit" Jawabnya
"Dia pria jahat Gizel kau hanya belum tau identitasnya, maafkan aku karena tidak bisa mengatakan yang sebenarnya aku tidak mau dia berbuat jahat padamu" Gumamnya dalam hti sembari menatap Gizel.
"Ah kak kau mau minum biar ku buatkan"
"Boleh seperti biasa" ucapnya dan langsung
duduk di sofa.
*
Arion sampai di kantornya, ia berjalan dengan tegap dan seperti biasa tatapannya selalu membuat orang yang berhadapan dengannya langsung menunduk secara otomatis.
"Tuan dia sudah menunggu anda di ruang khusus tamu" ucap sekretaris Arion dengan menunduk hormat.
Tanpa menjawab Arion berjalan dan membuka pintu ruangan khusus tamu itu, ia melihat seorang wanita paruh baya sedikit keriput namun masih tanpak segar dan cantik yang tengah duduk menyilangkan kaki dan menyesap cerutunya.
Arion duduk di depan wanita itu sembari membuka kancing jasnya.
"Ada perlu apa kau kemari?" tanyanya dengan nada datar dan tatapan intimidasi.
Wanita paruh baya itu mematikan cerutunya dan mengeluarkan asap terakhirnya, "Arion aku kemari hanya ingin melihat keadaanmu saja, aku baru saja kembali ke Moscow dan kau tidak menyambut bibimu ini sama sekali" ucap wanita paruh baya itu.
"Cih!! untuk apa aku menyambut wanita pembohong sepertimu"
"Aku tau kau masih marah padaku atas apa yang terjadi pada adikku, tapi bagaimanapun dia sudah menitipkanmu padaku dan sudah seharusnya aku menjagamu kan??" katanya dengan santai dan wajahnya yang datar.
"Aku tidak perlu kau jaga, apa kau tidak bisa melihat bagaimana keadaanku selama ini tanpa ada dirimu pun aku bisa hidup bahkan lebih tenang" Jawabnya dengan sombong dan angkuh.
Wanita itu berdecih dan tersenyum miring, "Oke terserah kau saja, aku dengar kau pernah berjalan dengan seorang wanita siapa dia?" Tanya wanita paruh baya itu.
"Kau tidak perlu tau, itu bukan urusanmu!! haah sebaiknya kau pulang dan istirahat karena umurmu sudah tua, tidak baik jika wanita tua berkeliaran sendirian tanpa pengawal" Jawab Arion dengan enteng dan berdiri hendak meninggalkan wanita paruh baya itu.
Bukannya emosi wanita itu malah tertawa kecil, tidak satu dua kali Arion mencacinya tapi hampir setiap bertemu jadi ia sudah menjadikan cacian otu seperrti sebuah hidangan.
"Aku kemari hanya ingin memberikanmu saran, musuhmu masih berkeliaran di luar sana berhati-hatilah, dan yah soal wanitamu lebih baik kau tidak membuatnya masuk ke dalam masalahmu dan musuhmu, kau pasti tau maksudku nak" Wanita paruh baya itu menepuk pundak Arion dua kali dan pergi dari sana.
"Cih wanita tua sial!!!" umpatnya.
"Nyonya diana, apa anda langsung kembali ke Cina?" tanya Bruno kepada Diana Adelaida hibi dari Arion itu.
"Hem tidak lama lagi aku akan kembali ke moscow, jaga tuanmu dengan baik, jangan sungkan untuk mengabariku jika terjadi hal buruk!" Jawabnya dengan elegan kepada Bruno
"Baik nyonya" Bruno menunduk hormat dan mengantar Diana untuk keluar dari perusahaan ALX
*
Di sebuah mansion besar bergaya klasik Jepang.
"Hallo tuan Lee...." Sapa seorang pria yang berjalan menuju ruang tamu tempat Lee duduk saat ini.
"Oh hallo, kemarilah kita sedang membahas sebuah rencana menarik" Ucap Anthony kepada pria itu.
Pria itu duduk sembari menyeringai, ia meletakkan handphonnya dan menunjukkan sebuah vidio kepada kedua mafia itu.
Lee dan Anthony segera melihat vidio itu dengan teliti. "ini...." Ucap Lee sembari menatap pria di depannya dan pria itu menunduk seakan tau apa yang akan Lee tanyakan.
"Fantastis.....lihatlah ternyata dewi fortuna berpihak kepada kita...." sorak Anthony.
"Bagus kau terus awasi mereka dan cari tau lebih pasti hubungan mereka dengan begitu akan semakin mempermudah kita" ucap Lee dengan seringai.
"Tentu tuan Lee.....rasanya tujuanku semakin dekat..." ucap pria itu dengan seringai.
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.