Jodoh Takdir Ilahi

Sebelum Alif sampai cika sudah sampai di cafe tempat diri nya dan Alif ketemuan, tidak etis kalo Alif yang menunggu karena ia yang mengajak Alif untuk bertemu

Cika mengambil tempat duduk di sudut ruangan , lewat kaca jendela ia bisa melihat ke arah parkiran , sehingga ia bisa tahu Alif sudah sampai apa belum

Sebuah mobil sport berwarna putih berhenti tidak jauh dari jendela tempat dimana cika duduk menunggu kedatangan Alif .

Alif adalah pria gagah dan tampan rupawan saat ini ia sedang mengenakan setelan Formal dengan atas kameja berwarna biru muda dan bawahan celana bahan warna navy.

Penampilan nya yang terbilang sempurna di tanjung dengan wajah nya yang tampan rupawan.

"pacar segagah itu masih saja kau hianati apa yang kau cari dari kak revan Lisa, apakah kamu penganut rumput tetangga yang jauh lebih hijau " batin cika melihat ke gagahan sang kekasih sahabat nya

Melihat Alif yang sudah masuk ke dalam cika melambai kan tangan .

Alif langsung dapat melihat cika lalu berjalan mendekat setelah nya duduk

"aku sudah pesan kan minuman untuk kak Alif, jus melon kan" tebak cika tersenyum Alif mengangguk

Alif memang sangat menyukai jus melon tanpa gula

Saat itu mereka berkumpul di sebuah acara, lalu Alif memesan minuman ke gemeran nya cika masih ingat momen itu

"sudah lama cika" tanya Alif

"baru sepuluh menit yang lalu kak" jawab cika

Alif mengangguk lagi

"maaf nya kak , jika aku menganggu kesibukan kakak , itu semua karena aku tak bisa menunda nya, hingga besok sebab aku tak mau kak Alif mendapat kan keterangan palsu, jika kak Alif bertemu Talisa terlebih dahulu" ucap cika

"ada apa Sih cika kok kaya serius" ucap Alif

"ini memang serius kak " ucap cika sekali lagi

"sebelum nya aku boleh bertanya hal pribadi dulu kak" tanya cika hati hati

"pribadi yang gimana dulu tergantung kalo terlalu pribadi saya berhak tak menjawab nya" ucap Alif tegas

"hubungan kak Alif dan Talisa apa ada yang mencurigakan dengan sikap Talisa akhir-akhir ini kak" ucap cika

"kenapa kamu bertanya tentang hubungan kami itu tak ada urusan nya dengan kamu , walaupun kamu sahabat nya Talisa cika" ucap Alif sinis terlihat tidak senang dengan pertanyaan yang di lontarkan cika

cika jadi bingung mau mulai dari mana tanggapan Alif di luar perkiraan nya .

Selama ini cika mengenal pribadi Alif ramah dan hangat , kenapa sekarang terlihat berbeda apa ada masalah dengan hubungan asmara nya.

"kata nya kamu mau membicarakan tentang saya kamu, Talisa dan kekasih mu, memang nya ada apa dengan kita" tanya Alif dengan sedikit ngegas cika jadi sedikit menciut

"anu kak apa kakak melihat gelagat mencurigakan dari Talisa , gitu" tanya cika

Dahi Alif semakin berlipat dengan pertanyaan cika

"sebenar nya kamu mau nanya apa sih langsung saja ke inti nya jangan muter muter" ucap alif

"kalo kamu Meu membicarakan yang gak jelas ngapain ngajak ketemu buang buang waktu saja" sambung Alif

Alif berdiri berniat meninggalkan cika, cika buru buru mencegah

"tunggu dulu kak saya belum selesai bicara duduk lah sebentar" cegah cika yang melihat Alif

Berdiri

Alif menghembus kan napas nya kasar, tapi duduk juga

"sudah katakan apa yang mau kamu bicarakan saya mau pulang dan istirahat" ucap Alif ngegas

Cika hanya bisa menelan selipan nya saat melihat perubahan sikap Alif padahal tadi ramah, sekarang jauh dari kata ramah perubahan sikap yang terkesan mendadak

"gini mas tadi pagi Talisa datang ke rumah nya kak revan, terus dia mengakan alesan nya kalo bahan bakar nya habis, jadi saya merasa curiga dengan tindakan itu" ucap cika pelan

"hanya karena Talisa nebeng, kok masalah nya jadi besar" ucap Alif melihat cika dengan tatapan mengejek

"astaga cika kau perhitungan sekali Talisa itu sahabat mu" ucap Alif sekali lagi.

"bukan masalah nebeng nya kak tapi saya curiga kalo antara Talisa dan revan ada hubungan ......."

Kamu bersuuzhon padan kekasih dan sahabat sendiri, cika cika mau mau nya kamu menyiksa diri kamu sendiri dengan pikiran negatif seperti itu

Cuma menumpang kamu besar besar kan" Alif menggeleng geleng kan kepala nya terlihat sekali kalo ia meremeh kan cika

Cika jadi curiga, apa Alif sudah tahu tapi pura pura tak tahu

Atau nya memiliki selingkuhan jadi ia tak mau tahu yang di lakukan Talisa di luaran sana

"sudah itu saja yang mau kamu sampaikan" sarkas alif

"aku bukan bersuuzhon kak tapi apa yang ku sampaikan benar terjadi, mereka memiliki hubungan "

"kamu jangan memfitnah kekasih saya ada hubungan dengan kekasih mu cika!

tuduhan itu terlalu kejam" ucap Alif mulai berang

"aku tidak menuduh mereka mas aku mempunyai bukti maka nya aku berani meminta ketemuan dengan kak Alif"

"mana bukti nya jangan asal nuduh karena itu pencemaran nama baik, kekasih ku wanita baik baik bukan yang kamu tuduhkan".

Cika sebel melihat Alif membela bela Talisa sudah ketahuan selingkuh di bela bela

"dasar lelaki bodoh" batin cika

Apa kah di mata nya Talisa itu kekasih yang setia sampai sampai ia menutup mata dan telinga

"aku tidak asal nuduh nya kak, KA Alif bisa melihat bukti ini" ucap cika jengkel sambil memberikan ponsel nya memperlihatkan ciuman antara talisa dan revan yang di lakukan tadi di kantor

Wajah Alif langsung terlihat merah padam rahang nya mengeras tangan nya yang memegang ponsel mengepal

"kurang ajar aku tak terima bisa bisa nya mereka bermain api, awas saja akan ku buat revan mati, bisa bisa nya ia menggoda Talisa" ucap Alif penuh amarah

harga diri nya sebagai kekasih nya serasa di injak injak melihat video itu, yang tadi nya selalu percaya kekasih tak akan melakukan hal menjijikan

"tenang kak gak ada guna nya kak Alif mau menghajar kak revan dan reputasi kak Alif hancur apa kak Alif mau di masukan ke dalam jeruji besi, yang ada mereka malah senang di atas penderitaan Kaka"

Alif langsung menatap tajam ke arah cika

setelah mencerna perkataan cika baru nya mengubah ekspresi nya

"gini aja gimana kita putusin mereka, trus kita menjalin hubungan, kan nanti mereka kepanasan" ucap cika memberi ide di otak nya

Alif di buat melongo mendengar penuturan cika yang menurut abrust itu

"hah maksud nya gimana " ucap nya memastikan pendengar nya

"gini gimana kalo kita pacaran setelah putus dari mereka" ucap cika enteng

Uhuk uhuk

Alif di buat batuk oleh perkataan cika

"kamu sadar apa yang kamu katakan" tanya Alif setelah batuk nya reda

cika mengangguk

"ya maka nya aku mau bertemu dengan kak Alif , dan menunjukan bukti perselingkuhan mereka, kalo cuma mutusin mereka nya buat apa aku ngajak ketemu kak Alif merepotkan kan saja, kalo bukan karena dendam ingin membalas mereka dengan elegan, aku orang nya sedikit pendendam Lo gimana setuju gak " ucap cika tersenyum miring

"maksud nya pacaran obongan apa beneran" tanya Alif