Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6
Sepanjang perjalanan pulang
"Seharusnya kamu tidak usah datang." kata Vincent begitu saja
"haah... Aku hanya melakukan hal yang sama seperti mu." kata ku
"Bukan itu masalahnya. Aku bisa saja datang berkali-kali dan berpura-pura menjadi pacar baru mu saat kamu mau memutuskannya. Tapi mereka mengira kita dalam hubungan yang serius. "jelasnya lagi
"hah... Mau bagaimana lagi." kata ku pasrah.
"Jika bagimu ini berat lupakan saja." kata Vincent
"yah... Aku tidak mengatakan apapun. Kenapa kamu seperti ini? Kita bisa berpura-pura menjadi pasangan yang serasi. Seperti kata mereka pemain dan penolak cinta. Wah .. Panggilan itu sangat cocok untuk kita." kata ku
"Sudahlah, aku tidak ingin membebani mu dengan urusan ku. Selanjutnya biar aku yang urus, untuk hari ini terimakasih sudah datang." kata Vincent
"jadi kau senang dirayu,digoda oleh wanita bernama Hana itu? Apa kamu tidak muak dengannya? Aku saja yang baru kenal dia sebentar sudah muak dengan omongannya yang begitu penuh obsesi untuk memiliki mu. " kata ku panjang lebar. Vincent hanya diam saja
"hah... Seharusnya kamu jujur saja lebih awal kalau kamu juga menyukainya. jangan berbelit belit begini" kesal ku.
"yaaaah.....!!!'" bentak Vincent tiba-tiba
"astaga kau ini mengagetkan saja. Tidak usah membentak segala." kesal ku
"gara-gara omongan mu itu." kesal Vincent
"ohh... Kamu yang menyukainya." ledekku
"Aku tidak menyukainya." kesal Vincent
"Lalu? minta lah bantuan ku, seperti aku yang selalu minta bantuan padamu. Toh, aku tidak akan mengabaikan mu " kesal ku
"Aku itu bukan orang yang egois." sambung ku lagi
"hah... Baiklah kalau begitu. Aku tidak memaksa mu. tapi kami sendiri dengan suka rela ingin melakukanya." kata Vincent
" iya iya aku sendiri yang suka rela " kata ku meledeknya
" ngomong-ngomong ada yang ingin aku tanyakan, sudah lama sekali aku ingin menanyakan hal ini. tapi
karena dulu kita belum sedekat ini, jadi aku tidak berani menanyakannya. Tapi karena sekarang kita..."
"Tanyakan saja lngsung jangan berputar-putar." kata Vincent memotong pembicaraan ku
"Apa kamu pecinta lelaki?" tanya ku langsung
Tiba-tiba Vincent terdiam menatap ku tajam. Seperti tatapan ingin membunuh ku.
"ta.. ta.. tadi kamu bilang katakan langsung" kata ku gugup takut dengan tatapannya.
Tiba-tiba saja dia menyentil dahi ku
"aduh ...sakit." kata ku mengaduh dan mengelus-elus dahi ku yang sakit.
Tiba-tiba dia tertawa terbahak-bahak
Aku memandangnya heran
"pertanyaan macam apa itu? Hah... maaf sudah membuat mu salah paham. Tapi aku ini lelaki normal." tegas Vincent
"hah...benarkah?" kata ku tidak percaya.
"yaah... Apa mau ku sentil lagi?" ancam Vincent
"jangan..." cegah ku cepat.
"Bukan kah dulu sudah ku bilang, aku tidak ingin berteman dengan mu. Karena wanita dan pria tidak bisa berteman."kata Vincent
"Tapi kita berteman saat ini." kata ku polos
"itu anggapan mu saja." kata Vincent
"Kenapa? Kenapa kamu tidak bisa menganggap ku sebagai teman mu?" tanya ku bingung
"karena pria dan wanita itu tidak bisa berteman."
"iya kenapa tidak bisa?" kata ku kekeh
"yaah....pikirkan saja sendiri. makanya jangan pacaran terus membuat mu bodoh saja." ejek Vincent
"apa yang kamu bilang barusan?" marah ku
Tapi Vincent mengabaikan ku
"yaah...." teriak ku marah
Tetap saja Vincent tidak menggubris ku
