NovelToon NovelToon
ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

ISTRIKU BUKAN WANITA MANDUL

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lusica Jung 2

"Jordan, sebaiknya kita bercerai saja. Aku bukan wanita yang sempurna untukmu, aku mandul dan tidak bisa memberimu keturunan. Mama, telah mencarikan jodoh yang terbaik untukmu, yang bisa memberimu keturunan, bukan wanita sepertiku yang tidak sempurna." (Celine)

"Bodoh!! Aku tidak peduli dengan opini orang lain tentang dirimu. Memiliki anak dalam rumah tangga memang penting, tapi bagiku tidak ada yang lebih penting daripada dirimu. Jangan menilai sendiri dirimu dengan kalimat-kalimat bodoh seperti itu, kau tidak mandul, hanya saja Tuhan belum mempercayai kita untuk menjaga titipannya. Celine, dengarkan aku, sampai kapanpun aku tidak akan pernah meninggalkanmu!!" (Jordan)

Celine merasakan dunianya runtuh ketika dokter mendiagnosa jika dirinya tidak akan pernah bisa hamil dan melahirkan. Hati wanita mana yang tidak hancur mendengar kabar tersebut. Dengan air mata yang bercucuran, dia meminta Jordan untuk menikah lagi, namun dengan tegas Jordan menolaknya karena dia sangat mencintainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lusica Jung 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16: Pembawa Sial!!

Pagi yang cerah akhirnya tiba. Mentari menyapa bumi dengan hangatnya, mengusir sisa-sisa embun di dedaunan. Bunga-bunga di taman bermekaran, menyebarkan aroma menenangkan yang menyelusup ke seluruh sudut rumah.

Di dapur mewah dan elegan, Celine tengah sibuk menyiapkan sarapan. Wajahnya tampak segar, senyumnya tak pernah pudar meski sedang sibuk. Wangi kopi dan roti panggang menyatu, memenuhi ruangan. Meja makan dihiasi dengan piring-piring cantik dan vas bunga kecil. Celine menatap hasil kerjanya dengan puas, siap menyambut Jordan dengan hidangan spesial yang dibuat dengan penuh cinta.

BRAKK...

Dobrakkan pada pintu mengagetkan Celine. Dia menoleh ke belakang dan mendapati kedatangan ibu mertuanya, Tamara. Tanpa basa-basi, Tamara langsung melayangkan tamparan keras ke pipi Celine. Karena tiba-tiba, Celine tidak sempat menghindar.

"Mama, apa-apaan ini? Kenapa datang-datang malah menamparku?" bentak Celine yang mulai tersulut emosi karena sikap dan perbuatan mertuanya.

"Berani sekali kau berteriak padaku! Kau benar-benar menantu tidak tahu diri!!" Bentak Tamara tak mau kalah, dia kembali mengangkat tangannya dan hendak menampar Celine lagi, namun kali ini berhasil dihentikan oleh Jordan yang datang tiba-tiba.

"Jordan, apa yang kau lakukan? Lepaskan tangan Mama, sakit!!" teriak Tamara kesal.

"Seharusnya aku yang bertanya, apa yang kau lakukan, datang-datang malah membuat keributan," tukas Jordan, emosi terlihat di matanya. Lalu pandangannya bergulir ke arah Celine. Dia melihat pipi kanan istrinya memerah. "Apa Mama yang melakukannya?" tanya Jordan, dan Celine mengangguk.

Amarah Jordan semakin meledak. "Kau, bagaimana bisa menampar Celine tanpa alasan yang jelas? Apa sebenarnya masalahnya?" teriak Jordan, emosi terlihat dari raut wajah dan tatapan matanya.

"Dia itu menantu pembawa sial! Sejak dia masuk ke keluarga kita, semuanya jadi kacau! Jennie, tidak bisa dihubungi, dia tidak ada kabar, itu semua gara-gara dia!" Tamara menuding Celine dengan tajam.

Jordan menggelengkan kepala dengan kecewa. "JANGAN MENUNJUK ISTRIKU! Celine bukan pembawa sial. Jangan salahkan dia atas kejadian yang bukan kesalahannya."

Tamara meradang, tetapi Jordan menatapnya dengan tajam. "Kau harus minta maaf pada, Celine. Aku tidak akan membiarkan siapa pun, bahkan Mama sekalipun, memperlakukannya seperti ini," ucap Jordan dengan nada dingin, dia melindungi istrinya dengan sungguh-sungguh.

Tapi Tamara tidak mau meminta maaf pada Celine. Menurutnya, dia tidak bersalah dan semua kesalahan ada pada Celine. Hal tersebut justru membuat Jordan semakin meradang.

"Mama, minta maaf sekarang!" Jordan mulai kehilangan kendali, tangannya gemetar menahan amarah.

Tamara mendengus. "Aku tidak akan meminta maaf pada menantu pembawa sial ini. Semua masalah ini terjadi karena dia! Bukan aku!"

Jordan menarik napas dalam-dalam, mencoba menahan emosinya yang semakin memuncak. "BERHENTI MENYEBUTNYA PEMBAWA SIAL! Jika Mama tidak bisa menghargai istriku, maka jangan harap kau bisa dihormati di rumah ini!"

Celine mencoba menenangkan suaminya. "Ge, sudah. Jangan marah, kendalikan emosimu. Aku tidak apa-apa."

Namun, Jordan sudah terlanjur marah. "Tidak, Celine! Mama harus mengerti bahwa dia tidak bisa terus-terusan menyalahkanmu atas segala sesuatu yang terjadi!" Jordan berbalik menghadap Tamara lagi. "Mama, ini peringatan terakhir. Jangan sakiti Celine lagi, atau aku akan mengambil tindakan yang lebih keras."

Tamara hanya berdiri membatu, masih menolak untuk meminta maaf. Melihat itu, Jordan menghela napas panjang dengan frustrasi, berusaha keras untuk menahan emosinya yang nyaris meledak. "Celine adalah istriku, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitinya, termasuk Mama sendiri," tegas Jordan sebelum membawa Celine pergi dari ruangan itu.

GYUTTT...

Tangan Tamara terkepal kuat. Pandangannya yang tajam terarah pada Celine. Dalam hatinya, dia bersumpah, "Aku pasti akan menyingkirkan wanita itu, bagaimana pun caranya." Amarah membara di dalam dirinya, dipicu oleh perasaan kalah dan tidak berdaya.

Dia tidak akan membiarkan Celine menguasai hidup putranya. Tamara yakin, hanya dia yang tahu apa yang terbaik untuk Jordan, dan Celine adalah halangan terbesar dalam rencananya. Tekadnya semakin kuat, dan dia mulai menyusun strategi untuk mengusir Celine dari kehidupan mereka,dia akan menyingkirkannya untuk selamanya.

.

.

Di dalam kamarnya, amarah Jordan semakin memuncak. Dia meninju tembok dan mendobrak pintu dengan keras. "Sialan! Kenapa Mama harus bertingkah seperti itu?" teriaknya.

Celine yang melihat suaminya hilang kendali, segera memeluknya dari belakang. "Ge, tolong tenang. Jangan biarkan amarahmu menguasaimu," bisiknya dengan lembut.

Jordan berhenti sejenak, napasnya memburu. "Aku tidak tahan melihat Mama memperlakukanmu seperti itu," katanya, suaranya sedikit bergetar.

Celine mengusap punggungnya, berusaha menenangkan. "Ge, aku tidak apa-apa, sungguh. Selama kau ada di sisiku, hidupku akan baik-baik saja," jawabnya, berharap bisa meredakan amarah suaminya.

Jordan menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Kemudian, dia melepaskan pelukan Celine dan berbalik. Tanpa berkata sepatah kata pun, Jordan membawa Celine ke dalam pelukannya, memeluknya dengan erat.

Celine mengangkat kedua tangannya dan membalas pelukan Jordan dengan hangat, menumpahkan rasa cintanya melalui sentuhan. Mereka terdiam sejenak, saling menguatkan dalam keheningan yang penuh makna. Tak perlu kata-kata, kehangatan pelukan itu sudah cukup untuk menenangkan hati yang terluka dan menyirami mereka dengan harapan akan masa depan yang lebih baik.

"Dengarkan, Ge, aku memohon padamu, jangan lepas kendali lagi seperti tadi," pintanya Celine dengan suara lembut, tetapi penuh ketegasan, sambil menatap mata Jordan dengan penuh perhatian.

Jordan menanggapi permohonan istrinya dengan tatapan yang penuh penyesalan. "Aku akan mencoba, Sayang. Aku janji," ucapnya, mencoba menenangkan hati Celine. Mereka saling memandang selama beberapa saat. Celine benar-benar tidak ingin Jordan hilang kendali lagi seperti tadi.

Mereka kembali berpelukan. Tangan Jordan di kepala belakang Celine, sedangkan tangan kirinya memeluk punggungnya. "Aku akan selalu melindungimu, Celine. Tidak akan aku biarkan siapapun menyakitimu lagi, bahkan itu Mama sekalipun." Ucapnya sambil mengeratkan pelukannya. Celine tidak memberikan tanggapan, namun dia mengeratkan pelukannya pada Jordan.

Jordan melepaskan pelukannya. "Sebaiknya sekarang kita sarapan," ucapnya, sementara Celine hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka berdua kemudian beranjak ke meja makan untuk menikmati sarapan. Suasana yang tadinya tegang sedikit demi sedikit mulai mereda, digantikan oleh aroma harum sarapan yang menggugah selera. Tak ketinggalan secangkir kopi hitam yang telah Celine siapkan sebelum ibu mertuanya datang dan membuat keributan.

🌺🌺🌺

Celine menatap layar ponselnya dengan gelisah. Tarra tidak bisa dihubungi sejak semalam. Dengan dahi berkerut, Celine mencoba menekan nomor telepon Tarra berkali-kali, tetapi tak ada jawaban. Keraguan mulai menyelinap ke dalam pikirannya, membuatnya merasa heran dan sedikit khawatir atas keadaan Tarra yang tidak biasanya seperti ini.

Jordan mendekati Celine yang terduduk di sofa, dahi wanita itu berkerut dalam kegelisahan. "Sayang, apa yang terjadi? Kau terlihat gelisah," tanyanya dengan nada khawatir.

Celine mengangkat pandangannya, "Tarra tidak bisa dihubungi sejak semalam, dan itu tidak biasa," ujarnya cemas.

Jordan menggeleng lembut, "Mungkin dia sibuk atau tidak mendengar telepon. Tapi jangan khawatir, mungkin ada alasan tertentu kenapa dia tidak bisa dihubungi. Kita bisa bertanya langsung saat bertemu nanti, tidak perlu lagi mencari-cari," ucapnya menenangkan.

Jordan memandang Celine dengan tatapan penuh pertimbangan. Seandainya dia memberitahu Celine bahwa Tarra adalah dalang di balik kebakaran boutique-nya, itu akan menghancurkan hati Celine. Namun, dia memilih untuk merahasiakan hal itu untuk sementara.

Lebih baik Celine tetap tidak tahu kebenaran yang pahit daripada melihatnya hancur saat mengetahui pengkhianatan orang yang sangat dia percayai. Jordan memilih untuk menjaga rahasia itu, membiarkan Celine terus hidup dalam ketidaktahuan dan mungkin memulihkan diri dari tragedi yang baru saja dialaminya.

"Kau benar, Ge, ya sudah kita pergi sekarang." Ucapnya dan dibalas anggukan oleh Jordan.

"Baiklah, sayang."

🌺🌺🌺

BERSAMBUNG

1
aca
sweet bgt
Eva Risdaniati
suka sama alur cerita ny yg ngj bertele-tele, semangat untuk cerita selanjut ny,
🍏A ↪(Jabar)📍
up
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Ikuti saran Celine Gee...jng hukum lgsg dl,perlu kasih pelajaran,dng teror biar merasakan ketakutan yg gk sanggup mereka hadapi
🍏A ↪(Jabar)📍
lanjut
sella surya amanda
next
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Keren balas dendam'y...siksa dl Thour mereka ikut gereget q dng sifat mereka
...biar otak'y gk macet,sgl berbuatsn ads konsekuennya
sri hastuti
wah luar biasa, viona dan celine, balas dendam yg luar biasa 👍👍
Dartihuti
Hati q kok ikut sakit😥😥
sella surya amanda
lanjut
sri hastuti
jangan lama2 Thor bersatunya mereka, kasihan, biar Jordan membantu balas dendam thor, kasihan mereka berdua, cinta mereka begitu kuat 🙏🙏
Ellnara: Baik kakak, segera dipersatukan lagi kok
total 1 replies
Dartihuti
Syukuri lo Rosa...jd gak sabar nih lihat penderitaan 3 org maniak otak geser...
Ellnara: Tunggu ya kak, pembalasan akan segera di mulai
total 1 replies
Dartihuti
Tunggu lo Rosa...skrg x'n ber3 sk" ria tapi ingat sisi mengerikan dr Yordan ĺo trima c4 atau lambat😡
Ellnara: Belum lagi pembalasan kejam Celine kak
total 1 replies
Dartihuti
Aduuuh...ngeri banget sih,musuh'y banyak banget!!ibu mertua,ipar,ulet bulu(Rosa)...angin puyuh (Sarah Dani)hbs'y tiba" bikin rusuh ada Thour ...ikut was" ih...jng matii ya Celine
Ellnara: Tenang kak, Sarah sana Danni cuma numpang lewat bentar doang kok
total 1 replies
sri hastuti
kasihan Jordan Thor, ayo segera pertemukan dngn celine, spy bisa membantu balas dendam,
kurang ajar rossa, juga ibunya kakaknya, biar dirasakan pembalasan dr celine 😡😡
Ellnara: Iya kak, pasti di tunggu aja
total 1 replies
Eva Risdaniati
penasaran sma kelanjutan ny,
Ellnara: Ditunggu ya kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
Dartihuti
Jennie...terlalu angkuh sombong merasa dilindungi sama mama'y gali lubang'y + dalam ...bkn ngoreksi sadar eee...sok,nyalain org atas sgl yg dialami
Dartihuti: Betuull...ngeri kl sifat gitu,trimakasih banyak" up'y panjaaaang x cinta deh sekebon😊🤭😘🥰
Ellnara: namanya juga gak tau diri kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!