2124/12/5 Bumi dilanda akan kehancuran, akibat polusi beracun dan kemarau panjang. Membuat 76% populasi manusia musnah dalam beberapa tahun saja
Akhirnya, manusia yang masih hidup membuat rancangan pesawat luar angkasa untuk bisa meninggalkan bumi dan mencari planet dengan kemungkinan kehidupan yang lebih baik
Tapi mereka tidak tahu bahwa bahaya menanti mereka di luar angkasa yang luas ini. Bahaya seperti apa?
Baca dan ikuti terus alur ceritanya!
Genre:Fantasi, action, romantis
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34 Professor
Setelah pelukan beberapa lama, Clara tiba saja tidak merespon lagi. Setelah Liam melepaskan pelukan nya, Clara terlihat tidak bergerak lagi.
"Clara, Clara hei Clara, bangun lah." Ucap Liam menggoyang kan badan Clara.
Clara sudah tidak bernapas lagi, ternyata dia sudah kehabisan darah dari tadi. Liam hanya bisa menangis atas kepergian Clara. Clara pergi dengan senyum.
"Kenapa, kenapa kau pergi setelah setuju menjadi pacar ku.."
Liam membungkus mayat Clara mengunakan plastik hitam yang ia temukan di ruang, dan untuk supaya mayat Clara tidak di makan monster, Liam membakar tubuh nya. Biasa nya orang meninggal akan di kremasi di (SpaceX Explorer). Tetapi tempat nya jauh dari sini, terpaksa Liam membakar nya di tempat.
"Tunggu lah aku Clara, aku akan menyusul mu setelah aku mati." Ucap Liam memandang tubuh Clara terbakar.
"Hei Liam, apa yang kau lakukan. Sudah lebih 10 menit kau pergi." Ucap Ethan memasuki ruangan.
"Apa yang kau bakar Liam." Tanya Charlotte.
"Clara sudah mati, dia juga mengucapkan rasa bersalah nya menghina mu tadi." Ucap Liam.
"Jadi begitu, semoga saja Clara bisa tenang di sana."
"Ya.." Jawab Liam.
...***...
Setelah meninggal kan tempat tersebut, mereka mencoba mencari pesawat darurat, tetapi tidak satu pun mereka temukan di sini. Hanya ada pesawat yang telah hancur di sini.
"Apa yang terjadi, tidak satu pun pesawat yang tersisa. Siapa yang menghancurkan nya." Ucap Ethan.
"Ini pasti ulah monster besar." Ucap Liam.
"Ya, mungkin saja." Balas Ethan.
"Hei.. Kalian mencari pesawat darurat ya?"
"Siapa di sana." Ucap Charlotte menoleh ke sumber suara.
"Tenang lah, aku seorang profesor. Nama ku Octar." Ucap orang asing itu.
Terlihat lah seorang yang memakai baju putih bersih dan mengunakan kaca mata 1 di mata kiri nya. Rambut putih dan tinggi sekitar 174 cm.
"Kalian tidak melihat ya kejadian di sini tadi." Ucap profesor itu.
"Apa yang terjadi tadi prof." Tanya Ethan.
"Monster besar menyerang mereka yang berada di sini tadi, dan juga menghancurkan beberapa pesawat darurat. Sekarang tidak ada lagi pesawat, aku telah mengecek semua area pendaratan. Seperti nya monster itu memiliki kecerdasan sampai kepikiran membuat pesawat nya hancur." Jelas professor.
"Bagaimana cara kau mengecek nya sedangkan kau di sini." Tanya Ethan lagi.
"Aku memiliki markas dan ruang laboratorium di (SpaceX Explorer). bagian 2." Ucap professor.
"Jadi begitu, lalu sekarang kita harus kemana lagi kapten, tujuan kita telah berantakan." Tanya Jesica.
"Kalian tidak memiliki tujuan lagi ya? Mari ikuti saya saja, ke ruang lab." Ajak professor
"Ok, baiklah. Kita akan memikirkan rencana selanjut nya nanti." Ucap Charlotte.
"Baiklah kapten." Balas Jesica.
Mereka mulai mengikuti professor itu mengarah ke pesawat bagian 2. Mungkin membutuh kan waktu tempuh sekitar 30 menit jalan kaki.
"Kalian tahu tidak, apa saja yang di sembunyikan para petinggi (SpaceX Explorer)." Ucap proffessor.
"Apakah mereka semua kabur meninggalkan (SpaceX Explorer)." Ucap Charlotte.
"Hm, memang benar, dari mana kamu tahu." Tanya proffessor.
"Ayah saya memberitahu kan nya." Jawab Charlotte.
"Oh iya, ternyata kamu anak nya Jastor ya." Ucap proffessor.
"Iya proff." Ucap Charlotte.
"Ya memang begitu, tetapi bukan itu saja yang mereka sembunyi kan dari publik." Ucap proffessor.
"Apa lagi para petinggi itu lakukan sekarang proff." Tanya Ethan.
"Sebenar nya..."
BERSAMBUNG
dah lama gak baca cerita jadul macam ini sih, bikin nostalgia