NovelToon NovelToon
Benci-Benci Rindu

Benci-Benci Rindu

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:70.8k
Nilai: 5
Nama Author: dtyas

Raya Lituhayu (25) kecewa karena sang kekasih menikahi sekretaris pribadinya yang sudah hamil duluan. Bayu Agung Gunawan (27), menyimpan cinta untuk tetangga yang berprofesi sebagai pengacara dengan status janda.

Orangtua Raya dan Bayu berniat menjodohkan mereka untuk semakin mendekatkan dua keluarga. Tentu saja ditolak, apalagi hubungan mereka layaknya Tom and Jerry. Satu insiden membuat mereka akhirnya menerima pernikahan tersebut.

Kehidupan rumah tangga yang penuh drama dan canda, menimbulkan cinta. Namun, semua berantakan ketika kerjasama dua keluarga besar terpuruk. Bunda Bayu terluka dan Papi Raya harus mendekam di penjara. Hubungan Raya dan Bayu semakin renggang dan berujung perpisahan. Tidak mudah bagi Raya menjalani hidup setelah keterpurukan keluarga bahkan dalam kondisi hamil.

“Benci dan rindu itu batasnya tipis, sekarang kamu benci bentaran juga rindu sampai bucin. Ayolah, jangan jadikan kebencian ini mendarah sampai anak cucu kita."

===
Jangan menumpuk bab 😘😘😘🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11 ~ SAH

“Bagaimana saksi?” tanya penghulu.

“SAH.” Serempak dikatakan bukan hanya kedua saksi pernikahan Raya dan Bayu, tapi juga semua yang menyaksikan momen sakral tadi.

“Alhamdulillah.”

“Yess, berhasil.”

Raya bahkan sampai menoleh, saat Bayu bergumam seperti bocah yang berhasil memenangkan pertandingan atau permainan. Setelah doa pernikahan, Erika mengarahkan putranya untuk memakaikan cincin di jemari Raya.

“Cium, Ra.” Entah siapa yang menginstruksikan, Raya bahkan sampai mengernyitkan dahi.

Aku harus cium Bayu, di sini, batinnya.

“Cium tangan suami kamu,” ucap Pras menyadarkan lamunan Raya.

“Oh, kirain,” gumam Raya. Please, Raya. Nggak usah mikir kejauhan, ucapnya dalam hati.

“Kirain apa? Kamu mau aku yang cium?”

“Eh, apaan sih. Ya nggak lah.”

“Ampun ini pengantin, masa udah berdebat. Ayo cium tangan suami kamu, kalau mau mesra-mesraan nanti aja di kamar,” ejek Rama.

Rangkaian proses akad nikah sudah dilaksanakan, termasuk sungkem dan foto keluarga. Ramah tamah dengan para tamu dan keluarga besar juga sudah selesai. Bahkan sebagian yang hadir sudah meninggalkan kediaman keluarga Prasetio.

Kedua keluarga itu dikejutkan dengan kehadiran dua orang pria yang mengucapkan salam dengan serempak.

“Hm, kalau ada mereka pasti rame,” seru Mirna.

“Iya dong, gak ada kita nggak rame,” ujar Mada lalu menyalami satu persatu tuan rumah, diikuti oleh Erlan.

Kedua tamu tidak diundang oleh Bayu, tapi memaksa untuk hadir itu diarahkan ke ruang keluarga di mana Bayu berada.

“Woy, bro. selamat ya, siap-siap nggak perjaka,” ejek Mada.

“Nanti malam nggak usah live streaming apalagi jadi dokumentasi pribadi, dinikmati saja untuk kenangan seumur hidup,” ujar Erlan lirih.

Bayu berdecak mendengar ejekan kedua sahabatnya lalu menerima jabat tangan mereka juga pelukan persahabatan.

“Sorry, nggak bisa hadir pas lo ikrar.”  Erlan mewakili dirinya dan juga Mada.

“Bagus lo pada gak hadir, yang ada gue nggak bakal bisa ucap benar. Udah kebayang sama otak gue.”

“Eh, busyet. Ya nggak gitu juga lah, ini ‘kan momen sakral mana berani kita bercanda. Ngomong-ngomong mana istri lo. Penasaran gue, cewek yang berhasil menaklukan Bayu melepas masa lajangnya.” Mada celingak celinguk bukan mencari sosok istri Bayu, melainkan menatap ke arah buffet.

“Lo nyari apaan?” tanya Bayu.

“Prasmanan dong, kita langsung dari kantor nih. Kebetulan sudah waktunya makan siang,” sahut Erlan mewakili Mada.

Bayu berdecak. “Raya,” panggil Bayu melihat istrinya keluar dari toilet. “Kenalin dulu, ini dua orang musafir yang mau minta makan.”

“Kopl4k, masa tampan bin keren kayak gini dibilang musafir.” Mada menendang kaki Bayu.

Raya pun mendekat.

“Ini Mada, ini Erlan. Mereka berdua anak sultan, calon CEO, tapi perusahaan orangtua mereka. Tetap kalah jauh sama gue, karena kalian masih jomblo,” ejek Bayu lalu terbahak.

“Kamprett emang,” gumam Erlan.

“Hai Raya, saya Mada. Moga sabar menghadapi Bayu.”

“Kalau aku Erlan, anak bungsu, tapi mandiri.”

“Udah nggak usah salaman,” seru Bayu meraih tangan Raya yang hendak menjabat tangan Mada dan Erlan.

“Eh,” pekik Raya. “Mereka ‘kan sahabat kamu?”

“Memang dia mah gitu, kamu sabar ya Raya. Bagi Bayu kamu mungkin anugrah, tapi bagi kamu mungkin Bayu musibah,” tutur Mada yang diiyakan oleh Erlan lalu mereka terbahak.

Raya mempersilahkan kedua sahabat Bayu untuk menikmati hidangan, sedangkan dia memilih menemui orang tua Bayu yang akan pamit pulang.

“Gil4 Bay, istri lo imut-imut gitu. Cantik dan menggemaskan,” seru Erlan.

“Hooh, dia ada adik cewek nggak? Bolehkah kenalin ke gue. Capek gue lihat Moza sama Bang Dewa pamer kemesraan, bikin pengen aja.”

“Nggak ada, cari sendiri. Raya anak bungsu, nggak ada ponakan apalagi sepupu cewek. Gue nggak mau jadi keluarga sama lo berdua.”

“Cie, posesif.”

“Cie, udah cinta. Baguslah, udah lupa sama si janda bohay.”

Erlan dan Mada serempak mengejek Bayu.

Sedangkan di ruang utama. “Loh, kok buru-buru,” ujar Pras saat besannya pamit pulang.

“Kita berikan kesempatan untuk pengantin baru ini, biar mereka bisa rencanakan masa depan mereka,” tutur Mario.

“Betul itu, mereka mau langsung mandiri juga kita hanya bisa mendukung. Kebetulan Bayu ada apartemen, malah sering pulang ke sana dibanding ke rumah. Kalian boleh tinggal di sana atau di sini, atau dengan Ayah dan Bunda di rumah,” tutur Erika.

“iya Bun,” jawab Raya sambil senyum.

Meski dalam hati, sepertinya belum bisa untuk menyanggupi tinggal bersama mertuanya. Bukan karena orangtua Bayu terlihat galak atau bagaimana, tapi untuk bersama Bayu saja dia harus menyesuaikan diri.

Menjelang sore, kediaman Pras benar-benar sudah sepi. Rama saja sudah tidak terlihat sejak tadi, Pras ada di ruang kerjanya. Raya baru melangkah menaiki anak tangga menuju kamarnya, setelah memastikan rumah sudah kembali rapi.

“Kamar kamu, di mana?” tanya Bayu sambil berbisik.

“Lantai dua, pintu yang ada stikernya,” jawab Raya sambil menatap Bayu heran. “Koper kamu sudah dibawa ke atas.”

“Oke, aku … kebelet.” Bayu gegas meninggalkan Raya.

Tidak lama, Raya pun menyusul ke kamar. Saat membuka pintu kamar, tidak terlihat Bayu yang sejak tadi sudah pamit ke kamar. Toilet pun kosong. Terdengar suara dari wardrobe, Raya melangkah pelan menuju ruang itu.

“Busyet, kayak gimana penampilan Raya pake ginian.” Raya yang sudah berdiri di tengah pintu terbelalak melihat Bayu merentangkan lingerie dari kotak  salah satu hadiah pernikahan yang dia buka. “Bani, lo pengen nggak.”

“Ba-ni,” ucap Raya mengejutkan Bayu yang langsung menoleh.

“Iya, Bani. Lo mau kenalan?” 

1
bunda DF 💞
aaah gemes sm bayu yg tengiiil
Nurwana
mudah mudahan nantinya Bayu tidak menyesal.
Nurwana
sabar raya, ayahmu lagi dijebak.
Yuliani Latif
di bab ni sy dah subscribe...sy rasa cerita ni kelakar....
Atala Putri
bagus semua lah pokoknya novel mu thor
ᵉᴸiˢ🇵🇸Kᵝ⃟ᴸ
nunggu penjelasan knp papi pras begitu
Ersa
Luar biasa
Sri Widjiastuti
pagi nya kerja, dihh malu2 in gak ya? klo jalan kek pinguin??
Sri Widjiastuti
bukannya bayu bilang dada rata ya??? 😂😂
Sri Widjiastuti
😂😂😂ada ya modelan kek bayu
dina
karya yang bagus dan menghibur
Okta Liska
masak bayu kayak gitu... walau salah papinya tp yg kena imbasnya
Tri Handayani
akhirnya cerita raya dan bayu berakhir happy ending,,d tunggu karya selanjutnya thorrr'sukses selalu dan semangat berkarya.
Zuhril Witanto
ah dah tamat
Zuhril Witanto
biarlah si bdni puasa dulu...
Zuhril Witanto
😂😂🤭
Ilfa Yarni
happy ending akhirnya mereka semua bahagia duh senangnya
Defi
Abang Zayn punya adik kembar duo cantik 🥰
Defi
eh ada Mada dan Erlan
Defi
meski sulit berdamai dengan masa lalu tapi hidup harus terus berjalan 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!