NovelToon NovelToon
Cinta Si Duda Kaya

Cinta Si Duda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ariania

beberapa kali menjalin asmara namun tak semua tak sesuai harapan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ariania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

menepati janji

Setelah beberapa hari beristirahat keadaan Riani pun membaik dan bisa beraktivitas kembali, mengerjakan pekerjaannya seperti biasa dan menyiapkan makan serta mempersiapkan segala kebutuhan Nathan dan Kevin.

Kedekatan antara Nathan dan Riani semakin terlihat, Nathan yang tidak sungkan berdekatan dan sesekali terlihat memegang tangan Riani seolah sudah menjadi kebiasaan, menggoda dengan kata-kata yang jarang atau bahkan tidak pernah di ucapkan, terkadang membuat Riani tersenyum dan membuat Kevin merasa heran dengan sang ayah, melihat kelakuan sang ayah sudah hal biasa bagi Kevin meski di awal Kevin tidak menyangka, " sebucin itukah Dady kepada mbak " pikirnya . Namun Kevin tidak mempermasalahkan hal itu selama itu membuat sang ayah bahagia dan selama Riani juga tidak terganggu, " tidak, mbak juga terlihat bahagia, terlihat mereka saling menyayangi hanya saja mereka masih gengsi untuk mengutarakan perasaan masing-masing " , Kevin juga ikut merasakan kebahagiaan melihat kebersamaan mereka.

Sudah beberapa hari ini Nathan bekerja di rumah. Meski mereka selalu bertemu namun di saat bekerja mereka menunjukkan sikap biasa saja, namun beda halnya jika mereka tidak sedang dalam keadaan bekerja, bercanda dan ngobrol pun mereka lakukan.

Kesibukan yang dijalani Nathan akhir-akhir ini membuatnya jarang untuk berbicara dengan Riani. Nathan merasa kangen dengan celotehan dan canda tawa Riani namun dia belum ada waktu untuk hal itu, meski tidak bolak-balik Jerman-Indonesia namun pekerjaannya di Jakarta mengharuskan nya untuk tinggal disana dalam beberapa waktu, terkadang pulang namun hanya sebentar itupun cuma berganti pakaian.

Sudah terbiasa bagi Riani ditinggal pergi bekerja olah Nathan dan hanya ada dirinya dan Kevin, Kevin yang melihat sang ayah selalu sibuk beberapa kali mengingatkan jika sang ayah harus menjaga kesehatannya, Kevin sangat khawatir dengan kesibukan sang ayah malah akan berdampak buruk bagi kesehatannya.

Pekerjaan Nathan di Jakarta sudah mulai stabil dan tidak sesibuk seperti kemarin, Nathan pun akhirnya bis pulang kerumah dan sedikit beristirahat, meski masih ada beberapa hal yang di harus di kerjakan namun itu tak begitu mendesak dan bisa di kerjakan dengan santai di rumah.

Rencana untuk berkunjung ke kampung halaman Riani pun akhirnya bisa terlaksana, sempat tertunda karena banyaknya pekerjaan yang harus Nathan kerjakan. Nathan berbicara mengenai rencana nya kepada sang anak dan betapa senangnya Kevin mendengar jika dia akan kembali berkunjung ke kampung halaman Riani, waktu yang pas dimana Kevin pun sedang dalam masa libur sekolah, meski hanya beberapa hari namun tak masalah bagi Nathan dan Kevin. Rencana untuk berkunjung pun tidak di ketahui Riani, hanya saja Riani harus ikut mereka pergi.

Semua yang diperlukan sudah di siapkan.

" mbak hari ini jangan masak ya kita akan pergi " ujar Nathan yang menghampiri Riani di dapur .

" Koko mau pergi sama Kevin "

" sama kamu juga " ujar Nathan

" hh mbak juga ikut koh, memangnya mau kemana koh " tanya Riani

" nanti juga mbak tahu " ujar Kevin sembari senyum

" mencurigakan nih "

Nathan hanya tersenyum tipis sembari mengambil air minum dan menuju kamar.

" udah mbak siapa saja ya, kita berangkat jam 8 "

Dengan penuh tanya di benaknya Riani pun mengikuti apa yang di perintahkan, bersiap untuk pergi tanpa tahu kemana Meraka membawa nya.

Selesai bersiap Riani pun keluar kamar dan sudah di tunggu oleh ayah dan anak di ruang tamu.

" kok lama sih mbak " tanya Kevin

" maaf " sembari tersenyum

" sudah siap kan, yuk berangkat " ajak Nathan, beranjak dari duduk dan menuju mobil.

" mbak di depan aja, biar aku yang di belakang " ujar Kevin yang segera masuk kursi belakang.

Riani pun duduk di depan.

Masih bertanya-tanya dalam benak Riani " mau kemana sih ini, kok jalurnya kaya kenal ya " sembari memperhatikan jalan.

Nathan yang memperhatikan Riani sedari tadi pun hanya bisa tersenyum tipis tanpa di sadari Riani.

Rasa penasaran yang tinggi membuat Riani bertanya, " koh ini kan jalur keluar kota, kita mau kemana "

" ketemu Satya "

mendengar hal itu Riani tertegun sekaligus merasa senang dalam hatinya.

" iya mbak, kita mau ketemu Satya " ujar Kevin

" kok gak bilang kalau mau ketemu Satya, mbak kan bisa hubungi orang rumah dulu "

" gak asyik dong mbak kalo di kasih tahu, kan kejutan buat Satya "

" Koko beneran mau ke rumah "

" beneran lah masa gak, ini kan kita jalan gimana sih, lagian kan Koko udah janji waktu itu mau ketemu Satya sama orang tua kamu "

" janji, kapan Koko bilang begitu "

" kamu sudah lupa sih "

Riani sangat tidak menyangka jika Nathan akan kerumahnya, hatinya merasa sangat senang.

Perjalanan uang lumayan jauh dan memakan waktu yang lumayan lama juga, ji pertengahan jalan mereka menghentikan mobilnya di rest area untuk beristirahat sejenak dan makan siang di sebuah rumah makan. Membeli beberapa makan sebagai oleh-oleh untuk keluarga di kampung.

" jangan banyak-banyak koh belinya "

" gak apa-apa, gak perlu khawatir Koko yang bayar "

" bukan masalah itu, tapi kan di rumah cuma ada ibu, Arya dan Satya saja "

" bapak memang gak ada "

" kerja koh "

" iya gak apa-apa "

" terimakasih ya koh sebelumnya "

" kebanyakan terimakasihnya "

" ya, ya kan harus berterimakasih kalo di kasih apa-apa, kalo gak nanti di sangka tidak tahu terimakasih "

" jangan berfikiran seperti itu, gak baik "

" maaf koh "

" cukup bilang iya saja nanti kalo di tanya "

" bilang iya, gimana maksudnya koh "

" nanti juga kamu tahu " menuju kasir dan melakukan pembayaran.

Setelah makan siang dan beristirahat di rest area, mereka kembali melakukan perjalanan dan kali ini Riani yang menyetir bergantian dengan Nathan. Kevin yang kembali duduk di belakang sembari memainkan handphone nya.

Suasana dalam mobil yang hening, Riani melihat ke samping tempat duduknya melihat Nathan yang tertidur kelelahan dan melihat kursi belakang yang mendapatkan Kevin yang asyik bermain handphone.

" Vin, kamu gak ngantuk dari tadi mainan handphone terus "

" bentar lagi selesai nanti tidur "

" sakit nanti mata kamu emang gak pusing naik mobil sambil mainin handphone "

" gak mbak, kan sudah biasa "

" Koko kelihatan cape banget "

" Dady baru pertama nyetir mobil perjalanan jauh kaya gini jadi wajar dia cape "

" memangnya sebelum-sebelumnya gak pernah, Koko kan suka melakukan perjalanan jauh juga ke Jerman "

" beda kali, kalo ke Jerman kan naik pesawat bisnis clas kalo ini kan Dady sendiri yang nyetir mobil "

" oohh gitu ya, tapi sama saja menurut mbak mah "

" iya menurut Kevin juga sama saja, tapi gak tahu bagi Dady mah "

Banyak hal yang di bicarakan selama perjalanan, dan terkadang pembicaraan itu membuat keduanya tertawa sehingga membuat Nathan pun terbangun namun masih berpura-pura tidur mendengarkan keakraban mereka berdua yang terlihat sangat bahagia di mata Nathan. Ikut tertawa meski di tahan agar tidak ketahuan kalo dia berpura-pura tidur.

Tak terasa sebentar lagi akan sampai di tempat tujuan.

Sesampainya di tempat tujuan, ibu Riani terkejut anaknya pulang tanpa memberitahu dengan dua orang laki-laki yang salah satunya sudah ibu kenal.

Mereka masuk kerumah dan memperkenalkan diri. Riani pergi ke dapur dengan sang ibu, menyiapkan beberapa makanan ringan dan minuman.

Seseorang datang dan mengucapkan salam, melihat Satya yang datang Kevin pun merasa senang,

" hai Satya, kita ketemu lagi, mana Arya "

" aa lagi main " menyalami Nathan dan Kevin.

" ooh ini Satya "

" iya, mamah mana a "

" di dapur " . Satya pun menghampiri Riani di dapur dan memeluk nya dengan erat, melepas rasa rindu.

" mamah kapan datang "

" baru kok, Satya darimana, a Arya mana "

" main sama temennya "

" udah salim belum sama tamu didepan "

" sudah " . Ibu memperkenalkan Satya kepada Nathan sebagai anak dari Riani.

Mereka pun berbincang membicarakan banyak hal, dan Nathan pun menanyakan keberadaan bapak (ayah Riani), ibu pun berkata jika bapak sedang bekerja dan akan pulang besok.

Niat Nathan berkunjung ke rumah Riani ingin kenal dengan keluarga Riani, bertemu ayah dan ibu serta lainnya dan keluarga Riani pun menyambut nya dengan senang, dan menjamu tamu dengan baik. Kehangatan keluarga Riani membuat Nathan merasa nyaman meski dia baru berkunjung ke rumah Riani, dan melihat sang anak yang begitu bahagia berada di tengah keluarga Riani, menerima dan memperlakukan mereka dengan baik membuat Nathan yakin akan keputusan nya nanti.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!