Penjara CEO Dingin

" Aaahhh.... eemmmmhhh..."

Suara desahan Kanaya kini membahana memenuhi ruangan kerja milik Leonard begitu tiba Leo langsung meminta Kanaya untuk memenuhi hasrat kerinduannya .

Tak lupa Leo mengunci pintu dan menutup semua tirai ruangan itu yang di lengkapi dengan kedap suara jadi ia dengan bebas bercumbu dengan Kanaya.

Saat ini Kanaya tengah duduk di pangkuan Leo di kursi kebesarannya.

Entah kapan Leo berhasil menanggalkan semua pakaian Kanaya , Kanaya menangkup dan meremas rambut Leo yang kini tengah asyik bermain di kedua bukit kembarnya dengan posisi duduk di pangkuan Leo.

"Eemmmmhhh.....yeahhhh....aaahhhh...aahhhh"

Kanaya semakin terbuai dengan sentuhan dan kenikmatan yang luar biasa itu , Leo membuat Kanaya terbuai dan meliuk -liuk diatas pangkuannya.

" Aaahhhh.... nikmat sayang.....aaahhhh....." erang Leonard.

" Emmmhhhh....iya....aahhhh....Leee....aaaahhh"

Kanaya memagut dan menciumi bibir Leo dengan bergairah dan menggebu membuat Leo kenikmatan dalam permainannya , Kanaya mendaratkan kecupannya di leher Leo hingga meninggalkan jejak kepemilikannya disana

" Aaahhh....ooohhhh....yeessss....aku suka...sayang lakukanlah aku milikmu" erang Leonard.

Kanaya semakin tak terkendali dengan cepat ia meliukkan tubuhnya di atas pangkuan Leo yang semakin bersemangat menikmati keindahan tubuhnya dan kini meraup bibirnya kembali decapan keduanya terdengar bagai musik nan indah membuat keduanya semakin bersemangat menikmati tubuh masing-masing.

" Kini, aku yang memimpin sayang...."

Leo membalikan tubuh Kanaya dan memasukinya dari belakang dengan kedua tangannya bermain dengan lincah di bukit kembar sang istri tak lupa ia juga menggigit kecil leher putih Kanaya dan meninggalkan jejak kepemilikannya disana.

" Aaahhhh ....Leeee...."

" Kau sangat baik nikmat sayang....aaahhhh.....ini sangat nikmat aaahhhh" erang Leonard.

" Iya ...Leeee....kau juga sangat nikmat kau membuatku melayang aaaaaaahhhhh....terus Leee....aaahhhhhh.... nikmat sekali rasanya....aahhhh.....Leee...."

" Ya sayang panggil namaku....hanya aku .... aaahhhhhh....

" Emmmhhhh....Leeee....."

Leo membopong tubuh Kanaya dan membawanya ke kamar pribadinya di ruangan itu yang khusus untuk dirinya jika ia lembur atau untuk beristirahat sejenak dari sibuknya pekerjaan.

Leo membaringkan tubuh Kanaya dan kembali ia mengungkung tubuh Kanaya dan memasukinya dengan penuh semangat dan hasrat yang menggebu-gebu.

Kanaya menatap sayu Leo desahan dan erangan membahana membuat keduanya larut dalam lautan cinta yang menggelora.

" Leee..... emmmhhhh...."

" Ya sayang....aahhhhh...."

" Aku ingin , yang memimpin....boleh tidakkk... eemmmmhhh....aahhh"

Leo tersenyum senang mendengar permintaan Kanaya yang terlihat memuja dan memohon seperti itu padanya.

" Dengan senang hati sayang... lakukanlah aku milikmu ahhhh...."

Leo membalikan tubuhnya dan kini ia yang berada dalam kungkungan Kanaya dan dengan lihainya Kanaya meliukkan tubuhnya diatas tubuh Leo.

Leo meremas kedua bukit kembar Kanaya membuat Kanaya semakin terlena dengan kenikmatan.

" Leee....aahhhh.....cepat...aku sudah tak tahan lagi...ehhhh... nikmat sayang emmmhhhh...."

" Yeahhh....sayaaang...ohhhh...yesss ohhhh yeessss...Nayyyyaa...ahhhh"

Keduanya mengerang mencapai kenikmatan bersama dalam penyatuan mereka dengan napas tersengal keduanya kembali berciuman dan saling membelai satu sama lain dengan penuh rasa cinta yang menggelora.

" Terimakasih sayang, kau telah datang mengobati rasa rinduku" ucap Leo dengan mengusap lembut pipi Kanaya.

" Aku akan datang, dimana pun dan kapanpun kau membutuhkanku" Kanaya dengan mengecup kening Leo.

" Oh ya, darimana kau tahu kalau aku sedang kacau?"

" Alan , yang memberi tahu Bibi" jawab Kanaya.

" Dia , memang yang terbaik dia selalu tahu dan mengerti apa yang aku butuhkan dan aku inginkan" Leo dengan senangnya.

" Ada apa? Kenapa kau sampai seperti ini? Tanya Kanaya kembali.

Leo pun menceritakan yang terjadi di kantor dan kenapa ia sampai uring-uringan saking kesal dan juga pusingnya dengan pekerjaan namun yang paling membuat Leo pusing adalah menahan rasa rindunya pada Kanaya.

" Apa aku bisa membantumu?" tanya Kanaya dengan menangkup wajah Leo.

" Kau sudah membantuku dengan kedatanganmu dan mengobati kerinduan ku sayang, tak ada yang lebih baik dari ini semua" Leo menenggelamkan kepalanya di ceruk Kanaya menciumi dan menghisap leher Kanaya membuat Kanaya menggelinjang kegelian.

" Sudah jangan lakukan itu, geli tahu sana mandi dulu, pekerjaan mu masih banyak kan?" ucap Kanaya.

" Tapi aku suka dengan aroma tubuhmu " manja Leo.

" Nanti lagi , sana bersihkan dirimu dulu ini sudah hampir malam"

Akhirnya Leo dengan berat hati melepaskan dekapannya dari Kanaya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Kanaya meraih kemeja putih milik Leonard dan memakainya terlihat cantik dan juga seksi di pandang.

Kanaya keluar dari kamar dan memeriksa meja kerja Leo dimana terdapat beberapa berkas yang berserakan dan juga beberapa desain interior yang Alan kumpulan dari para staf.

Kanaya juga membaca berkas tentang laporan Alan dimana arsitek yang bekerja pada Leo telah mengkhianatinya dengan memberikan informasi dan desain yang Leo miliki pada Damar.

Kanaya membelalakkan matanya membaca berkas-berkas itu.

" Pantas saja jika kau sampai uring-uringan Lee" gumam Kanaya.

Diraihnya beberapa contoh desain yang berserakan , Kanaya membaca contoh kontrak yang di berikan investor dan juga keinginan sang investor.

Dengan seksama Kanaya mempelajari semua kontrak kerja dan desain yang di minta .

Kanaya meraih beberapa kertas dan pena dengan segera ia membuat desain yang terlintas di benak nya usai membaca isi berkas dari sang investor.

" Sayang kau sedang apa?" tanya Leo yang sudah terlihat segar usai membersihkan diri.

" Tidak, aku hanya sedikit mempelajari semua desain-desain ini"

Leo menghampiri Kanaya dan melihat desain yang di buat Kanaya, Leo sangat terkejut dengan desain yang di buat Kanaya.

" Waooow...sayang....kau yang membuat ini?"

Leo tak percaya dengan apa yang di lakukan Kanaya semua desain yang di buat Kanaya sesuai dengan keinginan investor dari semua desain yang di berikan para staf kantor tidak ada yang sesuai dengan keinginan Leo maupun investor tapi Kanaya mampu memberikan desain yang di inginkan dengan detail dan juga terperinci bahkan melebihi dari expektasi ya.

" Sayang, kau sudah menyelamatkanku, ini sangat luar biasa kau tahu?" Leo saking antusiasnya ia memeluk dan menciumi bibir dan kening Kanaya tanpa henti.

" Aku...aku hanya membantu saja" Kanaya dengan terbata karena Leo masih memeluk dan terus menciuminya.

" Terimakasih Tuhan, akhirnya aku bisa bebas dari masalah ini"

Leo tak henti -hentinya berterima kasih dan mengucap syukur atas semua yang telah Kanaya lakukan hari ini demi dirinya.