NovelToon NovelToon
Sang Pembangkit Gairah

Sang Pembangkit Gairah

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Hamil di luar nikah / Ibu Pengganti / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Kaya Raya
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: JackRow

Hana Deborah, putri angkat dari mendiang seorang mucikari ternama di kota Camelot! yang mencoba untuk tetap kuat menjalani pahit nya kehidupan pasca ditinggal sang ibu! ketidaktahuan Hana perihal pekerjaan sang ibu angkat membuat gadis itu selalu di pandang rendah oleh orang-orang sekitar bahkan sahabat nya sendiri.

'Wanita mana yang rela menyakiti hati perempuan lain?'

Hal itu terus saja berputar di pikiran Hana, namun Raya meyakinkan bahwa semua akan baik-baik saja!

Keberuntungan yang berpihak pada Raya membuat Hana akhirnya tunduk dan menuruti keinginan sahabatnya untuk menjadi wanita penggoda bagi Edward.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JackRow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SPG-13

🧒"Menurut mu kenapa Tuan Edward meminta kita untuk mendatangi Eight Meadowview secara mendadak?"

🧔"Dia sedang tidak akur dengan istrinya?"

🧒"Exactly! ku dengar boss kita itu juga memiliki seorang wanita simpanan,"

🧔"Jangan berbicara yang bukan-bukan!"

🧒"Apa kau tak percaya?"

🧔"Tuan Edward selalu memperlakukan istrinya dengan baik selama ini, dia bahkan terlihat begitu bucin pada Nyonya Bertha! jadi mana mungkin?"

🧒"Aaaah kau ini sungguh ketinggalan berita!"

🧔"Terserah! segeralah buka mobilnya, aku sudah lelah!"

Dua orang karyawan tampak saling bergunjing saat melangkah menuju parkiran menuju kendaraan mereka.

**

Kembali menuju villa utama dengan langkah terburu, senyum Edward seketika tersungging indah saat mendapati Hana terduduk di sofa sembari menatap LED TV yang menampilkan sebuah animasi hiburan.

"Kenapa tidak beristirahat?" Edward berdiri dibelakang Hana, pria itu bahkan dengan sengaja mencium surai Hana.

"Tuan? apa pekerjaan Tuan sudah selesai? saya bahkan belum-," Hana mendongak panik, ia hendak beranjak namun Edward menahannya.

"Tak perlu menyiapkan makanan apapun untuk hari ini, aku sudah meminta beberapa pegawai villa untuk mengantar makanan kemari!"

"A-apa?"

"Kau tenang saja sweetheart! mereka orang-orang kepercayaan ku! jadi kau tak perlu mencemaskan apapun."

Dia selalu saja berkata tak perlu mencemaskan apapun, tapi diriku? bagaimana bisa diriku tak mencemaskan apapun saat berduaan dengan pria yang bukan milikku?

Hana kembali mengalihkan pandangan, ia mengabaikan tatapan juga usapan lembut jemari Edward pada kepalanya.

"Bagaimana denganmu?"

"Hmmmmm?"

"Apa area wajah mu masih terasa nyeri?"

"Apa ini terlihat semakin memburuk, Tuan?"

"Kau justru terlihat tambah menggemaskan dengan matamu yang semakin menghilang!"

"Kenapa Tuan berkata seperti itu?" Hana seketika tertunduk malu saat suara tawa Edward terdengar di telinga.

"Hey! jangan menyembunyikan wajah mu, lagipula diriku telah melihat semua bagian dari tubuh mu, sweetheart! kau tak perlu bersembunyi seperti ini!" Edward melerai telapak tangan Hana yang setia menempel pada wajah.

"Apa Tuan tidak kecewa?"

"Kecewa? apa maksudmu Hana?"

"Wajah saya-,"

"Sssssssttt! ini akan segera membaik! percayalah padaku! dokter bilang ini wajar terjadi, tapi tak akan berlangsung lama! apa kau sudah meminum obat mu, sweetheart?"

Hana mengangguk, ia turut tersenyum saat Edward kembali membelai pipi bengkaknya.

Dering nada dari gawai milik Edward seketika membuat pria itu beranjak menjauhi Hana,

Apa itu panggilan dari Raya? apa dia akan memarahi Tuan Edward? bagaimana jika keduanya saling membenci? apa yang telah kulakukan Tuhan?

*****

"Honey! terima kasih! kau telah mentransfer dana yang cukup besar untuk party yang akan ku besok malam! tapi-, kau sungguh sudah tak marah padaku bukan?"

'Tentu saja! lakukan apapun asal kau bahagia, Bertha! aku masih harus menangani beberapa projek disini! kemungkinan aku baru akan kembali 3-4 hari ke depan. Kau tak masalah bukan?'

"It's okay my love! dirimu sungguh suami yang pengertian! kau tahu-, ibu bahkan lebih memilih untuk tinggal di rumah barunya! hal itu sungguh membuatku semakin kesepian Edward! tapi tak apa! aku bisa menangani semuanya sekarang! kau berhati-hatilah! aku menyayangimu!"

Sambungan terputus,

"Let's make a party! aaaaaaggghhhh Edward benar-benar mengerti keinginan ku! sudah lama diriku tidak mengundang para sahabat ke kediaman ini, nenek lampir satu itu! huuuuufft, akhirnya dia hengkang juga dari rumah ini! so Iam free!"

Wajah Bertha terlihat cerah merona, ia tersenyum lebar saat mendapati akun rekening bank nya kembali mendapatkan suntikan dana yang cukup mengejutkan dari sang suami, wanita itu seketika melupakan masalahnya, bagi Bertha! selama ia bisa membeli barang-barang mewah yang ia incar, serta bisa menghabiskan waktu bersama temannya tanpa kehabisan uang, itu merupakan kebahagiaan yang sesungguhnya.

****

"Apa istri Tuan curiga? apa dia memarahi mu, Tuan Edward? apa sebaiknya-,"

"Sssstttttt! kita akan menghabiskan waktu di tempat ini selama beberapa hari ke depan,"

"A-apa? bagaimana bisa? bukankah -,"

"Bertha itu wanita yang gila uang juga kebebasan, Hana! cukup mudah bagiku untuk meredam amarah dengan memberikan semua yang ia inginkan! itulah alasan ku selalu membutuhkan dirimu! semua kehangatan serta kenikmatan gairah juga masakan mu! aku tak mampu melupakan itu semua, sweetheart! " Edward tersenyum hambar sembari meraih nikotin dari saku celana.

Raya, apa benar semua yang dikatakan oleh Tuan Edward? kenapa dia justru berperilaku seperti ini pada suami yang tulus mencintai nya?

Hana tertegun sebelum akhirnya ia terbatuk-batuk karena asap nikotin yang tak sengaja terhirup.

"Sweetheart! maaf! maafkan aku, tidak seharusnya aku merokok di sekitar mu!" Edward berucap panik, ia pun seketika melangkah menuju asbak di meja dan mematahkan sebatang nikotin yang sempat tersemat di mulut.

Bagaimana jika diriku benar-benar jatuh hati padanya? apa aku salah?

"Apa yang kau pikirkan Hana?"

"E-em, bukan apa-apa! apa Tuan tidak akan mengganti pakaian terlebih dahulu?"

"Apa?"

"Maksud saya! bukankah pekerjaan Tuan sudah selesai? apa tidak lebih nyaman jika Tuan mengganti kemeja itu dengan piyama? saya sudah merapikan beberapa piyama milik mu, Tuan!"

"Oh sweetheart! apa kau ingin kita berada di atas ranjang seharian?"

"A-apa?"

Tatapan mesum Edward kembali membuat bulu kuduk Hana berdiri tanpa aba-aba.

Pria ini, dia memang terlihat polos! tapi kenapa dia gampang sekali h*rny, astaga!

1
Bunda HB
Itu lah yg krn ninggalkn Edward,skrg msk mulit singa.gk ada yg bisa nolong skrg nikmati aja hana.keras kepala.
Bunda HB
Terllu PD bgt km betha,kata Cerai udah di ucapkan tinggal nunggu minggat dri rmh newah itu.tunggu tgl main nya.
Bunda HB
Pindah apertenen biar bertha gk dtg lgi Edward.kasian hana jdi korban mu dan istri mu.
Kasniwati Kasni
sangat bagus/Proud/
Parnadi
kelanjutannya gimana nih,hadehhhh lagi asik baca 😭
Vika Amalia Oktavia
dan mak lampirpun mulai tersadar..👀
@Biru791
semangatt up yok
Bunda HB
Emang enk di abaiksn bertha...😁😁
Bunda HB
Lho....lho.....skrg tau rasanya kesepian ditinggal suami mu.slma ini kemana aja km istri durjakim.SUAMI juga ada kalanya lelah cri yg lbih bsa mengerti dan bisa menjaga.km istri durjakim hya foya2 ,senang2.Edward buta,tpi skrg dikit2 udah sadar...😁😁
Vika Amalia Oktavia
makin penasaran...
Bunda HB
Sebenarnya burung nya Edward gk berkicau sama istrinya to kak thor,tpi sama hana sll on trs...😂😂
Siti Ariani: 🤣🤣🤣🤭 bisa banget di othor jawabnya
JackRow: kalau untuk jenisnya, akan lebih baik jika menyesuaikan dengan selera para pembaca saja kak, enaknya jenis burung apa 😌
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!