NovelToon NovelToon
Obsessed With My Handsome Duke

Obsessed With My Handsome Duke

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:18.2k
Nilai: 5
Nama Author: Melsbay

Emily terkejut saat menyadari bahwa dia telah transmigrasi ke dalam sebuah novel yang dia baca sebelumnya. Lebih mengejutkan lagi, dia menyadari bahwa dia tidak menjadi tokoh utama seperti yang dia harapkan, melainkan menjadi seorang putri pendukung yang sombong, bernama Adeline. Adeline dikenal sebagai seorang putri sombong dan arogan yang akhirnya mati keracunan karena perselisihan cinta antara protagonis wanita, yang disebabkan oleh ulah antagonis wanita.

"Kenapa aku harus mati konyol?" batin Emily. "Dari pada hanya menjadi pemeran pendukung, sekalian saja aku yang jadi protagonis! Hey, aku seorang putri raja!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melsbay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dansa Pertama Elisa, Dan Tarian Adeline yang memukau

Duke Emeric terpana saat melihat Adeline muncul di hadapannya. Gadis itu mengenakan gaun putih yang mewah, yang memancarkan keanggunan dan kecantikan yang memukau.

Di atas kepalanya, sebuah tiara bersinar, melengkapi penampilannya yang memesona.

"Dewi yang turun dari surga," bisik Duke Emeric dengan mata yang penuh kagum, membiarkan dirinya terpesona oleh keelokan Adeline.

Dengan langkah yang lembut, Duke Emeric mendekati Adeline, tangannya meraih tangan gadis itu dengan penuh kelembutan. Dia menatap mata Adeline dengan penuh kehangatan dan rasa takjub.

"Kamu begitu indah," ucapnya dengan suara yang lembut, seraya menyampaikan pujian yang tulus.

Kemudian, dengan penuh kasih, dia mencium lembut tangan Adeline, mengungkapkan rasa kagum dan cinta yang dalam.

"Emeric, Kau juga sangat tampan dan mempesona." kata Adeline dengan tawa lembut mengiringi.

Duke Emeric tersenyum lembut menanggapi pujian Adeline. Adeline merangkul tangan Duke Emeric dengan anggun.

"Apa kau sudah siap menuju aula pesta?" tanya Duke Emeric.

"Ayo, sayang." sahut Adeline, mengangguk kan kepala nya.

Duke Emeric dan Adeline melangkah anggun ke dalam Aula Pesta, aura kemegahan mereka memenuhi ruangan begitu mereka tiba.

"PUTRI ADELINE WINDSOR DAN DUKE EMERIC TELAH TIBA."

Suara gemuruh terdengar saat pengawal dengan gagahnya meneriakkan kedatangan mereka, mengumumkan kedatangan pasangan tersebut kepada semua tamu yang hadir.

Para tamu yang hadir berpaling, memberikan sorotan perhatian kepada pasangan tersebut, yang tiba dengan penuh kemegahan dan keanggunan.

Disisi lain,

Nathaniel melangkah dengan langkah yang berat, langkahnya terasa enggan menuju ruangan di mana Elisa sedang bersiap-siap untuk menghadiri pesta bersamanya.

Hatinya terasa berat menyadari bahwa malam itu adalah Pesta Pertunangan Putra Mahkota Kerajaan Splendora, Nathaniel Windsor, dengan Saintess Elisa, dan juga pengumuman pernikahan Putri Adeline Windsor dan Duke Emeric.

Wajahnya yang tadinya tegar kini tampak terpaku dengan ekspresi enggan, tidak ada keceriaan atau antusiasme. Segala yang terlihat hanyalah ketidakpastian yang menguasai hatinya, terpantul jelas dalam pandangan matanya yang redup.

Nathaniel membuka pintu dengan langkah ragu, tetapi ketika pandangannya jatuh pada Elisa, rasa ragu itu segera sirna. Dia terdiam, matanya terpaku pada keanggunan dan kecantikan wanita di hadapannya.

Nathaniel tak bisa mengalihkan pandangannya dari Elisa yang begitu memesona, seolah terseret dalam pesona yang tak terelakkan.

Elisa menyambut Nathaniel dengan senyum lembut, tetapi Nathaniel masih terlena oleh kehadirannya. Meskipun Elisa berbicara dengan suara yang ramah, namun Nathaniel masih terdiam, terpesona oleh kehadiran wanita di depannya.

"Ah, cantik sekali. Apa dia Dewi yang turun dari langit?" Batin Nathaniel, wajah nya sedikit bersemu.

"Dasar bodoh! Apa-apaan itu? Sadar, Nathaniel!" Batin nya kembali dan mengusap wajah nya dengan cepat.

“Yang Mulia Putra Mahkota?” panggil Elisa dengan suara lebih keras, mencoba memperoleh perhatian pria itu.

Dan akhirnya, kata-kata Elisa berhasil menyadarkan Nathaniel dari lamunannya. Dia menatap Elisa dengan penuh kesadaran, menyadari wajah khawatir wanita itu padanya.

“Maaf,” ucap Nathaniel pelan, mencoba mengatasi keterpesonaannya. “Aku baik-baik saja...”

Elisa mengangguk dengan lega, tetapi masih memandang Nathaniel dengan khawatir. Dalam hatinya, Nathaniel merasakan kekuatan dan pesona yang begitu besar dari wanita yang berdiri di depannya.

"Aku datang untuk menjemput mu menuju Aula Pesta. Apa kau sudah selesai?" Tanya Nathaniel, suara nya tidak lagi terdengar sinis seperti sebelumnya.

"Ah, Iya. Saya sudah selesai." seru Elisa, senyum hangat terlihat di wajahnya.

"Baiklah, Ayo berangkat."

Nathaniel mengulur tangan nya pada Elisa, kemudian di sambut Elisa dengan sopan. Elisa mendekati Nathaniel, tangan nya menyentuh lengan Nathaniel dengan canggung. Pasangan itu melangkah kan kaki nya menuju Aula Pesta.

Nathaniel dan Elisa melangkah maju, langkah mereka dipandu oleh kehadiran dan karisma yang menawan.

"YANG MULIA PUTRA MAHKOTA, NATHANIEL WINDSOR DAN ELISA WESTBERG TELAH TIBA!"

Suara gemuruh menyambut mereka saat pengawal dengan gagah meneriakkan kedatangan pasangan itu. Nama mereka terdengar jelas di seluruh ruangan, menyulut kegembiraan di antara para tamu yang hadir.

Dengan penuh keyakinan, Nathaniel dan Elisa memasuki aula pesta, aura kemuliaan dan keanggunan mereka terpancar begitu kuat.

Setiap langkah mereka menarik perhatian semua orang di ruangan, dan mata-mata yang dipenuhi rasa kagum mengikuti gerak langkah pasangan itu.

Begitu mereka berdua berada di pusat perhatian, bisikan-bisikan ringan mulai terdengar di antara para tamu.

"Wahh, mereka sungguh pasangan yang serasi."

"Wanita di samping Putra Mahkota begitu cantik, Apa dia yang akan menjadi putri mahkota Splendora?"

Pujian atas keindahan dan keserasian Nathaniel dan Elisa mulai bergema, memberi pengakuan atas pesona yang mereka pancarkan sebagai pasangan yang tak terlupakan.

Tak lama kemudian, suasana pesta semakin hening ketika Raja dan Ratu Splendora memasuki ruangan. Sebuah keheningan hormat mengalir di antara para tamu, dan satu per satu, mereka menundukkan kepala mereka untuk menghormati kedatangan kedua pemimpin tersebut.

Dengan langkah yang pasti dan teguh, Raja dan Ratu melangkah maju, memancarkan keanggunan dan kebesaran yang tak tertandingi.

Mereka berjalan dengan tenang menuju singgasana yang telah disediakan, dan saat mereka duduk, suasana ruangan terasa dipenuhi dengan keagungan yang mempesona.

Kedua wajah mereka memancarkan kemuliaan dan kebijaksanaan, memberikan sentuhan yang sangat istimewa pada acara tersebut.

Para tamu yang hadir tidak dapat menahan diri untuk tidak terpesona oleh kehadiran yang anggun dan megah dari Raja dan Ratu Splendora.

Dengan gemerlap cahaya lampu yang memantulkan keanggunan gelas anggur, ajudan Raja membawa gelas-gelas tersebut ke hadapan Raja dan Ratu.

Raja mengulurkan tangannya, meraih gelas anggur yang mewah itu dengan gesit, memancarkan aura kemewahan yang tak terbantahkan.

Dengan langkah yang teguh, Raja berdiri tegak di hadapan para tamu yang hadir, memegang gelas anggur dengan gemulai.

"Terima kasih kepada semua yang hadir malam ini. Ini adalah kehormatan bagi Kerajaan Splendora untuk menyambut Anda semua di istana Kerajaan. Malam ini kita semua akan berpesta untuk merayakan pertunangan anak ku, Putra Mahkota kerajaan Splendora, Nathaniel Windsor dan Elisa Westberg." Suara Raja mengalun dengan kokoh dan jelas di seluruh ruangan saat dia menyapa para tamu dengan penuh hormat dan kehangatan.

"Dan di kesempatan ini juga, Saya sebagai Raja Splendora mengumum kan pernikahan Putri Adeline Windsor dengan Duke Emeric Bethel dalam waktu dekat."

Tamu bertepuk tangan dengan antusias, mereka saling berbisik dan tersenyum, sebagian terlihat terkejut dengan berita yang di sampaikan oleh Raja.

"Mari kita angkat gelas untuk kesejahteraan dan kebahagiaan para pasangan yang akan menempuh hidup baru. Semoga cinta dan kesetiaan selalu menyertai mereka." Seru nya melanjutkan harapan nya atas pertunangan Putra mahkota dan Putri nya dapat berbahagia dengan pasangan mereka masing-masing.

Tamu mengangkat gelas dengan antusias, mereka mengangguk setuju, tersenyum hangat.

"Ayo, nikmati malam ini dengan segala keceriaan dan kegembiraan. Sekali lagi, terima kasih atas kehadiran Anda semua!" Raja meneguk Anggur nya di depan para Tamu dan para tamu mengikuti nya dengan sukacita.

Alunan musik menggema setelah sapaan dan pidato singkat dari Raja. Nathaniel dan Elisa Turun dari panggung.

"Putri Mahkota, Ijin kan saya untuk berdansa dengan Anda." dengan sopan santun, Nathaniel mengajak Elisa berdansa.

Elisa mendekatinya dan menatap Nathaniel dengan ekspresi cemas.

"Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, Nathaniel. Aku tidak bisa berdansa." bisik Elisa di dekat telinga Nathaniel.

"Tenang saja, Nona Elisa. Cukup letak kan kaki mu di atas kaki ku. Nanti aku akan mengiringmu." Bisik Nathaniel.

Elisa meraih tangan Nathaniel dengan ragu "Baiklah, aku akan mencoba."

"Ikuti langkah-langkahku." seru Nathaniel pelan.

Mereka mulai melangkah mengikuti irama musik yang menggema di ruangan. Nathaniel dengan lembut memimpin Elisa melalui gerakan-gerakan dasar tarian.

Meskipun awalnya ragu, Elisa mulai menemukan ritme dalam gerakan mereka, dan mereka mulai menari dengan anggun di tengah-tengah aula yang gemerlap.

Nathaniel dan Elisa menyelesaikan tariannya dengan anggun, menerima tepuk tangan hangat dari para tamu yang terkesan dengan penampilan mereka.

Setelah mereka turun dari panggung, giliran Adeline dan Duke Emeric untuk menampilkan tarian mereka.

Adeline tersenyum manis pada Duke Emeric "Saya sangat menantikan tarian kita, Emeric."

Duke Emeric menggenggam tangan Adeline dengan lembut "Dan saya juga, Adeline. Bersiaplah untuk terpesona."

Mereka berdua berdiri di tengah aula yang gemerlap, siap untuk memulai tarian mereka. Suasana hening menyelimuti ruangan, dan saat musik mulai mengalun, mereka mulai melangkah dengan anggun.

Gerakan mereka yang selaras dan elegan memenuhi ruangan, menciptakan citra keindahan dan keanggunan yang memukau.

Para tamu terpesona oleh keahlian tarian mereka, dan sorak sorai riuh rendah memenuhi aula saat mereka berdua menggabungkan langkah-langkah mereka dengan sempurna. Mata para tamu tak bisa berpaling dari penampilan mempesona mereka.

1
Narimah Ahmad
💪💪
Narimah Ahmad
lanjutt 👍
salwi
/Chuckle/
Melsbay
Halo... terima kasih sudah menjadi pembaca setia. Untuk mendukung author, mohon di like, subscribe, komentar, kasih bintanng dan di vote ya... terima kasih banyak...
Melsbay
mohon di like, subscribe, bintang dan follow akun ya gaess ya...😇 biar authir lebih semangat up karya dan jangan lupa di komen juga ya😇😇😇 Sankyuuu...
Olive
/CoolGuy//CoolGuy/
Niaa🥰🥰
Luar biasa
Niaa🥰🥰
😁😁🥰🥰
Melsbay
mohon bantu support author dengan like, subscribe, follow dan bintang ya... jangan lupa dikomen ya, teman2... sankyu😇😇😇
Bird
👣👣👣
Keyzie
👣👣👣👣
Pembaca Setia
update terus ya thor👍👍
Pembaca Setia
gentle👍👍
Pembaca Setia
/Hey//Facepalm/
Ryfca
🥰🥰🥰
Vallleri Abel
up up up
Suryavajra
Saintes itu apa kak?
Melsbay: sama sama😄
Suryavajra: wah keren.. insight baru.. thanks kak
total 3 replies
Suryavajra
buat aku, author yang bisa bikin cerita kerajaan itu sesuatu banget.. keren ah kak.. baca pelan2 ah 👍👍👍
Suryavajra
wow.. produktif sekali kak.. udah keluar karya baru lagi 👍👍👍👍👍
Ryfca
🥰🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!