Hanum seorang wanita cantik berhijab berusia 24 tahun memilih pergi meninggalkan suaminya karena rasa sakit hati telah di khianati
keluarga sang suami pun tidak begitu suka Hanum karena hanum mereka anggap sebagai benalu yang selalu menyusahkan mereka
keluarga Dimas selalu menghina keluarga Hanum yang berasal dari keluarga sederhana dari desa
Dimas pria berusia 26 tahun yang sudah mengikat hanum dengan tali pernikahan selama dua tahun ini
akan kah hanum mempertahankan rumah tangganya bersama Dimas? atau Hanum menyerah dan pergi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Adik ipar seksi
Dimas pulang kerumah Siska dengan wajah yang kusut dan penuh lebam
hasil karya dari pak Eko orang yang beli rumah milik hanum
Dihatinya terus saja merutuki Hanum yang di katakannya selingkuh dan memasukkan laki-laki lain kedalam rumahnya
"kamu kenapa mas" ucap siska saat melihat wajah kusut suaminya
"nggak kenapa-kenapa " jawab dimas ketus
"trus muka kamu ini kenapa mas!?" tanya siska lagi
"digebukin preman tadi di jalan" jawab dimas lagi
"aku kompres ya biar besok nggak bengkak lagi" ucap Siska lagi
dimas hanya mengangguk, yang di kepikiran dimas sekarang adalah hanum
"pantas saja dia menggugat cerai karena dia sudah punya laki-laki lain malah sudah berani memasukkannya kedalam rumah
Apa yang mereka lakukan sampai laki-laki itu berkeringat seperti itu
Akhhhhh kanapa kamu tega num" ucap dimas menjambak rambutnya sendiri
"mas kamu kenapa sih!?" tanya siska lalu meletakkan mangkuk berisi es batu dan kain di mangkuk itu
"kepalaku rasanya sangat sakit, pekerjaan di kantor menumpuk " ucap Dimas beralasan
"oh...sini mas saya kompres dulu mukanya,kalau masalah pekerjaan nanti saya bantu menyelesaikannya"jawab siska
Siska pun mulai mengompres wajah Dimas,dimas meringis kesakitan karena bekas pukulan pak Eko sangat sakit dan dimas merasa rahangnya bergeser
"dari mana kamu sis kok rapi amat !?" tanya dimas melihat siska berpakaian rapi dan seksi
"aku dari kantor polisi mas melaporkan pemukulan yang hanum lakukan padaku hingga aku harus di rawat di rumah sakit walaupun hanya semalam
Apa kamu keberatan mas !?" tanya Siska
"terserah kamu mau ngelakuin apa" jawab dimas
"aku mau membersihkan diri dulu badanku rasanya sangat lengket " ucap dimas lalu meninggalkan siska dan masuk kedalam kamarnya
siska tersenyum bahagia karena dimas mendukungnya
"biarkan saja siska melaporkan hanum kepolisi sekalian nanti aku akan membeberkan perselingkuhannya dengan pria lain"gumam dimas saat berada di dalam kamarnya
Sedangkan Siska mengendus dirinya sendiri karena di tubuhnya bada bau parfum kekasihnya
Tadi sepulang dari kantor polisi siska singgah dirumah kost sang kekasih dan mereka memadu kasih
Kekasih Siska tidak pernah lagi datang kerumah siska karena orang tua siska sekarang tinggal bersama siska karena mereka sudah terusir dari rumah mereka karena di sita oleh bank
Maka dari itu siska mengajak kedua orang tuanya dan juga adiknya untuk tinggal bersama
Dimas juga tidak masalah jika keluarga siska tinggal bersama mereka
Dimas berfikir jika kedua orang tua siska ada dia tidak perlu lagi mencari pengasuh untuk mengasuh anaknya dan siska
Dimas juga tidak ingin merepotkan orang tuanya dengan mengurus bayinya dan siska dulu saja saat putrinya dan hanum bayi ibunya menolak untuk ikut merawat cucunya itu dengan alasan dia punya banyak kegiatan dengan teman-teman arisannya
Orang tua siska juga tidak keberatan untuk menjaga anak mereka yang penting Dimas memberikan mereka uang 2 juta sebulan karena sanga ayah mertua sudah tidak punya pekerjaan setelah di pecat dari kantornya bekerja dulu
Dimas menyanggupinya karena dimas fikir gajinya cukup untuk hanum 2,5 juta,ibunya 3juta ibu mertuanya 2juta dan sisanya untuk siska dan pegangannya
Walaupun siska masih dalam masa nifas tapi dia memuaskan kekasihnya dengan cara lain
Tapi jika Dimas yang meminta untuk di puaskan maka siska akan beralasan jika dia masih masa nifas dan tidak bisa melayani suaminya itu
Entah bagaimana fikiran siska
Lebih baik aku segera mandi sebelum mas dimas mencium bau wangi lain selain parfum yang kupakai
siska mengambil pakaian ganti dikamar Loudry dan langsung masuk kekamar mandi yang ada di dekat dapur untuk membersihkan diri
Setelah mandi siska masuk kedalam kamar ibunya dan pura-pura tidur di samping putrinya agar dimas menganggapnya ibu dan istri yang naik
Padahal jika dimas tidak dirumah jangankan tidur bersama putrinya di gendongnya pun tidak pernah
Bahkan bayinya di berikan sufor dia tidak ingin memberikan asi pada putrinya
siska tidak ingin payudaranya kendor karena memberikan asi pada bayinya
Setelah berpakaian dimas keluar dari dalam kamarnya dan mencari keberadaan istrinya yang ternyata sedang terlelap di dalam kamar sang ibu mertua padahal hari sudah sangat sore bahkan sudah hampir magrib
Sang ibu mertua sibuk didapur memasak makan siang sedangkan ayah mertuanya pergi entah kemana dan dia pulang saat tengah malam karena alasannya sedang mencari pekerjaan bersama kenalan barunya yang tinggal di kompleks perumahan itu
"mas" panggil sisil adiknya siska
'kenapa!?" tanya Dimas
"emmm anu mas"ucap sisil melukis abstrak di dada dimas dan itu membuat dimas merinding karena ulah adik iparnya itu
Dimas menangkap tangan adik iparnya itu agar berhenti melakukan itu padanya karena Dimas tidak ingin melakukan hal yang tidak harus dilakukannya pada adik iparnya itu
Sisil hanya tersenyum saat dimas menghentikan aksinya
"mas bagi duit dong skincare ku habis tapi aku belum gajian" jawab sisil
Ya sisil sudah bekerja di sebuah rumah karaoke di kota itu namun dia mengatakan pada keluarganya jika dia bekerja sebagai seorang SPG di sebuah supermarket
Mereka semua percaya karena sisil bekerja dengan memakai pakaian seragam
"memangnya kamu butuh berapa !?" tanya dimas masih menggenggam tangan adik iparnya itu
"satu juta mas,nanti deh aku ganti setelah gajiku keluar " jawab sisil
"ya sudah tunggu mas ambilkan dulu " ucap dimas dan melepaskan tangan sisil lalu kembali masuk kedalam kamarnya namun tanpa dimas ketahui sisil ikut masuk kekamar dimas lalu menutupnya perlahan
Dimas terkejut didalam kamarnya ada sisil
"loh kok kamu ikut masuk sil!?" tanya Dimas
"biar nanti kak siska dan ibu tidak liat kamu kasi aku uang kamu kan tau sendiri kalau kak siska itu pelitnya nauzubillah " ucap sisil
"nih uangnya,dan sekarang kamu keluar nanti ketahuan dan kita dituduh macam-macam lagi" jawab dimas lalu menyerahkan uang satu juta pada adik ipar seksinya itu
"makasih mas" ucap sisil lalu berjinjit dan mencium bibir kakak iparnya itu
Dimas hanya diam karena terkejut adik iparnya seberani itu
Sisil melumat bibir dimas dan Dimas yang tersadar dari keterkejutannya membalas perlakuan adik ipar seksinya itu
Sisil terkekeh setelah mengakhiri aksinya
"aku tunggu kamu di kamar ku mas malam nanti aku tau kamu pasti sudah pengen kan sedangkan kak Siska tidak bisa melayanimu
Lihatlah ini seolah sudah pengen menerkamku" ucap siska menoel benda pusaka hidup Dimas yang sudah mengembung
Setelah berkata seperti itu sisil keluar dari dalam kamar dimas dan siska dan langsung masuk kedalam kamarnya
"akh gampangnya dapat uang, kenapa nggak sedari Kemarin aja ya aku godain mas dimas biar dapat uang" ucap sisil terkekeh kecil
Dimas yang masih diam mematung dengan apa yang sisil katakan dan lakukan padanya
"Akh apa sisil sedang mempermainkanku!?" tanya dimas mengacak rambutnya prustasi
Malam hari tiba mereka sekeluarga makan malam bersama
Setelah makan malam sisil membatu sang ibu membersihkan meja makan dan piring-piring bekas makan malam mereka
"Sil kamu selesaikan semua dulu ya, pinggang ibu rasanya sakit" ucap bu jawiah pada putri keduanya itu
Dimas duduk di sofa ruang keluarga sambil mengerjakan pekerjaannya yang dibawanya pulang terkejut dengan kedatangan sisil membawa secangkir kopi dan stoples cemilan
Hal yang tidak pernah siska lakukan jika tanpa dimas suruh terlebih dahulu
"makasih sil,tau aja kalau mas lagi butuh kopi" ucap dimas
"sama-sama mas, kebetulan tadi sisil liat mas sedang sibuk kerja jadi ya sekalian aja aku buatin kopi kan aku masih di dapar" jawab sisil mengelus paha dimas
Sisil tadi langsung duduk di samping Dimas