Karena kesalah pahaman Satria harus menikahi cewek yang masih duduk di bangku kuliah bahkan masih satu fakultas dengannya.
Lalu apa yang terjadi pada satria selanjutnya?
wajib baca sampai end !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 1
"Silahkan Mas"
Lelaki berseragam hitam membukakan pintu belakang mobil.
"Makasih!"
Ucap Satria judes. Lalu mobil itu pergi meninggalkan rumahnya.
Satria membuka gerbang, lalu menatap garasi yang ada di sisi rumah. Motor hitamnya sudah ada disana berjejeran dengan motor merah adiknya.
Satria masuk dan mengunci gerbangnya karena Mama dan Papanya hari ini tak pulang mereka sedang ada di luar kota.
"Napa lo? Kakinya patah"
Baru saja masuk rumah dan menutup pintu utama suara Zo masuk kependengaran.
Satria melengos.
"Adik luck-nut lo" Satria balas maki Zo.
"Tadi ada orang kesini nganterin motor lo. Abis balapan?"
Tanya Zo lagi. Dia mengikuti Satria sampai kamarnya.
"Nggak. Gue abis jatuh tadi"
Satria duduk disofa kamar melepas sepatu dan kaos kakinya. Melepas kemeja kotak-kotaknya dan melemparnya kekeranjang baju kotor yang tidak jauh dari sofa menyisakan celana kolornya saja.
"Ya gue tahu lo abis jatuh, maksud gue lo jatuhnya abis balapan atau"
"Lo berisik pergi sono, ngapel atau apa kek" Judes Satria. Dia lagi bete' banget malam ini.
Zo mendengus. "Napa lo diputusin pacar ya?"
Satria memejam dalam."ZOOOO KELUAR!!"
Lantang Satria melotot dan menunjuk kearah pintu kamar.
Zo menutup kedua telinganya.
"Bang-sat lo, gue nggak bu-deg keles"
Zo pergi dari kamar Satria dia memilih masuk kekamarnya sendiri yang ada disamping kamar Satria.
Sepeninggal Zo. Satria rebahan diatas tempat tidurnya. Matanya menatap kearah plafon kamar disana ada kupu-kupu kecil yang warnanya putih sedang dikejar-kejar cicak.
Klunting !
Klunting !
Klunting !
Mendengar hapenya bunyi Satria bangun mengambil hapenya yang ternyata tadi ikut kelempar ke keranjang baju kotor didalam kemeja kotaknya.
[ Sat Kak Mikel jahat ]
[ Dia tadi nampar aku. Emoji nangis]
[ Tadi aku digrebek warga ] Eria.
Mata Satria membulat sempurna membaca pesan berentet dari Eria apalagi yang pesan yang paling diakhir.
"Dia digrebek?"
Gumam Satria kediri sendiri. Lalu jari jemarinya mengetik beberapa huruf.
[Kok bisa di grebek emang lo ngapain?] Send Eria.
Pesan langsung centang dua biru tandanya Eria sedang online.
[ Tadi kak Mikel antar aku pulang dia berhenti di jalan yang gelap kita debat disana terus tiba-tiba ada dua bapak-bapak yang nuduh kita mesum ] Eria.
Satria mengeratkan cekalan di hapenya. Satria cemburu.
[ Terus lo di apain sama mereka?] send Eria.
Satria memejam dalam dia sudah menahan emosi sejak Eria bilang di grebeg. Lalu pikiran buruk bersarang di kepalanya.
[ Di suruh nikah, tapi nggak jadi ] Eria.
"Yes" Reflek Satria menarik tangan dengan terkepal.
[ Udah sampe kost belum?] send Eria..
[ Udah kok tapi kaki ku pegel banget Sat. Kamu ada yang sakit banget nggak?] Eria.
Satria tersenyum lebar sampai gigi-gigi putihnya terlihat membaca pesan dari Eria yang seperti peduli banget kedirinya.
[ Nggak ada yang serius cuma pegel doang. Besok bisa ngampus nggak?] Send Eria.
[ Nggak kayanya. Kamu?] Eria.
[ Bisa sih, besok gue ke kost lo ya pulang ngampus.] send Eria.
[ Aku tunggu. Udah malem Sat aku mau bobo manis. Med malem Satria] Eria.
Pipi Satria terasa memanas karena dapat ucapan 'Med malem' dari Eria cewek yang dia taksir dari awal ketemu.
Dengan rasa senangnya Satria mengetik huruf balasan untuk Eria.
[ Met malem juga Eria. Mimpi indah ya.] send Eria.
Pesan sudah terkirim dan juga sudah centang dua hanya masih abu-abu mungkin Eria sudah bobo seperti yang dia bilang tadi.
Satria ambruk ke atas kasur empuknya dia memeluk guling dengan wajah yang berbinar mencium guling itu sambil bayangin Eria yang pakai jilbab, menurutnya wajahnya imut dan cantik apalagi dia terlihat berbeda dari cewek yang pernah dia kenal.
Eria lebih unik.
Tapi uniknya di mananya coba?
🛐🛐🛐🛐
Pagi hari jam delapan pagi.
Satria menyipitkan mata dia menguap lalu bangun dan merentangkan kedua tangannya.
Menilik jam dihapenya yang ada diatas nakas.
"Ck,ah masih ngantuk gue"
Keluh Satria tapi dia harus siap-siap ke kampus. Jam setengah sembilan dia ada jamnya Pak Tio.
"Bang matahari udah nongol lo masih ngebo juga?!" Di luar kamar Zo teriak mengingatkan.
Satria mendesis lalu jalan menuju pintu kamar membuka pintunya dan kepalanya nongol di pintu.
"Jam delapan lo bolos Zo?" Tanyanya setengah mengejek.
Zo yang masih ada di tengah-tengah undakan tangga melotot, lalu menatap Satria.
"Gue bukan lo ya Bang!"
Sahutnya tak terima. Lalu mengepalkan tangan ke arah Satria.
Satria yang melihat tingkah Zo mendelik.
"Gedean tangan gue adek belagu lo. Berangkat sono bolos gue aduin ke Papa Mama."
Ancamnya yang tidak mau jika adiknya sampai bolos sekolah.
Walaupun pas SMA Satria sering bolos tapi dia tak ingin adiknya seperti itu.
Tidak baik!
Brummmm brummmm!
Mendengar raungan motor adiknya Satria buru-buru mengintip di lantai balkon.Terlihat bokong motor Zo yang menjauh dengan Zo yang menggendong tasnya dengan memakai seragam SMA.
"Jangan kaya gue Zo, lo harus jadi lebih baik" Gumamnya yang hanya bisa di dengar diri sendiri.
Satria beranjak berjalan dan masuk ke kamar mandi. Dua puluh menit lagi jam kuliahnya akan di mulai.
****
Brummm brummmm brummmm!
Motor hitam Satria sampai di halaman parkir kampus. Berjejer dengan motor milik para sahabatnya.
brummm brummm!
Tak lama motor putih milik Supra memasuki gerbang dan parkir di samping motornya.
"Cok! Nanti ada balapan di jembatan X. Ikutan yuk"
Supra memberi tahu. Lalu keduanya masuk kedalam fakultas berbarengan.
"Males gue ada janji"
Satria menyahut duduk di bangkunya ketika mereka berdua sudah sampai di kelasnya.
Supra dan Satria duduk di bangku paling belakang. Satria dan Supra duduk bersebelahan.
Supra menoyor bahu Satria pelan.
"Kek orang penting lo. Eh semalem lo beneran kencan cok?" Supra kepo.
Satria melirik Supra datar.
"Mau tahu aja apa mau tahu banget?"
Plakkk !
"Arghhh setan lo!"
Maki Satria karena punggunggnya di tabok Su-pra, rasanya tuh jadi nyeri sedangkan Si Supranya tidak ada rasa bersalah sedikit pun dia cuma nyengir doang sambil mengacungkan dua jari membentuk huruf V.
Lalu di pintu kelas sana Suzu dan Wasa masuk di susul sama Vega dan Vario. Mereka saling merangkul.
"Cok ! di tunggu di kantin malah pada ghibah disini"
Suzu yang ngomong lalu duduk dikursinya sendiri disamping Satria lalu Wasa,Vega dan Vario juga duduk di kursinya masing-masing.
Btw mereka berenam duduknya bersebelahan semua ya, sama-sama di bangku paling belakang.
Urutannya tuh gini Supra, Satria, Suzu, Wasa, Vega dan si Vario.
terimakasih thor.
Hadehh Eria Eria....dibalikin pulang lu baru rasa
walaupun kamu nggak cinta tapi satria adalah suami kamu.
ada orang yang bilang.
lebih baik di cintai daripada mencintai
si eria kok gitu apa beneran nggak ada rasa sayang buat satria secara kan mereka suami istri.
eria /Angry//Angry/
erianya baru bangun tidur nyenyak.
/Proud//Proud/
jadi pingin tahu reaksi eria pas tahu satria yang keadaannya kaya gitu.