Bagaimana jika seorang eksekutor Antagonis yang sering menyelesaikan tugas di berbagai dunia misi, tiba-tiba terjebak di dalam novel yang tengah dia masuki?
Sistem mendapatkan sebuah serangan dari luar, dan itu membuat Tang Lu Mei, seorang eksekutor pilihan terjebak di dalam dunia novel, dan tidak bisa kembali untuk waktu yang tidak diketahui.
Hanya mendapatkan potongan demi potongan informasi dunia misi yang tengah dia jalani, Tang Lu Mei terpaksa harus bertahan hidup di sana dengan mengandalkan kepintaran dan kekuatannya sendiri.
⭐ Baca selengkapnya, untuk dapat mengetahui bagaimana perjalanan pemeran antagonis kita.
Jangan lupa untuk tetap mendukung karya-karya Ana 😊.
Terima kasih 🙏🤗🤗.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Misi 1/31
Setelah melihat ambulans yang membawa Karyawan dan Ibunya ke rumah sakit milik keluarga Han, kini tinggal Wang Lu Mei yang akan pergi ke tempat parkir rumah sakit.
"Kau pasti belum makan siang, boleh aku mengajakmu?" ucap Tuan Han.
Wang Lu Mei berbalik, "Aku memang membutuhkan bantuanmu, tetapi tidak..."
"Aku hanya ingin mengajakmu, aku ingat di sekitar sini ada rumah makan yang cukup tenang. Anggap saja aku mentraktirmu,"
"Tuan Han, kau pasti sudah tahu tentang perusahaan Wang yang akan melakukan liburan beberapa hari lagi,"
Tuan Han mengangguk, "Ya, aku tahu itu. Tapi aku juga tidak akan memaksa untuk ikut. Karena aku yakin kau bisa menjaga dirimu di sana,"
Wang Lu Mei mengerutkan keningnya, mendengar ucapan Tuan Han.
"Lebih baik aku kembali ke perusahaan, begitu juga denganmu, Tuan Han,"
Wang Lu Nei berbalik, lalu berjalan ka arah tempat parkir.
"Nona muda Wang, jika aku berkata bahwa kuta pernah dijodohkan oleh orang tua kita, dulu. Apakah kau akan mempercayainya?"
Ucapan Tuan Han membuat langkah Wang Lu Mei terhenti, "Sebuah pernikahan bukan sebuah lelucon, Tuan Han. Jadi, mohon untuk tida mengatakan hal yang tidak aku ketahui!"
Dengan cepat Wang Lu Mei berjalan meninggalkan Tuan Han yang hanya bisa menatap kepergiannya.
"Sepertinya aku sudah membuatnya memberi kesan yang buruk padaku, karena pertemuan pertama waktu itu," gumam Tuan Han.
Tuan Han berjalan menuju mobilnya, yang juga berada di tempat parkir rumah sakit itu.
Meski dia tahu jika mendapatkan wanita yang sudah menilainya dengan penilaian yang seperti itu akan sulit, tetapi Tuan Han tentu tidak akan menyerah begitu saja.
Plak!
"Tuan muda Lu, apa kau pikir aku akan mudah dibodohi lagi seperti dulu?" ucap Wang Lu Mei yabg menatap tajam Kevin Lu.
Entah kenapa tiba-tiba Kevin Lu muncul di belakang Wang Lu Mei, saat dia akan masuk ke dalam mobil dan menarik tangannya dengan kuat.
"Lu Mei, aku tahu aku sudah bersalah padamu. Tapi aku mohon, beri aku kesempatan sekali lagi. Aku pasti tidak akan membuatmu kecewa lagi,"
"Tuan muda Lu, temui saja Shu Lian Meng itu. Dia lebih pantas mendapatkan kata-kata itu darimu,"
Kevin Lu mencoba meraih tangan Wang Lu Mei, namun dengan cepat Wang Lu Mei menghindari tangan itu.
"Jangan menyentuhku dengan tangan yang sudah kau gunakan untuk menyentuh banyak wanita itu!"
"Wang Lu Mei!"
"Siapa kau, berani berteriak pada calon istriku!"
Kevin Lu dan Wang Lu Mei menoleh ke arah suara yang cukup keras dan penuh dengan tekanan itu.
Wang Lu Mei mengerutkan keningnya, "Apa yang dia katakan, calon istri?"
Tuan Han berjalan dengan cepat sambil kedua matanya mengunci dengan tajam Kevin Lu.
Kevin Lu sendiri hanya bisa diam, namun dia terlihat bingung dengan ucapan laki-laki yang tiba-tiba datang itu.
Tuan Han berdiri di samping Wang Lu Mei, "Apa kau adalah laki-laki yang selalu meminta barang-barang dari calon istriku, dulu?"
"Apa maksudmu? Meminta barang-barang, apa kau pikir aku...."
"Tuan muda Lu, siapa yang tidak mengenalmu? Di luar kau selalu menggandeng tangan wanita lain, tapi di depan Lu'er, kau bersikap seperti laki-laki yang selalu ingin dilayani oleh pelayannya, dengan mengatakan kata-kata manis, kau selalu membohonginya,"
"Tuan Han, jangan ikut campur urusanku dengan Lu Mei!"
"Dia adalah calon istriku, jadi kenapa aku tidak bisa ikut campur? Seorang laki-laki tidak tahu malu, datang dan ingin membawa wanitaku. Apakah aku harus diam saja?"
Kedua tangan Kevin Lu mengepal, wajahnya terlihat merah menahan rasa kesal pada Tuan Han.
"Wang Lu Mei, apa kau benar-benar akan menikah dengan laki-laki tang terkenal dingin dan kejam ini?" Kevin Lu menatap Wang Lu Mei.
"Dengan siapa aku akan menikah, itu adalah urusanku. Lagi pula, jika dikatakan kejam, bukanlah kau yang lebih kejam, karena membiarkan wanitamu yang saat ini sudah pulang, melayani laki-laki lain?"
"A...apa maksudmu?"
Wang Lu Mei mengendikkan bahunya.
Kevin Lu mengangguk, "Baik, aku ingin kau membuktikannya padaku. Jika kau memang akan menikah dengan Tuan Han!"
"Tuan Kevin Lu, kau...."
Sreeet!
Cup!
Wang Lu Mei menarik dasi Tuan Han, lalu mengecup bibir laki-laki itu.
Kedua mata Kevin Lu membulat, sementara Tuan Han hanya bisa menatap Wang Lu Mei yang tengah menciumnya secara tiba-tiba.
"Wang Lu Mei!"
Plak!
"Kau sudah melihatnya, jadi lebih baik kau jangan lagi mengggangu dia!" Tuan Han menatap Kevin Lu dengan tajam.
"Kau, aku akan membuatmu menyesal karena melakukan ini padaku, Wang Lu Mei!"
Dengan cepat Kevin Lu pergi meninggalkan Wang Lu Mei dan Tuan Han.
"Terima kasih atas bantuanmu, dan maaf karena tiba aku..."
Cup!
Tuan Han menarik tengkuk Wang Lu Mei lalu mencium bibirnya dengan lembut.
"Jangan pernah memberikan ciuman ini pada laki-laki lain, jika tidak aku pastikan kau akan menyesal!" ucap Tuan Han pada Wang Lu Mei sambil menyatukan kening mereka.
Wang Lu Mei mendorong tubuh Tuan Han, "Aku bukan wanitamu, jadi berhenti untuk menekanku, Tuan Han!"
Dengan cepat Wang Lu Mei berjalan ke arah mobilnya, dan masuk ke dalam mobil dengan kesal.
Wang Lu Mei menatap tajam Tuan Han sebelum dia menyalakan dan melajukan mobilnya, keluar dari area parkir rumah sakit itu.
Tuan Han sendiri mengusap wajahnya dan mendongak, "Wanita itu, aku benar-benar hilang kendali!"
Sambil menyentuh bibirnya dan mengingat apa yang baru saja terjadi, Tuan Han masuk ke dalam mobilnya dan melakukannya kembali ke perusahaan.
...----------------...
Shu Lian Meng tengah meringkuk di bawah tempat tidurnya, tatapannya kosong dan air matanya terus mengalir.
Kemarin Tuan Shu mengirimnya pada seorang laki-laki untuk dilayani, namun dia berpikir hanya satu laki-laki yang ada di sana. Tapi pada kenyataannya, laki-laki itu membawa beberapa temannya.
Tubuh Shu Lian Meng gemetar mengingat semua kejadian itu, dada dan lehernya dipenuhi warna merah kebiruan, juga terdapat bekas gigitan pada bahunya.
Tuan Shu yang melihat Shu Lian Meng seperti itu, hanya tersenyum. Dia tidak peduli akan kondisi Shu Lian Meng, karena yang dia pikirkan adalah hasil dari apa yang dia lakukan.
"Jangan menangis, setelah ini aku akan membelikanmu pakaian yang bagus, dan juga peralatan make up terbaik," ucap Tuan Shu.
Shu Lian Meng hanya diam, dia tidak peduli apa yang dikatakan oleh Tuan Shu padanya. Saat ini dia merasa sangat membenci laki-laki yang selama ini dia panggil Papa itu.