Song Lin Qian adalah Seorang pangeran yang terasingkan sejak masih kecil, dia harus menjalani kehidupan yang keras di dunia luar untuk mencari tahu akan jati dirinya yang sebenarnya.
Dengan berbekalkan jepit rambut peninggalan mendiang sang ibu, Song Lin Qian yang diasuh oleh sepasang pendekar suami-istri akhirnya turun gunung, dan demi mengetahui akan siapa dirinya yang sesungguhnya, Song Lin Qian harus menghadapi banyak masalah di dalam pencariannya.
Akankah Song Lin Qian berhasil dalam pencariannya? Ikuti alur cerita yang berjudul "PANGERAN PENDEKAR NAGA" hanya di Noveltoon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adicipto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari pertama bekerja
Fa Lio Bai dan Fa Xian segera mengikat pinggang mereka masing-masing lalu Qian pun segera memainkan gendangnya sedangkan Ayah dan anak itu pun memulai atraksi mereka.
Awalnya Qian sedikit gugup, namun setelah itu dia mulai terbiasa dan akhirnya permainannya pun berjalan dengan lancar, begitu juga dengan Fa Lio Bai dan Fa Xian, mereka semakin bersemangat karena sekarang mereka bisa melakukan atraksi bersama-sama karena keberadaan Qian.
Saat masih melakukan atraksi mereka, tiba-tiba saja ada yang mendorong tubuh Fa Xeiyin yang sedang mengumpulkan uang, akibatnya Fa Xeiyin jatuh berguling, dan koin yang dia kumpulkan jatuh berserakan di tanah.
"Apa-apaan kalian ini? Siapa yang menyuruh kalian bermain disini?" kata seorang pria berbadan kekar.
Fa Lio Bai segera menolong Fa Xeiyin, hanya saja gadis itu sama sekali tidak terlihat kesakitan. "Kamu baik-baik saja Xeiyin?" tanya Fa Lio Bai.
"Aku baik-baik saja ayah!" jawab Fa Xeiyin.
"Hei apakah kalian tuli? Jawab pertanyaanku tadi!" bentak pria berbadan kekar itu.
Semua penonton saling berbisik dan mencemooh kelakuan kasar pria tersebut, apalagi sebagian dari mereka sangat mengenal pria tersebut.
"Maaf Tuan, dari tadi pagi kami bermain disini dan tidak ada yang menegur kami! Apakah kami salah jika kami melakukan pertunjukan disini? Kami ini melakukan pekerjaan agar bisa membeli makanan, kami tidak merampok dan tidak merugikan siapapun disini," kata Fa Lio Bai.
"Tidak merugikan siapapun katamu? Ini adalah wilayahku, semua yang ingin melakukan usaha disini harus meminta izin dan membayar pajak kepadaku terlebih dahulu, jika tidak, maka kalian harus pergi dan bawa barang-barang kalian sebelum aku menghancurkannya," ucapnya dengan mata melotot.
Fa Xian yang geram ingin maju menyerangnya, namun Fa Lio Bai dengan cepat menghentikannya. "Tidak perlu mencari keributan di tempat ini. Qian segera kemasi barang-barang kita!" kata Fa Lio Bai yang tidak ingin memperpanjang masalah lagi.
"Baik paman!" jawab Qian lalu dia segera mengemasi barang-barang.
"Mentang-mentang menjadi kepercayaan kepala Desa orang ini malah semakin sombong dan semakin kejam!" bisik beberapa penonton yang memang mengenali pria tersebut.
Fa Lio Bai yang juga membantu mengemasi beberapa barang tiba-tiba saja tangannya ditahan oleh beberapa pria lainnya, sedangkan pria berbadan besar itu menghampirinya seraya berkata, "Kalian dari tadi pagi sudah bermain di sini, itu artinya kalian sudah mendapatkan penghasilan bukan? Kalian boleh pergi jika kalian sudah membayar pajak kepada kami sebesar 60 persen," kata pria tersebut.
Fa Lio Bai dan Fa Xian serta Qian terkejut mendengarnya, mereka memperhatikan ada empat orang yang sepertinya adalah rekan pria tersebut. "Apakah tidak salah? Jika kami membayar pajak sebesar itu, lalu kami dapat apa?" tanya Fa Lio Bai.
"Itu bukan urusanku, lebih baik kamu bayar sekarang, jika tidak jangan harap kalian bisa pergi."
"Jika kami menolak?" tanya Fa Xian.
Pria itu tersenyum jahat seraya menjawab, "Jika kalian menolak, maka gadis kecil ini akan kehilangan nyawanya," jawabannya seraya mengeluarkan pisau besar dan langsung menarik Fa Xeiyin sekaligus menempelkan pisau itu di leher Fa Xeiyin.
"Baik-baik, kami akan memberikannya, tapi tolong lepaskan putriku dulu," kata Fa Lio Bai.
"Barikan dulu uangnya baru akan aku lepaskan anak ini!" ucap pria tersebut.
"Paman, biar aku saja yang memberikan uangnya," kata Qian seraya mengeluarkan kantong uang yang didalamnya sudah diisi dengan banyak batu kerikil dan di atasnya dia masukkan koin perak.
Fa Xian dan Fa Lio Bai serta Fa Xeiyin terkejut melihat, mereka bingung kenapa Qian begitu cepat mengumpulkan uangnya tanpa menghitung koin-koin itu terlebih dahulu.
Fa Xeiyin yang menjadi sandera pria itu sama sekali tidak terlihat takut, sedangkan Qian segera menghampiri pria itu seraya memberikan kantong yang berisi kerikil serta koin perak di atasnya.
Pria itu segera meraihnya lalu mulai memeriksanya dengan satu tangan, sedangkan tangan satunya masih memegang pisau. Pria itu memang melihat tumpukan koin perak di atasnya, namun dia merasa tidak puas sebelum memeriksa seluruh isi kantong tersebut, hal itu membuatnya menggunakan kedua tangannya sehingga Fa Xeiyin terlepas dari dirinya.
Qian segera mengepal tangannya, dan saat Fa Xeiyin terlepas dari tangan pria tersebut dan dengan cepat dia memberikan pukulannya yang membuat pria itu terkejut.
Pria itu segera menghindari serangan dari Qian lalu dia dengan geram langsung menyerang Qian dengan pisaunya, sedangkan Fa Lio Bai hanya menggelengkan kepalanya melihat Qian dan pria itu bertarung.
Keempat rekan pria itu juga tidak tinggal diam, mereka segera bergerak untuk menyerang Fa Lio Bai dan Fa Xian, sedangkan Fa Xeiyin justru dengan santainya memungut koin-koin yang tadi jatuh berserakan.
Fa Lio Bai segera mengambil satu tombak dengan kakinya dan disusul dengan Fa Xian yang meraih satu tingkat kayu dan dengan begitu mudahnya mereka menghajar keempat pria itu, sedangkan Qian sudah berhasil menangkap lengan pria yang memegang pisau lalu dia memelintir lengah pria itu sehingga pria itu menjerit dan pisaunya pun jatuh.
"Aku tidak ingin menyakiti siapapun, jadi jangan paksa aku untuk melukaimu," kata Qian.
"Argh..!"
Pria itu semakin menjerit kesakitan saat Qian menambah pelintiran nya, namun karena Qian masih memiliki perasaan, dia akhirnya melepas pria itu, dan pria itu segera menjauhi Qian dan berkumpul dengan keempat rekannya.
Mereka berlima sebenarnya adalah para Pendekar Jiwa Pemula di Tingkat 2, karena itu tidak sulit bagi Qian untuk mengalahkan pria bertubuh besar itu, apalagi Fa Lio Bai yang ternyata adalah seorang Pendekar Jiwa Ahli, sedangkan Fa Xian juga seorang Pendekar Jiwa Petarung.
Mereka berlima baru sadar jika yang mereka lawan adalah para pendekar yang memiliki kemampuan di atas mereka, hal itu membuat mereka segera lari, dan para penonton pun menyoraki mereka berlima yang lari ketakutan.
"Terima kasih Qian karena telah menyelamatkan Xieyin!" kata Fa Lio Bai.
"Paman, aku tahu jika Xieyin juga memiliki kemampuan, sebenarnya tanpa bantuanku sekalipun dia pasti bisa meloloskan diri tadi," kata Qian.
"Hahaha!" Fa Lio Bai tertawa mendengarnya, dia tidak menyangka jika Qian sudah menyadarinya, dan memang benar, Fa Xieyin sendiri juga memiliki kemampuan, hanya saja Fa Lio Bai sudah berpesan kepada Fa Xieyin agar tidak menggunakan keahliannya di depan publik.
"Hari Pertama bekerja sudah mendapatkan sedikit masalah," gumam Qian.
"Itu sudah biasa, kami sudah sering mengalami hal semacam ini," jawab Fa Xian.
"Ayo kita segera kemasi semuanya, malam ini kita akan menginap disini dan besok pagi kita akan pergi ke Desa lain!" u acap Fa Lio Bai.
Qian mengangguk dan dia sesekali akan memperlihatkan Fa Xieyin yang sudah mengumpulkan semua koin nya, gadis berusia 15 tahun itu menyadari jika dirinya sedang diperhatikan oleh Qian, dan dia hanya tersenyum.
"Kemungkinan suatu hari nanti dia akan menjadi seorang pendekar yang hebat," gumam Qian seraya tertawa kecil.
Bukan dengan kemampuan ya Thor 😁😁😁😁.?????
PD kali bilang Qian teman 🤣🤣🤣
Dia itu malaikat maut yang datang menjemputmu, Zhiu Fan.
😇
Siapa yang menitipkan sedikit keangkuhan...?!
Pelit amat angkuh sedikit aja pakai di titipkan 🤣🤣🤣