"Kita tidak akan pernah berpisah," janji Damian.
Tapi janji tak semudah itu untuk ditepati, saat masih anak-anak dan sama-sama ditawan oleh penculik mereka saling memeluk erat.
Tapi beberapa tahun kemudian mereka kembali dipertemukan dan seperti orang asing.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WSTM Bab 16 - Kenapa Tuan Seolah Sangat Menginginkanku?
"Maaf Tuan Ford, tapi beberapa kali ini Ainsley tidak pernah tampil. Banyak pelanggan lain yang mengeluhkannya," ucap pak Juan, dia menghadap pada Damian di sela-sela pertunjukan Ainsley di depan sana.
Awalnya Damian memerintahkan Leo untuk membuat Ainsley turun, tapi bukannya turun justru pak Juan datang menghadap.
"Berapa harga yang harus ku bayar agar Ainsley keluar dari Klub ini?" tanya Damian, dia juga tidak tahu kenapa mengajukan pertanyaan tersebut. Seolah kalimat itu lolos begitu saja dari mulutnya.
Ada ego di dalam dirinya yang ingin terpuaskan, bahwa Damian tidak menginginkan Ains dinikmati oleh semua orang seperti itu. Dia tidak rela, Damian hanya ingin Ains untuknya.
"Maaf Tuan, saya tidak menganggap Ains sebagai barang. Jika Ains ingin keluar dari Klub ini maka itu atas kemauannya sendiri," jelas pak Juan. "Tapi jika dia keluar dari tempat ini maka Ains tidak akan memiliki penghasilan lagi," timpal pak Juan kemudian.
Meski bicara dengan setengah takut, tapi tetap dia utarakan pemikirannya. Justru ini kesempatan yang bagus untuk mereka membuat kesepakatan.
Damian terdiam, tidak lagi menanggapi ucapan manajer tersebut. Dia justru menggerakkan tangan kanannya memberi isyarat Pak Juan untuk meninggalkan dia seorang diri di sini.
Sepanjang pertunjukan tari itu berlangsung, Damian terus menatap tajam ke arah depan sana. Dia adalah satu-satunya orang yang tidak ikut menari di lantai dansa hingga membuat Ainsley mampu melihatnya dengan jelas dari atas panggung.
Berulang kali tatapan mereka terkunci di antara gerakan yang dilakukan oleh Ainsley.
Wanita bermata biru itu benar-benar menari dengan profesional, tidak sedikitpun menunjukkan rasa malu pada Tuan Ford.
Memang seperti inilah pekerjannya, diakhir pertunjukan Ainsley bahkan hanya mengenakan Bra dan kain setiga untuk menutupi inti.
Sorak pengunjung tanda kepuasan menggema di dalam Klub tersebut. Dengan bibir tersenyum, Ainsley turun dari atas panggung.
Sementara Damian masih betah duduk di kursi tersebut.
Di ruang ganti seorang staf wanita menghampiri Ains, "Ains, cepatlah temui tuan Ford. Makin lama tatapannya terlihat mengerikan."
"Hii, aku juga jadi takut," balas Ainsley, dia malah menjawab seperti itu. Jawaban jujur dari hatinya yang paling dalam.
"Sana cepat temuiii!" ucap staf wanita itu lagi, bahkan mendorong tubuh Ains untuk segera keluar.
Sudah menggunakan baju gantinya, Ainsley pun akhirnya keluar. Dia tidak lagi memakai topeng. Tapi banyak orang yang belum mengetahui wajahnya tersebut, karena setiap tampil Ainsley selalu menggunakan topeng.
Sementara para pelanggannya sudah membuat perjanjian untuk tidak membocorkan wajah sang Penari pada khalayak umum.
Leo bahkan tidak tahu, ketika melihat seorang wanita hendak mendekati sang Tuan dia coba menghadang. Sampai akhirnya terdengar suara bariton sang Tuan terdengar.
"Biarkan dia kemari," kata Damian.
"Baik Tuan," balas Leo patuh, setelahnya dia membiarkan wanita itu untuk duduk bersama sang Tuan. Sementara dia sedikit menyingkir, namun tetap berjaga di jarak yang aman.
"Maaf Tuan, aku tadi harus tampil dulu," kata Ainsley, bicaranya lirih dan benar-benar memohon ampun.
"Keluarlah dari Klub ini dan jadi wanitaku," balas Damian.
Deg! Ainsley sontak mendelik, tawaran itu tentu sangat mengejutkan baginya. Bukan perkara uang saja, tapi ini pun menyangkut harga dirinya. "Maaf Tuan, aku tidak menjual tubuhku. Lebih baik aku bekerja di Klub ini," balas Ainsley, kini suaranya mulai terdengar serius.
"Kalau begitu ayo buat surat kontrak, aku tidak akan menyentuh mu tanpa persetujuan mu, aku akan membayar sesuai gaji dan insentif mu di sini, tidak akan ku bayar berlebihan. Bahkan aku hanya akan menemui mu di akhir pekan, bagaimana?" tawar Damian.
Dan makin membuat Ainsley ternganga.
"Kenapa? Kenapa Tuan seolah sangat menginginkanku?" tanya Ainsley kemudian.
jgn ganguuuu ihhh