menjadi janda di usia yang tak lagi muda memang bukan pilihan yang bijak menurut orang lain.
tapi bagi Wulansari itu pilihan yang terbaik, bagaimana tidak, pernikahan yang begitu dia jaga di rusak oleh suaminya sendiri.
pria itu menghianati dirinya, dengan berselingkuh dengan seorang wanita yang memang lebih muda tapi sayangnya tak lebih cantik darinya.
apa status itu menganggunya?
apa dia akan bisa bertahan hidup dengan status yang sering di pandang sebelah mata itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon meidina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
fitnah datang
Apa yang di khawatirkan oleh juragan Baron akhirnya kejadian, setelah kepergian pria itu selama seminggu ini.
Semua urusan memang di bantu Wulan untuk menyelesaikan semuanya dan juga beberapa orang kepercayaan pria itu membantu Wulan.
Tapi seorang gadis datang dengan marah ke gudang dengan mengajak pak lurah juga.
"Kemana juragan Baron, suruh pria itu keluar, dia harus tanggung jawab, dia sudah membuat ku hamil," teriak wanita itu.
mendengar teriakan seperti itu membuat Wulan mau tak mau harus keluar dan menemui pembuat obat itu.
"maaf ada apa ya, juragan Baron sedang ada di luar kota, mungkin jika butuh sesuatu bisa menunggu beliau pulang, jadi silahkan kembali saja sepuluh hari kedepan," kata Wulan santai.
"kamu siapa berani memerintah ku," marah wanita itu semakin menantang Wulan.
"aku siapa itu bukan urusan anda, dan aku heran ya, jika kamu memang hamil seharusnya tak bisa berteriak-teriak marah tak jelas, karena orang hamil muda itu pasti butuh istirahat dan moodnya tak menentu," kata Wulan merasa aneh.
"itu berbeda, begitu pun dengan ku, kamu tak usah banyak omong!" bentak wanita itu.
"hei!!! Jangan berani membentak mbak Wulan!!" teriak Sardi dan Wawan yang menjaga wanita itu.
"tunggu dulu, kami datang ke sini tak ingin membuat keributan, kami hanya ingin bertanya pada juragan Baron,apa yang di katakan oleh wanita ini benar, jika dia hamil anak juragan, karena setahu kami juragan bukan orang yang seperti itu?"
"kalau kalian sudah tau kenapa masih memperdulikan wanita ini, lagi pula dengan kamu datang sekarang itu percuma, karena juragan Baron juga tak ada di sini," kata Wulan dengan jelas.
"baiklah aku akan datang lagi, dan semua orang harus tau jika juragan Baron itu tak sebaik apa yang kalian kira," kata Susi yang langsung pergi.
Sedang Wulan yang melihat itu pun merasa jika wanita itu yang di maksud oleh juragan Baron sebelum dia pergi saat itu.
"ada apa Bu juragan, apa anda merasa aneh?" tanya Sardi.
"tidak cak, aku memang sudah di peringatkan oleh mas Baron, tapi tak ku sangka para pamong desa ini kenapa ikut tertipu juga, padahal wanita itu sangat aneh bukan, jika tiba-tiba datang membuat keributan dan mengatakan omong kosong," kata Wulan santai.
"ya Bu juragan benar, tapi itu akan jadi urusan kami karena dia itu hanya wanita yang ingin menjadi istri juragan Baron," jawab Wawan.
sedang para pamong desa itu kaget mendengar panggilan Wulan, ternyata gosip itu bukan isapan jempol biasa.
Ternyata juragan Baron dan janda paling di idamkan di desa ini sedang menjalin kasih.
Dan melihat sosok Wulan yang begitu tegas dan tenang, pantas wanita itu mendampingi juragan Baron yang juga seorang pria bertangan baja.
Ryan masih belajar di kelas, saat tiba-tiba di bagikan undangan untuk para wali murid agar datang untuk mengikuti acara Agustusan.
"anak-anak nanti ajak ayah dan bundanya datang ya," kata wali kelas.
"bunda, kalau gak punya ayah kayak Ryan, gimana dong?" tanya Lily yang merasa kasihan pada temannya itu.
tapi Ryan merasa tak suka karena ucapan itu, dia punya ayah yaitu juragan Baron.
Sedang ayah kandung yang tak memperdulikannya memang sudah tidak ada, tapi dia tak sedih.
"aku punya ayah kok, pasti dia akan datang!" teriak bocah itu tak terima.
"iya iya... nanti juga bisa ajak paman, om atau nenek kok, jadi semua keluarga boleh ikut,"
"bagaimana mungkin, ayah mu kan mati kena begal," saut Doni.
"aku masih punya ayah!!" teriak Ryan dengan keras.
"sudah anak-anak tak boleh menganggu temannya ya, baiklah Ryan nanti ajak Semuanya untuk datang ya," kata wali kelas itu.
"baik bunda, dan aku akan ajak ayah ku juga," kata Ryan dengan semangat.
Sedang bagi guru itu, menganggap jika Ryan pasti hanya omong besar karena bocah itu belum mengerti tentang kematian.
apa mereka selingkuh atau othor yang salah tulis?