Anisa adalah seorang fashion desainer gaun pengantin yang sangat mandiri. Meski terlahir keluarga kaya, tak membuatnya manja. Karena kesibukannya, Nisa jadi lupa untuk mencari pasangan. Hingga Sahabatnya berinisiatif mendaftarkan Nisa ke sebuah situs perjodohan online. Yang mempertemukan Nisa dengan seorang pria berkebangsaan Turki, pria tampan dengan berbagai kejutan.
Erhan Farhat adalah seorang pengusaha muda, yang sudah lelah diporotin wanita-wanita yang dekat dengannya. Hingga akhirnya dia mencoba peruntungan di situs perjodohan online, dengan menutup segala akses tentang dirinya. Erhan ingin mendapat pasangan yang bisa menerimanya apa adanya. Hingga perkenalannya dengan seorang wanita yang mampu menjungkir balikkan hidupnya.
Apakah Jarak bisa mempertemukan mereka?
Bagaimana akhir dari kisah cinta mereka?
Yuk disimak jalan ceritanya.
Dan mohon dukungan dari kawan-kawan semua.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perpisahan
Erhan mengajak Nisa ke pantai terdekat untuk menghabiskan waktu sebelum mereka berpisah nanti. Mereka berjalan beriringan seperti dua sejoli yang sedang berjalan bersama, tanpa pegangan tangan atau berangkulan. Hanya berjalan saja dengan menenteng sepatu menikmati indahnya pantai dan membiarkan air laut yang sesekali menyentuh kaki mereka.
"Nisa, aku harap kau akan selalu mengingat hari ini. Hari dimana kita menghabiskan waktu berdua." kata Erhan setelah mereka berjalan cukup lama dan berhenti dengan memandang lautan lepas.
Nisa hanya diam, karena dia sendiri tidak tahu apa yang dia rasakan.
"Aku harap kau akan memikirkan baik-baik keputusan mu nanti, dan memberiku kabar yang menggembirakan." kata Erhan kemudian, karena Nisa tak segera angkat bicara.
"Dan setelah ini, aku harap komunikasi kita tidak putus, kita akan tetap bertelponan dan Video call walau apapun keputusanmu. Kita akan teteap berteman, menjalin silaturahmi walau dengan jarak yang cukup jauh. " Erhan terkekeh.
Nisa menoleh ke arah Erhan dengan pandangan tak mengerti.
"Erhan, kenapa kau terlihat putus asa? padahal aku belum memutuskan apapun. Semua yang kau pikirkan belum tentu terjadi, karena aku masih memikirkannya. Dan aku masih punya orang tua dan kakak yang harus aku mintai pendapat. Aku tidak memutuskan hal besar seperti ini tanpa campur tangan keluarga ku. " kata Nisa dengan nada sedikit kesal. Karena merasa Erhan mengambil sebuah kesimpulan yang belum tentu terjadi.
Erhan tersentak dengan perkataan Nisa, karena selama ini dia melupakan sesuatu, yaitu keluarga Nisa. Dia seperti seorang yang egois, yang hanya mementingkan dirinya sendiri tanpa campur tangan keluraga, terutama mamanya juga.
"Maafkan aku Nisa, kalau perkataanku menyinggung mu. Aku merasa sangat egois. " kata Erhan dengan melepaskan pandangannya ke langit luas.
"Sudahlah, tidak apa-apa. Kita akan kembali ke Negara kita masing-masing, kau akan pulang nanti malam, sedangkan aku entah esok atau lusa aku akan pulang. Kita akan membicarakan semua ini kepada keluarga kita masing-masing, meminta pendapat dari mereka. Dan aku yakin, kau juga belum membicarakan masalah ini kepada keluargamu kan? " ucap Nisa telak.
"Iya kau benar. " kata Erhan dengan memasukkan tangannya ke dalam saku celannya. "Aku benar-benar memutuskan semua sendiri. "
Nisa menanggapi perkataan Erhan dengan senyuman.
"Tidak apa-apa ini semua memang terlalu cepat bagi kita, terutama bagiku yang belum pernah mengenal lawan jenis sedekat ini. Dan perasaan mu itu juga tidak salah. Karena perasaan itu juga datangnya tiba-tiba tanpa kita tau kapan datangnya. " kata Nisa sedikit menenangkan Erhan.
"Aku akan tetap menyimpan cincin pemberianmu ini, dan akan tetap memberikan jawaban setelah aku berbicara dengan keluargaku dan menjalankan sholat istikharah. Karena kita juga punya Tuhan, yang patut kita mintai petunjuk dalam melangkah. " kata Nisa kemudian.
Mendengar perkataan Nisa Erhan merasa sedikit lega. Karena Nisa sama sekali tidak marah karena perbuatannya yaang terlalu terburu-buru tanpa mempertimbangkannya terlebih dahulu.
"Baiklah Nisa, terima kasih karena kau masih mau memikirkannya. " Erhan menoleh kearah Nisa dan Nisa membalasnya mereka tersenyum bersama.
"Ayo kita kembali, ini sudah sore. bukankah kau akan kembali? " ujar Nisa mengingatkan.
"Iya kau benar. Ayo kita kembali."
Mereka akhirnya kembali ke hotel tempat mereka menginap. Setibanya di hotel Erhan tidak langsung ke kamarnya dia menemui resepsionis untuk menanyakan apakah semua barangnya sudah di siapkan. Nisa yang heran hanya memperhatikan Erhan. Tak lama seorang bellboy mengantarkan sebuah koper kepada Erhan, dan Erhan menerimanya dan memberikan uang tips untuk pegawai hotel tersebut.
Erhan kemudian menemui Nisa yang masih berdiri menunggunya.
"Nisa, maaf. Karena mungkin pertemuan kita kali ini sampai di sini. Karena aku sudah harus kembali. " Kata Erhan
"Sekarang? "
"Iya." Erhan mengangguk. "Dan maafkan aku kalau kedatanganku ini mengganggumu dan mengejutkanmu. "
"Tidak apa-apa Erhan, kau sama sekali tidak menggangguku. Aku senang bertemu denganmu, dan terimakasih karena kau sudah datang jauh-jauh hanya untuk menemuiku di sini. "
"Iya, karena aku sangat penasaran dengan wanita yang slow respon ketika di chat. " Erhan terkekeh ketika mengingat kekonyolannya saat tidak segera mendapat balasan dari Nisa.
Nisa menaikkan alisnya tidak mengerti dengan ucapan Erhan.
"Ah tidak apa-apa Nisa, aku hanya penasaran waktu itu, sehingga aku nekat kemari untuk menemuimu. Dan saat bertemu denganmu kau telah mengalihkan duniaku. " gombal Erhan.
Nisa yang di gombali merasa malu dan menundukkan kepalanya.
"Nisa tatap aku. " kata Erhan yang kemudian berkata serius.
Nisa langsung mengangkat wajahnya dan memandang mata Erhan lekat. Begitu pula dengan Erhan yang juga menatap mata Nisa dengan Lekat
"Aku akan menunggu jawaban darimu, aku serius ingin menjadikanmu istriku di masa yang akan datang. Apapun yang terjadi, aku ingin mempersunting mu, aku akan meyakinkan mamaku. Dan menunggu jawaban darimu. " ujar Erhan dengan nada dan tatapan penuh keseriusan.
Nisa tercekat mendengar perkataan Erhan, matanya tidak bisa beralih dari mata hazel milik Erhan. Jiwanya seolah terbang bersama kata-kata Erhan yang memabukkan.
"Nis... " Erhan mencoba menyadarkan Nisa dari lamunannya.
"Maafkan aku. " Nisa yang tersadar langsung menundukkan wajahnya.
"Aku pamit, dan kau hati-hati di sini ya. Jangan lupa hubungi aku, dan angkat telponku dan balas chat dariku. Cepatlah pulang dan beri aku kabar baik. " kata Erhan berjalan meninggalkan Nisa.
Nisa terpaku melihat tubuh Erhan yang beranjak menjauh dan hendak membuka pintu mobil.
"Erhan... " Nisa berteriak memanggil Erhan.
Erhan yang merasa namanya di panggil pun menghentikan tangannya yang hendak membuka pintu mobil, lalu menoleh ke belakang. Dilihatnya Nisa berlari menghampirinya. Erhan tersenyum, dan berkhayal Nisa berlari dan langsung memeluknya seeprti adegan film india. Namun itu hanya khayalan Erhan. Yang terjadi, Nisa hanya mendekat padanya dan berkata.
"Hati-hati Erhan, semoga kau selamat sampai tujuan. Dan hubungi aku jika kau sudah sampai, agar aku tak khawatir. "
Erhan yang mendengar perhatian dari Nisa merasa sangat senang. Walau tidak mendapat pelukan perpisahan dari Nisa seperti hayalannya. Perhatiannya saja sudah cukup untuk saat ini.
"Tentu, aku akan menghubungimu ketika aku sampai. Dan kau harus harus mengangkat ponselmu. " ujar Erhan dengan senyuman lebar.
Nisa mengangguk dan tersenyum melepas kepergian Erhan yang masuk ke dalam mobil. Dan melambaikan tangan mengantar kepergian nya. Seperti ada yang hilang dalam diri Nisa setelah mobil Erhan tak terlihat lagi. Sungguh Nisa juga tak mengerti dengan perasaannya sendiri.
Di dalam mobil yang melaju menuju bandara, Erhan membuka ponselnya, dan melihat galeri foto yang dipenuhi wajah Nisa dengan berbagai pose.
"Seperti ada yang hilang dalam diriku Nis. Hari ini tidak akan pernah aku lupakan. Hari dimana kita menghabiskan waktu berdua. Dan semoga kau memberiku jawaban yang aku inginkan, agar kita bertemu lagi dalam ikatan suci. " gumam Erhan dengan membelai wajah Nisa dalam ponselnya.
Bersambung.
favorit
👍❤
semangat thor/Good/
jodoin sama alima aza thor 🤣