" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Ia membalik laptop yang sudah siap dengan sebuah video yang sedang berputar ke arah dua orang ini yang sedari tadi mengawasi perbuatannya.
Mata Mr. Park dan Mrs. Penny membelalak kaget saat melihat video apa yang diputar oleh Clara di laptop ini.
‘ Bagaimana bisa ini ... ‘
“ Bagaimana jika publik tahu? Seorang wakil sekolah sekolah elit berselingkuh dengan staff keuangan?” ujar Clara di tengah – tengah keterkejutan di hati Mr. Park dan juga Mrs. Penny.
“ lalu bagaimana jika Mr. Edward tahu jika ada perzinahan di sekolahnya? Dan lagi pelakunya adalah orang yang selama ini ia percaya?” imbuh Clara lagi. Menambah Mr. Park dan Mrs. Penny semakin menggigil ketakutan.
Benar, Video yang telah Clara putar adalah video perselingkuhan keduanya. Mereka melakukan hal mesum bahkan di dalam kantor wakil kepala sekolah ini. Kendati CCTV sudah dirusak, Clara tentu memiliki caranya sendiri untuk membongkarnya.
Belum lagi, beberapa video pribadi yang berada di laptop wakil kepala sekolah tadi, meskipun juga dilindungi dengan password, itu hanyalah sepotong tahu bagi Clara yang seorang Hacker top dunia.
Mr. Park dan juga Mrs. Penny sudah tidak bisa lagi menyanggah apapun lagi. Mulut mereka terkatup rapat sementara keringat dingin mulai membasahi kening mereka.
Bagaimana bisa rahasia yang selama ini mereka jaga malah harus terbongkar oleh gadis bau seperti Clara? Mr. Park menatap Clara yang tengah tersenyum miring kepadanya dengan tatapan ngeri. Gadis ini tentu tidak sederhana.
Tapi, kenapa baru saat ini ia memberontak seperti ini? Bagaimana bisa ia begitu memiliki keberanian dan juga memiliki kemampuan yang hebat seperti ini?
“ Bagaimana? Apa kalian masih ingin terus memojokkan saya?”
“ Saya hanya heran kepada kalian berdua,sudah sangat jelas masalah ini terjadi dan penyebabnya sudah sangat jelas terpampang di depan mata kalian. Tetapi kenapa kalian lebih memilih menjilat pelaku dan malah menyalahkan korban?”
“ Sebenarnya, seberapa banyak kalian mendapatkan SUAP?”
DEG
Mendengar ucapan terakhir Clara, sontak saja mata Mr. Park dan juga Mrs. Penny membelalak sempurna. Keduanya saling berpandangan dan kembali menatap Clara dengan wajah bingung dan linglung. Bagaimana bisa dia menebak hal seperti ini?
“ SUAP? Apa yang sedang kau bicarakan,gadis nakal?! Mr. Park melotot ke arah Clara meskipun ia masih terlihat gugup dan merasa bersalah. Sementara Mrs. Penny hanya tertunduk lesu. Ia adalah perawan tua yang belum menikah dan malah tertangkap basah menjalin hubungan gila dengan seorang pria yang beristri. Belum lagi yang menangkap mereka adalah siswinya sendiri. Betapa hilang sudah harga dirinya meski sebenarnya ia sudah tidak memilikinya.
Clara semakin melebarkan senyum miringnya. Ia sangat suka melihat ekspresi lawan yang sedang terganggu psikologinya seperti ini.
Clara kembali mengambil alih laptop dan menghubungkannya dengan bluetooth ponselnya. Mengirimkan beberapa file yang sempat ia siapkan saat di kelas tadi. Setelah beberapa saat file tersebut sudah terkirim, ia membuka file tersebut, menyeringai puas sebelum akhirnya memberikan laptopnya kembali ke hadapan Mr. Park.
Mr. Park kembali mengeluarkan keringat dingin ketika melihat rincian data keluar masuk rekening rahasianya. Tempat dimana ia mendapat kucuran dana agar ia memuluskan segala masalah dari Kimberly.
Semuanya terekspos dengan mudah di depan gadis panti yang selama ini ia anggap enteng dan tidak berbahaya ini.
Sementara Mr. Park yang masih terlihat terkejut, tatapan mata Clara beralih menuju ke arah Mrs. Penny yang masih tertunduk, tampak sangat menyesali perbuatannya atau entah apa yang sedang ia pikirkan.
“ Clara, nak. Ini semua bisa dijelaskan,” ucap Mr. Park nampak gugup dan panik saat sekali lagi boroknya dikupas oleh Clara.
Clara semakin menyunggingkan senyum miringnya saat mendengar Mr. Park yang nampak ingin membujuknya. Ia tentu saja tahu apa yang akan dilakukan oleh Mr. Park.
“ Mr. Park, bagaimana jika sekali lagi Mr. Edward tahu tentang uang yang seharusnya masuk kepada anak – anak dan sebagian untuk peralatan sekolah malah masuk ke dalam kantongmu?” ucap Clara dengan menyeringai. Mr. Park terdiam dan membeku. Ia kembali menyusutkan lehernya dan berpikir apa yang salah dengan kehidupannya hingga ia harus bertemu dengan lawan kecil yang menyeramkan ini.
“ Clara, saya moh.. bukan saya minta tolong untuk tidak melaporkan hal ini kepada Mr. Edward “ cicit Mr. Park di kursinya. Clara memilih untuk mengabaikannya. Tapi, untuk permintaannya? Bagaimana ia akan menurutinya? Bermimpilah!
Saat memikirkan begitu banyak beasiswa yang dipotong bahkan tidak diberikan kepada yang berhak menerima,membuat darah Clara mendidih. Setidaknya, meskipun ia hidup sebagai pembunuh dulu, ia setidaknya ia membunuh orang yang pantas ia bunuh!
“ Mrs. Penny,” panggil Clara memecah keheningan dan mengabaikan wakil kepala sekolah yang masih merengek kepadanya.
Mrs. Penny mengangkat wajahnya, mendongak takut – takut ke arah Clara. Sekarang, di mata Mrs. Penny, Clara tak ubah sebagai gadis kecil yang menakutkan. Seakan ia ditelanjangi di depan gadis remaja ini.
“ Bisakah aku mendapatkan nomor rekening sekolah?” tanya Clara dengan santai. Ia sama sekali tidak menghiraukan ekspresi Mrs. Penny yang nampaknya ketakutan itu, Apa pedulinya?
Mrs. Penny sedikit mengernyit keheranan saat Clara meminta nomor rekening sekolah. Untuk apa gadis ini meminta rekening sekolah?
“ Unt.. untuk apa kamu meminta rekening sekolah?” tanya Mr. Park dengan ramah yang sudah sadar dengan keterkejutannya. Ia masih saja berkeringat dingin. Pandangannya ke Clara langsung berubah dari saat Clara memasuki ruangannya tadi. Kini di depannya bukan hanya sekedar gadis yang tegas dan berbahaya, tetapi kini Mr. Park memilih untuk berdiri di sampingnya daripada semua rahasianya semakin terkuak.
Clara melirik dengan jijik ke arah Mr. Park. Ada apa dengan sikap ramahnya ini? Kemana kesombongannya yang dari awal diperlihatkan kepadanya.
“ Tentu saja untuk ‘membayar’ uang sekolah saya,” jawab Clara sarkas sambil menekankan ucapan ‘membayar’.
Mr. Park dan Mrs. Penny saling berpandangan kala mendengar ucapan Clara yang ingin membayar biaya sekolah biaya sekolahnya.
Bukannya anak ini hanyalah anak panti? Darimana ia mendapatkan uang?
Ditengah tatapan bingung dan terkejut dari dua orang didepannya, Cara kembali mendenguskan nafasnya kasar. Terlalu diremehkan ternyata tidak menyenangkan. Ia harus berputar – putar untuk menjelaskan setiap ucapannya.
“ Kenapa? Bukannya kamu mendapatkan beasiswa? Lagipula darimana kamu mendapatkan uang untuk membayar?” tanya Mr. Park dengan hati –hati.
“ Mr. Park, tidak semuanya bisa anda ukur dengan hanya melihat penampilan luar saja,”
“ Pertama kali saya masuk kesini, mungkin saya memang mendapatkan beasiswa saya dengan prestasi saya. Tetapi saat ini, saya CUKUP MAMPU untuk membayarkan biaya sekolah saya bahkan hingga saya lulus nantinya,” tandas Clara dengan mantap. Ia tidak ingin lagi bermain – main kata dengan wakil kepala sekolah yang bobrok ini.
“ tolong cepatlah, Mrs. Penny” desak Clara sebelum Mr. Park kembali berbicara.
TING
‘ TIDAK MUNGKIN... !’