"Surat nikah mu akan aku tukar dengan sumsum tulang belakangku."
Demi menyelamatkan nama keluarganya, Charllote mengajukan syarat pernikahan sebagai penyelamat Sean Smith yang mengidap penyakit kanker darah, karena Charllote memiliki sumsum tulang yang cocok.
Akankah pernikahan itu akan menjadi cerita bahagia selalu dan selamanya atau sebaliknya, menjadi ajang saling menyakiti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
LILIBETH
# Bab 16
Charlotte keluar dari mobil nya dengan sambil memakai sepatu hak-nya. Dia berjalan, lalu melihat pantulan dirinya di kaca mobil. Dia pun berhenti di mobil yang terpakir di dekat lift. Dia mematut-matut dirinya, merasa dirinya sedikit belum rapi. Dia pun merapikan pakaian seragam nya, sedikti menyiris rambut panjangnya dengan jemari tangannya. Lalu sedikit membubuhkan lipstik di bibir mungil nya.
“Nah, sudah ok,” ujarnya sambil mengedipkan matanya, lalu berlalu masuk ke dalam lift.
Karena kaca mobil begitu gelap, Charlotte tidak menyadari jika ada seorang pria yang sedang memperhatikannya dari dalam mobil itu. Charlotte langsung pergi ke lantai hotel tempat tamu itu menginap, dia sekali lagi mengecek nomor kamar yang diberikan oleh manajer hotel.
Dia pun menekan bel pintu kamar tersebut, Charlotte memasang senyuman terbaik nya lalu mencoba mengingat pria paruh baya yang sedang berdiri di depan pintu kamar hotel presidential suit itu.
“Tuan …” sapa Charlotte yang mulai mengingat siapa tuan yang sedang berdiri di depannya itu.
“Silakan masuk Nona,” ujar Tuan itu.
Charlotte pun masuk lalu berkata, “Apa ada yang bisa aku bantu, Tuan Hitchcock?”
“Silah kan duduk Nona, aku akan memanggil Nyonya Grifin,” ujarnya dengan tersenyum ramah.
“Nyonya griffin,” gumam nya dalam hati sambil menebak-nebak apakah itu Nyonya Grifin yang sama, yang pernah dia temui.
Charlotte menoleh ketika mendengar suara yang dia kenal memanggilnya, begitu melihatnya dia langsung saja memeluk Nyonya Grifin karena merasa senang, “Nyonya apa kabar, hari itu aku kembali ke butik Nyonya tapi sudah tutup,” jelas Charlootte.
Nyonya Griffin pun tersenyum lalu mengajak Charlotte duduk di sofa dan berkata, “Senang bertemu denganmu lagi.”
Charlotte membalas dengan senyuman, lalu berkata, “Selama Nyonya menginap di sini, maka Nyonya akan menjadi prioritas kami,” janji Charlotte.
“Terima kasih, Jika begitu aku tidak sungkan lagi,” jawab Nyonya Grifiin. .
Tuan Hitchcock pun berkata, “Nyonya Griffin ingin menggelar pergelaran busana nya di hotel ini,” jelas asisten setia Nyonya Grifin itu.
“Benarkah, jika begitu dengan senang hati kami para staff akan membantu memberikan yang terbaik untuk pergelaran ini,” janji Charlotte lagi.
Nyonya Griffin meminta Hitchcok untuk mengeluarkan beberapa design koleksi nya, Charlotte pun melihat-lihat beberapa koleksi yang ditujukan oleh Nyonya Griffin, lalu melihat nama merk dari gaun yang sedang dia pegang itu, “Lilibet,” gumamnya dalam hati.
Berpikir sejenak, lalu dia langsung berkata, “Oh ya ampun, Nyonya adalah designer misterius itu … Lilibet … Nyonya adalah Lilibet.”
Nyonya Griffin pun tersenyum seraya mengangguk, “Apakah Griffin adalah nama asli Nyonya?” tanya Charlotte.
“Itu adalah nama belakang suamiku,” jawab Nyonya Griffin.
Hitchcok pun menceritakan tentang kisah hidup Nyonya Grifin ini. Nama aslinya adalah Lilibet Lahir di Kopenhagen pada 16 April 1952. Lilibeth selalu ingin menjalani kehidupan yang jauh dari biasa. Lalu memilih meletakkan gelarnya sebagai putri mahkota dan memilih bekerja sebagai perancang busana dengan identitas yang dirahasiakan, karena menjaga martabat keluarga kerajaan.
Sebagai anak tertua dari tiga bersaudara, dia tidak selalu siap untuk menggantikan ayahnya. Raja Frederick IX, meski pun konstitusi telah mengizinkan perempuan untuk mewarisi takhta.
Pada tahun 1972, ketika Lilibeth menikah dengan orang biasa, maka dia mengubah nama panggilannya menjadi Nyonya Grifin, mengikuti nama suaminya. Dan, tinggal bersama suaminya di sebuah peternakan. Membantu mengurus sekaligus menjadi seorang designer misterius dengan rancangan-rancangan gaun yang indah menawan.
Mengetahui hal ini, Charlotte pun merasa terharu, Nyonya Grifiin setiap tahun hanya mengeluarkan koleksi gaun dengan jumlah yang terbatas, jadi jika ada yang memakainya maka sudah bisa dipastikan akan menaikkan popularitas nya, karena dalam tiap koleksi gaun hanya akan di produksi satu atau dua saja di dunia.
Charlotte berdiri dan sedikit memberikan hormat ala bangsawan seraya berkata, “Kami akan mengurus semua ini dengan baik,” janjinya.
Tuan Hitchcok pun langsung saja menjelaskan permintaan tentang bagaimana pergelaran itu harus dilakukan sesuai dengan keinginan Nyonya Griffin. Mulai dari dekorasi, tamu-tamu undangan, pengaturan tempat duduk tamu VIP, ruang ganti VIP model-model yang akan memperagakan baju koleksi itu nanti.
“Mengerti aku akan segera menggelar rapat awal untuk pengaturan hal ini,” jawab Charlotte seraya bergegas meninggalkan kamar Nyonya Griffin.
Charlotte berjalan dengan sangat senang, merasa doanya terkabul kan. ‘bintang keberuntungan’ telah dikirimkan kepadanya. Dia sangat bersemangat untuk mengerjakan event per-gelaran busana ini. Sementara itu di parkir bawah tanah, Sean terbangun lalu melihat jam tangannya, “ Ke grup Smith!” perintahnya kepada supirnya yang telah bersabar hati menunggu tuannya itu terbangun.
Tadi ketika sampai, dia langsung meminta supirnya datang ke Quaint hotel, tapi Sean malah memilih tidur di dalam mobil. Mendengar perintah Tuannya itu maka, Supirnya pun melajukan mobil menuju ke Grup Smith. Sementara itu, Charlotte saat ini sudah ada di ruan pertemuan dan dengan bersemangat langsung mengatakan even yang akan di gelar di hotel mereka.
“Pastikan semua fasilitas kita berjalan baik, pastikan tidak ada yang rusak, pastikan juga alat pemadam api busa kita tidak kadaluwarsa,” ujar Charlotte.
“Jika ada yang harus diperbaiki segera buat laporan penghitungan nya dan berikan kepadaku segera,” ujar Charlotte.
“Kalian bantu aku untuk mencari vendor dekorasi dan juga beberapa model,” ujar Charlotte sembari menunjuk kepada dua orang staf marketing nya.
Nyonya Grffin tidak mengharuskan top model besar, siapa pun model nya yang terpenting cocok dengan gaun yang akan diperaagakan nanti. Setelah menggelar rapat teknikal bersama tim lapangan, maka Charlotte langsung saja menggelar pertemuan dengan departemen keuangan dan juga bagian dapur, koki utama dan asisten koki juga ikut di dalam pertemuan ini.
Di Grup Smith, Adam mengatakan kepada Sean jika Charlotte waktu itu menanyakan kapan tuannya itu pulang, “Sean yang sedang termenung, lalu membalikan kursi nya menghadap ke arah Adam, seraya berkata “Katakan padanya aku sudah pulang.”
Pada saat ini di ruang pertemuan, ponsel Charlotte menerima pesan dari Adam yang mengatakan jika Tuan Smith telah kembali, Sedang sibuk dalam pertemuan kerja, dia hanya melirik pesan itu lalu melanjutkan pembahasan acara pergelaran busana Nyonya Grifin.
Di Grup Smith, ketika di sore hari. Sean melihat-lihat jam tangannya, lalu melirik ke ponsel nya dan barulah dia teringat, jika selama ini jika berkirim pesan maka itu melalui asiste nya Adam.
Tepat ketika Adam masuk ke ruang kerjanya dia langsung saja refklek bertanya, “Apakah dia tidak menjawab pesanmu?” tanya Sean.
Adam sedikit terdiam lalu teringat pasti maksudnya adalah jawaban pesan dari Nyonya Smith. Lalu dia pun menjawab “Tidak ada jawaban dari Nyonya Smith.”
Sean sedikit mendesis lalu berkata, “Ya sudah abaikan saja."