NovelToon NovelToon
Talak Aku!

Talak Aku!

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:662.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arion Alfattah

Ig : @ai.sah562

Bismillahirrahmanirrahim

Diana mendapati kenyataan jika suaminya membawa istri barunya di satu atap yang sama. Kehidupannya semakin pelik di saat perlakuan kasar ia dapatkan.

Alasan pun terkuak kenapa suaminya sampai tega menyakitinya. Namun, Diana masih berusaha bertahan berharap suaminya menyadari perasaannya. Hingga dimana ia tak bisa lagi bertahan membuat dirinya meminta.

"TALAK AKU!"

Akankah Diana kembali lagi dengan suaminya di saat keduanya sudah resmi bercerai? Ataukah Diana mendapatkan kebahagiaan baru bersama pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arion Alfattah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keguguran...!

"Apa! Kecelakaan! Baik, saya akan segera ke sana." Sinta Safitri yang sering disapa Cici ini juga mendapatkan kabar dari nomor tidak dikenal mengenai keadaan Diana.

Dia pun tak kalah sok saat mengetahui sahabatnya mengalami sebuah tragedi di mana Diana mengalami kecelakaan untuk yang kedua kalinya. Dulu karena nolongin dirinya Diana tertabrak motor, sekarang entah karena apa?

"Ada apa, Ci? Kenapa wajahmu terlihat khawatir dan panik seperti itu?" tanya Papanya Cici.

Cici menoleh, "Diana, Pah. Diana kecelakaan. Cici harus segera ke rumah sakit, dia tidak punya siapa-siapa lagi selain kita, Pah."

"Apa, Diana kecelakaan! Cepat, kita segera kesana." Papa Cici pun tak kalah khawatir.

Anak dari teman lamanya itu sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri. Sebelum orang tua Diana meninggal, dia sempat di berikan amanah oleh orangtuanya Diana untuk menjaga gadis cantik itu.

Keduanya bergegas pergi ingin segera mengetahui keadaan Diana.

******

Cici dan Rio, Papanya. Berlarian menyusuri koridor rumah sakit berharap cepat sampai dan cepat bertemu Diana. Sebelumnya mereka menanyakan kemana korban kecelakaan dibawa. Setelah mengetahui keberadaannya barulah keduanya kembali tergesa mencari ruangan IGD.

Keduanya melihat ada seorang wanita tengah berdiri di dekat pintu IGD.

"Permisi, Apa Anda orang yang menelpon saya tadi?" tanya Cici.

Orang itu berpikir dulu mengingat-ingat Siapa saja yang ia telepon. "Apa ini nomor yang diberi nama Mas Danu? Soalnya tadi yang mengangkat nya juga seorang wanita."

"Bukan, saya saudara nya." Cici sempat kaget wanita itu menghubungi Danu. Dia kembali berpikir jika yang mengangkatnya pasti istrinya pak Zio.

Dan benar jika dialah orang yang memberitahukan soal kecelakaan yang menimpa Diana kepada Cici.

"Bagaimana keadaan anak saya di dalam?" tanya Pak Rio panik. Terlihat sekali kekhawatiran di wajahnya.

"Saya kurang tahu pasti sebab saya juga sedang menunggu dokter keluar dan menunggu keluarganya datang. Berhubung keluarganya sudah datang, saya undur pamit dulu. Dan ini tas milik gadis itu." Ibu-ibu itu memberikan tas selempang Diana kepada Cici.

Cici melihat tas itu. Ia mengenalinya lalu menerimanya. "Makasih sudah mau menolong saudara saya. Sekali lagi terima kasih, Bu."

"Sama-sama, maaf saya lancang membuka ponsel miliknya saking panik dan tidak tahu kepada siapa saya menelpon maka saya terpaksa menggunakan ponselnya," ujar ibu-ibu itu merasa tidak enak sudah membuka privasi Diana. dan untungnya ponsel Diana tidak dikunci sehingga memudahkan ibu-ibu itu mengabari anggota keluarganya.

"Tidak apa-apa, kami yang berterima kasih karena Anda sudah mau menolong dan mau membantu hingga menunggunya di sini," balas papa Rio.

Ibu itu pun pamit setelah berpamitan kepada Cici dan Papanya. Kini tinggal kedua orang itu yang sedang menunggu di depan ruangan IGD berharap dan berdoa demi keselamatan Diana.

Cici sampai terduduk lesu mengkhawatirkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam hati terus berdoa semoga Diana dan anaknya selamat. "Ya Allah, tolong selamatkan sahabatku dan keponakanku," batinnya sambil mengusap air mata secara kasar.

Papa Rio pun ikut duduk di samping Cici. lalu menggenggam tangan putrinya. "Kita doakan yang terbaik untuk Diana. Semoga dia tetap dilindungi oleh Allah dan diberikan keselamatan."

"Aamiin."

Untuk beberapa saat keduanya menunggu sampai seorang dokter berpakaian hijau lengkap dengan masker dan sarung tangan higienis keluar dari ruangan IGD.

Cici dan Rio berdiri mendekatinya. "Dokter, bagaimana keadaan Diana?"

Dokter yang hendak menutup pintu itu menoleh. "Kalian keluarga nya?"

"Iya, Dok. Bagaimana keadaaon anak saya?" Papa Rio sering berkata Diana adalah anaknya Karena dia sudah menganggap Gadis itu sebagai anak kandungnya sendiri.

Dokter itu terlihat menghilangkan nafas panjang. Cici sudah tidak sabar lagi menunggu jawaban dari dokternya.

"Bagaimana keadaannya, Dok?"

Mau tidak mau dokternya harus mengatakan hal ini. Keluarganya berhak tahu. "Dia..."

******

"Buruan dong, Kak! Kita harus cepat-cepat ke rumah sakit. Nita ingin tahu keadaan Diana." Anita terus mendesak Danu supaya menjalankan mobilnya lebih cepat lagi.

Ya, pada akhirnya Danu tidak bisa berdiam diri terus saat mendengar Diana kecelakaan. Hati dan pikirannya terus gelisah ingin mengetahui kabar Diana. Rasa khawatirnya jauh lebih dominan dibandingkan dendam yang ia pelihara. Hatinya semakin teriris sakit mengingat Diana berkata 'lebih baik mati'.

Rasa takut kehilangan seketika mengadang, rasa takut di tinggal pergi selamanya tiba-tiba membuat ia merasa sesak. Dia mendadak takut, takut kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya. Sepanjang perjalanan pun dia berpikir benarkah Diana begitu berarti untuk nya? Benarkah dia sudah jatuh cinta kepadanya? Benarkah rasa dendam ini salah? Benarkah cinta hadir tanpa di sadarinya?

"Ini juga sudah ngebut. Jalannya macet." seru Danu kesal pada kendaraan yang berlalu lalang.

"Pasti Diana sedih gara-gara kamu, Kak. Pasti dia sakit hati atas perlakuan mu, pasti Dia kecewa banget dan malu orang-orang mengolok-olok dirinya wanita murahan. Kalau sampai Om dan Tante tahu masalah ini dia pasti marah. Aku juga akan kena amukan mereka. Aku menyesal sudah membantumu. Seharusnya pertemuan pertama dengan Diana berkesan baik tapi malah menyakitinya. Bagaimana jika ini terjadi padaku?" gumam Anita menyadari kesalahannya telah bersedia membantu Kakak sepupunya ini. Anita takut sebuah karma datang kepadanya.

Danu diam seribu bahasa. Pikirannya sedang kacau sekacau perasaannya. Seketika rasa bersalah timbul dalam perasaannya. "Diana," gumam dalam hati bergetar hebat entah apa yang terjadi.

******

Setibanya di rumah sakit, Danu segera berlari menanyakan keberadaan Diana, istri yang baru saja ia talak tapi kini ia menyesal telah menalaknya. Entah pergi kemana perasaan marah dan dendam itu ketika mendengar Diana kecelakaan. Matanya tiba-tiba berembun, dadanya terasa sesak, nafasnya memburu menahan marah pada dirinya sendiri yang telah menyebabkan Diana kecelakaan.

Dia menemukan ruangan Diana di rawat setelah bertanya ke resepsionis. Langkah Danu memelan, jiwanya terguncang, ia syok mendengar ucapan Cici. Tubuhnya semakin bergetar memikirkan perkiraan itu.

"Tidak mungkin keponakanku tiada, Pah. Apa yang harus ku katakan pada Diana jika calon anaknya telah tiada," ujar Cici terisak pilu dalam pelukan Papanya.

Papa Rio mengusap punggung Cici. "Kita harus kuat demi Diana."

"Ca-calon anak?!" gumam Danu mematung tak percaya. Benarkah Diana sedang hamil? Apa calon anak mereka yang telah tiadanya?

Rio dan Cici mendengar ucapan Danu. Mereka menoleh, dan mata keduanya seketika menatap tajam penuh amarah. Rio mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras dengan gigi bergelatuk.

"Ngapain kau kemari, hah? Belum puas kah kau menyakiti Diana? Belum puaskan kau membuat dia seperti ini? Kau puas sekarang? Kau puas telah menyebabkan Diana keguguran. Apa kau puas?" pekik Cici menatap benci dosen di hadapannya.

Deg...

"Keguguran...!"

Bug... Bug...

1
Norhayati Yusoff
sudah jadi bayi BKN titik lagi
Safa Almira
haha
Dyah Oktina
makanana kali d panaskan baik2 saja... 🤭✌️🤪
Dyah Oktina
kenapa ngak bayar orang u melindungi diana... duit banyak...hais...
Dyah Oktina
lah ...mau pergi..kan masih wajib lapor seminggu 1x... gemana tuh thor
Dyah Oktina
kla.sdh 5 bln ....sdh tdk berupa titik lagi thor.. tp sdh berupa bayi mungil yg lengkap walaupun masih sangat kecil
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Dyah Oktina
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
boleh pula nikah paksa.. pertama kali tau.. mcm2😂😂😂
Dasiyah Arie
mereka kembar ya
Anthy Fahrul
awalnya ceritanya saya suka Tpi setelah sampai di bab ini saya jadi jengkel kenapa bisa langsung nikah paksa, langsung tutup dan pindah dijudul yg lain
Ani Maryani Naryani
dasar laki gak tau malu istri sendiri di tuduh selingkuh padahal tidur sama dia sendiri sabar diana bls lah suami kamu supaya menyesal sebera berat nya buang saja masih banyak yg menyukai mu pasti
Ani Maryani Naryani
diana kamu yg sabar mungkin ini cobaan masa depan akan menanti kebahagiaan buat diana dan ada yg lebih menyayanimu melebihi suamimu yg jahat lanjut thor
Ibu negara
Luar biasa
Rizma
visual pemeran memang tidak ada ya
Rizma
visual dari mereka mana
MakBarudakh
bagus ceritanya
MakBarudakh
laaahana orng suruhan rio?
MakBarudakh
mewek bacanya...
Heni Yuhaeni
aku g rela diana balikan sama danu, biarin si danu jdi gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!