NovelToon NovelToon
Oh My Savior

Oh My Savior

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:283.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Whidie Arista

Aku menyukaimu! Tapi, Aku tahu Aku tak cukup pantas untukmu!

Cinta satu malam yang terjadi antara dia dan sahabatnya, membawanya pada kisah cinta yang rumit. Khanza harus mengubur perasaannya dalam-dalam karena Nicholas sudah memiliki seseorang dalam hatinya, dia memilih membantu Nicholas mendapatkan cinta sang gadis pujaannya.

Mampukah Khanza merelakan Nicholas bersama gadis yang di cintai nya? Atau dia akan berjuang demi hatinya sendiri?

Ayo ikuti kisah romansa mereka di sini! Di Oh My Savior

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 : Menyelamatkannya

Bodoh! Aku memang gadis paling bodoh di dunia, ketika semesta memberi ruang aku justru tak ingin masuk. Cinta bagiku hanyalah pengorbanan, walau hati terluka aku akan bahagia saat melihatmu bahagia.

Shelia menatap tajam manik mata coklat gelap tersebut, "apa kau yakin? Kalian sudah bersama sedari kecil, tidak ada kah sedikit pun perasaan berbeda yang kau miliki untuk Nic?" Tanya Shelia memastikan kembali. Pasalnya, dia sering kali memergoki Khanza menatap Nic dengan pandangan berbeda.

"Mami, kami saling menyayangi dan saling menghormati satu sama lain. Hubungan kami, tidak dapat di bandingkan dengan apa pun, walau begitu rasa sayang itu hanya sebatas rasa sayang pada saudara, itu faktanya." Khanza mencoba menjelaskan.

"Kami berteman, kami saling melindungi dan mendukung satu sama lain. Sama halnya dengan sekarang, jika pilihan Nic adalah Cherry, maka aku akan mendukung keputusannya." Jelas Khanza.

"Baiklah, jika itu memang yang kau inginkan. Khanza, jangan pernah menyesali keputusanmu saat ini, aku sudah memberimu kesempatan." Ucap Shelia.

Hah? Khanza terperangah mendengar kata-kata Shelia, mungkinkah sebetulnya Shelia menyadari perasaan Khanza untuk Nic?

"A-apa maksud Mami?" Khanza pura-pura tak mengerti arah pembicaraan Shelia.

"Kau pikir kau sangat pandai menyembunyikannya?" Shelia menyentil dahi Khanza membuat gadis itu sedikit meringis, "aku orang yang sudah berpengalaman dalam percintaan, bagaimana mungkin aku tak menyadari semua itu, dari pandanganmu saja sudah terlihat jelas."

Jantung Khanza berhenti berdetak barang sejenak, 'Nyonya Shelia saja menyadarinya, mengapa Nic tidak?' Khanza membuang napas kasar.

"Jadi Mami sudah tahu? Sejak kapan?" Tanya Khanza dengan suara rendah sembari menunduk malu.

"Sejak kapan ya?" Shelia pura-pura berpikir, "mungkin sejak dulu." Tambahnya lagi, sembari mengintip ekspresi wajah Khanza dari sudut matanya.

"Mami, aku mohon rahasiakan ini dari Nic. Aku tidak ingin hubungan kami berubah hanya karena perasaan bodohku ini." Khanza berucap sendu.

Shelia terdiam sembari menatap wajah Khanza yang nampak polos dan sedikit pucat, 'Setelah aku mengenalmu Nak, rasanya takkan ada wanita yang cocok dengan Nic selain dirimu. Namun, faktanya sekarang Nic malah jatuh cinta pada gadis lain, sudahlah aku tak akan ikut campur masalah mereka. Dengan siapa pun mereka menikah nantinya aku harap mereka akan bahagia.'

"Baiklah, Mami janji akan merahasiakan pembicaraan kita hari ini." Shelia pun setuju.

***

Waktu berputar sangat cepat, akhirnya tubuh Khanza mulai pulih. Khanza juga sudah mulai makan seperti biasa lagi, perutnya kali ini sudah mulai menerima apa pun yang Khanza makan.

Khanza kembali pada rutinitas hariannya lagi, bekerja dan menemani Nic ke berbagai acara. Saat ini pun Khanza harus menemani Nic ke lokasi pembangunan di pusat kota.

Nic nampak tengah berbincang dengan seorang pria penanggung jawab pembangunan tersebut, "saya ingin pembangunan ini sudah selesai akhir tahun ini," ujarnya yang langsung di jawab sigap oleh sang pegawai tersebut.

Nic dan Khanza berkeliling untuk melihat pengerjaanya dari dekat.

Greek...Greek...

Sebuah suara timbul dari atas kepala mereka, Khanza mendongak menatap keatas, sebuah balok besi berukuran dua kali dua meter nampak tergantung di udara, seketika mata Khanza melebar saat penyangga balok tersebut hampir terputus, dengan sigap Khanza berlari sembari mendorong Nic agar tak tertimpa balok tersebut.

"Nic awas!" Khanza menerjang Nic dan membawanya jatuh bersama ke atas tanah.

Brak... Bruk... Balok tersebut jatuh menyentuh tanah, menimbulkan suara debuman yang keras dan membuat tanah di sekitanya bergetar.

Mulut Nic menganga saking terkejutnya, dia menatap wajah Khanza dan balok tersebut silih berganti, jika saja Khanza telat menyadari keadaan tersebut saat ini mereka pasti sudah berada di alam baka.

"Ya Tuhan," Nic masih belum menguasai rasa keterkejutannya.

"Hampir saja," Khanza menghela napas lega. Bruk...! Nic membawa Khanza dalam pelukannya, membuat gadis itu seketika membeku, tubuhnya mematung seketika, otaknya langsung tak berfungsi.

"Dua kali kamu menyelamatkan aku Za, terima kasih, jika saja tidak ada kamu entah apa yang akan terjadi padaku." Khanza melepaskan rangkulan Nic pelan.

"Sama-sama." Ucapnya sambil tersenyum.

Nic memarahi penanggung jawab kontruksi tersebut yang sangat teledor. Mereka tidak memeriksa keamanan alat-alat yang mereka gunakan, hampir saja kecerobohan mereka menimbulkan korban jiwa.

Khanza merasai perutnya sedikit keram, 'apa ini karena efek terjatuh tadi?' Khanza melakukan hal tadi karena spontanitas dia tak memikirkan hal lain saat itu, yang ada dalam pikirannya hanya menyelamatkan nyawa Nic, dia bahkan tidak ingat jika dia sedang hamil muda.

'Aku harus pergi ke Dokter, aku takut terjadi sesuatu pada kandunganku.'

Khanza menyetir dengan kecepatan sedang, tampak Nic tengah asik bermain dengan ponselnya, mungkin dia tengah berbalas pesan dengan Cherry.

"Nic, apa kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" Tanya Khanza.

"Aku baik-baik saja."

"Ayo periksa ke rumah sakit, mungkin ada luka tersembunyi atau kau mengalami trauma." Ujar Khanza mengusulkan.

"Aku baik-baik saja, lagi pula kau menyelamatkanku tepat waktu tadi. Dan lagi aku bukan pria lemah, mengapa aku harus ke rumah sakit."

"Ya sudahlah, aku hanya mengusulkan saja. Kalau kau merasa baik-baik saja, maka baiklah."

Khanza merasai perutnya semakin sakit saja, 'Nak, kau harus baik-baik saja. Tak boleh terjadi apa pun padamu.'

"Emh Nic, a-aku ingin ke toilet." Ucap Khanza gugup saat posisi mereka tepat di depan sebuah klinik kecil, Khanza sengaja menepikan mobilnya di pinggir jalan.

"Hah, kau ada-ada saja. Ya sudah pergi sana, tapi jangan lama-lama."

Khanza turun dari mobil, dia mencengkram perutnya dan berjalan masuk kedalam klinik, nampaknya Nic tak menyadarinya karena sibuk dengan ponselnya.

Khanza mendaftar di meja receptions untuk melakukan pemeriksaan kandungan, beruntung saat ini hanya dia pasien yang mendaftar ke poli tesebut. Tanpa menunggu lama namanya pun terpanggil, dengan segera Khanza pun masuk.

"Selamat siang Nyonya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Dokter wanita tersebut dengan ramah.

"Sa-saya ingin memeriksa kandungan saya Dokter, saya baru saja terjatuh saya takut terjadi sesuatu pada kandungan saya." Ujar Khanza menerangkan maksud dan tujuannya.

Dokter itu pun menyuruh Khanza berbaring di atas ranjang besi kecil yang tersedia di sana dan dia pun mulai memeriksanya.

"Beruntung tida ada hal serius yang terjadi, janin anda sangat kuat, dia tidak terpengaruh sama sekali. Keram yang anda alami, mungkin karena anda sok, tapi tetap saja anda harus lebih berhati-hati Nyonya, tak selamanya keberuntungan itu akan selalu ada." Khanza mengangguk mengerti, perasaannya kini lega, anak dalam kandungannya baik-baik saja juga ayah dari anaknya.

"Baik Dokter, saya akan lebih berhati-hati. Kalau begitu saya permisi." Khanza pun pergi setelah menebus obat di apotek.

"Kamu lama sekali, apa kamu pergi untuk memeriksakan diri?" Tiba-tiba Nic berdiri di hadapan Khanza yang baru saja keluar dari dalam klinik tersebut.

Deg...Deg...

1
Ririn Nursisminingsih
nick ini ceo kok boodinng banget yaa grgeten a
Muna Junaidi
Hadir thor💃💃💃
Whidie Arista 🦋: Terimakasih kak. semoga suka sama ceritanya 😊
total 1 replies
Zikran Zikran
Luar biasa
Madura Sby
akhirnya masalah selesai jugaa
Waseng Susanti
crt yg menarik
Mom Q
super
Ndhut
.
Anonymous
bukannya tes dna biasany bth wkt 2 mgg an kan?
Whidie Arista 🦋: dalam dunia halu apa sih yang gak mungkin kak wkwk🤭
total 1 replies
mudah hartatik
suka ceritanyA... sepertinya bagus..
Nuraeni Nur
menarik
Kadek Bella
terima kasih thoor,,, ceritanya nggak bertele-tele
Whidie Arista 🦋: sama2 kak, makasih juga udah mampir di karya aku 😊
total 1 replies
Devina Siregar
top
Nabilah Afifah
min kok gaada novel yg ini
Whidie Arista 🦋: kalau minta Kakak bisa baca nove aku yang lain, terima kasih🙏
Whidie Arista 🦋: Mohon maaf ya Kak🙏 novel ini gak jadi aku lanjutin jadi aku hapus🙏😊
total 2 replies
Doraita Veriani
aku padamu Risa....meleleh air mataku
Agus Tina
Luar biasa
Tris Santini
bonchap nya thor
Rus Siana
pPpPpppppPpp
Uswatun Hasanah
lanjut cerita yg lain dong
Whidie Arista 🦋: kalau bikin sekuel novel ini kayanya belum ada ide kak Wkwk
Whidie Arista 🦋: Cerita yang lain yang mana Kak?
total 2 replies
Anonymous
Terima kasih thor 😍🥰
Whidie Arista 🦋: sama2 Kak😊 Makasih juga buat Kakak yang sudah mendukung novel aku yang satu ini🙏
total 1 replies
Uswatun Hasanah
tamat tamat ending
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!