NovelToon NovelToon
Bukan Salahku Merebut Istrimu

Bukan Salahku Merebut Istrimu

Status: tamat
Genre:Tamat / nikahmuda / patahhati / Duda / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:53.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kolom langit

Membaca novel ini mampu meningkatkan imun, iman dan Imron? Waduh!

Menikah bukan tujuan hidup Allan Hadikusuma. Ia tampan, banyak uang dan digilai banyak wanita.

Hatinya telah tertutup untuk hal bodoh bernama cinta, hingga terjadi pertemuan antara dirinya dengan Giany. Seorang wanita muda korban kekerasan fisik dan psikis oleh suaminya sendiri.

Diam-diam Allan mulai tertarik kepada Giany, hingga timbul keinginan dalam hatinya untuk merebut Giany dari suaminya yang dinilai kejam.

Bagaimana perjuangan Allan dalam merebut istri orang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kolom langit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSMI 02

"Mbak Giany kenapa? Itu wajahnya pucat," tanya Bibi Sum saat melihat Giany keluar dari kamar pagi itu.

Wajahnya yang pucat, bibir kering dan terlihat sangat lemas membuat Bibi Sum khawatir. Menyadari itu, Giany pun berusaha meyakinkan bahwa dirinya baik-baik saja dengan senyuman.

"Tidak apa-apa, Bibi. Hanya lemas dan pusing sedikit."

Wanita paruh baya itu membawa Giany duduk di sebuah kursi di dapur. "Kalau sakit, kasih tahu Bibi, ya. Mbak Giany kan sedang hamil. Bibi takut ada apa-apa."

Sebenarnya, hari ini ia ingin memeriksakan kandungannya. Beberapa hari belakangan, ia kehilangan selera makan, merasa mual terus, dan lemas. Akan tetapi Giany sama sekali tidak punya cukup uang untuk ke dokter, sebab Desta belum memberinya uang bulan ini.

Apa aku minta uang pada Mas Desta saja, ya. Tapi kalau Mas Desta marah bagaimana? ucap Giany dalam hati.

Desta yang ringan tangan membuat Giany tak berani untuk meminta sesuatu kepada suaminya itu. Jika Giany berani meminta, maka tak jarang Desta menjawab dengan tangan. Bahkan, sisa tamparan kemarin masih membekas dan meninggalkan memar di sudut bibir wanita muda itu.

Desta baru saja turun dari lantai atas. Pria tampan berusia 27tahun itu segera menuju meja makan untuk sarapan sebelum berangkat ke kantor. Selama dua bulan menikah, sepasang suami istri itu tidak pernah sarapan bersama. Giany lebih memilih sarapan di dapur bersama Bibi Sum, sebab Desta tidak pernah mau dilayani oleh Giany.

"Bibi, kopi nya mana?"

Suara panggilan Desta membuat tubuh Giany tersentak. Ingin menyahut, tapi takut. Bibi Sum sedang pergi ke pasar. Sepertinya wanita paruh baya itu lupa membuatkan secangkir kopi untuk Desta.

Tak ingin membuat suaminya kesal menunggu, Giany segera berdiri dan membuatkan kopi.

"Ini kopinya, Mas," ucap Giany sambil menggeser secangkir kopi ke hadapan Desta.

"Kenapa kamu yang buat? Bibi Sum kemana?" tanyanya dengan nada ketus.

Tergugu, Giany belum sanggup menjawab. Tatapan tak bersahabat dari manik hitam Desta membuat tubuhnya seakan terbelah menjadi dua bagian.

"Maaf, Mas. Bibi Sum sedang ke pasar. Sepertinya lupa membuat kopi untuk Mas."

Menghembuskan napas dengan kasar, Desta mengibaskan tangan, pertanda meminta Giany segera pergi dari hadapannya. Wanita itu menunduk, seulas senyum tipis hadis di wajah pucatnya. Untuk pertama kali, Desta tidak berteriak kasar kepadanya saat berhadapan. Mungkin suasana hati Desta sedang baik pagi ini.

Giany meremaas ujung pakaiannya. Mungkin tidak ada salahnya meminta uang kepada suaminya itu. Toh, Giany bicara atau tidak, Desta tetap akan memukulnya jika salah bicara sedikit saja.

"Mas ..." Ragu-ragu Giany membuka suara.

"Hem ..."

"Hari ini aku mau periksa ke dokter kandungan. Apa ..." Giany tidak berani lagi melanjutkan ucapannya saat manik matanya bertemu dengan Desta. Yang membuat seluruh tubuhnya terasa meremang.

Tanpa menyahut, Desta meraih dompet dari saku belakang celana. Kemudian mengeluarkan lembaran uang seratus ribuan dan meletakkan di meja dengan kasar.

Giany melirik beberapa lembar uang yang baru saja diletakkan suaminya.

"Ambil itu dan cepat pergi dari hadapanku!" ujar Desta masih dengan tatapan tak bersahabat.

"I-iya, Mas. Terima kasih."

Tangan Giany mengulur, meraih lembaran uang itu dan pergi membelakangi Desta. Setibanya di kamar, ia menghitung jumlah uang yang diberikan Desta. Satu juta rupiah. Giany bernapas lega. Setidaknya uang itu cukup untuknya memeriksakan kandungan. Jika ada sisa, mungkin bisa digunakan untuk membeli susu hamil dan beberapa makanan yang ia idamkan beberapa hari terakhir.

*******

1
M Holis
aku mampir Thor💪💪
tiramisu06
Luar biasa
Cucu Sumarni
Biasa
Cucu Sumarni
Kecewa
Violita Andina
Luar biasa
Alifah Pitaloka
asli nyong ngekrek moco novel iki. /Facepalm/
mau lana
🤣🤣🤣🤣
mau lana
Ko aku sllu ngakak klo amir bawa laporan
Putri Cawi
mampus kepergokicious kan jadinys
Yan Ser
sampai ketawa ketiwi aku bcanya/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Yan Ser
celaka membawa berkah/Facepalm/
Mamah Nengyaniw
🤣🤣🤣🤣🤣sampe sakit perut ku thor
Mamah Nengyaniw
cerita ny seru bikin nangis juga bikin ketawa sendiri 😅😅😅
Afri
kenapa Alan bisa selucu dan sesomplak itu Thor
🤣🤣🤣
Afri
🤣🤣🤣🤣
ya Allah .. sampai batuk aku ketawa bacanya .
apes yg bertubi² ..
Alan .. Alan .. benar benar dech
Asri Malelak
Kasian Si DESTA.. 😁😁😁
aesthetic.arc
gak apa2 Allan suaminya jahat kok
Lina Ina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 bini lurus bendol 🤣🤣🤣🤣
Lina Ina
semua orang dalam rumah terlalu lurus bendol 🤣🤣🤣🤣🤣 allan saja yg bengkok 🤣🤣🤣🤣
Dina Susiati
Lumayan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!