David adalah seorang psycophath yang sangat kejam dan suka menyiksa para korbannya hingga berakhir dengan kematian yang mengerikan.
Karen adalah seorang sekretaris yang sangat cantik, baik hati dan tidak bisa melihat orang menderita.
David dan Karen dipertemukan dengan sifat yang bertolak belakang. Apakah mereka akan bersatu?
Silahkan baca di novelku yang ke 22
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu tidak salah
" Kamu tidak salah, keputusanmu sudah tepat untuk memutuskan hubungan dengan pria breng sek seperti Daren. " ucap David
" Benarkah aku wanita ****** kak?" tanya Karen sambil menyadarkan kepalanya di dada bidang David dan tidak berapa lama air matanya keluar.
" Kamu bukan ******, kakak akan memberi pelajaran sama laki - laki itu karena sangat berani mengatakan seperti itu." ucap David sambil berdiri karena David sangat marah sampai matanya memerah menahan amarah dan menggengam tangannya dengan erat
" Berjanjilah padaku kak, jangan lakukan itu biarlah dia berpikiran buruk tentangku asalkan dia mau menikah dengan sahabatku dan melupakanku." ucap Karen sambil berdiri dan memeluk David dari arah samping.
" Baiklah untuk saat ini kakak membiarkannya tapi tidak untuk ke dua kalinya." ucap David sambil membalas pelukannya.
" Ke dua pipimu harus di kompres dulu dengan menggunakan es batu, kulkasnya dimana? " tanya David sambil melepaskan pelukannya begitu pula dengan Karen.
" Belok kanan dekat ruang dapur," ucap Karen
David menganggukkan kepalanya kemudian berjalan ke arah dapur, singkat cerita kini David sudah membawa mangkok yang berisi es batu dan diletakkan di atas meja kemudian David duduk di sofa samping Karen.
" Berbaringlah di pahaku, " perintah David
Karen menuruti permintaan David untuk berbaring di paha David kemudian David mengambil es batu dan diletakkan di pipi kanan Karen yang memerah sambil meniupnya karena melihat Karen meringis menahan rasa perih.
" Kenapa tanganku di tahan? Apakah kamu masih mencintainya makanya tidak ingin pria itu terluka?" tanya David dengan nada cemburu
" Aku tidak suka keributan karena itulah aku menahan tangan kak David," ucap Karen
" Tapi jika seandainya kamu tidak menahan tanganku maka ke dua pipimu tidak akan di tampar dan memerah serta sesakit ini," ucap David dengan nada kesal terhadap Daren.
" Aku tahu tapi dengan begini Daren membenciku dan mereka segera menikah," ucap Karen
David hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan perlahan sambil masih memberikan es batu ke pipi Karen dan sekali - kali David meniupnya hingga setengah jam David sudah selesai dan karen pun bangun dan duduk di samping David.
" Mau menonton tv?" tanya Karen
" Boleh," jawab David
Karen mengambil remote tv dan menekan tombol kemudian Karen turun dari sofa sambil membawa mangkok untuk menampung es batu dan kini es batu tersebut sudah mencair yang tadi digunakan untuk mengompres ke dua pipi Karen membuat David memegang tangan Karen dan otomatis menghentikan langkahnya.
" Mau ke mana?" tanya David
" Ambil cemilan dan minuman," jawab Karen
David menganggukkan kepalanya kemudian melepaskan tangan Karen sedangkan Karen kembali melangkahkan ke dua kakinya dan berjalan ke arah dapur.
Singkat cerita kini Karen membawa dua gelas lemon tea dan beberapa cemilan. Karen meletakan di atas meja kemudian Karen kembali duduk di sofa panjang di samping David sambil menonton TV.
David dengan sengaja kepalanya direbahkan dipangkuan Karen dan Karen tanpa sadar membelai kepalanya David sambil serius menonton televisi hingga tiba - tiba ada adegan romantis di mana sepasang kekasih saling berciuman membuat David duduk dan menarik dagu agar menatap dirinya kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Karen.
cup
David mengecup bibir Karen membuat Karen mendorong tubuh kekar David tapi David mengarahkan tangannya ke tengkuk leher Karen agar memperdalam ciumannya. Karena terbawa oleh suasana membuat Karen membalas ciuman David.
Mereka saling bertukar saliva membuat David tersenyum dan mendorong tubuh Karen agar berbaring di sofa tanpa melepaskan ciumannya hingga Karen kehabisan nafas barulah David melepaskannya sambil menaiki tubuh Karen.
David menciumi leher Karen sambil membuka satu persatu kancing Karen dan juga melepaskan pakaian milik David hingga tubuh mereka polos.
Pandangan David sudah mulai menggelap dan kerisnya sudah berdiri tegak di kala melihat tubuh polos Karen. David mulai memasukkan kerisnya tapi sangat susah sedangkan Karen meringis menahan sakit akibat keris milik David sambil memeluk erat tubuh polos David.
" Kak David... sakit... aku mohon jangan dimasukkan," mohon Karen.
mana yg bener
aku mau nanya, novel pertama mu judulnya apa ya? trus tolong kasih tau dong, urutan bacanya. biar ga ada yg terlewat bacanya..
makasih sebelumnya ya thor... 😊
tp kalo di dunia novel, suka banget sama cerita mafia kayak gini.