NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Reyhan

Simpanan Tuan Reyhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nova Diana

Demi masa depan, Tania Terpaksa menjadi wanita simpanan dari seorang pria yang sudah beristri. Pernikahan Reyhan yang di dasari atas perjodohan, membuat Reyhan mencari kesenangan diluar. Namun, dia malah menjatuhkan hatinya pada gadis yang menjadi simpanannya. Lantas, bagaimana hubungannya dengan Kinan, dan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pulang Kampung.

“Aaa, selamat datang kota kelahiranku,” Tania keluar dari bandara, menghirup udara segar dari kotanya, kota yang hijau dengan udara yang segar dan suhu yang sejuk yang tidak bisa dia dapatkan di ibu kota.

Tania berjalan kedepan, mencari taksi yang akan ditumpanginya tapi saat Tania sedang melihat kanan kiri, datang mobil hitam berhenti di hadapannya.

Seorang pria keluar dari dalam mobil, berjalan menghampiri Tania.

“Non, Tania?” Pria itu bertanya memastikan bahwa gadis di depannya itu Tania.

“Iya, pak, benar. Ada apa?” Tania heran, bagaimana pria itu tau namanya. Berpikir, tai se ingatnya, dia tidak punya saudara seperti pria itu.

“Saya, budi, Non. Sopir non, saat di kampung.”

Tania jelas kaget, bagaimana bisa dia punya sopir, bahkan dia saja tidak kenal dengan pria itu.

Dan apa katanya, Non?

“Maaf, Pak, tapi saya tidak pernah memesan jasa sopir, bapak pasti salah.”

“Iya, Non. Memang bukan, Non yang memesan, tapi saya karyawannya, Pak Reyhan. Saya ditugaskan sebagai supir untuk mengantarkan Non kemana saja.”

“Apa?!” Tania membuka mulutnya lebar, tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh orang yang ada di depannya.

Ini gimana, sih. Kalau aku punya sopir pribadi begini, Ibu bisa curiga. Mas Reyhan! Ih, nyebelin. Percuma saja aku pakai baju begini kalau begitu. Tania mengomel dalam hati, hanya bibirnya saja yang terlihat mencebik.

“Sebentar, ya, Pak. Saya telepon, Mas Reyhan dulu.” Tania agak menjauh, menghubungi Reyhan.

“Halo, Mas.”

“Tania, ada apa? Kau sudah sampai?”

“Iya, aku sudah sampai, Mas! Kenapa kirim sopir, sih. Nanti kalau di tanya Ibu gimana?”

“Kenapa? Mas hanya ingin membantumu, kalau Ibu tanya katakan saja kamu yang menyewanya, agar memudahkan urusan kalian nanti.”

“Tapi, Mas.” Tetap saja, Tania tidak ingin terlihat mencolok di kampung nantinya, bisa- bisa ia jadi bahan omongan para ibu- ibu di kampung.

“Sudah, kalau tidak mau kembali saja kesini.” Sudah mengancam.

Huh! Dasar dia ini, sudahlah, daripada aku harus kembali kesana.

“Baik, Mas. Yaudah aku berangkat dulu.” Tania berkata dengan nada lemah, percuma saja berdebat.

“Menurunkan lebih baik, jaga dirimu, secepatnya orang yang akan membeli rumahmu datang.”

“Baik, aku tutup dulu ya, telponnya.”

Sambungan telepon terputus, Tania menghampiri Bapak sopir yang sudah menunggu di sana.

“kita jalan, Pak.”

Pak budi membukakan pintu untuk Tania, gadis itu masuk, dan duduk di kursi belakang. Sementara pak Budi memasukan koper di bagasi

Mobil melaju keluar bandara, perjalanan dari bandara ke kampung Tania memakan waktu satu jam lebih. Jadi Tania memilih mendengarkan musik dan tidur di kursi belakang.

Namun, sebelum matanya bisa terpejam, Tania seperti mengingat sesuatu.

Duh! Bagaimana ini, kalau nanti dia memanggilku, Non di depan Ibu.

“Em. Pak budi,” Tania membuka headphone nya ban berbicara pada Pak budi.

“Iya, Non, ada yang bisa saya bantu?”

“Pak budi bisa tidak, tidak memanggilku, Non. Panggil saja Tania.”

Pak budi diam sebentar dan berpikir.

“Maaf, Non, saya tidak berani, nanti saya kena marah Pak Reyhan.”

Menjawab fakta, karena sebelumnya, Pak budi merupakan Karyawan di anak cabang perusahaan milik Reyhan, lalu pak Kim mengutusnya untuk menjadi sopir Nona muda, Tuan Reyhan.

“Tapi, pak. Saya tidak enak, saya tidak nyaman dengan panggilan Bapak. Atau mau saya laporkan saja ke Mas Reyhan kalau saya tidak nyaman dengan Bapak.”

Entah karena sering bergaul dengan Reyhan, Tania jadi pintar mengancam, seperti yang dilakukan Reyhan padanya.

“Jangan, Non, nanti saya bisa dipecat,” menimbang perkataan Tania, dan mengingat pesan Pak Kim.

“Jangan sampai membuat, Nona muda Tuan Reyhan marah atau tidak nyaman, bekerjalah dengan baik selama dia di sana.” Begitu kira- kira pesan Pak Kim padanya.

“Makanya, Pak budi panggil saja, saya Tania, oke.”

“Baik, Tania.”

Hehe, maaf ya, Pak Budi, aku hanya bercanda kok soal mengancam mu.

“Oh, ya, bagaimana, Pak budi tau kalau saya, Tania. Apa Mas Reyhan mengirim foto saya.”

Masih penasaran bagaimana orang yang di belakang kemudi itu tau kalau dia Tania.

“Tidak. Pak Reyhan hanya berkata,” Pak budi mengingat perkataan Reyhan melalui sambungan telepon kemarin.

“Kau akan tahu jika itu, Tania, dia yang akan paling bersinar di sana.” pak Budi menyampaikan sesuai dengan apa yang dikatakan Reyhan, membuat gadis itu tergelak.

“Haha, Mas Reyhan berkata seperti itu?” Masih tidak percaya dengan pernyataan Pak budi.

“Benar, Pak Reyhan berkata seperti itu. Dan saat saya melihat ke Tania, ternyata benar perkataan Pak Reyhan.”

“Maaf, Non, saya tidak bermaksud lain.” Mengklarifikasi perkataannya sebelum terjadi salah paham.

Tapi Tania bahkan tidak mengerti apa yang dimaksud pak Budi dan masih saja tergelak dengan pernyataan Reyhan. Membayangkan ekspresi Reyhan saat mengatakannya.

Membayangkan wajahnya yang serius dan tanpa ekspresi lalu berkata seperti itu pasti sangat lucu. Tania sudah membayangkan segemas apa wajahnya.

Tania kembali memasang headphone ingin tidur, lalu minta di bangunkan jika sudah dekat kampungnya.

___

Tania sudah sampai di depan desa, terpampang tulisan selamat datang di gapura kampungnya. Senyum Tania makin mengembang saat melewati jalanan di kampungnya.

Masa- masa sekolah terlintas saat dia melewati sekolah dasar dan sekolah menengah dan SMA.

Gadis kecil yang sering berkelahi masalah laki- laki, padahal Tania sendiri tidak tahu siapa laki- laki yang di maksud anak- anak yang kerudungnya.

Meskipun itu masa suram bagi gadis kecil seperti Tania, tapi ia akan tetap mengingat kenangan itu.

Dari kejauhan, Tania melihat segerombolan Ibu- ibu sedang berkumpul di warung kecil di ujung gang rumahnya.

Tania sudah tidak sabar untuk turun dan memberi kejutan pada Ibunya.

Mobil berhenti tepat di depan warung, orang- orang yang ada di warung melihat ke arah mobil. Menebak- nebak, siapa yang ada di mobil.

Tania melihat satu orang yang berdiri di balik meja yang dipenuhi aneka jajanan anak- anak. Wanita yang kecantikan tidak termakan usia meskipun tidak pernah perawatan. Wajah yang selalu dirindukan Tania, wajah yang selalu ingin ia bahagia kan di sisa hidupnya.

Tania keluar dari mobil, semua orang hanya berdiri memperhatikan gadis yang berdiri di samping mobil dan tidak mengenali siapa gadis itu.

Hanya ada satu orang yang mengenalinya, dan langsung berlari menghampiri Tania.

“Tania.” Ibu berlari saat melihat anak gadisnya yang sudah merantau lama di ibu kota pulang tanpa memberi kabar.

Semua orang terkejut, tidak percaya dengan apa yang mereka dengar.

“Hah! Tania?”

“Itu Tania?”

“Wah, Tania banyak berubah, ya.”

“Benar itu, Tania?”

Tania memeluk Ibunya, menumpahkan rasa rindu yang selama ini ia tahan.

Tania dan Ibu menangis haru, cukup lama mereka berpelukan sampai Tania di ajak ke warung Ibunya.

Seorang ibu- ibu memberi tempat untuk duduk Tania. Sementara yang lain mulai mengerubungi Tania, menanyakan kabar dan keadaannya.

“Tania, kamu semakin cantik ya sekarang. Uwak sampai pangling.”

Seorang wanita tua mulai berbicara dan di timpali dengan yang lainnya.

“Iya, benar, Tania semakin cantik.”

Semua orang memuji kecantikan Tania, kecuali satu orang yang diam saja tidak berkomentar tapi memaki dalam hatinya.

Ibu memutuskan menutup warungnya lebih cepat hari ini, dan pulang bersama Tania. Pak budi pergi setelah membawakan koper Tania ke rumahnya.

Mereka sudah sepakat, bahwa Pak budi akan dipanggil jika Tania memerlukan kendaraan dengan syarat jika ditanya Ibu, Pak budi harus menjawab jika di sewa oleh Tania.

Halo dear, terima kasih sudah membaca, tinggalkan jejak dengan Like dan komen, ya! Biar aku lebih semangat lagi menulisnya. Salam sayang >_•

Bersambung…

1
Nova Diana
Hallo Readers. Mohon dukukangan untuk pemula seperti aku, ya. Tinggalkan Like dan komentar kalian. Jika ada yang kurang mohon di sampaikan untuk aku perbaiki, ya. Terima kasih. 🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!