Eva adalah gadis berusia 18 tahun berasal dari keluarga sederhana. Ia memiliki mimpi besar menjadi orang kaya dan hidup serba ada.
Daniel Ananta menikahi gadis bernama Arsana putri wijaya. Putri satu-satunya dari keluarga terpandang di negaranya. Sayangnya Arsana adalah wanita yang sombong dan bertindak semaunya. Dalam pernikahannya Arsana tak mau mengandung seorang anak dengan berbagai alasan. Untuk itu Daniel akan membayar siapa saja yang mau mengandung anaknya dan Arsana. Dengan imbalan uang 3 miliar setelah anaknya dapat terlahir di dunia.
Dengan informasi dan bujukan dari Toni,
Eva bersedia menyewakan rahimnya karna terbayang uang yang akan di dapatkannya nanti setelah melahirkan bayi Daniel dan Arsana.
Mampukah Eva yang masih berusia 18 tahun mengandung seorang bayi dan melahirkannya. Dan konflik apa saja yang ada di dalamnya.
Ikuti kisahnya, jangan lupa like, coment, vote, favorit dan hadiahnya ya...
Salam manis dari author..selamat membaca..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa kelam
Berbeda dengan suasana di rumah mewah kediaman orangtua Arsana. Disana Ranika mama dari Arsana sedang bercerita pada menantunya Daniel di dalam ruang tamu.
"Mama masih ingat karna kesombongan dan keangkuhan Arthur saat itu.. kakak Arsana meninggal karna sifatnya mengagungkan uang...dia berfikir dengan uang segalanya bisa teratasi..."
Ranika masih berkata sambil menitikkan airmata.
"Jadi maksud mama Arsana sebenarnya mempunyai seorang kakak..."
Tanya Daniel terkejut karna selama ini yang di ketahuinya adalah Arsana anak tunggal dari keluarga wijaya ini.
"Ya...Arsana mempunyai kakak lelaki dan dia harus meninggal di usianya yang masih bayi..."
Bayangan Ranika seketika kembali ke masa lalunya.
**
Saat itu Ranika muda yang masih berusia 21 tahun melahirkan seorang bayi laki-laki. Ranika menikah dengan Arthur di usia yang cukup muda yaitu 20 tahun dan mereka di karuniai seorang anak pertama di usia Ranika baru menginjak 21 tahun.
Waktu itu kehidupan Arthur sudah seperti sekarang, dia bahkan sejak kecil sudah terbiasa hidup dengan mewah. Kekayaan dan uang yang melimpah selalu mengelilingi kehidupannya.
Kakak laki-laki Arsana bernama Alvin. Saat itu usia Alvin masih menginjak 2 bulan. Dan Arthur mempunyai perjalanan bisnis ke pulau kalimantan.
Arthur yang pada dasarnya orang yang suka menyombongkan segala yang dia miliki. Ingin membawa Alvin serta dan istrinya dalam perjalanan bisnisnya kali ini. Dia ingin memamerkan jika sudah mempunyai seorang pewaris laki-laki yang tampan dan baru saja terlahir. Mengingat semua rekan bisnisnya disana banyak yang mengingingkan anak laki-laki tapi kebanyakan dari mereka memiliki anak perempuan.
Arthur dengan bangga membawa Alvin kesana hanya untuk memperlihatkan Alvin pada mereka, selain juga untuk sebuah bisnis dengan para rekan kerjanya.
Terjadi sebuah perdebatan antara Arthur dan Ranika waktu itu. Ranika tak ingin mengambil resiko karna Alvin yang masih sangat kecil. Tapi dengan angkuhnya Arthur tak mau mendengar sama sekali kekhawatiran Ranika. Pada akhirnya Ranika dengan terpaksa membawa Alvin juga kesana.
Sesampainya disana, di gelar acara pesta untuk Alvin yang bertujuan untuk memberitahukan pada teman-teman Arthur bahwa ia memiliki seorang anak lelaki yang akan mewarisi segala kekayaannya dan bisnisnya.
Arthur membiarkan Alvin kecil di gendong kesana kemari oleh para istri rekan bisnisnya. Bahkan Ranika waktu itu tak di perbolehkan untuk mengganggu mereka. Karna niat Arthur hanyalah ingin menyalakan iri hati para rekannya pada anak lelaki yang dia punyai.
Mereka menyewa sebuah villa yang cukup jauh dari perkotaan. Villa mewah yang berada di sebuah daerah yang sulit untuk di jangkau. Banyak villa-villa lain di sampingnya, tapi tak ada yang menempatinya karna waktu itu harga menyewa villa disana cukup mahal dan hanya untuk orang-orang yang benar-benar kaya yang mampu menyewanya.
Selepas pesta berakhir Ranika kembali berdebat dengan Arthur karna membiarkan anaknya yang masih sangat kecil menjadi bahan pameran di pestanya kali ini. Karna tindakannya itu pula Alvin malam itu mengalami demam tinggi.
Ranika pun menyuruh Arthur untuk memanggil seorang dokter kesana, tapi kala itu dokter tak ada yang berani menjangkau villa itu karna jalanan malam yang panjang dan belum di lengkapi dengan penerangan, belum lagi daerah itu rawan terhadap kejahatan.
Karna tak ada dokter yang mau bertandang ke rumahnya , akhirnya mereka berinisiatif untuk berangkat sendiri mencari rumah sakit disana.
Dengan kawalan para pengawal di jalanan yang sepi dan gelap, serta jalanan yang berlumpur karna selepas hujan deras. Kala itu 2 mobil yang di naiki oleh pengawal terjebak lubang dan tak bisa melaju lagi, sedangkan mobil Arthur mengalami mati mesin dan masih di perbaiki.
Keadaan Alvin semakin demam tinggi bahkan sesekali terlihat kejang. Dengan segala keadaan dan kepanikan Ranika segera berlari ke area pemukiman berharap mendapatkan pertolongan dari warga desa karna tak mungkin menjangkau rumah sakit dengan cepat karna keadaannya sekarang.
Arthur yang mendapati Ranika berlari membawa Alvin ke pemukiman segera mengikutinya. Dan Arthur mendapati Alvin yang sedang akan di obati dengan cara tradisional di rumah seorang warga disana.
Dengan sombongnya Arthur segera menarik Ranika dan mengajaknya pergi dari sana. Dengan alasan ia tak mau anaknya di obati oleh orang miskin seperti mereka, terlebih melihat rumah gubuknya yang sudah reyot juga penampilan sang kakek yang terlihat lusuh membuat Arthur semakin membenci tindakan Ranika yang menurutnya sembarangan.
Padahal kakek itu sudah berkata jika keadaan Alvin tidak segera di tangani maka itu akan fatal, karna demam dan kejang yang tengah di alaminya.
Tapi saat itu Arthur yang mendewakan uangnya, mempercayai bahwa semua bisa di atasi dengan uang dan kekayaan, dia tak mendengarkan sama sekali apa yang kakek itu katakan.
Dia menyeret Ranika kembali ke mobilnya yang sudah menyala dan akan membawa Alvin ke rumah sakit saja daripada harus di obati oleh kakek-kakek tua itu.
Perjalanan yang masih cukup jauh membuat kondisi Alvin semakin mengkhawatirkan. Hingga sampailah di rumah sakit yang di tuju, Alvin segera mendapatkan pelayanan disana, Tapi keadaan Alvin kala itu sudah tidak sadarkan diri dan tidak merespon apapun.
Dalam kurun waktu kurang dari 1 jam setelah mendapatkan perawatan terbaik, akhirnya Alvin tak mampu bertahan dia di nyatakan meninggal dan itu sangat membuat Ranika murka pada Arthur.
Arthur pun menyesal dan menyadari bahwa semua tak bisa di tangani dengan uang. Arthur kala itu sempat mengalami stres akibat kematian Alvin.
Hingga waktu-waktu berlalu dan terlahirlah anak keduanya yaitu Arsana. Akibat kematian anak pertamanya Arthur kala itu selalu mendengarkan kata istrinya, ia tak mau mengulang lagi hal yang sama.
Tapi ketika Arsana mulai tumbuh besar Arthur sangat memanjakannya, tak pernah mengatakan kata tidak di setiap kemauan Arsana. Arthur bahkan selalu mengelilingi Arsana dengan banyak uang dan kekayaannya. Arthur selalu bilang semua yang Eva mau akan di dapatkannya.
Karna sikap Arthur itu Arsana kecil tumbuh dan memiliki sifat yang sama persis sepertinya hingga kini .
**
"Untuk itu maafkan segala sifat dan sikap Arsana yang merepotkanmu....mama tau tentu kau juga berharap Arsana mengandung anakmu bukan...tapi maafkan mama Daniel.... mama tak bisa membantumu kali ini....Arthur selalu saja mendukung apapun yang di mau oleh putrinya...dan mama tak bisa berbuat apa-apa..."
"Tak apa ma..mama tak usah bersedih.. Daniel juga tak akan memaksa Arsana untuk itu..."
"Kau benar-benar pria yang baik Daniel...mama hanya berharap semoga kelak Arsana bisa berubah dan tak lagi bertindak seenaknya dengan uang yang dia punya.."
Ranika segera mengusap air matanya dengan cepat karna melihat Arthur dan Arsana yang sedang berjalan ke arahnya.
Bersambung.....
makin penasaran nich..
kira2 siapa yg akan membongkar masalah ini🤔
kelihatannya dokter itu org baik...
membuang darah daging nya sendiri.ingat hukum karma lambat laun akan menghampiri kalian Danil
mmg tuh y pasangan durjana mentang² kaya bisa berbuat semaunya 😡
makanya nurut aja y...tp aku yakin lama kelamaan berontak jg tuh si Danil,hbs juga kesabaran dia...