NovelToon NovelToon
Pertempuran Wanita Jelek

Pertempuran Wanita Jelek

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:17.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Syakira Sya

Terlahir jelek? Tidak masalah, dengan satu usapan aku bisa merubah paras seseorang menjadi wanita cantik.
Tapi, tiba-tiba suatu hari dia harus berada di ruangan yang sama dengan CEO selama 24 jam. Siapa yang bisa membantunya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia sebenarnya adalah gadis jelek?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira Sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makanan

Waktu menjelang sore. Masa kerja Alana telah berakhir, kini bersiap untuk pulang menghadapi Zayn.

“Lan! Ayolah temani aku ke butik,” rengek Gisel sejak tadi merangkul lengan Alana yang telah bersiap untuk pergi.

Alana menarik napas berat.

“Sel, aku ngak bisa,” tolak Alana melepaskan gelayutan tangan Gisel di lengannya.

Menemani Gisel ... Alana sudah tidak bisa bebas seperti dulu, sekarang dia telah terikat dengan Zayn dan punya tugas untuk mengurus rumah pemuda yang telah menjadi suaminya itu.

Uh, Alana menolaknya. Gisel tertunduk lemah.

“Gara-gara kekacauan yang di buat Laura dan berurusan dengan keluarga Walter, aku di hukum Daddyku tidak boleh keluar rumah kecuali ke salon,” ungkap gadis cantik ini.

Lagi-lagi perempuan itu, Alana berdecak kesal karena Laura. Semua menjadi kacau. Dia dan Gisel kehilangan kebebasannya.

Dia pun kini tersiksa dalam ikatan pernikahan bersama Zayn.

Ya ampun, mereka benar-benar tak berdaya sekarang ini.

“Sel, kau tahu kau sedang di hukum, untuk apalagi kau mengajakku.” Alana mengingatkan.

Gisel beralih merangkul tubuh mungil Alana.

“Orang tuaku sangat suka padamu, apalagi ibuku yang orang Indonesia sama sepertimu, dia sangat suka padamu, dia pasti akan memberi izin jika mengatakan kita pergi bersama,” rengek Gisel bak anak kecil.

Ya, keluarga Gisel memang sangat menyukai Alana karena berasal dari Indonesia, mereka percaya Gisel putri mesum mereka akan menjadi anak baik jika berteman dengan Alana.

“Alana, tidak lama lagi ulang tahun atasan Daddyku, Willy Walter dan aku akan minta agar aku ikut bersama daddy ke acaranya nanti,” ucap Gisel dengan semangat.

“Memangnya kenapa kalau atasan Daddymu ulang tahun!” balas Alana malas melepaskan rangkulan Gisel.

“Ihh, Kau ini! Masa tidak tahu,” decak Gisel. “Dia itu ayah si ganteng Arion Miroslav idolaku. Ayahnya ulang tahun, itu berarti dia akan ada di sana, aku bisa melihat wajah tampannya dengan jelas. Aku akan mengajaknya berfoto, minta tanda tangannya,” jelas Gisel dengan mata berbinar dan semangat membayangkan bertemu pemuda tampan yang menjadi idolanya.

Alana pun telah mengerti Gisel yang akan heboh jika menyangkut sang idola Arion Miroslav.

“Lalu kenapa harus ke butik,” ucap Alana merotasi mata melihat tingkah genit Gisel.

Gisel sungguh gemas dengan Alana yang masih tak mengerti.

“Ke butik untuk membeli gaun baru. Aku ini harus tampil cantik di hadapan Arion Miroslav. Siapa tahu saat melihatku, dia jadi tertarik padaku, lalu kami berbincang, mengobrol siapa tahu kami nyambung terus ada kecocokan, ingat Lan berawal dari kecocokan akhirnya kami akan bercocok,” jelas Gisel panjang lebar.

Ya ampun, semakin melambung tinggi saja hayalan perempuan mesum ini.

“Sel,” tekan Alana dengan mata memicing. Temannya ini selalu tak lepas dari pikiran mesum.

“Iya, iya namanya juga usaha. Kan lumayan kalau aku di garap Arion Miroslav.” Gisel membalas dengan cengiran.

“Temani aku ya Lan. penampilanku harus sempurna,” rengeknya lagi.

Alana menarik napas berat Gisel tak akan berhenti merengek jika dia tidak menuruti permintaannya.

“Ya, baiklah lain kali aku akan izin pada keluargamu terutama ibumu untuk ke butik, tapi tidak hari ini.”

Yesss, hati Gisel berdecak hore Alana siap untuk meminta izin pada ibunya.

“Alana kau memang sahabat terbaikku. Kau tahu sampai neraka pun kalau bersama denganmu, ibuku akan memberi izin,” canda Gisel merangkul bahu Alana, tentang ibunya yang sangat percaya pada Alana.

“Kau ini! Siapa juga yang mau ke neraka bersamamu, ogah,” geram Alana menepis rangkulan Gisel.

“Baiklah Aku pergi dulu, aku sudah terlambat,” ucap Alana sembari menatap jam di pergelangan tangannya.

Ya ampun dia sudah terlambat karena rengekan Gisel.

****

Alana telah berada di rumah Zayn, sudah sejak tadi dia berkutat dengan masakan di dapur untuk menyajikan santap makan malam.

Uap panas dari masakan terasa membasahi wajah Alana. Riasannya bisa luntur.

Seorang lelaki yang duduk di meja makan menatap jengah.

“Hei, Vampir China Cepat! Kapan selesainya kalau kau Cuma berdandan!” oceh Zayn menatap ke arah Alana yang mengusap wajahnya dengan spoon bedak.

Gemas perempuan itu selalu bertingkah bak perempuan centil. Tak ingin riasannya luntur.

“Tunggu sebentar kak! Minyak di wajahku sudah seperti bungkus gorengan,” ujar Alana dengan cengiran ke arah Zayn, membuat pemuda itu memutar bola mata malas.

Dasar genit ...

“Aku sudah kelaparan! Hentikan berdandan dan cepat sajikan” ketus Zayn suaranya meninggi.

“Iya, kak. Tinggal di pindah ke piring!” Alana menarik napas pasrah kembali memasukkan bedaknya di saku. Lalu mencuci tangan.

“Ya Tuhan, masak mulu, aku sudah merasa kaya menantu India di tv, yang kerjaannya Cuma memasak sepanjang hari,” batin Alana menggerutu mulai memindahkan makanan ke piring saji.

“Sudah siap kak,” ucap Alana saat semua makan telah tersusun rapi di meja makan.

“Awas tidak enak!” ancam pemuda itu.

Zayn terdiam menatap menu masakan sederhana yang di hidangkan Alana, hanya telur balado, sayur sop serta pelengkap perkedel jagung makanan Indonesia.

“Maaf kak Cuma makanan seperti ini,” ucap Alana pelan yang melihat Zayn hanya diam memasang wajah datar menatap hasil masakannya.

“Aku akan memasak yang lebih baik nanti,” sosor Alana sebelum pemuda jutek ini mengeluarkan kata-kata pedasnya yang menyayat hati.

Alana berdiri di samping Zayn mulai melayani mengisi piring dengan nasi.

Alana pun duduk di kursi di hadapan Zayn, hendak mengisi piringnya namun terhenti saat suara getar ponsel terdengar.

Dret ... dret ...

Alana meraih ponsel yang berada di sakunya. Menatap nama yang tertera di layar ponsel.

“Ibu,” ucap Alana dengan senyum terkembang.

Zayn menatap Alana malas mulai menyantap makanannya.

“Iya ibu, ibu baik-baik saja kan.”

“Iya sayang, apa kabarmu?"

“Na ...” Alana menatap Zayn sejenak hampir saja dia kelepasan.

“Ibuku menelepon kak,” pamit Alana meninggalkan meja makan.

Dia pun melangkah menjauh agar pembicaraannya tak terdengar.

“Nana baik-baik saja bu,”

“Kamu di mana sayang? Masih bekerja?”

“Nana di rumah bu.”

“Baguslah! Jangan ke mana-mana ibu cemas kamu di sana.”

Ya Tuhan, tinggal sendiri di Jerman membuat ibu Alana selalu cemas keadaan putrinya.

Alana mengarahkan pandangannya pada Zayn yang duduk di meja makan sedang menyantap masakannya.

“Ibu tenang saja Nana aman, Nana telah bertemu dengan kakak terbaik, dia akan menjaga Nana dengan baik di sini.” Alana mengembangkan senyumannya menatap ke arah kak Vinonya.

Ya dia akan aman bersama pemuda itu walau pun jutek.

“Kakak terbaik.”

“Ibu, apa ibu tahu apa makanan kesukaan kak Vino?” tanya Alana mengalihkan pembicaraan ingin mengetahui makanan apa kesukaan Zayn, karena dia melihat pemuda itu hanya diam seakan tak suka dengan masakannya.

“Nak Vino? Ada apa? kenapa tiba-tiba kau bertanya tentang dia?”

“Tidak, Nana hanya ingin tahu saja. Kak Vino suka masakan ibu kan.”

“Ya, dia suka sekali masakan ibu. Ibu kangen banget sama Vino, dia ngak pemilih dalam makanan, ngak sama seperti kamu dan Nara, yang malah memilih bikin indomie padahal ibu udah masak lauk, tega. Dia anak terbaik ibu, ngak pernah bikin ibu pusing.”

Ucap ibu terdengar semangat di seberang sana membahas pemuda yang sudah sejak dulu dia anggap sebagai putranya sendiri.

“Ibu, beritahu saja. Jangan bandingkan kami,” kata Alana dengan malas.

Ya keluarganya sangat menyayangi pemuda yang bernama Vino itu. Vino yang telah berubah menjadi si arogant Zayn.

“Iya, Iya. Emmm. Vino itu suka makan-makanan kondangan, terutama rendang, oh iya, nak Vino juga suka semua jenis masakan dari ayam, dan jangan lupa tempat nongkrong andalan Vino dan kakak kamu bakso pak Joko itu juga makanan kesukaannya."

“Baiklah Nana ngerti sekarang bu.”

“Sudah dulu ya, bu. Ibu baik-baik di sana.”

Alana akan mengakhiri panggilan dia akan makan bersama dengan Zayn. Dia juga sudah sangat lapar.

“Kamu juga sayang, ingat jangan berteman dengan sembarang orang, jangan layani pertanyaan lelaki yang nanya aku ganggu kamu ngak, atau pertanyaan seperti ini kalau aku telepon ada yang marah ngak?” jelas ibu Alana.

“Emang kenapa bu?”

“Itu modus laki-laki mengajak kenalan, jangan sampai kau tergoda. Apalagi kalau dia bilang, di sini ramai, di sana aja sepi. Kalau udah bilang begitu jangan ikut dengannya. Itu juga modus laki-laki. biasanya akan di bawa kesemak-semak,”

“Ibu.” Seru Alana ibunya ini selalu saja memberi nasihat tentang trik lawan jenis.

“Ibu hanya ingin kau menjaga dirimu, kamu masih polos Na dengan namanya laki-laki.”

“Iya bu, Nana bisa jaga diri.”

“Baiklah, ingat pesan ibu. Itu modus lelaki.”

“Iya.”

Panggilan terputus Alana menarik napas berat.

ya ampun punya ibu dengan pikiran liar selalu memberi nasihat modus lelakinya di tambah punya sahabat mesum seperti Gisel membuat rasanya Alana ingin Gila menghadapi tingkah mereka kini dia malah mendapatkan bonus suami jutek lengkaplah hidupnya.

Suami ... Alana menatap ke arah ruang makan yang telah kosong, pemuda itu sudah tidak ada. Zayn telah selesai dengan makanannya.

Cepat sekali dia makan dia tidak selera. Batin Alana.

Alana lalu melangkah lemah, menuju meja makan. Kembali bersemangat setelah mengetahui makanan kesukaan Vino, dia akan memasakan makanan yang di sebut ibunya nanti.

Alana telah berada di meja makan. Perempuan ini terkesiap saat menatap permukaan atas meja makan.

“Kak Zayn,” pekik Alana tubuhnya merosot lemah duduk di kursi makan menatap kosong.

“Ya, habis. Kenapa di habiskan, aku kan belum makan,” gerutu Alana yang telah salah mengartikan diamnya Zayn.

Ternyata pemuda itu telah menghabiskan makanan di meja dan tega tak menyisihkannya sedikit pun.

“Dia lapar apa doyan sampai ngak nyisahin, aku kan hanya meninggalkannya menjawab telepon sebentar! Dia tega tak menyisahkanku ...” Alana berdecak kesal lagi dia merasa di kelabuhi oleh pemuda itu.

Uhg, dia sudah prihatin sampai bertanya makanan kesukaannya pada ibunya pemuda itu malah tak memikirkan jika dia belum makan. ah menyebalkan sekali sih dia .....

oh astaga aku telat up ... sorry

1
Mamik Widowati
Luar biasa
Yaser Levi
dasar kanebo kering blangsatan🤣
Nitnot
Luar biasa
shalsabella
finally akhirnya ketemu ama nih novel,aku kecarian udh lupa juga ama judulnya/Sob/ingetnya cuma milan kalingga sama ibunya yg suka koleksi panci/Applaud/
ATITUSMIATI
akhirnya ketemu juga
xxxx
baca untuk yang kedua kalinya
Yanti86
Luar biasa
ep_mygTHV
ninggalin jejak dl
pawang buaya jantan🐊
gopi ya🤣🤣
Priskha
ndak sabar aq nunggunya thor, bgmn ya reaksi Zayn saat tau klau itu Alana.....
Sidiq Isnan
kpn cerita aron
💖 sweet love 🌺
gk pernah bosen sama cerita Alana dan anara.. lucunya ngalir gk dipaksain..
💖 sweet love 🌺
bener tu menantu India kerjanya masaaaak Mulu sama beberes
💖 sweet love 🌺
baca ulang thor.. bnyk novel2 baru tp kok suka yg lama
Gandhy Putri
bayangan di getok panci sangat menyeramkan ya zayn🤣🤣🤣🤣
Gandhy Putri
koc gisel tadi gk crita yang sebenarnya sii
Gandhy Putri
gisel ayo cepat bertindak,bilang semuanya ke zayn
Faiza Nur asih
Luar biasa
Sonia pramita
mau dong Thor semangat buat author 😜
Sonia pramita
🤣🤣🤣🤣🤣🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!