NovelToon NovelToon
Nur

Nur

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Selingkuh / Cerai
Popularitas:98.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: Redwhite

Seperti artinya, Nur adalah cahaya. Dia adalah pelita untuk keluarganya. Pelita untuk suami dan anaknya.

Seharusnya ...

Namun, Nur di anggap terlalu menyilaukan hingga membuat mereka buta dan tak melihat kebaikannya.

Nur tetaplah Nur, di mana pun dia berada dia akan selalu bersinar, meski di buang oleh orang-orang yang telah di sinarinya.

Ikuti kisah Nur, wanita paruh baya yang di sia-siakan oleh suami dan anak-anaknya.

Di selingkuhi suami dan sahabatnya sudahlah berat, di tambah anak-anaknya yang justru membela mereka, membuat cahaya Nur hampir meredup.

Tapi kemudian dia sadar, akan arti namanya dan perlahan mulai bangkit dan mengembalikan sinarnya.

Apa yang akan Nur lakukan hingga membuat orang-orang yang dulu menyia-nyiakannya akhirnya menyesal?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31

Keduanya duduk di depan para hakim. Zahra dan Sisil duduk di barisan belakang.

Pamungkas jelas datang bersama pengacara untuk melawan Nur, meski belum terlalu diperlukan, sebab sidang pertama ini adalah mediasi, keduanya lalu di arahkan keruangan lain untuk berbicara dengan mediator.

Zahra dan Sisil yang menunggu keduanya sama-sama merasa cemas. Jika Zahra penasaran dengan apa yang terjadi didalam sana, berbeda dengan Sisil yang penasaran dengan jawaban Nur.

Bahkan kemarin dirinya merasa siap menerima Nur, tapi saat berpikir mungkin akhirnya Nur menyerah dirinya mendadak cemas.

.

.

"Bapak dan Ibu ada dua anak yang dikatakan sudah cukup umur untuk dimintai pendapatnya. Nanti kami akan memanggil keduanya, sekarang kita akan mendengarkan pemikiran ibu dan bapak."

"Disini yang menggugat adalah bapak Pamungkas, boleh kami tahu alasannya pak?"

"Saya berencana menikah lagi. Namun istri saya menolak, jadi saya beri pilihan apa mau berpisah saja? Dan dia setuju," jawab Pamungkas jujur.

Nur masih saja menunduk, hatinya masih terlalu sakit untuk berada disana.

"Baiklah, sekarang saya ingin bertanya pada ibu, apa ibu mau mengabulkan permintaan bapak Pamungkas dengan mengizinkan beliau menikah lagi, atau memutuskan untuk mengakhirinya?"

"Saya—"

"Oh iya Bu, ada tambahan, anak kami ada dua, anak bungsu saya memutuskan untuk ikut ibunya," sela Pamungkas.

Nur menoleh tak percaya atas ucapan suaminya. Hatinya sedikit senang. Namun sedetik kemudian dirinya merasa bimbang.

"Baiklah bapak, nanti untuk hak asuh anak kami akan meminta pendapat putra dan putri ibu, jadi ini keputusannya mau bagaimana? Apa yang bisa bapak Pamungkas katakan mungkin untuk tetap mempertahankan pernikahan ini?"

"Saya tetap akan memprioritaskan dia dan anak-anak. Jujur saja, calon istri kedua saya juga sahabatnya, harusnya dia tak begitu merasa tersaingi," ucap Pamungkas pongah.

Para Mediator sebenarnya sepakat memikirkan satu kata, yaitu benar-benar tak habis pikir dengan ucapan Pamungkas.

Namun kedua Mediator itu berusaha tetap tenang, mereka tak boleh memihak ke satu orang.

"Apa ada ada wanita mau dimadu? Mungkin ada, tapi bukan saya pak, bu, saya ikhlas mau menerima dia kembali, tapi lepaskan wanita itu!"

"Jadi keputusan ibu bagaimana?"

"Sa-saya menolak Pak, Bu," ucap Nur sambil berderai air mata.

"Baiklah, Mediasi kami akhiri, silakan kembali ke ruang tunggu untuk mendapatkan informasi sidang lanjutan," ucap salah satu Mediator lalu undur diri.

.

.

Saat berada di luar pengadilan, Pamungkas kembali menghadang langkah Nur dan Zahra.

"Aku akan berikan Bisma padamu, tapi jangan pernah berpikir kalau kamu akan mendapatkan harta gono-gini dariku. Bahkan aku tak akan memberi nafkah untuk kalian!"

"Mas!" bentak Nur putus asa.

"Apa begini caramu menyiksaku? Silakan mas, silakan siksa aku, tapi jangan Bisma, bukankah Bisma anakmu? Kenapa kamu tega?" tangis Nur pecah, dadanya terasa sesak.

Bagaimana bisa suami yang dulu dia hormati bisa berlaku sedemikian keji bahkan pada anak kandungnya sendiri.

"Bisma itu pembangkang dan keras kepala, aku yakin itu semua karena didikanmu. Makanya aku biarkan dia ikut denganmu, agar anak itu tahu, tanpa uangku kalian tak mungkin bisa apa-apa!"

"Astaga aku benar-benar ngga nyangka kalau iblis itu bisa berwujud manusia. Benar-benar manusia tak punya hati. Kamu sengaja membenani mbak Nur dengan Bisma? Apa kamu benar-benar ingin dibenci oleh putra kandungmu sendiri?" cibir Zahra sambil memeluk sang kakak.

"Terserah!" balas pamungkas tak peduli lalu melenggang pergi.

Tangis Nur pecah, bahkan tubuhnya terasa lemas, bagaimana mungkin dirinya bisa menghidupi sang putra.

Ia yakin Pamungkas akan melakukan apa yang dia ucapkan tadi.

Bagaimana bisa seorang ayah memperlakukan putranya seperti itu.

"Mbak sudah, ayo kita cari tempat untuk makan!" ajak Zahra.

"Mbak ngga bisa Ra. Mbak ngga bisa menghidupi Bisma, mbak ngga sanggup. Kenapa Pamungkas bisa sekejam itu sama mbak, apa salah mbak Ra?"

Zahra ikut menitikkan air mata, dirinya benar-benar tak menyangka kehidupan kakaknya akan berakhir seperti ini.

"Sabar mbak, sabar, mbak harus yakin mbak ngga mungkin diberi cobaan diluar batas kemampuan mbak, Allah sayang sama mbak, Zahra yakin setelah ini mbak akan dinaikkan derajatnya sama Allah."

"Tapi mbak ngga kuat, mbak harus bilang apa sama Bisma saat bertemu dia nanti. Apa tega mbak menolak permintaan dia Ra?"

Zahra menarik napas panjang. Benar-benar Pamungkas adalah manusia paling bejad menurutnya.

"Mbak dengarkan Zahra," pinta Zahra sambil memegang kedua pundak sang kakak.

"Kalau nanti mbak ketemu Bisma, mbak katakan yang sejujurnya aja. Keadaan mbak ngga memungkinkan untuk membawa dia, Bisma anak yang cerdas, Zahra yakin dia pasti mengerti," ucap Zahra.

Kalau saja Pamungkas mau membagi hartanya, maka Zahra akan meminta sang kakak untuk menerima putra mereka.

Namun melihat sikap Pamungkas yang sudah siap dengan pengacaranya, Zahra yakin sang kakak akan kalah dalam persidangan.

Setelah sedikit tenang, Zahra lantas mengajak sang kaka kembali pulang. Namun sebelum itu, Zahra memberikan uang untuk Nur pegang.

Awalnya Nur menolak karena tak mau merepotkan adiknya itu, tapi Zahra memaksa, karena dirinya tak bisa membantu Nur saat kakaknya sedang kesusahan.

"Ra, mbak ngga mau nanti kamu bertengkar lagi sama Farid," ucap Nur menolak.

"Mbak tenang aja, ini uang Zahra, ngga ada Zahra pakai uang mas Farid. Mbak simpan, jangan di berikan pada sama Ety, entah kenapa perasaanku ngga enak loh sama dia dan Sulton. Mbak beneran baik-baik aja kan?"

"Mbak baik Ra. Kamu jangan khawatir. Mbak mau bilang makasih sama kamu, karena kamu mau datang menemani mbak, makasih ya Ra," ucap Nur tulus.

"Mbak ini, Zahra yang justru merasa ngga enak, karena hanya ini yang bisa Zahra lakukan buat membalas kebaikan mbak selama ini sama Zahra."

Nur tersenyum senang, dia yang membonceng lantas memeluk sang adik dengan senang.

Namun senyum dan canda keduanya terhenti kala Zahra melihat kendaraan sang suami ada di depan rumah adiknya.

"Kenapa Ra?" tanya Nur bingung.

"Ada motor mas Farid mbak," ucap Zahra gugup.

.

.

.

Lanjut

1
Sarita
ungkin Amanda bertahan hidup dengan menjual dirinya
Lee Mba Young
bner sakti di jebak, jahat sekali tu amanda.
Sri Wahyuni Abuzar
aku sih percaya sakti...manda dapat duit dari mana untuk bertahan hidup setelah ayah nya kabur..yaa kann ...yaa kaan...
Hasrie Bakrie
Semangat thor
Hasrie Bakrie
Lanjut
Hasrie Bakrie
Ya Allah miris banget nasibmu Nur 😭
Hasrie Bakrie
Adik luknut gk tau terimakasih
Hasrie Bakrie
Rakus banget Pamungkas
Hasrie Bakrie
Pelakor ulung ternyata
Hasrie Bakrie
Dasar anak durhaka
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum santun Pagi, AQ hadir ya
Sarita
waduh,,ternyata pohon memang buahnya jatuh ga jauh ya sama batangnya 🤣🤣🤣🤣 demi hidup enak rela melakukan apa saja
Fajar Ayu Kurniawati
.
🌷💚SITI.R💚🌷
ya Allah cobaan buat nur ga abis² ya dr orang² terdekat justru yg menyakiti.. kpn kamu bahagia nur tambah kelakuan ananda yg ga tau malu
Ayu
cobaan Mama Nur kenapa masih berlanjut terus, kasihan Mama Nur/Sleep/
Mamiyah
hi👋Thor kalau kamu tidak niat JD penulis jangan nulis cerita, Krn kamu aku jd gedek masak nulis kok dipotong, fijeda ditunda sampai aku yg baca kebelet ke toilet
Sarita
masa ga ada perhiasan sedikit pun untuk di jual .bodoh amat JD manusia
Nurlela Nurlela
Kita >>> kami
🌷💚SITI.R💚🌷
jd tambah penasaran.
gmn nasib nur yg di susahnya tersebut sm tiga wanita yg egois dan ga tau malu,smg dengan kejadian ini nur jg harun bisa terbebas dr gayatri,dan sedikit melegakan perasaan di hati..kita tunggu nasib gayatri dan kesombongany selama ini
Fida
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!