Pertempuran Wanita Jelek
“Awas!” teriak seseorang.
“Aaahhhhh ....” suara teriakan terdengar menggema setelahnya suara benturan yang terdengar keras.
Bruk .....
Citttttt
Seorang gadis cantik tersentak dari lamunannya, saat kepingan bayangan buruk itu kembali merasuk di dalam pikirannya. Sungguh tidak akan pernah bisa mengubur kejadian mengenaskan tujuh tahun lalu.
“Maaf akibat kecelakaan fatal itu, sebelah kiri wajahnya meninggalkan bekas luka, hanya tindakan operasi yang bisa memulihkan wajahnya. Dan operasi itu membutuhkan biaya yang cukup besar.” kenanganya akan ucapan sang dokter.
Cahaya jingga menghiasi langit senja. Terlihat seorang gadis cantik duduk termenung di bangku panjang sebuah taman. Sudah berjam-jam gadis itu menghabiskan waktu dengan merenungi nasib sial yang menimpa hidupnya, hingga ia mengingat kejadian yang beberapa saat ia lalui bersama ibunya.
“Kenapa harus ke Jerman? Kenapa tidak bekerja di sini saja!” seru perempuan paruh baya yang bernama ibu Salma, pada perempuan yang duduk di hadapannya dengan meja menjadi pemisah.
“Bu, bekerja di luar negeri penghasilannya lebih tinggi! Dengan begitu aku bisa mengumpulkan uang dengan cepat.”
"Membiarkanmu pergi dan tinggal sendiri di luar negeri itu bahaya Nana. Pergaulan di sana tidak seperti di sini, budaya kita berbeda. Di sana sekss bebas, mabuk-mabukan. Ibu ngak mau kamu terjerumus ke dalam pergaulan seperti itu,” balas ibunya dengan khawatir
“Aku bisa jaga diri bu, ayolah bu, biarkan aku pergi, aku tidak ingin menjadi beban untuk keluarga ini, aku ingin berusaha bu.”
“Pokoknya ibu tidak akan memberi izin untuk kamu pergi!” tegas ibu Salma.
“Ibu tega!” Mendapatkan penolakan ia pun bangkit meninggalkan ibunya.
“Nana! Nana!” teriak ibu Salma namun tak ia idahkan.
Dan di sinilah gadis cantik bernama Alana ini berada. Duduk di taman untuk sedikit mengurangi kegundahannya akan sikap ibunya yang tidak memberikan izin untuk ke Jerman, negara yang akan menjadi tujuannya mengais pundi-pundi uang yang melimpah demi satu tujuan.
Sudah berhari-hari Alana mencoba meminta restu ibunya untuk melepaskannya namun yang terjadi hanya selalu berakhir pada perdebatan, ibunya begitu mencemaskan dirinya jika harus tinggal di negeri orang sendirian.
Alana merasa putus asa memikirkan dengan bagaimana lagi ia bicara dengan ibunya.
“Hei cantik!”
Lamunan Alana buyar saat sekelompok lelaki iseng yang lewat di hadapannya tersenyum manis berniat menggodanya. Alana hanya membalas dengan wajah datar tak menanggapi sedikit pun. Ya, wajah cantik yang ia miliki membuat mata kagum lelaki selalu terpusat padanya.
Alana menarik napas berat saat kumpulan pemuda itu telah berlalu, wajahnya menjadi sendu.
“Cantik! Aku sama sekali tidak cantik, ini hanya make up,” desis Alana lirih akan kenyataan hidupnya. “Aku hanya si buruk rupa, wajahku mengerikan,” gumam Alana mengarahkan telapak tangannya di pipi sebelah kiri, tak terasa ada setitik air mata jatuh menetes.
“Kamu di sini!” suara lembut perempuan terdengar.
“Ibu.” sapa Alana gelagapan dengan cepat mengusap air mata. Dia tidak ingin perempuan yang ia sayangi melihatnya menangis.
Ibu Salma duduk di samping putrinya.
“Ibu tahu kamu kecewa dengan keputusan ibu, tapi ibu sangat mencemaskanmu Na,” ucap ibu Salma lembut.
“Sudah bertahun-tahun aku hidup dengan wajah tersembunyi ini. Semua orang mengangumi kecantikanku, padahal aku hanya si buruk rupa,” kata Alana dengan nada bergetar menahan tangis.
“Nana jangan bicara seperti itu sayang.” Ibu Salma mengusap rambut putrinya, hatinya tersayat saat mendengar isi hati putrinya.
Kenangan buruk beberapa tahun lalu kembali terlintas di pikiran, Salma masih ingat bagaimana kecelakaan itu telah merubah hidup putrinya.
Sebuah kecelakaan tabrak lari yang sangat parah hingga hampir membuat gadis bernama lengkap Alana Dewi kehilangan nyawanya. Karena kecelakaan itu Alana koma selama 6 bulan bertarung antara hidup dan mati.
Tuhan masih memberikan Alana kesempatan hidup, Alana sadar dan butuh waktu bertahun untuk pulih. Namun kenangan kecelakaan itu membekas di wajah Alana. Wajah Alana rusak sebagian dan membutuhkan biaya besar untuk operasi wajah.
Operasi wajah. Ya itulah yang sangat ingin di lakukan oleh Alana namun harga yang tidak murah membuat niatnya tertahan. Selama ini dia hanya bisa menutupi wajah buruk rupanya dengan make up. Dengan keahlian dan teknik meriasnya dia menyulap wajah buruk rupanya menjadi sangat cantik dan berhasil menyembunyikan luka wajah itu.
“Bu, aku sangat ingin luka ini hilang dari wajahku. Sudah bertahun-tahun aku menyembunyikannya dengan make up tebal, aku lelah bu. Tapi di satu sisi aku juga takut mereka menghujatku, jika tahu wajahku yang sangat mengerikan ini.” Alana mencurahkan perasaannya selama ini.
“Nana!”
“Tolong bu, berikan aku kesempatan ke Jerman mencari biaya untuk operasi ini,” rengek gadis ini memegang tangan ibunya penuh harap.
Sungguh hati ibu Salma juga tersayat melihat hidup kepalsuan putrinya.
“Minta tolonglah pada kakakmu,” saran ibu Salma.
“Bu, aku tidak mau bergantung dengan kakak. Dia sudah hidup bahagia bersama keluarganya, sejak dulu dia selalu bekerja keras untuk kita. Sekarang sudah saatnya dia hidup tenang.”
“Kalau begitu ibu akan menjual rumah kita untuk biaya operasi wajah kamu.”
Itu lebih baik bagi ibu Salma dari pada melihat putrinya merengek mencari uang operasi hingga ke Jerman.
“Bu, sudah cukup kalian berjuang untuk kesembuhanku, aku tidak ingin Cuma diam, menjadi beban kalian kini giliranku untuk berjuang. Aku ingin hidup mandiri, Aku ingin kelak bisa hidup normal sama seperti orang lainnya menikah dan berkeluarga, tapi dengan wajah mengerikan ini apa ada lelaki yang akan menerimaku?”
Tekad Alana telah bulat dia tidak boleh hidup dalam kepalsuan ini lagi. Masa depan indah tak akan ada bagi si buruk rupa sepertinya.
Suasana hening menyelimuti, tak ada kata lagi yang keluar dari ibu dan anak ini, berpikir dengan pikiran masing-masing.
Jauh di lubuk hati ibu Salma dia sedih sekaligus prihatin akan masa depan putrinya, benar apakah ada yang mau menikah dengan putrinya? apa Alana bisa memiliki keluarga kecilnya sendiri dengan anak yang lucu.
Ah, sungguh malang nasibnya. Akan tetapi dia hanya seorang ibu yang begitu mencemaskan keadaan putrinya yang akan hidup sendiri di negeri orang.
Ibu Salma menarik napas berat mengambil keputusan terberat.
“Baiklah ibu akan memberimu izin untuk pergi ke Jerman,” ucap perempuan paruh baya itu dengan lemah.
Sontak saja Alana terkejut dengan ucapan ibunya. Matanya seketika berbinar senang.
“Benarkah bu?” tanya Alana memastikan keputusan ibunya.
Ibu Salma membalas dengan anggukan kepala.
“Tapi ibu hanya memberimu waktu satu tahun,” ucapnya sembari memperlihatkan jari telunjuk.
Satu tahun ...
“Ya, bu satu tahun sangat singkat.” Semangat Alana surut mendengar tawaran ibunya. “Tambah lagi ya bu,” rengek Alana.
“Baiklah dua tahun. Setelah itu kau harus kembali.”
“Bu,” protes Alana.
“Tidak ada tawaran, jika tidak mau tidak jadi pergi. Izin ibu cabut.” Ancam ibu Salma.
Izin di cabut ... mendengar itu seketika Alana menjadi gelagapan.
“Tidak ... tidak ... Baiklah dua tahun.” Gadis ini mengangkat dua jarinya membentuk V.
“Ingat jaga diri dan kehormatanmu, kau harus berhati-hati dengan pergaulan mereka.”
“Iya bu.”
“Jangan pacaran di sana, Kamu masih polos, ngak tahu tentang lelaki dan yang paling penting kamu harus telepon ibu setiap hari,” pesan sang ibu.
“Iya bu. Nana akan jaga diri dan mengabari ibu setiap hari.”
Senyum terbit di wajah cantik Alana. Yess kini dia telah berhasil mengantongi restu ibunya. Dia akan bekerja keras berjuang mengumpulkan uang untuk biaya operasi wajah.
Bagaimana kehidupan Alana di Jerman? Apa dia bisa mengumpulkan biaya untuk merubah wajah buruk rupa itu dalam dua tahun? Apakah semua berjalan dengan lancar?
Cusss
Jangan lupa ...
Like ...
Coment ...
Vote ....
Masukan karya ini di beranda dengan tekan
❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
shalsabella
finally akhirnya ketemu ama nih novel,aku kecarian udh lupa juga ama judulnya/Sob/ingetnya cuma milan kalingga sama ibunya yg suka koleksi panci/Applaud/
2024-08-23
1
ATITUSMIATI
akhirnya ketemu juga
2024-08-06
0
ep_mygTHV
ninggalin jejak dl
2024-05-11
1