Ayuna begitu shock ketika melihat video suami yang begitu di cintai-nya sedang bermesraan dengan wanita lain. akankah Ayuna tahu siapa wanita itu? dan apakah yang akan dia lakukan?
Yukkk bagi yang penasaran, baca cerbung ini sampai selesai, insya Allah menghibur dan tersemat pelajaran di dalamnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 01Khaira Lubna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
siapa itu?
Ayuna saat ini sedang berada di apartemen milik nya, dia mendapat kabar kalau vidio mereka di resto tadi sudah tersebar dimana-mana. Berbagai macam komentar dari warga net. Banyak yang mencaci maki keluarga Yudha dan Nina dan ada pula yang merasa kasihan sama Ayuna. Ayuna mengelus dadanya, dia tidak menyangka kalau vidio itu akan seviral ini. ''duuuhhh pasti bude sudah ta6u tentang masalah yang sedang aku alami, mana beritanya sudah masuk berita di TV lagi'' batin Ayuna kuatir.
''[ sayang, kamu nggak kenapa-napa, kan? ]''
''[ Ay, lho yang sabar ya, aku akan selalu ada buat lho. Dasar mereka itu menjijikan! Rasanya aku ingin ikut nimbrung, mencambak rambut Nina. ]''
"[ Ayuna ... Lho kuat bangat, aku nggak nyangka Yudha dan Nina bisa setega ini sama lho. Yang sabar ya ]''
Ayuna membuka chat yang berjejer di WA nya. Ada dari Ratna, dari Siska dan teman-teman nya yang lain.
Tapi, ada satu yang mengusik hati Ayuna.
''[ ohhhh, jadi ternyata lho jendes, kasihan sekali hidup lho, ya. Aku yakin Arya itu cuma merasa kasihan saja sama, lho! Dasar lho janda menyedihkan, jangan coba-coba untuk merayu dan menggoda Arya. Kerena dia itu cuma milik aku! ]''
Ayuna yang sedang duduk di sofa depan televisi tertegun membaca chat itu. ''siapa lagi ini?'' batin Ayuna sambil memegang kepalanya. Ayuna mengabaikan pesan tersebut, tiba-tiba dia kepikiran sama Arya. Tadi, waktu Arya mengantarkan Ayuna ke apartemen, Arya meminta agar Ayuna tidak kemana-mana, bahkan Arya meminta agar Ayuna menunggu kedatangan dirinya. Ayuna masih belum mengerti tentang sikap baik Arya terhadap dirinya. ''orang ini ada benarnya juga, pak Arya dan buk Ratna bersikap baik pasti cuma merasa kasihan sama aku. Lebih baik aku pergi ke desa sendirian saja. Aku tidak mau merepotkan mereka lagi. Aku yakin yang mengirim chat ini pasti Sisil, aku nggak mau jadi orang ketiga perusak hubungan orang. Aku bisa melihat dari sikap dan tatapannya kalau Sisil itu suka sama pak Arya.'' gumam Ayuna.
Ayuna sudah bersiap-siap, dia akan berangkat malam ini juga. Ayuna sudah selesai membereskan semua pakaian dan keperluan yang dibutuhkan, dia akan menyetir sendirian. Dia keluar dari apartemen, tanpa dia sadari seseorang sedang memotret dirinya, saat dia masuk kedalam mobil.
Orang itu mengirim foto Ayuna kepada Arya.
'' [ bos sepertinya non Ayuna akan segera berangkat malam ini ]'' Arya mendapat pesan yang disertai dengan foto Ayuna.
Arya merasa kaget, tadi dia memang memerintahkan anak buahnya untuk memantau Ayuna. Kemudian Arya membalas chat tersebut.
''[ kamu ikuti dia, jangan sampai kamu kehilangan jejaknya, saya tidak ingin terjadi apa-apa dengannya. Saya secepatnya akan segera menyusul ]''. Perintah Arya.
''[ baik bos ]''. Balas orang suruhan Arya.
''Ayuna! Kamu kenapa tidak mendengarkan perkataan aku'' batin Arya. Arya kemudian bergegas menuju bagasi dia memasuki mobil miliknya, tadi, dia sudah sempat pamit ke Ratna. Arya akan menyetir sendiri.
🔥🔥🔥🔥🔥
Ditempat lain, Yudha dan keluarganya merasa sangat-sangat tertekan. Yudha tidak berani memegang ponselnya karena banyak sekali orang-orang yang menghujatnya. Begitupun dengan Nina, teman-teman satu kampus dengannya ikut mencaci maki dirinya. Nina merasa begitu prustasi.
''mas ... Bagaimana ini mas? Aku nggak berani ke kampus lagi, pasti teman-teman dan dosen aku sudah nggak mau nerima aku lagi. Hiks ... hiks ... hiks ...''. ucap Nina disela-sela tangisnya.
''Sudah kamu tenang dulu, untuk saat ini kamu jangan kemana-mana dulu. Mas takut terjadi apa-apa sama anak kita'' sahut Yudha menenangkan. Sebenarnya Yudha juga sangat prustasi, di semua sosial media sedang hangat-hangatnya berita tentang dirinya. Termasuk di grup wa perusahaan tempat dia bekerja. Bahkan pak Bagas atasannya di kantor juga meminta Yudha agar Yudha mememuinya besok lusa.
Sedangkan mamanya Yudha dan Tesya sudah pulang kekampung halamannya tadi sore. Mereka juga merasa sangat malu.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Pukul 00:15 dini hari
Ayuna merasa sangat ngantuk, dia memelankan laju kendaraannya. ''aku harus tetap fokus, ini sudah mau sampai'' batin Ayuna menyemangati dirinya. Tapi, tiba-tiba Ayuna dibuat kaget, sebuah mobil menghalangi jalannya, Ayuna terpaksa menginjak pedal rem. ''siapa itu? Duhh aku sangat takut, mana jalanan sepi bangat lagi'' gumam Ayuna matanya fokus kedepan.
Dia juga melihat kebelakang, di sana juga ada sebuah mobil yang berhenti.
Ayuna terdiam, memperhatikan kedepan. Seseorang dengan menggunakan hoodie dan menutupi kepalanya keluar dari mobil. Orang itu tampak sangat misterius. Ayuna belum bisa melihat dengan jelas siapa orang itu sebenarnya.
''bagaimana ini? Aku sudah tidak bisa lagi untuk kabur. Mana tempat ini juga sangat sepi!'' batin Ayuna merasa sangat takut, jantungnya bertalu-talu, ujung kaki dan tangannya terasa dingin, dia juga gemetaran.
Orang itu juga memakai kacamata hitam, kemudian dia mengetuk pintu mobil Ayuna.
''cepat buka!'' perintah orang tersebut terdengar membentak.
''kamu, siapa? Jangan apa-apain aku. Aku mohon!'' sahut Ayuna, dia menunduk kan wajahnya.
''cepatan buka! Atau, aku akan pecahkan kaca mobil ini!'' orang itu berkata dengan begitu keras, membuat Ayuna semakin takut.
''b-baik lah'' jawab Ayuna yang nampak begitu pasrah. ''ya Allah tolong lindungi aku dari orang jahat ini,'' gumam Ayuna pelan.
Ayuna membuka pintu mobilnya, kemudian orang itu menjatuhkan pantatnya disamping Ayuna.
''kamu pindah, biar aku yang menyetir,'' perintah orang tersebut.
''anda si-apa'' kata Ayuna gugup.
''tidak usah banyak tanya, cepetan'' bentak orang itu lagi.
Ayuna merasa sangat takut, kemudian dia bergegas keluar untuk berpindah kesamping kemudi.
Arya merasa bersalah karena sudah membuat Ayuna takut.
Saat sudah masuk, Ayuna memberanikan diri untuk manarik penutup kepala orang tersebut. Kemudian dia sedikit kaget karena orang itu ternyata adalah Arya.
''pak Arya? Anda apa-apaan sih!'' ucap Ayuna kesal, sambil memukul-mukul kecil tubuh Arya. Dia merasa sangat jengkel atas apa yang Arya lakukan.
''heyyy Ay tenang dulu, maafkan aku. Lagian kamu kenapa tidak menurut. Aku kan sudah bilang jangan kemana-mana dulu'' sahut Arya tersenyum penuh arti di dalam mobil yang masih diam.
''bapak jahat. Hiks ... hiks ... hiks ...'' ketus Ayuna sambil meneteskan sedikit air matanya, dia merasa sangat kesal sama kelakuan Arya karena sudah membuat dia takut.
Arya memperhatikan Ayuna, dia diam saja merasa bersalah, Arya membiarkan Ayuna memukul dirinya, kemudian setelah di rasa cukup lama, Arya memegang kedua tangan Ayuna.
''Ay, maaf kan aku. Aku melakukan ini semua buat kebaikan kamu'' jujur Arya. Mata mereka saling beradu dengan jarak cukup dekat, Arya menghapus air mata di pipi Ayuna dengan sangat lembut.
''lepas!'' tegas Ayuna
''tidak akan,'' Arya berkata kemudian dia merengkuh tubuh Ayuna kedalam dekapannya.
Ayuna menurut, entah kenapa dia pasrah saja, Ayuna merasa lebih tenang, dia sangat nyaman berada disisi Arya. Begitu pun dengan Arya. Walaupun dia tahu mereka masih belum muhrim tapi Arya tidak mampu untuk tidak memeluk Ayuna. ''aku tidak akan melakukan hal yang lebih dari ini, setelah masa Iddah Ayuna selesai aku akan segera menikahinya.'' batin Arya sambil mengelus punggung Ayuna.
Kemudian tanpa disadari Ayuna sudah terlelap dipelukan Arya, mungkin karena Ayuna kelelahan dan dia juga merasa sangat nyaman berada dipelukkan Arya. Arya menatap Ayuna dengan begitu lekat. ''kamu sangat cantik, tidur lah yang nyenyak, bidadariku'' batin Arya, jantungnya kali ini berdetak cukup keras.
Kemudian dia mengemudikan mobil Ayuna dengan pelanm dengan posisi Ayuna masih dipelukkan nya.
''[ kamu perintahkan temanmu untuk membawa mobilku, aku berangkat ]'' Arya menelpon anak buahnya, memberi perintah.
''[ baik bos ]''.
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
''Ay bangun, kita sudah berada di perbatasan.'' ucap Arya lirih, dia membangunkan Ayuna dengan mengelus pipi mulus Ayuna. Arya terpaksa membangunkan Ayuna karena dia tidak tahu alamat yang akan dituju.
Ayuna mengerjapkaan matanya beberapa kali, penglihatan masih buram, saat sudah jelas, ''ehhhhh iya, maaf pak. Aku ketiduran, ya?!'' ujar Ayuna merasa malu.
''pak lagi pak lagi'' batin Arya merasa jengkel.
-----------------
Maaf lama nggak up, outhor lagi nggak enak badan. Di bab selanjutnya akan lebih banyak tulisannya.
Bagi yang mampir tolong tinggalkan jejak biar author tahu siapa-siapa saja yang suka sama cerbung Ayuna dan Arya. Dan biar author makin semangat 😁😊
sebejad2 nya laki2 pasti cari istri yg bener.