Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
27. Sepi, Juna Pergi
🍁 Happy Reading 🍁
Keesokan harinya.
Pagi ini, Juna mengumpulkan lagi orang-orang yang mengikuti rapat yang tertunda kemaren sore untuk melanjutkan rapat.
Di rapat kali ini, Juna benar-benar mendengarkan Sitha yang sedang presentasi didepan ruangan.
"Saya suka dengan ide bagian pemasaran. Kita pakai ide itu." ucap Juna memutuskan pilihannya. Juna memilih ide dari bagian pemasaran bukan karena Sitha, melainkan karena ide dari bagian pemasaran adalah ide yang sangat fresh dan kekikinian.
"Berikan saja rincian pengeluarannya ke bagian keuangan." kata Juna lagi.
"Baik Pak." balas kepala bagian pemasaran.
Rapat pun selesai.
Setelah Juna keluar dari ruang rapat, barulah semua karyawan yang ada diruang rapat keluar dan pergi bagian mereka masing-masing untuk melanjutkan pekerjaan mereka.
Jam makan siang pun tiba, Sitha yang sudah memesan makanan lewat aplikasi pun turun ke bawah untuk menunggu kurir yang mengantar makanannya.
Di lobi, sembari menunggu kurir, mata Sitha juga sambil melihat-lihat orang yang berlalu lalang di depannya, siapa tahu saja diantara orang-orang yang berlalu lalang itu ada Juna. Tapi sampai kurir yang mengantarkan makanannya datang, ia tak kunjung melihat Juna. Mungkin Juna masih diruang kerja-nya, begitulah pikir Sitha. Ya kalau bos kan bebas mau memulai dan mengakhiri jam makan siang kapan saja.
Sitha pun kembali naik ke lantai dimana ruangannya berada. Bukan hanya ia sendiri yang ada di lantai itu, ternyata ada juga beberapa karyawan yang memilih makan siang di ruangan mereka karena mereka membawa bekal dari rumah dan ada juga yang sudah memesan online.
Sitha pun duduk di kursi-nya dan memulai makan siangnya. Sambil mulutnya mengunyah, matanya sambil melirik kearah pintu ruang kerja Juna.
Kenapa dia belum keluar yah? Apa pekerjaannya masih banyak? Gumam Sitha dalam hati. Ingin mengirim pesan pada Juna untuk mengingatkan Juna makan siang, tapi gengsi.
Sampai akhirnya dua jam istirahat pun habis, Juna juga tidak keluar dari ruang kerja-nya.
Sitha yang penasaran pun membuang jauh-jauh gengsi-nya lalu mengirim pesan untuk Juna.
[Sitha] : Sudah makan siang?
Itulah pesan yang Sitha kirim untuk Juna. Tapi setelah hampir lima belas menit baru Juna membalas pesan Sitha.
Melihat Juna membalas pesannya, Sitha pun cepat-cepat membuka pesan dari Juna.
[Juna] : Sudah. Loe?
[Sitha] : Sudah. Kapan loe makan siang? Gue gak lihat loe keluar dari ruang kerja loe.
[Juna] : Gue lagi gak di kantor, gue lagi Surabaya sekarang.
[Sitha] : Serius loe? Kapan perginya? Kok gak ngasih tau gue?
[Juna] : Cie.. panik loe yah gue gak ada?
[Sitha] : Apaan sih loe!
[Juna] : Ngaku aja loe!
[Sitha] : Gak! Najis!
[Juna] : Hahaha.. Gue pergi habis rapat tadi. Ada urusan mendadak. Mungkin lusa gue pulang. Jangan kangen yah.
[Sitha] : Bodo amat! Ngapain juga gue kangen sama loe!
[Juna] : Hahaha... Gue bisa minta tolong gak sama loe.
[Sitha] : Minta tolong apa dulu? Kalau yang aneh-aneh gue gak mau!
[Juna] : Gak yang aneh-aneh kok. Gue cuma minta tolong loe kasih makan Siro, anjing gue. Nanti pulang kerja, loe ke apartemen gue dan kasih makan anjing gue. Makanan anjingnya ada di lemari tempat penyimpanan makanan yang ada stiker anjingnya.
[Sitha] : Gak mau ah, gue takut anjing!
[Juna] : Tolong lah, cuma loe yang bisa gue percaya. Please. Siro anjing lucu kok, gak galak, dia imut. Kalau dia gonggongin loe, loe panggil nama-nya dengan penuh lemah lembut dia langsung diem kok. Yah Sit, please, kasihan Siro kelaparan nanti.
Cukup lama Sitha membalas pesan Juna yang satu ini, karena ia sedang berpikir.
[Sitha] : Ya udah. Kirim aja alamat apartemen sama password apartemen loe. Tapi awas aja loe yah kalau sampai anjing loe gigit gue!
[Juna] : Tenang aja, Siro gak suka gigit. Yang suka gigit itu majikannya. Hehehe
[Sitha] : Ya udah gue kerja lagi.
[Juna] : Selamat bekerja. Kalau kangen sama gue, gak usah malu buat video call gue. Oke.
Sitha hanya memutar bola matanya malas membaca pesan terakhir Juna tanpa membalas pesan itu.
Sitha pun meletakkan ponsel-nya diatas meja. Meski sedikit lega karena sudah mendapat kabar dari Juna, tapi entah kenapa hati-hatinya tiba-tiba merasa sepi mengetahui Juna berada di luar kota.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...