NovelToon NovelToon
Kesucian Cinta

Kesucian Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:655.7k
Nilai: 5
Nama Author: Susilawati_2393

Pertemuan yang tidak sengaja dengan orang yang sangat menyebalkan menjadi awal sebuah takdir yang baru untuk dr. Fakhira Shakira.

Bruukk

"Astaghfirullah." Desis Erfan, ia sudah menabrak seorang dokter yang berjalan di depannya tanpa sengaja karena terburu-buru. "Maaf dok, saya buru-buru," ucapnya dengan tulus. Kali ini Erfan bersikap lebih sopan karena memang ia yang salah, jalan tidak pakai mata. Ya iyalah jalan gak pakai mata, tapi pakai kaki, gimana sih.

"It's Okay. Lain kali hati-hati Pak. Jalannya pakai mata ya!" Erfan membulatkan bola matanya kesal, 'kan sudah dibilang kalau jalan menggunakan kaki bukan mata. Ia sudah minta maaf dengan sopan, menurunkan harga diri malah mendapatkan jawaban yang sangat tidak menyenangkan.

"Oke, sekali lagi maaf Bu Dokter jutek." Tekannya kesal, kemudian melenggang pergi. Puas rasanya sudah membuat dokter itu menghentakkan kaki karena kesal padanya. Erfan tersenyum tipis pada diri sendiri setelahnya.

Karena keegoisan seorang Erfan Bumi Wijaya yang menyebalkan, membuat Hira mengalami pelecehan. Sejak kejadian itu ia tak bisa jauh dari sang pria menyebalkan.

Rasa nyaman hadir tanpa diundang. Namun sayang sang pria sudah menjadi calon suami orang. Sampai pada kenyataan ia sudah dibeli seseorang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Susilawati_2393, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Sungguh Hira sangat kesal. Bagaimana tidak, pertemuan yang diselenggarakan oleh pemilik Emeral Hospital menghadirkan para pengusaha ternama dan dokter terbaik.

Bukan itu penyebab kesalnya seorang Hira hari ini. Kesalnya disebabkan karena pengumuman yang disampaikan Emran Faizan selaku pemilik Emeral Hospital. Beliau menyatakan ia sebagai perwakilan tim dokter yang bertanggung jawab membantu seorang pengusaha muda Erfan Bumi Wijaya.

Ini hal yang gila, bagaimana bisa namanya yang muncul, padahal begitu banyak dokter terbaik di sana.

Hira duduk di meja paling ujung, ia hilang semangat setelah mendengar pernyataan itu. Sejak tadi matanya mencari Ringgo namun tidak terlihat batang hidungnya. Padahal mereka berangkat bareng ke hotel ini.

"Dokter Hira?" Tanya seorang pria asing, wajahnya sangat tampan. Dengan tinggi berkisar antara 180-an, rahangnya kokoh, kulit bersih, mendekati sempurna.

"Iya," jawabnya sopan dengan seulas senyuman.

"Maaf Dok, saya diminta Pak Emran untuk menjemput anda. Mereka sekarang sudah berkumpul di meeting room." Hira ingin menolak tapi bisa apa, setelah namanya digemakan di depan umum tadi.

"Baik," jawab Hira singkat lalu mengikuti langkah pria di depannya.

Tolong kondisikan jangtung Hira, sungguh ia sangat gugup. Baru kali pertama diminta menemui pemilik rumah sakit tempatnya bekerja. Ia tak mungkin mengecewakan kepercayaan itukan? Andai rekan kerjanya bukan manusia menyebalkan itu mungkin Hira akan bekerja sepenuh hati.

Meeting room sudah diisi oleh orang-orang penting, sialnya hanya Hira yang berjenis kelamin perempuan dalam ruangan ini. Hanya ada satu kursi tersedia di samping Erfan.

Di sana ada dr. Rizal selaku direktur utama Emeral Hospital, dr. Sutomo wakil direktur. Yang Hira kenal hanya Erfan, Emran Faizan si pemilik rumah sakit dan orang yang menjemputnya tadi. Hira tak tau namanya siapa, tiga orang lainnya tidak dikenalnya.

Kenapa meetingnya hanya mereka saja. Tidak bersama para dokter dan pengusaha yang lain.

Bulu kuduknya meremang, suasana terasa sangat mencekam. Badan Hira panas dingin. Semua orang memasang wajah ramah padanya, tetap saja Hira tremor dibuatnya. Erfan tersenyum geli melihat kegugupan Hira, jujur ia kasihan melihat gadis itu sekarang. Ingat, Erfan hanya kasihan.

"Santai dr. Hira, kami tidak doyan makan orang." Ucap seorang pria paruh baya yang tadi mengumumkan namanya, siapa lagi kalau bukan Emran Faizan.

"Jangan takut dr. Hira," dr. Sutomo menenangkan Hira, diruangan ber-AC ini bisa-bisanya ia mengucurkan keringat.

"Selamat datang dan selamat bergabung. Saya percaya kamu tidak akan mengecewakan saya dengan memilihmu sebagai pendamping Erfan dalam kelancaran program CSR ini." Apa-apaan pendamping, kalau bukan Pak Emran yang berucap Hira ingin sekali berteriak. Tapi ia masih perlu pekerjaan sekarang. Hira mengangguk samar.

"Baik, sekarang kita perkenalan, kamu sudah kenal saya 'kan? Apa perlu saya memperkenalkan diri lagi," canda Emran.

"Tentu saya kenal anda pak." Hira tersenyum kecil, susah payah Hira menahan suaranya agar tidak bergetar.

"Syukurlah, kamu juga pasti sudah kenal dr. Rizal dan dr. Sutomo 'kan?" Hira mengangguk, "kalau orang yang disamping kirimu?" Spontan Hira menengok ke samping kiri lalu menggeleng lemah. Emran tertawa gelak, sedang Erfan sangat kesal. Hira bilang tidak kenal dengannya, lihat saja nanti.

"Zaky, harus Papa yang mengenalkan kalian semua pada Hira?" Sindir Emran, Zaky hanya tersenyum kecut karena ulah papa mertuanya.

"Baik dr. Hira selama seminggu kedepan mungkin kita akan sering bertemu saat melakukan briefing juga evaluasi. Perkenalkan Saya Zaky, di samping kiri saya Ghani. Cukup perkenalan namakan tidak perlu status?" Zaky terkekeh, "di sebelah Ghani ada Tomi." Jelasnya, lalu menunjuk kearah kirinya "itu Erfan dan di samping kanan anda Guntur."

"Guntur masih single kok jangan khawatir. Kalau anda lebih nyaman diskusi dengannya silahkan." Zaky melirik pada Erfan saat mengucapkan itu, "dan Erfan, sayang sekali sebentar lagi sold out."

Pembicaraan macam apa ini, kenapa semuanya terpusat padanya. Padahal jelas-jelas Hira hanya peran pembantu.

"Apa kegiatan ini dilaksanakan setiap hari?" Tanya Erfan, babak belur ia kalau harus hadir setiap hari.

"Ya setiap hari, anda harus hadir." Zaky tersenyum penuh kemenangan.

"Oh no Zak, bisakah peran saya digantikan Guntur. Maaf sekali dua minggu ini saya harus direpotkan persiapan pernikahan." Zaky menggeleng cepat sambil menyeringai, Erfan kalah telak.

"Ballroom Emeral Hotel tanggal 21 full book Erfan." Erfan paham maksudnya apa, masa tidak ada toleransi untuknya.

"Please Zak, beri keringanan gue." Mohon Erfan, ia sudah tak peduli sekarang sedang membicarakan hal serius.

"Hotel gratis untuk lo keringanannya Fan." Ghani tertawa kecil.

"Please Gha ini bukan masalah uang, badan gue yang remuk. Gak kasian apa calon pengantin nanti malah mendekam di rumah sakit." Semua yang ada ruangan tertawa gelak kecuali Hira. Karena Hira menginginkan itu. Bukan Erfan yang harus didampinginya saat mendapat tugas ini.

Emran melirik Zaky dan Ghani bergantian. Sekarang ia paham kenapa Zaky ingin sekali program ini segera dilaksanakan ternyata ada tujuan lain. "Nanti persiapan pernikahanmu kami bantu Gha, don't worry."

"Kalian tidak sedang merencanakan hal yang lainkan?" Zaky mengendikkan bahu sambil tertawa, Hira dibuat bingung dengan pembicaraan yang terfokus pada Erfan.

"Oke." Ucap Erfan akhirnya, ia yang ingin mengerjai Hira malah dirinya sendiri yang terjebak seperti ini, sangat menyebalkan.

"Gitu dong, semua sudah kami siapkan. Tinggal terjun pelaksanaan, tugasmu memastikan semuanya berjalan dengan lancar saat kegiatan berlangsung." Erfan mengangguk malas, ia tak bisa membantah Zaky sekarang. "Guntur kamu bantu jaga dr. Hira oke, kalau sampai lecet Papa Rizal yang bakal gantung lo." Zaky dan Ghani terkekeh.

"Hira jangan bawa mobil ya, biar Erfan atau Guntur yang besok pagi menjemputmu." Tambah dr. Rizal, what peraturan macam apa ini.

"Biar Guntur aja yang jemput Pah, jadi Erfan masih punya waktu lebih untuk diskusi dengan keluarganya terkait pernikahan." Zaky tersenyum mendengar ucapan Guntur, hanya ia yang tau apa yang sedang direncanakannya. Membuat Guntur jatuh cinta dengan Hira atau membuat Erfan menyadari perasaannya.

"Ide bagus, mungkin Erfan harus ke kantor dulu mengurus kerjaannya." Ghani menyetujui saran Guntur, yang lain mengangguk. Hira sedari tadi diam.

"Hira, apa kamu siap Nak?"

Nak, apalagi ini. Kenapa Pak Emran memanggilnya dengan sebutan Nak. Hira jadi tambah pusing, sekarang bukan cuma Ringgo yang membuatnya pusing.

"InsyaAllah Pak."

"Bagus, itu artinya saya tidak salah memilih kamu dan juga Erfan," Emran tersenyum penuh arti.

Salah, sungguh salah Erfan meminta bantuan Zaky. Temannya itu malah membuat hidupnya tambah rumit sekarang. Argh, gila... semua ini gila. Erfan mengacak-acak rambutnya menatap meja yang berantakan.

"Ressa...!" Panggil Erfan, ia sudah balik ke kantor setelah meeting tidak jelas itu. Mungkin sekarang ia butuh segelas cokelat seperti yang biasanya Elvina lakukan saat moodnya buruk.

"Ya bos?" Seperti biasa Ressa menyempil dibalik pintu.

"Sa, tolong buatin cokelat hangat dong, sepertinya gue perlu itu."

"Siap bos, tiga menit." Ressa beranjak pergi kemudian masuk ruangan Erfan dengan segelas cokelat hangat.

"Sa, gue hampir gila...!" Adu Erfan dengan wajah yang sudah tak beraturan. Tubuhnya lelah, pikirannya juga tak kalah lelahnya sekarang. Tuhan tolong Erfan sekarang.

1
Damalia Rose
kereen
Rati Nafi
🩷🩷🩷🩷🩷🩷🩷🩷
cucu rosmalia
ahh.. hira ga punya harga diri bangett.. udah di dzolomi masih baik
ya ti urip
Luar biasa
dementor
erfan,tolong kau lenyapkan reny & salwa.. saya sudah muak dgn kelicikan mereka berdua..
dementor
💪💪💪💪💪.. 👍👍👍👍👍
dementor
sama kayak anaknya sifany.. ibu sama anak sama" gelo'..
dementor
ya lanjut lagi ya author.. semangat jangan kendor.. 💪💪💪💪
dementor
up terus ya author sampe tamat kalo perlu.. 👍👍👍👍👍👍
dementor
👍👍👍👍👍👍
Farida Silvi
sangat membuat penasaran sehingga pengen baca terus gak berhenti
Nurhayana
nbbbnhn
𝐵💞𝓇𝒶𝒽𝒶𝑒🎀
aku enggak setuju erfan nikah siri yg ada kasus nya mirip Nisa dan Zico no
Aina Jacqueline
patutnya diberi pengajaran lama dikit thor...
Aina Jacqueline
sama guntur aja deh
dementor: jangan aina,sama saya saja hiraukan itu.. gimana setujukan??? 👍👍👍
total 1 replies
Yanti Agejul
adeknya Erfan nih biang keroknya
Suherni 123
lagian Hira ngeyel di bilangin
udah untung suami mendukung pekerjaan nya,malah mau di bikinin tempat praktek sendiri, kurang apa coba si erfan
Suherni 123
Hira ngeyel juga sih
Suherni 123
tuh kan adeknya erfan
Suherni 123
jangan jangan adeknya erfan
Rara Nurul: jangan2 emang iya.apa mungkin bukan adik kandung kali ya.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!