Mia,
gadis yatim piatu yang menerima perlakuan tak adil dari keluarga paman apalagi sepupunya. Dia di bully di Kampus dan di rumah.
Mia menyukai salah satu seniornya.. tapi bukan sambutan yang dia terima.
Mia akhirnya memilih menelan semua pahit yang menggerogoti mulutnya. dia bertekat akan kembali nanti membalas semua perlakuan dan hinaan yang datang kepadanya.
apakah nia akan menemukan kebahagiaan?
apakah ada pria yang mampu meluluhkan hatinya yang sempat keras ?
Mampukah seorang CEO dingin memeluk tubuh ringkih si gadis cantik yang menarik hatinya?
Ini karya kedua aku. semoga kalian suka ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsmebet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Start the game
"Kak.. mia pulang ya, tapi nanti mia mau ziarah ke makam mama sama kakek dulu" izin mia sebelum pergi
"Di antar supir ya.." kata alex diangguki oleh mia.
"Iya kak, mia juga udah chat mama supaya mereka tidak khawatir"
"bagus.. hati hati, jangan terlalu sedih ya.. ingat ada mama dan papa yang sudah menunggu di rumah" alex memeluk adiknya yang tingginya hanya di bawah ketiak saja.
"Tentu saja.. mia sekarang sudah punya semua. mia hanya akan minta izin" mia mengeratkan pelukan ada sang dokter alias sang direktur rumah sakit besar itu.
"Bagus kalau begitu, titip sama buat mama dan kakek.. lain kali kita akan berkunjung bersama"
"Benarkah?" mia mendongak dengan mata berbinar..
"Tentuu" jawab alex tersenyum.
"Mia pamit kak.. huumm.. kak al bau obaat" ucap mia sambil menutup hidung pura pura merasa bau.
Dan alex kena jebakan. dia mencium tubuhnya.. tapi tidak ada bau obat.
"Tapi boong wleeeee" mia sudah berlari ke balik pintu, sebelum kak al menjewer telinga nya."
"Awas ya kamu gadis kecil" ancam alex pura pura marah.
"Direktur saya salah.. maaf direktur, saya akan pergi" jawab mia seakan akan dia sedang ada di drama drama penguasa.
Hahahahha.. suara tawa mengelegar di ruangan dan lorong itu.
"Bye kak al.. sampai ketemu di rumah" mia berlalu segera menuju lift.. dia akan ke makam mama dan kakeknya.
ting!
"Pak nanti kita beli bunga dulu ya, saya ingin ke makan yanga da di jl. xxxxxxx."
"Baik nona"
Mia dan supir menelusuri jalanan kota yang terasa terik, ini masih jam setelah 3 tentu saja matahari masih terasa menusuk.
Di mobil belakang, yang cukup jauh dari mobil mia.
"Bos, nona sedang di perjalanan.. ini daerah xxxx sepertinya nona akan ke makam, karena tadi berhenti membeli bunga dan parkir di sekitar makam"
"Oke.. jangan sampai ada yang tau keberadaan mu"
"Saya pastika bos"
***
Mia berjalan menyusuri makan menuju makan yang sepertinya sudah lama tak di kunjungi.. ada banyak rumput yang mengelilingi makam itu.
Mia membersihkan nya dengan tangan sendiri.. tak lupa dia juga meletakkan bunga bunga yang dia beli tadi. di makam mama dan kakek nya. yang jaraknya tidak dekat juga tidak jauh.
"Mama.. kakek, pasti kalian sudah tau kalau mia saat ini sangat bahagia. mia mendapat keluarga baru yang sangat sangat baik.."
"...."
"..."
Ada banyak cerita yang di ungkapkan oleh mia seorang diri. tapi kali ini dia benar benar tidak menangis.. dia berdoa untuk mama dan kakeknya..
"Doakan mia supaya bisa membalas kebaikan orang orang yang begitu tulus membantu dan menyayangi mia ya ma.. kek" tutupnya sebelum akhirnya dia berlalu. menuju mobil, dia tidak boleh lama lama.. selain karena takut cuaca, dia juga takut orang orang atmaja mencarinya.
tempat paling aman saat ini adalah rumah winata.
"Sudah nona?" tanya supir yang setia menunggu mia di luar makam.
"Sudah pak.. pak, apakah kita pulang rutenya bisa berubah?" tanya mia harap harap cemas
"Maksudnya non?"
"Emmm.. saya rindu kampus dan tempat magang saya dulu pak, boleh kah kita lewat dari jalan sana.. saya tidak akan turun pak hanya lewat saja" jawab mia bernegosiasi.. padahal di sini dia adalah nona, tapi dia tidak mau menempatkan pak supir dalam keadaan sulit.
"Baik nona" jawab supir membuat mia langsung berbinar.
Benar saja, mia menikmati tiap sudut yang dia lewati. walaupun akhirnya perjalanan itu jadi lebih lama.. tapi melihat wajah sang nona muda membuat supir lega.
Mia bernostalgia saat saat dulu dia masih menjadi babu di rumah pamannya. dia yang tak pernah memiliki teman di sekolah bahkan di kampus..
hingga.
Keysha..
key satu satu nya teman mia.. teman yang dia dapatkan saat magang di perusahaan Wiguna dulu. itupun karena bella tidak mengetahui nya.
Kalau saja bella tau bahwa mia memiliki teman bernama keysha.. bisa di pastikan besok nya key akan menjauhinya atau sebaliknya.
Ngomong ngomong tetang keysha.. apa kabar dia saat ini? batin mia. mereka sudah tak pernah komunikasi. walaupun ponselnya yang lama masih ada. tapi kak al dan kak zi menyuruh mia memakai yang baru saja.. supaya atmaja tak bisa melacaknya.
"Kalau aku bersembunyi terus, ini tidak akan selesai. aku tidak bersalah.. kenapa aku harus sembunyi" batin mia bermonolog sendiri.
"Harusnya mereka yang meminta maaf, aku juga tidak bisa terus menerus menyusahkan kakak kakak ku" tambahnya lagi sambil memikirkan sesuatu yang hanya dia yang tau.
30 menit.
"Makasih pak" mia turun dari mobil, dengan raut biasa.
"Mia pulang" sahut mia saat memasuki rumah besar yang sebelas dua belas dengan rumah atmaja.. hanya saja di sini lebih hangat. orang orang nya.
"Sayang.."
"Nak.."
Papa dan mama saling melirik, di pikiran mereka jika mia kembali dari makam.. mereka akan mendapati putri cantik mereka dalam keadaan sembab atau semacamnya.
Tapi, ternyata putrinya benar benar sudah kukuh ingin menjadi kuat membentengi dirinya. Tak ada kesedihan di wajah cantik itu. dia menyalami papa dan mama nya.
"Mama.. tadi kak al selalu menggoda mia, akhirnya mia mengadu sama kak zi" cerita mia panjang lebar tentang acara makan siang tadi di rumah sakit.
"Lalu?" tanya mama tersenyum sambil mengelus rambut putrinya. mama dan papa selalu tersenyum setiap kali mia bercerita, apalagi tentang kakak kakak nya.. karena selain karena suara dan wajah lucu mia yang sangat menggemaskan.
juga karena mama dan papa sangat senang, jika dua putra mereka begitu mengayangi mia.
"Kak zi bilang akan menghancurkan rumah sakit kak al, biar kak al pengangguran hahahah" mereka ikut tertawa saat mia tertawa sambil menelusupkan kepala ke bahu mama.
"Kak al marah pa.. muka nya lucu sekali....."
Cerita cerita yang mempererat hubungan mereka sebagai keluarga. mia tak lagi sungkan dan segan.. dia benar beanr sudah lega.. apalagi saat di makam dia sudah izin.. kepada kakek dan sang mama.
Dia memutuskan akan bahagia di sini dan membahagiakan keluarga nya di sini. dia janji.
"Oiya nak.. sekarang mandi gih, papa sudah mengundang teman papa untuk mengajari mu nanti" sahut papa lembut.
"Benarkah pa? mia mandi dulu yaa, love you ma pa" mia berbinar dan langsung lari ke kamar nya.. dia tak sabar ingin memulai dunia baru nya. dia akan memanfaatkan semua pemberian kakek sebaik baik nya. dia harus bisa.
Di tempat lain.
Ting!
"Apakah dia menangis?" gumam edward membuka foto foto saat mia pergi ke makam.
"Cantik sekali" gumam nya lagi menutup ponsel nya.
"Rey.. di mana dia?"
"Di ruangan Fungsional Tuan"
"Kita mulai permainannya rey" rey mengangguk dan mereka berjalan menuju ruangan edward khusus sebagai ceo di sini. Itu dulu ruangan Wiguna.
Edward membuat ruangan pribadi lainnya khusus untuknya. dan itu berlaku di setiap cabang perusahaan nya.
"Start the game" sinisnya keluar dari lift.
BERSAMBUNG....