NovelToon NovelToon
Aku Tidak Mandul, Bu!

Aku Tidak Mandul, Bu!

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: prettyaze

Aisyah, seorang istri yang selalu hidup dalam tekanan dari mertuanya, kini menghadapi tuduhan lebih menyakitkan—ia disebut mandul dan dianggap tak bisa memiliki keturunan.

mampukah aisyah menghadapi ini semua..?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon prettyaze, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

dibandingkan

Sementara itu, di perusahaan, Farhan dan Rania akhirnya menemukan akar permasalahan keuangan yang selama ini mengguncang bisnis keluarga. Setelah menelusuri berbagai laporan dan bukti transaksi, mereka menemukan bahwa ada seorang pegawai yang dijadikan kambing hitam atas kehilangan dana besar yang sebenarnya bagian dari rencana Rania sendiri.

Rania dengan licik menyusun strategi agar kesalahan itu seolah-olah berasal dari seseorang di dalam perusahaan. Orang tersebut akhirnya disalahkan, dikeluarkan, dan perusahaan pun kembali stabil. Dengan semua bukti yang sudah diatur sedemikian rupa, Rania berhasil meyakinkan Farhan bahwa pengkhianatan itu nyata dan ia adalah orang yang menyelamatkan situasi.

Ketika kabar stabilnya perusahaan sampai ke telinga ibu Farhan, ia merasa bangga luar biasa.

“Aku sudah tahu sejak awal, Rania memang yang terbaik untuk perusahaan ini!” ujar ibunya dengan penuh kebanggaan. “Tanpa dia, Farhan pasti akan menghancurkan segalanya.”

Farhan yang mendengar ucapan itu hanya diam, pikirannya bercampur aduk. Ia merasa lega perusahaan selamat, tetapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya. Ia tidak bisa menyingkirkan perasaan bahwa semua ini terlalu sempurna untuk menjadi kenyataan.

Sementara itu, Rania tersenyum puas, menikmati keberhasilannya mendapatkan kepercayaan dari keluarga Farhan lebih dalam lagi. Ia tahu bahwa satu langkah lagi, ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan sepenuhnya.

***

Malam itu, suasana rumah ibu Farhan terasa lebih mewah dari biasanya. Meja makan panjang telah dihiasi dengan lilin-lilin kecil yang menyala temaram, menambah kesan hangat yang kontras dengan hawa dingin di dalam ruangan. Aroma masakan yang kaya rempah memenuhi udara, menciptakan suasana yang seharusnya menyenangkan bagi siapa pun yang hadir. Namun, bagi Aisyah, makan malam ini lebih terasa seperti ujian daripada perayaan.

Sejak menerima undangan dari ibu Farhan, Aisyah sudah merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Biasanya, ibu Farhan tidak pernah mengundangnya untuk acara keluarga dengan begitu tiba-tiba, apalagi dengan tamu yang juga diundang secara khusus, Rania. Aisyah mencoba menenangkan pikirannya, meyakinkan dirinya bahwa mungkin ini hanyalah sekadar makan malam biasa. Tapi begitu ia duduk di meja makan dan melihat ekspresi puas di wajah ibu Farhan, ia tahu bahwa dugaannya salah.

Di meja makan yang tertata rapi, duduk Farhan, Aisyah, dan Rania. Suasana terasa canggung, terutama bagi Aisyah yang merasa keberadaan Rania di sini bukanlah kebetulan.

Ibu Farhan tersenyum puas, menatap Rania dengan bangga. "Aku benar-benar bersyukur punya seseorang seperti Rania yang bisa diandalkan. Kalau bukan karena dia, perusahaan mungkin sudah hancur."

Rania hanya tersenyum rendah hati, sementara Aisyah menundukkan kepalanya, berusaha menahan perasaan yang berkecamuk dalam hatinya.

"Lihatlah, Aisyah," lanjut ibu Farhan, nada suaranya penuh sindiran. "Rania bekerja keras demi keluarga ini. Dia membantu Farhan melewati krisis perusahaan, sesuatu yang tidak semua orang bisa lakukan."

Farhan menghela napas, menyadari arah pembicaraan ini. Ia melirik Aisyah yang masih diam, mencoba menenangkan diri. "Bu, jangan bandingkan mereka. Masing-masing punya perannya sendiri."

Namun, ibu Farhan hanya mengibaskan tangannya seolah mengabaikan perkataan Farhan. "Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Beberapa orang hanya bisa berdiam diri dan sibuk dengan urusan mereka sendiri, sementara yang lain bekerja keras untuk sesuatu yang lebih besar."

Aisyah mengepalkan tangannya di pangkuannya, mencoba tetap tenang meskipun hatinya terasa sakit. Ia tahu, kata-kata itu ditujukan padanya.

Sementara itu, Rania tetap duduk dengan tenang, menikmati perannya dalam permainan ini. Ia tahu bahwa perlahan tapi pasti, ia semakin mendapatkan tempat di dalam keluarga ini, dan semakin jauh mendorong Aisyah keluar dari kehidupan Farhan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!