Angkasa, Bintang, dan Langit adalah anak yang dilahirkan Cantika. Karena kejadian satu malam dengan pria asing, saat dirinya pergi dinas ke Bali untuk menggantikan atasannya, membuat dia hamil diluar nikah.
Dia tidak tahu kalau ayah dari anak - anaknya adalah ALEXANDER GREEN ANDERSSON seorang CEO GALAXY, perusahaan terkenal di Amerika.
Alex adalah seorang CEO yang selalu menjaga diri dari wanita. Karena trauma masa kecilnya. Pertemuannya dengan Cantika membuat dirinya mengenal apa itu cinta.
Perjuangannya mendapatkan cinta Cantika tidak mudah, dengan bantuan si Trio Kancil, dirinya berusaha mendapatkan cinta dari Cantika yang telah memiliki seorang kekasih.
Cantika mendapati kenyataan kalau orang tuanya meninggal karena dibunuh, bukan karena kecelakaan. Usahanya untuk mengetahui masa lalu sang Ayah yang misteri, melibatkan dirinya dan si Trio Kancil pada bahaya.
Bersama dengan Alex, Cantika ingin meungkapkan kebenaran apa yang terjadi pada keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
Satu Minggu yang lalu....
" Ma, apa Papa kita masih hidup ? " tanya Angkasa.
Pertanyaan dari anak sulungnya itu sontak membuatnya kaget. Karena selama ini dia selalu bilang kalau Papa mereka sudah tidak ada.
" Ke - kenapa kamu bertanya soal itu ?! " Cantika gugup malah balik bertanya.
" Ya, karena tadi ada teman aku yang bertanya. Apa Papaku masih hidup, mungkin saja dia sudah tidak ada di Indonesia, tapi di luar negri " ,mata birunya memandang Cantika penuh dengan selidik.
" Kan Angkasa sudah punya Om Arga, Om Fatih, Om Erlangga, juga Om Alif " , kata Cantika sambil memandang Angkasa.
" Tapi kan beda, Ma. Ini Papa kandung Angkasa ?! " .
Cantika hanya terdiam dengan mata berkaca - kaca. Bingung mau bilang apa.
Akhirnya obrolan mereka terhenti, karena Angkasa juga tidak lagi memperpanjang masalah itu lagi. Sedangkan kedua anak lainya hanya diam menyimak saja.
* * * * * * * *
Akhirnya kini hanya ada Cantika dan Alex saja, di rungan itu.
" Maafkan aku, karena akibat perbuatan aku kamu mengalami kesulitan " , Alex mengawali ucapannya, memecah kebisuan diantara mereka.
" Tidak apa - apa karena ini sudah takdirku. Apalagi banyak orang yang membantuku dan mendukungku " .
" Apakah aku bisa bertemu dengan anak - anakku ?! " tanya Alex dengan tatapan penuh harap.
" Kenapa anda yakin kalau mereka adalah anak anda ? " , Cantika merasa bodoh bertanya seperti itu.
" Apa perlu kita melakukan tes DNA ?! " tantang Alex.
" Perlu anda tahu kalau mereka adalah anak - anak saya !!! " Kata Cantika dengan mata menyalang.
" Kalau terbukti mereka adalah anak - anakku, maka aku pun berhak atas mereka " , Alex balas menatap mata Cantika, dengan tatapan terluka.
" Terserah mereka saja ?! . Apa mereka mau bertemu dengan anda atau tidak ! Tapi anda jangan memaksa bila mereka tidak mau bertemu !!! " Cantika berdiri di ikuti Alex.
Saat mereka berjalan ke arah pintu, pintu dibuka dari luar, sehingga Cantika terkejut dan tubuhnya oleng. Dengan sigap Alex menahan, sehingga Cantika jatuh di dadanya yang bidang dan repleks Alex memeluknya. Karena posisinya Itu, membuat keduanya terpana tanpa sadar.
Dan ternyata pelakunya adalah ketiga anaknya. Mereka mendorong bersamaan pintu itu. Karena penasaran ingin bertemu orang yang diduga Papa mereka. Setelah tadi bicara dengan Tante Gaya, dan Om Alif.
" Ooops, Mama lagi ngapain ?! " tanya mereka bersamaan terkejut saat mendapati Mamanya yang sedang dipeluk.
" Ehem... !! " mereka berdua cepat - cepat memisahkan diri.
" Hai... Angkasa, Bintang, dan ... " mata Alex menatap satu bocah yang tidak diketahui namanya itu.
" Langit " sambil tersenyum lima jari Langit memperkenalkan diri.
" Apa kabar kalian semua ? " Alex jongkok agar anak - anak itu tidak mendongakkan kepalanya, karena tubuh Alex sangat tinggi.
" Baik...eh ? " Jawab mereka kemudian memandang Cantika. Mereka harus memanggil apa pada orang didepan mereka itu.
" Papa...kalian bisa memanggil aku Papa. Itu kalau kalian tidak keberatan " ,
" Papa...? " lagi - lagi mereka melihat ke arah Mamanya.
Dan Cantika hanya diam saja, saat anak - anaknya meminta penjelasa darinya.
" Ya walau belum diketahui apa kalian adalah anak kandungku. Tapi panggil saja aku Papa " , Alex tersenyum hangat kepada Trio Kancil.
" Papa... " ketiganya berhamburan memeluknya.
Alex menangis terharu, karena anak - anak mau menerima dirinya.
Cantika dapat merasakan apa yang dirasakan ketiga anak kembarnya itu. Rasa rindu sosok ayah sesungguhnya. Mungkin karena kentalnya ikatan darah diantara mereka, sehingga mau menerima satu sama lainnya.
Walau ada orang lain yang selalu berperan sebagai papa pengganti bagi mereka, tetap saja mereka menginginkan papa kandung mereka, yang memiliki ikatan darah.
* * * * * * *
Alex dan Trio Kancil duduk di sofa dengan posisi Bintang duduk dipangkuan Alex, sedang Angkasa dan Langit duduk mengapit dirinya.
Cantika lebih memilih duduk di kursi di balik meja kerjanya, dan memperhatikan interaksi mereka berempat. Ada rasa cemburu karena ketiga anaknya langsung akrab dengan laki - laki yang baru saja mereka temui.
Empat orang itu bicara bisik - bisik kemudian tertawa bersama. Angkasa yang tipe orang cuek, apalagi pada orang asing baginya. Terlihat bahagia, membicarakan entah apa itu, yang jelas dia bercerita menjelaskan sesuatu yang tidak dimengerti dirinya.
Sekali - kali dilihatnya Alex mengelus kepala ketiga bocah itu atau mencium kening dan pipi mereka. Senyum tidak pernah lepas dari keempatnya.
Dilihatnya jam digital di meja menunjukan jam lima sore. Sudah satu jam mereka asik dengan dunia barunya itu.
" Anak - anak, ini sudah sore !! " ,
" Mau mandi di sini atau pulang kerumah ?! " , Cantika mengingatkan ketiga buah hatinya.
" Yah...." Ketiganya kecewa karena masih ingin main dengan Papa yang baru ditemuinya itu.
" Boleh nggak kalau kita tidak perlu mandi sore ini ,Ma ?! " Kata Bintang memohon dengan kerlingan matanya.
" Tidak boleh !! "
" Mandi di apartemen Papa saja, kita mandi bersama ?! ", Ajak Alex.
" Tidak boleh !!! ", Cantika melotot pada Alex.
Ditengah perdebatan itu, mereka berhenti karena terdengar suara ketukan di pintu. Dan kemudian muncul Arga dengan membawa martabak manis dan asin kesukaan si Trio Kancil.
" Assalammu'alaikum, Trio Kancil kesayangannya Om ", kata Arga begitu muncul dibalik pintu.
" Wa'alaikumsalam, Om ! " Jawab mereka kompak.
" Ini ada martabak kesukaan kalian ", Arga belum sadar ada seorang yang duduk bersama ketiga anak kembar itu. Karena begitu masuk matanya fokus pada Cantika.
Alex merasa dirinya tidak suka akan kehadiran laki - laki yang baru masuk kesana. Entah kenapa perasaannya tidak menentu. Apalagi ketiga anaknya begitu antusias menyambut kedatangannya.
" Eh... Siapa ini ? " Tanya Arga yang baru sadar ada laki - laki yang duduk bersama Trio Kancil kesayangannya itu.
Terlebih Bintang duduk nyaman dipangkuan laki - laki asing itu. Matanya penuh selidik, memperhatikan laki - laki itu yang sama sekali tidak dikenalnya. Tapi merasa tidak asing wajahnya.
" Kenalkan ini Papa, Om ! " , ketiganya semangat memperkenalkan.
" Pa - Papa !!! ", Arga membeo.
" Iya, Om. Papa kita. Dia tampankan, mirip kita berdua ?! " Kata Langit tersenyum sambil menarik turunka alisnya.
Begitu terkejutnya Arga, kemudian dia berbalik menatap ke arah Cantika meminta kejelasan. Tapi Cantika hanya diam saja.
" Kita belum tes DNA, jadi belum tahu " , hanya kalimat itu yang diucapkan Cantika.
Arga tahu tanpa tes DNA pun sudah kelihatan kalau laki - laki itu ada hubungan dengan si kembar. Walau Arga tidak mau mengakuinya, tapi wajah mereka benar - benar mirip.
" Sudah ayo kalian pergi mandi sudah sore !! ", perintah Cantika mengakhiri pertemuan itu.
* * * * * * *
Alex dan Arga memilih taman kota yang tidak jauh dari cafe-nya Cantika.
" Katakan siapa Anda ?! "
" Alex, ayah dari ketiga anak kembar yang menggemaskan tadi ".
" Kemana saja Anda selama ini ?"
" Aku mencari keberadaan mereka, tapi baru ketemu sekarang ".
" Apa Anda tahu kalau saya adalah kekasih dari ibu mereka !!? "
" Baru kekasih belum menjadi suami, kan ! " .
" Apa maksudnya Anda mau merebut Cantika dari tangan saya !!! " Arga mulai tersulut emosinya.
" Kenapa tidak ???. Apalagi kalau anak - anak mendukung kita untuk bersatu menjadi keluarga yang utuh " , keingin Alex yang sebenarnya.
" Itu tidak akan terjadi karena aku dan Cantika saling mencintai. Dan anak - anak pun menyukai dan menyayangiku. Begitupun sebaliknya aku sayang pada mereka bertiga !!! "
" Selagi masih ada kesempatan aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu " , Alex berdiri pergi meninggalkan Arga yang terus memandanginya.
* * * * * * *
merk mobilnya jd nama..
kwkkw
/Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
pemilik pabrik biskuit Roma Kelapa
/Joyful//Joyful//Joyful/
bantu angkasa nyari paris
kok bisa gitu yaa
/Frown//Frown//Frown/
mencari keberadaan Paris
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Trio Kancil vs Alex
/Grin//Grin//Grin/
supaya terjun bebas dan meledak
karena hanya dg cara kematian
yg akan bisa melupakan Angkasa
/Frown//Frown//Frown/
merawat anak daripada Paris
seharusnya Paris merelakan
Chelsea di rawat Cantika
coba jelasin thor ke Paris
biar ngerti dan ga ngotot mlulu
/Joyful//Joyful//Joyful/
Athena Parabola apa Athena Digital
/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
/Joyful//Joyful//Joyful/
ga taunya Sibarusan
/Grin//Grin//Grin/