NovelToon NovelToon
(Anak Genius) YANG TERBUANG

(Anak Genius) YANG TERBUANG

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Perjodohan / Balas Dendam / Anak Genius / Anak Kembar
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desire pooh

Sungguh suatu keajaiban aku bangkit dari kematian setelah aku mati diracuni oleh mertuaku sendiri.
tubuh tak bernyawa ku di buang ke rawa-rawa yang letaknya jauh di pelosok yang terpencil.
Namun Tuhan berkehendak lain, beberapa petir menyambar di area sekitarku, hingga membuat jantungku yang tadinya berhenti berdetak kembali berdetak.
dengan tubuh lemah aku berusaha keluar dari rawa-rawa, entah sudah berapa banyak tanaman berduri yang aku injak, aku tidak perduli, satu tekadku harus keluar dari tempat itu, hingga langkah kakiku terhenti di sebuah jalan beraspal, lalu tubuhku ambruk tak sadarkan diri.
Ketika ku sadar sudah berada di rumah sakit, dan betapa mengejutkannya aku ternyata pria yang menyelamatkanku yang juga seorang dokter mengatakan aku sedang hamil!!!!!!

Inilah kisah hidupku....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desire pooh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Anjani

"Hallo Tante aku Mauren, aku kekasih Daffa" ucap gadis kecil itu membuat Jovanka melongo

"Cih" terdengar cibiran Daffa dari samping tempat duduknya, anaknya ini benar-benar sombong dan dingin, entah sifat siapa yang menurun padanya, walaupun.begitu, ia terlihat cool walau di usia nya yang masih sangat belia

"Sayang???" tegur Jovanka kembali memperingati

"Aku tak suka dia Ma, dia seperti gulma yang menganggu". ucap Daffa tak senang.

Mauren menangis mendengar ucapan Daffa yang tak menyukainya.

"Cup, cup sayang, Daffa hanya sedikit pemalu, kamu jangan terlalu mendekatinya karena ia tak suka ada yang dekat-dekat selain adiknya" hibur jovanka

"Tetap saja kamu tidak boleh kasar pada wanita, mama tidak suka sayang, hormati wanita seperti kamu menghormati mama, apa bisa di mengerti sayang?" tanya Jovanka tegas.

Jovanka tak mau terlalu keras ataupun lembek dalam mendidik anak, namun ia harus menegaskan batasan dan apa dan yang tidak boleh anaknya lakukan.

sehingga di harapkan kelak buah hatinya mengerti dan menjadi pribadi yang berbudi pekerti luhur.

Begitulah harapan semua orangtua di dunia tak terkecuali Jovanka.

Ia tak akan memanjakan atau memaklumi saja saat anaknya salah dan tidak menegurnya, itu sama saja menyeret anaknya dalam kesalahan sampai ia besar, karena kebiasaan yang di tanamkan sejak kecil akan menjadi sifatnya.

Sayang boleh, namun tidak untuk membenarkan kesalahan. itu yang coba Jovanka tanamkan pada ketiga buah hatinya

"Maaf Mauren" ucap Daffa menjulurkan tangannya

"Gak apa-apa" ucap Mauren memamerkan giginya yang ompong

"Ini baru jagoan mama" ucap Jovanka mencium pipi anaknya.

Daffa kesal dan langsung menghapus bekas ciuman mamanya di pipinya,

"Jangan lakukan itu ma, aku bukan anak kecil lagi" protes Daffa tak senang di cium di depan umum, wajahnya merona merah

"Bagi mama, kamu tetap bayi mama yang paling tampan" ucap Jovanka kembali memeluk anaknya dan menghujaninya dengan ciuman

"Mama ini tak lucu, kamu membuatku malu" teriak Daffa tak terima dikerjai mamanya

sementara Daffi dan Davina ikut memeluk mamanya dan mencium pipi Jovanka, hingga kaca mata Jovanka hampir terjatuh.

"Anak-anak cukup, make up mama luntur kan jadinya" ucap Jovanka yang di balas tawa anak-anaknya

"Mama, kenapa kalau mama kerja pakai kacamata?? itu membuat wajahmu jelek ma, mama lebih cantik tak pakai kacamata" ucap Daffi protes

"Karena mama harus memakainya sayang, mama kerja di depan komputer dan harus memeriksa deretan angka, jadi mama perlu ketelitian agar tak salah" ucap Jovanka mencubit hidung Bangir Daffi

"Atu setuju sama kak Daffi" ucap Davina cadel, lalu menarik kacamata dari wajah Jovanka

"Sayang kembalikan" ucap Jovanka., namun Devin malah justru turun dari pangkuannya dan berlari menjauh.

Memang sejak bertekad menutupi jati dirinya tujuh tahun silam,, Jovanka merubah sedikit penampilannya, rambutnya yang tadinya berwarna pirang di cat berwarna hitam, lalu ia memakai softlens untuk menutupi warna mata aslinya yang biru seperti mata almarhum mamanya.

Ia juga meluruskan rambut ikalnya sehingga kini hitam panjang lurus.

Awalnya Dokter Adrian mengusulkan ia melakukan operasi plastik karena khawatir Jovanka akan kembali diincar nyawanya, namun Jovanka meyakinkan bahwa dengan sedikit merubah penampilannya, tak akan ada yang mengenalinya, dia juga menambahkan sebuah kacamata berlensa cukup tebal yang merupakan rakitan bukan kacamata penderita minus, namun terkesan ia menderita minus parah. sehingga jika ada yang mengenalinya akan ragu.

Dengan identitas baru dan penampilan baru, rasanya semua aman.

Adrian juga sudah menutup informasi tentang masa lalu Jovanka, yang tertulis Jovanka hanya lahir di desa Suka warna, dusun terpencil dimana ia di temukan,

entah bagaimana caranya, namun Adrian berhasil memberinya identitas baru.

"Bughh"

Tubuh Davina. menabrak seorang wanita cantik yang sedang berjalan kearahnya hingga ia terjatuh duduk, menduduki kacamata Jovanka hingga pecah

"Davinaaa" teriak Jovanka terkejut, Davina menangis bukan karena sakit, namun setelah melihat kacamata kesayangan mamanya pecah, ia takut mamanya akan marah

"Sayang kamu baik-baik saja?" tanya wanita itu membantu membangunkan Davina, namun devina menolak dan makin keras menangis

"Ma..maafkan saya tidak melihatnya berlari" ucap wanita itu tak enak hati

"Tidak apa-apa Bu, dia hanya takut kena marah" ucap Jovanka sambil melirik ke arah kacamatanya yang sudah rusak

"Akan saya ganti" ucap wanita itu

"Tidak, tidak perlu Bu, lagi pula ini kesalahan putri saya" ucap Jovanka tersenyum lebar

"Ayo bangun sayang, mana yang sakit?" tanya Jovanka penuh perhatian, Davina menggeleng sambil menunduk, menyodorkan kacamata Jovanka

"Hik hik hik, mama ,maaf" ucapnya masih menunjukan kepala

"Lain kali jangan lari-larian, sudah biar saja kacamata bisa di beli lagi kok. tadi Davina nabrak tantenya, ayo Davina minta maaf sama Tante" ucap Jovanka

"Maaf Davina Tante" ucap Davina membungkuk sopan, wanita tersebut terkesima, bagaimana wanita muda di depannya ini mendidik anaknya sebaik ini.

"Tak apa sayang" ucap Wanita itu mengelus puncak kepala Davina

"Omaaaa" teriak Mauren mendekati wanita tersebut

"Oma??" gumam Jovanka menatap wanita di depannya, ia masih terllau muda di panggil Oma, atau memang wanita ini awet muda.

Jika di tilik dari usianya baru empat puluh lima tahun.

"Tante, kenalkan ini Oma aku, Oma, ini calon mertua Mauren" ucap bocah itu ceriwis membuat Jovanka ingin tertawa.

bocah ingusan baru taman kanak-kanak sudah meu menganggapnya calon mertua.

Sungguh dunia makin aneh atau anak kecil pemikirannya kini sudah melompat jauh dari usianya

"Hus ,ngomong apa kamu??" ucap wanita itu malu

"Maafkan cucu saya ya mba, dia memang suka ngawur kalau bicara" ucap wanita itu

"Anjani" ucapnya mengulurkan tangan berkenalan

"Jovanka " balas Jovanka membalas uluran tangan Bu Anjani

"Rasanya nama yang familiar, salam kenal ya nak" ucap Bu Anjani

"Ma, ma, ayo kita pulang" ucap Daffa dan Daffi sudah menyusul berdiri di samping Jovanka

"Ayo Salim sama Bu Anjani sayang, ini Omanya Mauren" ucap Jovanka.

Daffi langsung Salim, namun Daffa menatap tak senang pada Anjani, lalu ia mencium punggung tangan Anjani

Anjani masih terpukau melihat dua pria kecil yang sangat tampan didepannya yang sangat mirip keduanya, namun yang membuatnya sangat terkejut adalah anak yang terkahir menjabat tangannya, memiliki wajah dan tahi lalat serta lesung Pipit di pipinya, seperti orang yang ia kenal sewaktu masih kecil, ia ingat betul karena ialah yang merawat anak itu hingga besar.

"Anakmu...???" ucap Anjani tergagap

"Ah mereka kembar tiga. yang sulung bernama Daffa, ini adiknya Daffi dan yang tadi menabrak ibu Davina" ucap Jovanka mengenalkan mereka satu persatu.

Anjani dengan susah payah menelan saliva nya, ketika di perhatikan si kecil yang menabraknya tadi juga sangat mirip dengan seseorang, apa ini sebuah kebutuhan saja?? kebetulan yang sangat luar biasa.

"Ah saya harus kembali kekantor secepatnya setelah mengantar pulang anak-anak, kami pamit duluan ya Bu, ayo anak-anak beri salam dan Salim pada Oma" ucap Jovanka

"Assalamu'alaikum Oma, kami pulang, bye bye Mauren" ucap Daffi dan Davina, sementara Daffa hanya mengangguk sopan setelah mengucapkan salam

"Ya Allah, mereka sangat mirip" ucap Anjani masih menatap ketiga anak kembar itu naik ke dalam taxi hingga mobil mereka menjauh

"Oma, Oma, ganteng kan pacar aku" ucap Mauren memamerkan dirinya

"Siapa sayang" tanya Anjani lembut

" Daffa Oma namanya"

"Tampan” ucap Anjani lirih sementara angannya melayang jauh tiga puluh tahun lalu....

"

1
Elly Atmawati
Luar biasa
Fatma Arek Magetan
ceritanya bagus tp kok agak aneh gitu ya bacanya
Asiana Tyas
Luar biasa
Al^Grizzly🐨
Tambah panjang Ceritanya nih...klau Ibu Ratih mamanya Arjun..berarti Emil temanya Jovan..adiknya Arjun.
Al^Grizzly🐨
Arjun mau di jodohkan sama Katty kucing Blasteran milik tetangga😄😄
Al^Grizzly🐨
Entah bagaimana jika Arjun mengetahui jika istrinya di beri racun oleh ibu tirinya.
Koesianingsih Ing
Lumayan
Bu Kopi
Luar biasa
Bu Kopi
walau sudah dibaca berkali kali tetep suka jalan ceritanya...
Nunik Andariyani
Kecewa
Desire pooh: bijaksana lah dalam menilai karya orang, enggak bayar gratis banyak pola
enggak ada yang maksa anda baca!!!!!
semoga anda sehat selalu ya
total 1 replies
Nunik Andariyani
Buruk
Desire pooh: main Pao aja jgn baca novel buk...
IQ Anda tidak sampai ...
aneh setiap komen di karya org selalu buruk
anda sehat??? atau mungkin jiwa anda sakit???
hati-hati rumah sakit jiwa penuh
total 1 replies
Ratna Ningsih Hasra
Luar biasa
MakBarudakh
Suka ceritanya
Semua tokoh diceritakan saru satu
Banyak komflik juga..
Ada kocak
Ada nalar
Ada diluar nalar
Ada juga typo
Untuk typo, saya bisa maklumi, paling saya komen ngingetin typonya..
Saya maklumi, karena saya pribadi ga bisa bikin novel, bisanya baca dan nikmati..
Terimakasih atas karyanya ya thor..
Sukses selalu
MakBarudakh
😂😂😂😂😂
MakBarudakh
1. seperti buat kue

2. saudara dan saudarinya

Tetap semangat thor😊
MakBarudakh
Sakitnya langsung ke ginjal 😂😂😂😂
MakBarudakh
kalau saja ia "tak" sayang

mungkin begitu ya thor..
MakBarudakh
akan dilempar
MakBarudakh
putra sulungmu

mungkin lebih tepatnya begitu
MakBarudakh
di sebelah khadijah

mungkin begitu ya thor?😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!