Flow memiliki latar belakang hidup yang rumit. Sejak kematian ibunya, Flow melarikan diri dari sang ayah tiri yang hanya ingin mengambil hartanya saja.
Insiden yang diakibatkan oleh ayah tiri Flow membuat Jev harus menjaga Flow atas perintah sahabatnya Shane yang menjadi atasan Flow ditempat kerjanya.
Lika liku kehidupan Flow dan Jev membuatnya terpisah lama dan akhirnya bertemu kembali ketika Flow telah memiliki anak. Apakah anak itu anak Jev?simak ceritanya yaaa..
u
FEEL FREE TO READ N SKIP.. ini imajinasi otor ya.. terserah otor ceritanya mau dibikin gimana.. bikin novel ga semudah membalikkan telapak tangan..tolong hargai karya otor..klo ga menarik dari awal di skip aja..😁
ig author @zarin.violetta
(proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#16
Jev lega setelah melihat Flow sedang berbincang dengan salah satu pelayan di cafe tersebut. Flow tampak tertawa bahagia mendengar cerita dari gadis yang ada didepannya.
"Flow....", panggil Jev.
Flow dan Sherly sama sama melihat ke arah Jev.
"Jev...kau sudah bangun?", tanya Flow dengan senyum cantiknya.
"Aku mencarimu kemana mana..seharusnya kau membangunkanku jika ingin kesini", ucap Jev.
"Maaf...aku hanya tidak ingin mengganggumu", jawab Flow.
"Baiklah..ayo kita pulang", ajak Jev.
Flow mengangguk dan berpamitan pada Sherly.
Sherly melihat kepergian kedua orang yang nampak seperti sepasang kekasih.
"Mereka seperti suami istri saja..Flow sangat beruntung bisa dirawat oleh Tuan Jev yang tampan itu..", dan Sherly pun mulai berhalu ria.
💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛
Jarak antara cafe dan rumah agak lumayan jauh sekitar 200 meter. Dan itu membuat Jev dan Flow bisa menikmati pemandangan selama perjalanan pulang dengan berjalan kaki.
Jev menggandeng tangan Flow.
"Jev...apa aku sakit?", tanya Flow tiba tiba.
"Ya..bukankah kepalamu sedang terluka", jawab Jev santai.
"Apa aku sudah gila karena kepalaku terbentur?", tanya Flow lugu.
Jev menghentikan langkahnya dan menatap ke arah Flow.
"Bukankah kemarin dokter sudah menjelaskan...ini hanya sementara, kau akan kembali pulih seperti sedia kala", jawab Jev lembut.
"Bagaimana jika aku tidak ingin sembuh?aku ingin seperti ini selamanya..bisakah?", tanya Flow dengan wajah polosnya.
"Aku tidak tau dimana mommyku..tapi entah kenapa aku merasa bahagia tidak bertemu dengannya..aku justru senang bertemu denganmu..kau yang menjaga dan merawatku..terima kasih", ucap Flow tulus dengan senyumnya yang merekah.
Lalu Flow memeluk Jev dengan erat.
"Don't leave me alone, Jev", ucap Flow lirih.
Wangi bunga dari tubuh Flow membuat Jev merasa nyaman ketika dirinya dipeluk oleh Flow. Dan dengan reflek, Jev membalas pelukan Flow.
"Kau sudah makan Jev?", tanya Flow dengan posisi masih memeluk Jev tetapi kepalanya menengadah melihat Jev.
'Shiiitt...dia benar benar mengujiku...dia terlalu cantik dan manis untuk diabaikan..lama lama aku bisa menerkamnya ', batinJev.
Jev hanya menggeleng menjawab pertanyaan Flow.
"Kau tau..aku bisa memasak sejak usiaku 8 tahun..apa kau mau kubuatkan makanan?", tanya Flow.
"Boleh juga", jawab Jev.
"Oke..ayo cepat kita pulang", kata Flow sembari menarik tangan Jev.
Mereka benar benar tampak seperti sepasang pengantin baru.
Sepanjang perjalanan Flow bersenda gurau bersama Jev. Dia menceritakan kenangan masa kecilnya. Sifatnya yang ceria membuat Jev nyaman berada didekatnya dan selalu tersenyum mendengar ceritanya yang lucu.
"Kau belum mengganti perbanmu...ayo kuobati dulu", ucap Jev ketika sampai di rumah.
Jev menggandeng tangan Flow menuju meja dapur dan mendudukannya disana agar lebih mudah bagi Jev untuk mengganti perban di kepala Flow.
"Lukanya sudah mengering...sudah tidak sakit?", tanya Jev.
"Tidak..hanya terkadang terasa gatal", jawab Flow dengan mata yang selalu menatap ke arah Jev.
"Kau punya warna mata coklat yang bagus Jev ..aku suka melihatnya", kata Flow dengan mata berbinar.
Jev hanya tersenyum menanggapinya dan masih fokus dengan perban di kepala Flow yang hampir selesai dipasangnya.
"Aku juga suka wangi tubuhmu..aku suka memelukmu..aku suka bersamamu", senyum Flow mengembang.
Jev mulai merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Jev hanya tidak ingin Flow berharap terlalu banyak dari interaksi mereka selama ini.
Jev tidak ingin ada kesalahpahaman. Dan mau tidak mau Jev akan segera menjelaskan tentang semuanya meskipun pikiran Flow masih di batas pikiran seorang remaja.
sorry but no /Smug//Grimace//Drowsy//Curse/
GE pingin ae