Imma Anjani adalah gadis yang baru duduk di bangku SMU kelas 11 menjalankan amanah ibu kandungnya yang sudah meninggal dunia untuk menjaga Adik nya Faro Sanjaya dengan status putra nya.
Imma harus melindungi Faro Sanjaya dari ketua mafia terbesar di Asia tenggara yang memiliki dendam lama dengan kakek kandung Faro yaitu Tomy Sanjaya
Perjuangannya Imma tidak lah mudah, karena dia harus meninggalkan segala cita-cita, masa depan impiannya hanya untuk Faro.
Perjuangkan itu sedikit demi sedikit berkurang setelah bertemu dengan pujaan hatinya Kenzie Wiguna, yang tulus mencintai Imma satu paket dengan putranya Faro, berjuang bersama dalam satu keluarga demi melindungi putra nya
Dengan ikatan cinta yang tulus dalam keluarga akan lebih mudah untuk mengatasi masalah hidup.
mari kita simak cerita selengkapnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon muda Anna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15 Hati Yang Bahagia
Datang mami Winda dari tempat arisan ibu-ibu kompleks dengan membawa buah tangan kue bolu rasa pandan.
"Lagi membicarakan apa kok serius betul?" tanya mami Winda.
"Eeeee mami, dari tadi Kemmy cari, bawa apa mi, kelihatan nya enak?" tanya Kemmy.
"Itu mi, kampus Kemmy mau mengadakan penggalangan dana untuk anak yatim-piatu" cerita papi Bastian.
"Ooooooo, ini mami bawa kue pandan, tapi tidak tahu rasanya bagaimana?" jawab ibu.
Kemudian mereka memakan kue yang di bawa oleh mami tetapi rasanya kurang legit.
"Mi, masih enak punya umi" puji Ken untuk Imma.
"Siapa sih kak yang namanya umi?" tanya Kemmy penasaran.
"Anak kecil tidak perlu tau" komentar Ken.
"Kakak nich Kemmy kan sudah kuliah masak di bilang masih kecil" protes Kemmy.
"Rencananya papi sama kak Ken mau ikut Lo Mi, acara amal nya" bilang Kemmy lagi.
"Acara nya kapan kok tumben pada ikutan?" tanya mami Winda.
"Sabtu besok Mi," jawab Papi Bastian.
"Papi ini gimana sih, hari Sabtu ini kan kita mau ke Bandung, ke tempat teman papi yang mau mantu" protes mami Winda.
"Oya Papi lupa, maaf Kemmy tidak jadi ikutan nya, yang penting dana nya meluncur ya" ucap papi Bastian.
"Yaaah, papi katanya pingin ketemu Faro" protes.
"Lain waktu lagi aja deh di jadwal ulang" usul Papi Bastian.
""Siapa lagi itu Faro papi?" tanya Kemmy lagi.
"Paling klien papi itu Kem" tebak mami Winda.
"Naah, betul itu tidak usah dipikirkan" jawab Ken.
"Sekitar berapa undangan nanti Kemmy, biar kakak pesenkan kue box nya?" tanya Ken.
"Sekitar 200 anak kak" jawab Kemmy lagi.
Hari ini hati Ken sangat bahagia, karena cintanya tidak bertepuk sebelah tangan, hanya bayangan Imma saja yang ada di fikirannya.
Saat keluarga Ken makan malam pun Ken selalu tersenyum simpul sendiri.
"Ken.....Ken kau ini kenapa senyum senyum sendiri, nasi tuuuh di makan bukan di senyumin begitu?" kata mami Winda.
"Mami, jangan bikin kaget Ken lagi bahagia tau" jawab Ken kemudian.
"kayaknya kakak lagi jatuh cinta mi, dari tadi aneh benget" ucap papi Bastian.
"Sama siapa kak, ayo cerita?" rengek Kemmy.
"Rahasia dong, nanti aja kalau sudah go publik, baru kakak ceritakan ya" kata Ken semangat.
"Cinta kok go publik, aneh aneh saja Ken kamu tuh" protes mami Winda.
Setelah selesai makan malam Ken lari ke kamar ingin japri WA umi cantik.
"Selamat malam umi cantik ku" tulis Ken dalam tulisannya.
Setelah 30 menit menunggu Ken baru mendapatkan balasan dari Imma.
"Maaf baru bisa balas, umi lagi nemenin Faro bobok, selamat malam juga" jawab Imma sambil merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.
"Apakah sudah tidur sekarang Faro nya?" tanya Ken lagi.
"Sudah" Imma hanya menjawab singkat.
"Apakah besok ada waktu?" tanya Ken.
""Emang kenapa?" tanya Imma balik.
"Sayang.... ditanya malah balik bertanya"" protes Ken.
"Hhhhhmmmm" jawab Imma aneh.
"Jawaban apa itu, jangan bikin gemes deh" tulis Ken lagi
"Coba kalau dekat sudah ku ***** habis ya" ucap Ken kemudian.
""Iih emang makanan di *****" tulis Imma cepat.
"Umii....... Abi kangen" Rayu Ken.
"Gombal" jawab Imma tidak percaya.
"Umi cantik betul Abi kangen banget, besok jalan yok" pinta Ken.
"Tidak usah gombal terus, besok kan Senin harus semangat kerja, cari uang yang banyak" nasehat Imma.
"Kan bisa Umi, jam istirahat' Ken masih mencoba merayu.
"Tidak bisa Abi" jelas Imma.
"Mau kemana emang nya umi besok?" tanya Ken khawatir.
"Umi mau belanja bahan kue ke Pondok Gede mungkin sore baru pulang" penjelasan Imma.
"Pagi-pagi deh sebelum berangkat kerja umi, sebentar saja setengah jam juga boleh ya ketemu umi cantik" Ken masih ngeyel.
"Aduh, jangan ngeyel kayak Faro dong Abi" Imma kesal.
"Ya sudahlah, ternyata benar kata Dilan, rindu itu berat, Abi hampir tidak bisa menahannya" ucap Ken pasrah.
"Kasihan, maaf ya Abi, umi mau istirahat dulu daaaa" akhir tulisan Imma pada malam itu.
"Istirahat lah jangan lupa mimpikan Abi biar tidak terlalu berat rindu nya" Ken mengakhiri chat nya.
Pada pagi harinya, setelah Faro mandi, Faro sarapan minta di suapi uthi Sumi sambil cerita.
""Uthi tekalang Palo udah punya Abi Balu" Faro mengawali cerita.
"Abi baru, dimana abinya sekarang?" tanya uthi Sumi.
"Ya di lumah na tana dong uthi" Faro kesal.
"Namanya siapa Abi nya Faro?" tanya uthi Sumi penasaran.
"Itu Abi danteng, Abi Ten" jelas Faro lagi.
"Sejak kapan Abi Ken jadi abinya Faro?" ucap uthi Sumi yang masih merasa aneh.
"Kemalin Uthi, Abi Ten peyuk umi, teyus peyuk Palo duga" penjelasan Faro.
Umi yang baru Dateng dari kamar mandi hanya senyum senyum saja dengar cerita Faro sambil melihat uthi Sumi yang penasaran.
"Betul kah umi, kalau Ken mau jadi......?" uthi Sumi tidak jadi melanjutkan ceritanya karena Faro marah.
"Uthi panggin na Abi Ten" protes Faro
"Iya maaf uthi salah, Abi Ken" kata uthi Sumi sambil melipatkan tangannya.
"Naaaah itu betun, Abi Ten" ucap Faro senang.
"Iya uthi kemarin waktu di taman Abi sudah minta ijin umi" jelas Imma.
"Ijin bagaimana maksudnya umi?" tanya uthi Sumi bingung.
"Sudah menyatakan cintanya kepada umi" ucap Imma sambil berbisik mendekati telinga uthi Sumi.
"Betul kah itu, terus umi terima?" tanya uthi Sumi lagi karena penasaran.
"Hhmm, apa salahnya di coba uthi, sepertinya umi juga suka padanya uthi" jawab Imma sambil tersenyum.
"Apakah Abi bisa menerima kalian berdua dengan tulus umi" pinta uthi Sumi.
"Awalnya umi juga ragu Uthi, tetapi Abi Ken meyakinkan umi, apa salahnya di coba kan?" Imma menjelaskan.
"Bagaimana menurut uthi?" gantian Imma bertanya.
"Selama umi bahagia, uthi akan merestui nya" tegas uthi Sumi.
"Bagaimana dengan hati umi?"
"Sepertinya umi sangat nyaman uthi, bersama dengan Abi, umi rasanya mendapatkan perlindungan" Imma menjelaskan.
Menjelang siang Imma pergi ke pasar induk untuk belanja bahan baku untuk pembuatan kue nya.
Jaraknya jauh dari rumah, Imma menggunakan kendaraan umum menuju kesana, dan toko itu sudah menjadi toko agen yang biasa Imma datangi.
Toko agen itu sangat ramai karena harga yang terjangkau, bahan berkualitas dan mendapatkan fasilitas pengantaran barang belanjaan sampai rumah nya.
Perjalanan Imma ditempuh hampir dua jam, sedangkan belanja bahan kue sekitar tiga jam, karena toko agen yang sangat ramai.
Hampir menjelang sore Imma baru selesai belanja, Imma berjalan menyeberang jalan raya melalui zebra cross.
Sesampainya di seberang jalan Imma menunggu kendaraan umum yang lewat untuk kembali ke rumah.
Tetapi karena perut Imma merasa lapar akhirnya memutuskan untuk makan bakso dulu baru akan pulang.
ketawa.sampai.keras.perutku
.kretttt...kreeeeetttt🤣🤣🤣