NovelToon NovelToon
THE BIG FAMILIES

THE BIG FAMILIES

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Kembar / Percintaan Konglomerat / Keluarga
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Skuel ke dua Sang Pewaris dan sekuel ketiga Terra The Best Mother.

menceritakan keseruan seluruh keturunan Dougher Young, Pratama, Triatmodjo, Diablo bersaudara dan anak-anak lainnya.

kisah bagaimana keluarga kaya raya dan pebisnis nomor satu mendidik anak-anak mereka penuh kesederhanaan.

bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SAMUDERA’S ADVENTURE

Samudera baru saja masuk ujian kenaikan kelas tiga smp. Remaja tanggung itu bertubuh tinggi dan makin tampan, ada beberapa jerawat hormon yang timbul di pipinya.

“Ata’ sewawatan!” ledek adik bungsunya Horizon.

“Omby ... ata’ nenit!” adu bayi tampan itu.

“Baby!”

Samudera akan menggelitiki adiknya jika meledek dirinya, semua berlaku pada Benua, Sky, Fathiyya juga ibunya.

“Jadi adakah anak gadis yang sudah nempel?” tanya Gisel menggoda putranya itu.

“Siapa yang berani godain putraku?” tanya Budiman berang.

Pria terposesif dari semua pria yang ada. Budiman tak terima pada semua jika sudah mulai suka-sukaan lawan jenis. Budiman menganggap mereka masih bayi.

“Baba ...,” peringat Gisel.

“Tidak sayang! Aku tak akan membiarkan mereka keluar jalur!” tekan Budiman tegas.

“Jangan khawatir Baba, Sam nggak gitu kok!” sahut Samudera juga tegas.

Gisel hanya menghela nafas panjuang, putranya berusia tiga belas tahun. Masih jauh harapannya jika sang putra memiliki pasangan.

“Bommy punya kak Kean, carikan saja pasangan untuknya!” celetuk Benua.

“Hei ... semua kakakmu masih kecil!” pekik Budiman.

“Baba!” ketus Gisel pada suaminya yang terlalu posesif.

Samudera kini berada di koridor sekolahnya. Sekolah yang juga di tempati duo R, duo De dan Kaila. Kini ketiganya sudah mau kuliah. Program percepatan atau kelas ekselerasi sudah ditiadakan sejak lama.

“Kak!” Benua dan Domesh mendekati kakaknya.

“Baby ....”

”Hei kalian bertiga!” ketiganya menoleh.

Raja Lubis, remaja seusia Samudera mendekati Samudera, Benua dan Domesh. Remaja itu lebih tinggi dari Samudera.

“Kalian kan ayahnya pengawal itu kan?” tanyanya dengan logat khas sumatera utara itu.

“Iya, kenapa?” tanya Samudera dengan kening berkerut.

“Berapa sih bayarannya. Aku mau jagain mamak ama adikku!” ujar remaja itu seperti begitu yakin.

“Loh, bukannya mamak udah ada yang jagain?” tanya Samudera sedikit tau keluarga teman sekelasnya itu.

“Iya, tapi aku curiga sama bapak sambung aku itu. Keknya mamakku dipukulinya,” jawab Raja khawatir.

“Jangan nuduh sembarangan kalo nggak ada bukti,” ujar Samudera.

“Ck ... manalah aku pandai ngarang ... pelajaran bahasa Indonesiaku dapat merahnya di raport!” sahut Raja ketus.

“Kumpulin bukti aja biar dipenjara!” sebuah ide terlontar keluar dari mulut Domesh.

Raja tampak bergeming. Ibunya baru saja menikah tiga bulan lalu dengan pria yang katanya dulu sangat mencintainya. Tetapi belakangan ini, Raja selalu mendapat luka lebam di pipi atau di sekitar wajah ibunya.

Raja sangat meyakini jika ibunya disakiti. Raja kehilangan sang ayah dalam sebuah kecelakaan ketika bekerja. Usianya masih dua belas tahun, ia memiliki seorang adik yang kini berusia dua tahun.

“Aku nggak bisa ngumpulin buktinya. Takut gelap matanya aku!” ujarnya mengaku.

“Aku bantuin deh!” sahut Samudera.

“Caranya?” tanya Raja.

“Aku ikut kamu ke rumah secara sembunyi-sembunyi,”

“Ikut Kak!” sahut Domesh dan Benua berbarengan.

“Tapi papa gimana? Kan mereka di luar jagain kita!” ucap Samudera keberatan.

Benua dan Domesh sangat ingin membantu kakaknya, tetapi keberadaan lima bodyguard di depan halaman sekolah membuat ketiganya gamang.

“Dek ... kakak mau kalian membawa pengawal sejauh mungkin!” pinta Samudera.

Baik Benua dan Domesh menatap kakak mereka. Keduanya tampak ragu, tetapi pada akhirmya mengangguk setuju.

Benua dan Domesh keluar dari sekolah, sedang Samudera keluar bersama raja melalui pagar bolong di mana dulu Dewa keluar menyerang sekolah lain.

“Pintu tikus ini pernah ditutup tapi, ada anak badung yang membongkarnya dam sampai kini dibiarkan terbuka,” ujar Raja ketika membuka pagar kawat yang terpotong.

Keduanya keluar pagar dan berjalan, sebuah bajaj warna merah terparkir tak jauh dari sana. Samudera berdecak kagum.

“Kendaraan ini sudah punah!”

“Naik!” suruh Raja membuka pintu bajaj.

Samudera duduk di belakang, sedang Raja duduk di depan. Remaja besar itu menarik tali dua kali hingga terdengar bunyi deru mesin yang cempreng. Raja memutar stang gasnya.

Breng! Breng! Breng! Bunyi kendaraan roda tiga dengan asap tipis mengepul dari knalpot. Lalu bajaj warna merah melaju dengan kecepatan sedang melawati jalur tikus.

“Wooaaa!” pekik Samudera kesenangan.

Remaja itu langsung memikirkan wajah-wajah adiknya yang begitu meriah jika menaiki kendaraan ini. Raja seperti kesetanan, ia sangat khawatir dengan keadaan ibu dan adiknya.

Roda bajaj sampai terangkat sebelah, Samudera berteriak memegangi kursi kuat-kuat dan meminta Raja berhati-hati.

“Kita bukan nolongin kalo kamu ngebut kek gini!” teriaknya.

Akhirnya kendaraan itu pun memelan, jarak rumah Raja ternyata masih jauh karena memakai jalan tikus. Tentu saja, keberadaan kendaraan yang tidak aman di jamannya. Membuat Raja harus pandai kejar-kejaran sama polisi.

“Rumahnya masih jauh?” tanya Sam.

“Tinggal dua kelokan lagi,” jawab Raja.

Samudera menatap jam di pergelangan tangannya, ia tak memiliki ponsel sama sekali. Terbiasa turun temurun. Semua keluarga hanya memberikan ponsel pada yang sudah berkuliah dan bekerja saja.

Sedang di lapangan luar sekolah Dito masuk ke kelas. Benua dan Domeszh mengatakan jika kaka mereka belum keluar dan keduanya meminta pulang duluan karena ingin bermain bersama adik-adik mereka.

Tiga pengawal pria mengantar pulang tuan muda mereka. Hanya tinggal Dito yang menunggu. Pria itu sudah curiga melihat sekolah mulai sepi dari lalu lalang anak didik.

“Maaf ... apa Samudera masih ada di kelasnya?” tanya Dito pada salah satu guru.

“Sam?” Dito mengangguk.

Samudera terkenal di sekolah karena kecerdasan dan ketampanannya. Para guru juga sangat menyukainya karena pembawaan yang santun.

“Kelas Samudera sudah bubar barengan anak-anak tadi!” jawab Guru ketika melihat kelas yang ditempati Sam kosong.

Dito langsung pucat dan panik, ia yakin jika dua adik dari Samudera telah membohonginya. Ia mengumpat kesal pada dirinya sendiri yang mudah dipecundangi oleh anak kecil.

Sementara di ruangan, Virgou menatap pergerakan salah satu putranya. Ia nyaris sesak napas melihat laju kendaraan yang membahayakan nyawa semua orang jika tak pandai mengendalikannya.

“Baby ... mau apa kamu nak!” ujarnya gusar.

Pria itu mengambil kunci, baru beberapa langkah, tubuhnya dihalangi sosok raksasa yang selalu bersamanya.

“Tuan mau kemana?” tanya Gomesh seperti pria yang mencurigai kekasihnya.

“Kau mau kubunuh?” desis Virgou kesal.

“Tidak ... kau tak akan bisa hidup tanpa aku!” sahut Gomesh yang membuat Virgou makin kesal.

“Daddy dan Papa mau kemana?” tanya Satrio melihat dua pria kesayangannya seperti berencana untuk pergi.

“Baby ... kamu jaga perusahaan ya!” pinta Gomesdh membujuk.

“No ... aku ikut!” tolak Satrio keras kepala.

“Biar Papa Fab dan Papa Pab yang jaga kantor!” lanjutnya.

Fabio dan Pablo hanya bengong, kedua pria kembar tapi tak sedarah itu hanya bisa pasrah dan menghandle semua pekerjaan. Sedang Virgou harus membawa dua laki-laki jika ia tak mau diadukan pada Herman.

Sementara di tempat lain, Raja membelokkan kendaraan ditikungan terakhir. Samudera benar-benar sudah kelelahan di jalan. Bokongnya berasa kebas akibat perjalanan yang membutuhkan waktu nyaris satu jam.

“Bang ... jangan!” sebuah teriakan perempuan terdengar.

“Diam kau bangsat!” teriak seorang pria memaki.

“Mamak!” teriak anak kecil yang tengah digendong ayahnya.

“Lepaskan putriku!”

“Jangan halangi aku. Biar kujual dia, dia bisa melunasi semua utang judiku!”

Bersambung.

Eh?

Next?

1
Reny Saputro
semangat terus
Pasrah
lanjutkan lagi ya
Soumena Mishy
tentu dong tate dido
Mutiara Nisak
wuyuy bath...pasti merasa sangat bahagia,d saat masa tuanya ,beliau merasakan dekapan hangat dr para turunan nya,semua itupun tak lepas peran besar mama terra yg dgn hati ilhlas dan seluas samudra,rela merawat dan mendidik serta rela menjadi mamud buat 3 baby yg jd korban keegoisan ortu mereka,yg pd akhirnya ,buah yg selama ini d tanam sm mama terra,menghasilkan buah yg terbaik....ba bowu semuanya....
Dee
next thorrrr
Siti Arina
setujuh ngah pake bangat 😍😍😍😍😍
Maryam Husni Atin
slalu ada kebaikan dr kluarga dougher young..
Aurel Bundha
lanjut 🥰 semangat
Nancy Nurwezia
jadi semuanya dapat mainan.. Alhamdulillah..
auliasilviana
hehehe, baby kean ga sadar
auliasilviana
laaahhh? kok bisa kurang uangnya? --a
auliasilviana
wahahahaha, ga ada yang betah pake pakaian feminim~
auliasilviana
wahahaha, kenyamanan buat anaknya jadi terakhir wkwk
auliasilviana
wahahahaha, muncul cewe barbar lagi keknyaaa
auliasilviana
nah, wartawan kudu di gituin biar kicep wkwk
Dessy Sugiarti
Setujuh kak...
Lanjut kak..
Kapan mereka Liburan lagi di Villa Kean...
Nur Lailla
❤❤❤❤😘😘😘😘
puji indari
lanjut thor
Forian Sari
tahu aja Daddy nih..... bravo dad babowu.....🥰😍🌹
Dilano
jelas dong daddy
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!