season 1
Zahira, gadis cantik berhijab itu di haruskan menikah dengan Abimanyu, bos dingin dan sombong. Putra dari Tuan Alex, orang yang memberikan suntikan dana kepada perusahaan ayahnya.
"Sebaiknya kita bekerja sama untuk membahagiakan orang tua kita. Aku mempunyai kekasih." (Bima)
"Aku akan menikah denganmu dan mencari ridho Allah SWT, aku akan mencoba merebut hatimu"(Zahira)
Season 2
Khalista dan Andika terpaksa menikah karena sebuah Misi. Pada akhirnya suatu kecelakaan membuat khalista hilang ingatan.
Mampukah Andika membuat istrinya jatuh cinta, jika dalam ingatan khalista Andika adalah orang yang menjengkelkan dan menyebalkan sedunia? 😀
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sokhibah El-Jannata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15
"bisa kita mulai membahas proyek yang akan dikerjakan tuan? "
tanya Zahira, netra nya melirik kesana kemari menunggu jawaban dari rekan kolega koleganya.
"tentu"
pemilik suara itu mengangkat wajahnya, yang semula berkutat dengan berkas,kini bertatap muka dengan pembawa acara yang dari tadi membuka acara dengan profesional. tampak Keterkejutan diwajahnya. begitu juga dengan Zahira begitu tak nyaman dengan suasana itu. Arjuna mengetahui ketidak nyamanan mereka.
"ehemm,,, apa kalian saling mengenal?
Tanya Arjuna.
" iya, kami saling mengenal tuan juna, hanya saja saya baru menyadari keberadaan nya disini"
jawab Bima, Arjuna mengangguk pelan.
"oke, kita harus melanjutkan meeting nya tuan juna, tuan Bima. tidak seharusnya membicarakan hal pribadi di forum resmi.. mari kita lanjutkan. "
ucap Zahira santun, semua orang mengangguk Zahira segera mengambil tempat dan menjelaakan project yang akan dikerjakan dengan gamblang dan mudah difahami. Andika dan Bima saling memandang dan dengan mantab menyetujui dan menandatangani kontrak kerja mereka. setelah meeting selesai Bima segera undur diri, Andika mengikuti bosnya begitu juga dengan Zahira, ia mengantar kepergian kedua rekan bisnisnya sampai pintu keluar.
"Trimakasih atas kerjasama nya tuan Andika"
ucap Zahira, Andika mengangguk kemudian melenggang pergi mengikuti langkah bima, Arjuna dan Zahira pun melangkah menuju tempat parkir mobil mereka.
Zahira mengucapkan terimakasih pada Arjuna yang duduk disampingnya setelah membuka pintu mobil untuk nya.
"sudah berapa kali saya bilang, panggil saja juna jika diluar kantor, bukankah kita berteman?
juna menancap gas mobil, dan perlahan berjalan,
" saya sudah nyaman dengan memanggil bapak. anda atasan saya pak, sudah seharusnya saya menghormati bapak "
ucap Zahira, Arjuna tersenyum tipis, kemudian menepikan mobil ditaman kota yang terlihat sepi.
"kenapa berhenti pak?
" kita istirahat sejenak Za,
"oke, no problem, ini adalah hal yang indah diwaktu senggang,
Arjuna memandang Zahira yang asik memetik bunga bunga yang indah didepan nya.Arjuna segera mendekat dan memberikan sekuntum mawar merah untuk Zahira.
Zahira memandang bosnya,Arjuna tersenyum tipis. Zahira mengambil bunga itu. kemudian mengambil ponsel dari tas milik nya,.
" kita abadikan momen ini pak,, mungkin untuk yang terakhir kalinya "
ujar Zahira sambil tersenyum, mereka mengambil gambar berdua, bagaikan sepasang kekasih yang tengah dimabuk asmara. setelahnya Zahira kembali memasukkan ponsel dan kembali menikmati pemandangan didepannya,.
"za, tidak bisakah kau mempertimbangkan perasaan ku?
Tanya Arjuna, bukan kali pertama Arjuna mengutarakan perasaan nya kepada Zahira, sudah ketiga kalinya, dan saat itu juga Zahira menolak halus perasaan nya,,perasaan tidak bisa berbohong,Zahira hanya menganggap Arjuna sebatas atasannya,Zahira menghela nafas panjang,, Apa yang harus dijelaskan tentang pernikahan yang tinggal menunggu hari?
" Apa aku boleh jujur pak?
"ya,, katakanlah, aku akan mendengarkan penjelasan mu Za"
"Aku harap jangan memupuk laagi perasaan mu pak, kita cukup berteman seperti ini, kita cukup dengan status bos dan sekertaris, biarkan seperti ini"
Zahira menatap wajah juna, wajah teduh nan ramah, wajah penuh kesabaran dan cinta. setetes air mata lolos begitu saja dari mata Zahira membuat arjuna kebingungan melihat Zahira menangis, ingin rasanya mengusap air mata itu, namun Zahira bukan wanita yang bisa seenaknya disentuh, Arjuna memberikan sapu tangan padanya.
"jangan menangis, usaplah air matamu. maafkan aku, aku tidak akan memaksamu, aku tau posisi ku,,
Zahira menerima sapu tangan itu, keduanya berjalan menuju tempat duduk dan istirahat disana.
" kau sudah lebih baik za?
tanya Arjuna, Zahira mengangguk pelan.
..."Seminggu lagi aku akan menikah pak" Suara Zahira bagaikan petir disiang bolong,setelah kembali merasakan sakitnya ditolak ,kini harus mendengarkan hal yg merontokkan harinya. ...