Majikan Yang Lumpuh

Majikan Yang Lumpuh

Awal Bertemu

" Lily, apa yang sudah kau lakukan? Bukannya kita sudah tunangan?"

" Maafkan aku Bagas, tapi aku mencintai lelaki itu dibandingkan kamu"

" J-jadi selama ini kamu hanya mempermainkan ketulusanku?" 

" Maafkan aku Bagas, aku benar-benar minta maaf"

" Aku tidak menyangka Lily kau benar-benar jahat selama ini aku mencintaimu dengan sangat tulus hati Lily"

Ciiiiiiiittttttt!

Braaaaakkkkkkkkkk!

" Tidaaaaaakkkk!" teriak Bagas dengan sekuat tenaganya

Bagas bangun dari tidurnya, kini keringat bercucuran diwajahnya, nafasnya naik turun tangannya mulai gemetar.

Ternyata mimpi 2 tahun yang lalu selalu menghantui dirinya dimana tunangannya pergi memilih lelaki lain dibandingkan dirinya yang mengakibatkan dirinya kecelakaan.

Bagas menggusar wajahnya dengan sangat kasar sekali, wajahnya begitu terlihat pucat dia benar-benar merasa ada di 2 tahun yang lalu.

Kini Bagas melihat kearah jam ternyata waktu sudah menunjukkan 7 pagi, Bagas membuka selimutnya lalu dia memegangi kedua kakinya.

Kecelakaan itu membuat dirinya menjadi lumpuh namun sebenarnya Dokter mengatakan bahwa Bagas masih bisa sembuh jika dia melakukan terapi.

Akan tetapi Bagas menolaknya, dia tidak ingin melakukan terapi dia benar-benar membuat dirinya begitu sangat menderita sekali.

Bagas yang mulai menggerakkan tangannya untuk menurunkan kedua kakinya dari tempat tidur menuju kursi rodanya disamping tempat tidurnya.

Sebenarnya sudah beberapa kali Sara memberikan pengasuh kepada Bagas namun dia membuat pengasuh itu tidak tahan kepada dirinya sehingga membuat pengasuh itu berhenti.

Bagas yang sangat tidak ingin bertemu siapapun terkecuali Sara sang Ibu.

Pada akhirnya Bagas yang sudah berhasil mendudukkan dirinya diatas kursi roda, dengan tangan yang cepat menggerakkan rodanya mengarah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Demi tidak ingin siapapun merawatnya dia rela melakukan semuanya dengan sendirinya.

*******

Keadaan ruang tamu.

Dimana Sara telah menemui seseorang gadis yang akan menjadi pengasuhnya Bagas dia adalah Anna.

" Apa kamu benar-benar bisa?" tanya Sara kepada Anna

" Tentu bisa Nyonya, saya sudah 10 tahun mengasuh majikan saya dulu yang lumpuh namun dia meninggal itulah mengapa saja berhenti dan mencari pekerjaan lain" jelas Anna

" Tetapi sekarang berbeda Anna, anak saya benar-benar sangat tidak menyukai siapapun mendekat kearahnya bahkan dia tidak segan-segan untuk melukai seseorang"

" Anda tenang saja Nyonya, saya akan pasti bisa merawat Tuan Bagas dengan baik walaupun dia menolaknya"

Sara tersenyum, baru kali ini dia menemukan seseorang yang tidak menyerah terlebih dahulu dan menyakinkan dirinya.

" Baiklah, kalau begitu mulai hari ini kamu akan bekerja"

" Terima kasih banyak Nyonya, saya akan berusaha untuk menjadi pengasuh yang terbaik untuk Putra Anda"

" Saya serahkan semuanya kepada kamu Anna, jika butuh apa-apa katakan saja kepada saya jangan sungkan"

" Baik Nyonya terima kasih banyak"

" Kalau begitu, kamu boleh mengantarkan sarapan untuk Bagas biasanya dia sudah bangun jam segini"

" Baik Nyonya, saya pamitan dulu"

Sara menganggukkan kepalanya lalu tersenyum, dimana Anna bangun dari duduknya dan berjalan mengarah dapur untuk membawakan sarapan kepada Bagas.

" Aku berharap Anna bisa membuat Bagas menjadi seperti dulu lagi" ucap Sara dalam hatinya

*******

30 menit kemudian.

Tok. Tok.

" Permisi tuan" kata Anna usai mengetuk pintu

" Masuk" perintah Bagas dari dalam

Anna membuka pintunya secara perlahan-lahan, dimana Bagas yang sudah sangat rapi kini dia duduk tepat menghadap kearah jendela.

Anna pun masuk sambil membawakan nafan yang berisi sarapan Bagas, setelah dia masuk Anna menaruh sarapan itu tepat diatas meja yang ada disamping tempat tidurnya Bagas.

" Tuan, sarapan anda sudah siap" kata Anna kepada Bagas

Karena merasa penasaran, Bagas membalikkan kursi rodanya menghadap Anna.

Dimana Anna berdiri dengan tegapnya sambil menatap Bagas.

" Siapa kamu?" tanya Bagas dengan nada dinginnya

" Perkenalkan saya Anna tuan, mulai hari ini saya akan menjadi pengasuh anda bisa dikatakan yang akan merawat anda"

" Aku tidak perlu itu, kau boleh pergi" kata Bagas sambil memutar kembali kursi rodanya

" Tetapi tuan, Nyonya Sara yang mengirim saya kemari untuk merawat anda"

" Sudah aku katakan, aku tidak butuh itu aku masih bisa mengurus diriku" teriak Bagas

Anna sangat terkejut, ternyata yang dikatakan oleh Sara adalah benar bahwa Putranya memiliki emosi yang tidak stabil.

Dimana Anna hanya berdiam diri saja disana, Bagas merasa Anna tidak pergi kini dia menoleh sedikit kearah belakang.

" Bukannya aku sudah menyuruhmu pergi?" kata Bagas membuat Anna bingung

" T-tapi Nyonya menyuruh saya untuk mengurus anda tuan"

" Pergi!" teriak Bagas

Anna benar-benar sangat terkejut sekali mendengar teriakkan Bagas lagi.

" B-baiklah saya akan pergi" kata Anna sambil membalikkan badannya

Kini terdengar suara pintu tertutup menandakan bahwa Anna sudah pergi, Bagas yang hanya bisa menghelakan nafasnya saja.

Lalu dia membalikkan kursi roda itu serta menjalankannya mengarah meja disebelah tempat tidurnya.

Brakk!

Bagas melemparkan semua sarapan yang dibawa oleh Anna tadi, namun serpihan pecahan gelas dan piring itu mengenai kakinya Bagas.

Dia tidak menghiraukan itu, lalu tiba-tiba saja pintu kamarnya terbuka hal itu membuat Bagas terkejut ternyata Anna kembali karena dia mendengar suara dari arah kamar Bagas.

" Ya ampun tuan, anda tidak apa-apa?" tanya Anna dengan paniknya

Anna langsung berjongkok sambil membersihkan pecahan itu, namun matanya terfokus dengan kaki Bagas yang sedang berdarah.

Bagas hanya menatap Anna dengan pandangan datarnya, dia benar-benar tidak merasakan apapun.

" Tuan kaki anda berdarah" kata Anna dengan paniknya

Anna mencoba untuk menyentuh kaki Bagas, namun sayangnya Bagas menginjak tangannya Anna.

" Jauhkan tanganmu dariku"

" T-tapi kaki anda terluka tuan, saya harus mengobatinya"

" Jangan pedulikan aku" kata Bagas lalu pergi

Anna hanya bisa sabar saja lalu dia menghelankan nafasnya sambil menatap Bagas yang sedang menatap kembali mengarah ke jendela.

Anna mulai membersihkan yang dibuat oleh Bagas tadi, Anna memang orangnya penyabar dia tidak pernah marah setiap majikannya membuat masalah.

Setelah selesai, Anna bangun dari jongkoknya dan membawa beberapa pecahan gelas dan piring itu keluar.

Bagas mengintip sedikit melihat kearah belakangnya dia begitu sangat ingin tau nya.

Namun saat beberapa menit, Anna kembali membawakan sarapan untuk Bagas serta kotak P3K.

Bagas yang melihat itu benar-benar merasa bingung karena ini untuk pertama kalinya seseorang masih berusaha untuknya.

Dimana Anna berjalan mengarah Bagas hal itu membuatnya mengerutkan keningnya.

" Sedang apa kau?" tanya Bagas dengan nada dinginnya

" Saya akan mengobati kaki anda tuan" jawab Anna sambil memegang kakinya Bagas

" Sudah aku katakan tidak usah pedulikan itu" bentak Bagas sambil menarik kembali

Namun Bagas sangat terkejut dengan perilakunya Anna, dimana dia semakin menahan kakinya Bagas walaupun dia menolaknya.

Pada akhirnya Bagas berhenti menarik kakinya kini Anna mulai mengobati kakinya.

" Setelah selesai luka ini diobati, anda harus sarapan"

" Siapa kau berani memerintahku?"

" Saya adalah pengasuh anda, jadi anda harus menuruti apa perkataan saya"

" Aku tidak menginginkan itu paham"

" Anda tidak menginginkannya, namun Nyonya Sara sangat menginginkan anda sembuh jadi berhentilah memberontak semuanya pikirkan semua perjuangan Nyonya Sara untuk anda tuan"

Bagas terdiam saat mendengar ucapannya Anna, entah keberanian Anna membuat sedikit Bagas menjadi seperti orang bersalah kepada Ibunya selama ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!