NovelToon NovelToon
DEWI Dari LEMBAH IBLIS

DEWI Dari LEMBAH IBLIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Agen Wanita
Popularitas:48.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Senggrong

Seorang pembunuh bayaran harus mati ditangan sang kekasih. Namun tiba-tiba dia terbangun di sebuah tempat yang bernama lembah Iblis.

Seperti namanya lembah itu terkenal seram dan penuh dengan misteri. Banyak orang yang masuk kedalam lembah tersebut namun tidak pernah kembali lagi.

Bagaimana jadinya jika seorang pembunuh bayaran di buang ke tempat itu?

Ternyata jasad yang tempati oleh si pembunuh bayaran, adalah putri dari seorang perdana menteri. Gadis itu menjadi korban penculikan sekaligus pembunuhan yang dilakukan oleh orang terdekatnya.

Mampukah gadis itu keluar dari lembah iblis dan membalas semua dendam sang pemilik tubuh?

Baca keseruannya disini🥰🥰🥰🥰. Jangan lupa dukungannya agar bisa semangat dalam berkarya. Terima kasih😘💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Senggrong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Raja Ji berkomunikasi dengan Liong

"Kalau boleh tahu kenapa Kamu bisa ada disini? " tanya Raja Ji dengan tatapan bingung.

"Ini kan rumah Hamba. Apa salahnya Hamba tinggal disini," jawab Jiang He dengan santai.

"Bukan begitu maksudku."

Raja Ji bingung mengatakannya. Dia hanya kaget bagaimana bisa Jiang berada di lembah Iblis. Bukankah dia saja baru tiba di ibu kota. kenapa sekarang malah pergi lagi. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Sebenarnya Hamba kabur dari rumah, " kata Jiang He dengan jujur.

Raja Ji kembali terkejut mendengar perkataan Jiang He. Kemudian ia mengingat pertemuan terakhir mereka di istana.

"Apa ini ada sangkut pautnya dengan pembicaraan Kita di istana. " Jiang He menganggukkan kepalanya dengan jujur.

"Hamba diminta untuk ke istana dan meminta maaf atas permintaan yang katanya tidak masuk akal. Keluarga Hamba takut jika permintaan itu membuat yang Mulia kaisar dan semua anggota keluarga istana marah. Takutnya berimbas pada jabatan Ayah sebagai seorang perdana menteri. "

"Hanya karena itu Kamu kabur dari rumah? " tanya Raja Ji dengan tatapan tak percaya. Jiang He menganggukkan kepalanya dengan santai.

"Sebenarnya bukan hanya karena itu saja. Apa yang mulia pernah dengar tentang Dewi yang melawan Raja Iblis? "

".... "

Raja Ji terdiam. Ia mengingat sejarah yang sudah pernah dibicarakan oleh gurunya. Kalau tidak salah peristiwa itu sudah terjadi lebih dari ratusan tahun yang lampau.

"Apa ini ada hubungannya dengan naga itu? " tanya Raja Ji sambil menunjuk kearah Liong. Jiang He kembali menganggukkan kepalanya.

"Panggil saja Liong. Bisa dibilang Liong memang ada hubungannya dengan sang Dewi." Setelah itu Jiang He menoleh kearah Liong.

"Coba Kamu merubah wujud mu seperti sebelumnya Liong."

Tanpa banyak kata, Liong merubah tubuhnya dengan bentuk aslinya. Raja Ji kembali terkejut hingga tanpa sadar langsung berdiri.

"Jadi.... itu memang bukan hanya legenda! " seru Raja Ji dengan kagum. Ia menatap wujud Liong dengan mata berbinar.

"Bisa dibilang begitu."

"Sudah cukup apa belum? " tanya Liong dengan malas.

"Sudah cukup. "

Bukan Jiang He yang menjawabnya. Namun Raja Ji lah yang menjawabnya. Liong dan Jiang He sampai terkejut.

"Yang Mulia juga bisa mendengar suara Liong? " tanya Jiang He dengan antusias.

"Kenapa? apa ada yang salah? " tanya Raja Ji heran.

"Tidak ada yang salah. Sebenarnya selama Liong bersama Hamba, belum ada siapapun kecuali Hamba yang bisa berkomunikasi dengannya."

"Benarkah? "

"Hmmmm"

"Jadi... apa hubungannya dengan kepergian mu dari rumah? " Raja Ji kembali mengungkit nya.

"Sebenarnya, iblis yang bertarung dengan sang Dewi itu belum benar-benar hancur. Dia hanya di segel di tempat yang tersembunyi. Sewaktu-waktu segel itu bisa rusak ataupun dirusak. Karena bangsa siluman dan bangsa Iblis yang tersisa masih berusaha untuk mencari rajanya dan membangkitkan kembali. Untuk itu Nona harus mengumpulkan semua senjata yang tersebar di beberapa tempat, " kata Liong menjelaskan.

"Senjata apa saja itu? "

"Pedang Naga Api, Busur panah es, Tombak Naga Laut dan Api Phoenix . "

"Dimana bisa mendapatkannya? "

Liong menggelengkan kepalanya. Karena tidak ada yang tahu kemana senjata itu tersebar.

"Yang Mulia bisa berbincang dulu dengan Liong. Hamba akan mempersiapkan makan malam dulu," kata Jiang He dengan sopan.

"Silahkan.... "

Kebetulan perut Jiang He sedang lapar. Ia masuk kedalam kamar dan masuk kedalam ruang batu giok.

Setibanya di dalam ruang batin giok, Jiang He langsung pergi ke dapur. Ia memutuskan untuk membuat mi ramen. Di saat cuaca dingin seperti ini pasti enak makan Mie ramen panas-panas. Apalagi ada temannya.

Selain masak, Jiang He juga sempat membersihkan tubuhnya. Ia keluar dengan wajah yang segar.

Saat Raja Ji melihat penampilannya, Ia tidak bisa menyembunyikan rasa kagumnya sama sekali. Dan dengan terang-terangan memuji kecantikannya.

"Nona Jiang sungguh sangat cantik, " puji Raja Ji dengan tulus. Tatapannya tak beralih sama sekali dari wajahnya. Meski agak risih, namun Jiang He berusaha untuk cuek.

"Yang Mulia pandai memuji. Padahal di ibu kota masih banyak wanita yang lebih cantik dari Hamba. "

"Bagiku Nona Jiang lebih cantik. "

"Terima kasih. Mari kita makan, " ajak Jiang He. Kalau diteruskan pasti perkataan itu tidak ada habisnya.

"Maaf telah merepotkan Nona Jiang. "

"Tidak masalah. Mari kita kedalam. Tidak nyaman jika harus makan disini. "

"Baiklah."

Raja Ji dan Liong mengikuti iang He masuk kedalam rumah. Dia atas meja sudah ada dua mangkok mie ramen yang masih panas. Selain itu ada juga daging panggang, telur rebus dan kerupuk.

"Ini apa?" tanya Raja Ji penasaran.

"Mi ramen. Apa yang mulia belum pernah makan?"

Raja Ji menggelengkan kepalanya. Ia belum pernah makan mie selengkap di depannya. Aromanya juga sangat menggugah selera. IA sudah tidak sabar untuk mencicipinya.

"Ayo... Silahkan dimakan," kata Jiang He dengan ramah. Kemudian ia mulai menyantap mie miliknya.

Raja Ji mengikutinya. Begitu masuk satu suapan, matanya langsung berbinar. Rasanya sangat enak. Belum pernah ia makan mie seenak ini.

Liong tidak ikut makan ramen. Ia makan daging yang sudah Jiang He panggang.

Ketiganya makan tanpa bersuara. Tak lama kemudian semua makanan yang tersaji di atas meja habis dimakan.

"Ini apa namanya?" tanya Raja Ji sambil menunjukkan kerupuk terakhir yang ada di tangannya.

"Kerupuk. Apa yang Mulia suka?"

"Hmmm....rasanya gurih dan juga garing. Bagaimana cara masaknya?"

"Rahasia. Nanti kalau Yang mulia suka, akan Hamba beri lagi. Jangan khawatir."

"Baiklah. Terimah kasih atas makanannya."

"Sama-sama."

1
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
kaylla salsabella
lanjut Thor 🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Yuhaneti Saiburahman
semangat 💪
zidan albady
Cerita yg menarik
Arix Zhufa
Di tunggu up nya thor
Erma Erpiyana
seharusnya kan yang di tanyaain anak panah, busur kan sudah ada di tangan, aneh sekali,,
Erma Erpiyana: 😆😆 pasti sedang pusing ya kak,,
Nurul Senggrong: iya kak, kok jadi busur😅😅😅terimakasih koreksinya 🙏🙏🙏🥰🥰🥰
total 2 replies
𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰
semangat up nya akak thor
Erna Fkpg
seruuu
kaylla salsabella
lanjut Thor 🥰🥰🥰🥰
Asmarni Marni
lanjut lanjut semangat upnya thoorrr🔥
Ririn Santi
wah suka dg visualnya
cocok
***vivi_Luf***
iiihhh mantap deh ceritanya lanjut thorrrr
Syifa Aulia
semangat 💪
FAISHAL GAMING
luarbiasa
Ayu Septiani
lanjut up lagi thor.... semangat
kaylla salsabella
lanjut Thor 🥰🥰🥰
kaylla salsabella
lanjut Thor 🥰🥰🥰🥰
Erna Fkpg
duh kasian lion ditinggal tuannya kelupaan 😂😂😂
Ririn Santi
kok dalang penculikan jiang he masih bebas berkeluaran dan meniupkan fitnah kemana mana sih? orangtuanya keterlaluan deh gak pedulian begitu
𝓔𝓵𝓵𝓮 ✰
nah kan, ratu aja gak terima kalau diduakan.
bagaimana perasaan jiang he ketika semua menjauhi nya hanya karna alasan tersebut.
termasuk orang tua nya yang dengan gampangnya menjauhi nya juga, padahal sebelum nya sangat menyayangi nya.
gak adil banget untuk jiang he.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!