NovelToon NovelToon
Sistem Kultivasi Otomatis

Sistem Kultivasi Otomatis

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi Timur / Sistem
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nur_Afif

#KARYA ORIGINAL!!#
Update setiap hari.

Fang Tian, seorang pemuda berumur sekitar 20 tahun. Saat sedang berjalan santai di tepi pantai, sebuah pesawat kecil menukik tajam kearahnya dan membunuhnya.

Tapi hal yang tidak terduga terjadi, dia menyebrang ke dunia kultivasi, di mana kekuatan adalah segalanya. Hidupnya sangat berat selama tiga bulan, hingga akhirnya dia membangkitkan sistem yang ditunggu-tunggunya. Hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat, menggapai puncak dengan bantuan sistem.

Tidak hanya itu, dia mendapatkan istri yang sangat cantik yang sebenarnya adalah seorang yang sudah bereinkarnasi sebanyak enam kali!!

Tanpa dia sadari, ternyata ada sebuah belenggu yang mengekangnya agar tidak bisa berkembang, memaksimalkan potensi aslinya.

Siapakah yang sebenarnya memasang belenggu pada istri Fang Tian? Apa mereka berdua dapat melepaskan belenggu itu?

Penasaran dengan cerita mereka, silahkan baca....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_Afif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 - Kehancuran keluarga An

Clang!... Clang!...

Suara benturan antara dua besi terdengar nyaring. Bergema keras keseluruhan area.

Qing Lian dengan pedang digenggamannya, bertarung dengan tiga orang tetua keluarga An. Pedangnya bergerak dengan cepat bagai kilat dan presisi tinggi.

Dam!...

Qing Lian menangkis pukulan salah seorang tetua dengan pedangnya. Dia mundur beberapa langkah akibat daya ledak yang besar. Tidak dibiarkan lengah, tetua yang lain menyerang menggunakan cambuk, mengikat kuat Qing Lian. Satu tetua lainnya ikut menyerang dengan pedang.

Slash!... Clang!...

Tepat sebelum pedang mengenainya, dia sekuat tenaga melepas cambuk yang mengikatnya, kemudian menangkisnya menggunakan pedang. Qing Lian balik membalas serangan.

Thump...

Qing Lian menendang dada tetua yang menggunakan cambuk hingga terpental jauh. Kemudian mengayunkan pedangnya secara vertikal, menyerang tetua yang tangan kosong.

Slash!... Craatt!..

Tetua itu mencoba membalas dengan pukulannya, tapi saking tajamnya pedang Qing Lian, tangannya malah terbelah.

"Aaarrrggghhhhhh...."

Teriak keras tetua itu sambil memegangi tangannya yang terbelah. Dia merobek pakaiannya untuk sebagai perban sementara.

Melihat itu, tetua yang lain tidak tinggal diam. Mereka saling beradu serangan dan adu mekanik pun terjadi.

Karena jumlah dan perbedaan ranah, Qing Lian mulai kuwalahan. Dia menerima beberapa luka di sekujur tubuhnya.

...***...

Ruang kultivasi tertutup.

An Ying, leluhur keluarga An duduk dengan sikap lotus, matanya terpejam. Banyak goresan terlihat di sekujur tubuhnya.

Tiba-tiba, dia membuka matanya, ekspresinya menggambarkan ketidakpercayaannya. "Aura ini.... Itu dia!... Bagaimana bisa dia berkultivasi lagi? Aku jelas-jelas sudah menghancurkan dantiannya."

Dia bangun, "lukaku masih cukup parah, tapi ranahnya sekarang sangat rendah. Ini adalah kesempatanku untuk balas dendam, entah apa yang dia gunakan sebelumnya untuk dapat mengeluarkan kekuatan sebesar itu. Pasti itu adalah kartu As nya."

Dengan penuh amarah, dia keluar ruangan, pergi dari sana.

Tap... Tap... Tap...

An Ying, melompat dari satu bangunan ke bangunan yang lain dengan cepat. Matanya tajam penuh kemarahan, menggenggam erat senjata di tangannya.

Setelah beberapa saat, dia berhenti diatas salah satu bangunan. Menatap kearah seorang gadis yang sedang bertarung dengan tiga tetua. Dia menggertakkan giginya geram.

"Ketemu kau! Kali ini, kamu tidak bisa kabur!...." Ucapnya geram.

Dia hendak pergi ke arah Qing Lian yang sedang bertarung, tapi tiba-tiba suara tebasan dan ledakan yang sangat keras terdengar. Dia menoleh kearah sumber suara itu dan melihat hal yang sangat tidak terduga.

Benda-benda yang ada didepannya hancur, dan semakin mendekat, seolah ada sesuatu yang datang dan menghancurkan semuanya.

An Ying mencoba untuk melarikan diri, tapi itu sudah terlambat. Dia sudah terbelah dan hancur tidak tersisa, meninggalkan jurang yang sangat dalam, membelah kediaman keluarga An.

...***...

Beberapa saat lalu.

Fang Tian memandang enteng Xia Lan didepannya, ekspresinya bagai es krim. Pedang digenggamannya di tangan kanannya.

Hanya dengan berdiri saja, aura yang dikeluarkannya sangatlah luar biasa. Xia Lan yang menatapnya dari kejauhan merasa bulu kuduknya berdiri, tubuhnya berat seperti ada beban yang menimpanya.

"Sangat mengerikan!... Dari luar ranahnya hanya di Qi Refining ★2, dia pasti menyembunyikan ranahnya yang asli, tidak mungkin orang di ranah Qi Refining punya kekuatan sebesar itu."

Xia Lan menggenggam erat pedangnya, keringat keluar di keningnya, menetes ke pelipis dan jatuh ke tanah. Matanya tajam, bertekad kuat, walau tahu dia tidak memiliki kesempatan menang. Tapi, rasa ingin balas dendam mendorongnya hingga ke sini.

Fang Tian mulai merasa bosan, "oy, kamu mau nyerang atau tidak," ucapnya dengan muka datar. "Kalau kamu tidak menyerang, aku yang nyerang lo..."

Dia mengayunkan pedang ditangannya secara vertikal dengan sedikit tenaga dan....

Slash!.... Boooooommmmm......

Kediaman keluarga An terbelah menjadi dua wilayah dengan jurang besar dan dalam diantara keduanya. Semua orang menatap tidak percaya, mata mereka terbuka lebar dan mulut menganga.

Bahkan Qing Lian dan tetua yang sedang bertarung berhenti sebentar, melihat serangan Fang Tian.

"APA?!...." Xia Lan menoleh ke sampingnya yang sudah ada jurang, tepat satu inci dari kakinya. Tubuhnya bergetar hebat, "mu-mustahil!...." Kakinya lemas hingga tidak kuat menopang tubuhnya dan bertekuk lutut.

"Aduh, aku lupa tadi pagi baru saja menerobos, jadi belum terbiasa, hehe," ucap Fang Tian sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Pedang ini juga sangat kuat. Jika aku menggunakannya, mungkin akan cepat hancur, mending buat Qing Lian saja."

Fang Tian melemparkan pedang Sunpiercer ke arah Qing Lian yang sudah kuwalahan melawan para tetua. Menyadari niat Fang Tian, Qing Lian dapat dengan mudah menangkap pedang itu. Sekarang, kekuatan sejati pedang kembar dapat digunakan!..

Setelah memberikan pedangnya, sekarang Fang Tian tidak memiliki senjata apapun. Dia menoleh kanan-kiri mencari sesuatu, setelah melihat apa yang dia inginkan, segera dia mengambilnya.

Dengan langkah cepat, Fang Tian sudah berada di bawah pohon, mengambil ranting yang jatuh. "Nah, ini lumayan. Aku juga bisa menggunakannya untuk belajar menahan kekuatan," ucapnya santai.

Dia kembali ke tempat sebelumnya. Melihat Xia Lan yang sudah putus asa, Fang Tian mengumpat tidak puas, "sudah, gini doang?! Cih, tidak seru..."

Karena tidak punya kerjaan lagi, Fang Tian hanya bisa melihat Qing Lian yang bertarung, dia akan membantu jika dibutuhkan.

Dia mengambil kursi yang tidak jauh dari sana, duduk dengan santai. "Beh... Kurang kopi sama rokok..." Ucapnya.

***

Pedang Qing Lian bergerak cepat, seolah sedang menari. Senyum tipis terlukis di mulutnya, menikmati pertarungannya. Serangan demi serangan dia lakukan menggunakan pedang kembar di kedua tangannya.

Slash.... Slash.... Clang....

Qing Lian mulai membalikkan keadaan, sekarang dia yang memimpin. Para tetua kuwalahan menghadapi Qing Lian yang menggunakan pedang kembar, gerakan, serangan, semuanya meningkat drastis.

Pengalaman bertarung, fondasi kultivasi, dan teknik yang lebih unggul, membuat Qing Lian lebih diunggulkan, walau ranah Qing Lian lebih rendah dari para tetua.

Para tetua dipukul mundur satu persatu. Mulai dari tetua yang menggunakan cambuk, yang paling merepotkan karena sering mengikat Qing Lian.

Sreet....

Qing Lian menarik cambuk yang mengarahnya, hingga menyeret tetua yang menggunakannya.

Jleb... Creet...

Pedang menusuk leher tetua, darah mengalir deras dari luka dan tetua itu mengeluarkan seteguk darah, "uhuk... Ba-bagaimana mungkin!..."

Qing Lian mengayunkan pedangnya yang masih tertancap kesamping hingga memenggal kepala tetua itu. Kepala terjatuh ke tanah dan menggelinding, matanya terbuka lebar seakan tidak percaya.

Tetua yang lain merasa ngeri, melihat Qing Lian yang dengan entengnya membunuh tanpa merubah ekspresinya.

"Sial!... Jika kita tidak membunuhnya, kita yang akan terbunuh! Ayo serang bersama!..." Ucap salah seorang tetua.

Mereka berdua maju bersama, menyerang Qing Lian sekuat tenaga. Tentu saja Qing Lian tidak diam saja, dia menangkis, menahan, menghindar dan bahkan menyerang balik.

Adu mekanik kembali terjadi. Dua tetua menyerang bersama dengan koordinasi yang luar biasa, kombinasi keduanya hampir sempurna. Saat yang satu menyerang dari depan, yang lainnya menyerang dari sisi lain yang.

Namun dengan pengalaman bertarung selama enam kehidupan, tentu saja Qing Lian sudah dapat mudah memprediksi pergerakan mereka.

Thump...

Qing Lian menendang dada salah seorang tetua hingga terpental, dia menggunakan momentum itu untuk melompat kebelakang, menjaga jarak. Dia mulai membuat kuda-kuda, kedua pedang digenggam kuat.

Whush....

Dia melesat dengan kecepatan tinggi. Dalam sekejap sudah berada tepat didepan dua tetua.

"Twin Fang Dance, gerakan pertama, Fang of the Crescent!.."

Satu pedang mengayun dari kiri dan yang satunya dari kanan membentuk setengah lingkaran. Gerakan ini akan menjebak kedua tetua dari dua arah.

Tidak kehilangan akal, dua tetua bekerja sama dengan sangat baik. Satu tetua menahan bagian kanan, dan yang lainnya menahan yang kiri.

Clang!....

Benturan keras terjadi, kedua tetua itu hampir tidak mampu menahan serangan Qing Lian hingga harus melompat mundur.

Tidak berhenti di situ saja, Qing Lian melanjutkan serangannya.

"Twin Fang Dance, gerakan kedua, Bite of the Twin Serpents!.."

Qing Lian menusuk cepat menggunakan kedua pedangnya, seperti taring ular kembar yang menyerang ke titik vital.

Para tetua itu tidak siap menerima serangan saking cepatnya gerakan Qing Lian. Dalam keputusasaan, tetua yang menggunakan pedang menarik tetua satunya hingga berada didepannya, digunakan sebagai tameng.

"Uhuk...Sialan kau!..." Ucap tetua yang dijadikan tameng sambil mengeluarkan seteguk darah dari mulutnya. "Padahal aku sudah menganggap mu seperti saudara, tapi ini balasannya...."

Qing Lian menyerang lagi, "Twin Fang Dance, gerakan ketiga, Predator’s Spiral!... Tenang saja, aku akan membalaskan dendammu."

Dia memutar badannya penuh dengan kedua pedang mengikuti pola spiral. Satu pedang menyerang secara horizontal, sementara satunya secara vertikal dalam waktu bersamaan.

Slash... Slash... Slash...

Qing Lian memotong kedua tetua itu menjadi kecil-kecil, mereka terbunuh secara mengenaskan. Darah segar muncrat kemana-mana hingga membasahi bajunya.

Tapi, didepan hal yang mengerikan itu, ekspresi Qing Lian masih tetap tenang, seolah sudah terbiasa.

Dia mengakhirinya dengan sangat epik. Teknik pedangnya seperti sebuah tarian yang meniru gerakan sepasang taring hewan buas.

Qing Lian mengusap darah didahinya yang tercampur dengan keringatnya. "Akhirnya selesai juga. Padahal hanya melawan orang-orang lemah, tapi aku perlu banyak waktu. Aku masih perlu banyak berlatih."

Setelah menyelesaikan tugasnya, dia kembali menuju tempat Fang Tian berada. Di sana, dia melihat Fang Tian yang masih duduk dengan santainya sambil makan sesuatu, entah dari mana dia mendapatkannya.

"Lumayan juga. Istriku memang kuat," seru Fang Tian setelah Qing Lian kembali. "Terus sekarang bagaimana? Apa kamu mau melanjutkannya?"

Qing Lian mengangkat bahunya, "entahlah, orang yang melukaiku sepertinya sudah kamu bunuh barusan."

"??" Fang Tian memiringkan sedikit kepalanya. "Eh... Kapan? Perasaan aku tidak pernah melakukannya."

Muka Qing Lian menjadi datar, dia menunjuk ke arah jurang yang dibuat Fang Tian. "Lihat tuh apa yang telah kamu lakukan! Kamu yakin tidak akan membunuh orang dengan serangan sebesar itu?!..."

Fang Tian menggaruk kepalanya yang tidak gatal, "hehe, aku terlalu banyak menggunakan kekuatan."

"..."

Qing Lian terdiam, "punya suami gini amat dah," pikirnya.

Mereka kemudian menatap Xia Lan yang sudah putus asa, matanya kosong, sudah tidak memiliki semangat. Mulutnya bergerak-gerak, seolah menggumamkan sesuatu.

Tepat setelah mulut Xia Lan berhenti, sebuah serangan kuat muncul, mengarah Qing Lian. Dengan gerakan cepat, Fang Tian menarik tangan istrinya hingga jatuh menimpa badannya.

Booommm...

Ledakan besar terjadi dibelakang mereka, mengejutkan Qing Lian yang ada di atas badan Fang Tian.

"Te-terima kasih," ucap Qing Lian sedikit ragu. Fang Tian hanya membalas dengan anggukan.

"Berani sekali kamu menyerang istriku. Aku sebenarnya ingin mengampuni kalian, tapi karena kalian memaksa untuk dihancurkan, maka akan aku kabulkan!..."

1
Andin D
percuma punya sistim ngk berguna LBH baik di musnahkan saja
pembaca gabut: ni manusia GK sababaran 🗿
total 1 replies
Independent 2020
update
Nur_Afif: update tiap hari kak, di tunggu aja ya. masih belajar, jadi gak mampu nulis banyak sekaligus 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!