NovelToon NovelToon
Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Ketos Dingin & Gadis Bar-Bar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Cinta Murni / Romansa / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: y.al_29

Bagaimana jika degup ku tak kunjung meredup, sedangkan rasamu tak kunjung selaras. Bagaimana jika rindupun tak kian padam namun rasanya terus meredam. Ternyata benar tidak ada yang mampu menggenggam hujan. karena hujan jatuhnya selalu menyakitkan bukan. (Lavanya)

Kisah gadis Bar-Bar yang mengalami broken home, bukan hanya broken home tapi juga broken heart, sebab teman masa kecilnya sekaligus tentangga depan rumahnya mendadak menjauh dan renggang karena di antara keduanya terjadi kesalahpahaman hingga membuat keduanya menjaga jarak, namun memang dasarnya jodoh sudah di pisahkan pun tetap kembali bersama walaupun harus melalui jalur perjodohan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon y.al_29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Titik Terang

Seperti yang sudah di jelaskan hari ini adalah pertemuan Dirga dan Amara, mereka bertemu untuk menemukan titik terang dari permasalahan mereka selama 8 tahun lamanya karena sebuah kesalahpahaman. Saat ini di sebuah ruangan VIP room tepatnya di restoran milik Ayah dari Vanila mereka berkumpul, hanya Amara, Radit, Ameena dan Dirga, sedangkan Lavanya dan Xabiru masih dalam perjalanan.

"Ekhm, Lavanya ko lama ya datangnya" Ucap Ameena yang berusaha mencairkan suasana, karena sedari tadi tak ada perbincangan di antara mereka, Dirga sibuk memandangi wajah mantan istrinya yang masih terlihat cantik, sedangkan Amara berpura-pura fokus pada handphonenya yang sebenarnya dia juga bingung harus bersikap bagaimana.

"Sebentar lagi sampai katanya Am" Ujar Amara.

"Ohh,Mara katanya kamu mau ke Paris ya bulan depan" Ucap Ameena mencari pembahasan.

"Iya, aku lama di sana sekitar 1 bulan" Jelas Amara.

"Terus Lavanya bagaimana, suruh tinggal di rumahku saja, mau tidak?" Ucap Ameena.

"Tidak perlu repot-repot, nanti aku titip di rumah Amira" Terang Amara.

"Benar aku setuju, bukan karena apa-apa, sepertinya anakku sangat tergila-gila pada anak kalian, aku hanya takut jika mereka satu rumah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, mereka masih terlalu dini untuk di nikahkan" Timpal Radit yang sedari tadi diam.

"Ko papa ngomong nya gitu, Xabiru ga mungkin gitu lah pa" Celetuk Ameena.

"Iya papa yakin Xabiru tidak mungkin bersikap senonoh pada Lavanya, tapi kita sebagai orang tua hanya menjaga mereka ma, apalagi kamu tau sendiri bagaimana Xabiru kepada Lavanya seperti apa" Jelas Radit.

"Aku setuju dengan Radit, meskipun aku tidak pernah ada di samping Lavanya tetap saja aku selalu mengkhawatirkan dia, dia anakku satu-satunya" Ucap Dirga yang ikut bersuara, seketika Amara menoleh ke arahnya dan tatapan mereka bertemu.

"Bukan satu-satunya tapi salah satunya" Celetuk Amara, sedangkan Dirga yang mendengar itu seketika diam mencerna perkataan Amara.

Tak lama pintu ruangan VIP terbuka menampakkan Xabiru, Lavanya dan Karel, ya Karel, Xabiru mempunyai alasan untuk membawa Karel ikut dengan mereka karena semua bukti ada padanya. Saat sudah di dalam ruangan etensi Lavanya mengarah pada Dirga dengan tatapan tajam.

"Kenapa ada dia di sini" Tanya Lavanya dengan sengit.

"Sabar dulu, yah kita duduk dulu okey, kamu percaya sama aku kan" Ucap Xabiru berusaha menenangkan Lavanya.

"Huftt, okey" Ujar Lavanya sambil menghela nafasnya sedang Dirga hanya menundukkan kepalanya, rasanya dia hanya ingin memeluk tubuh sang putri, tapi dia cukup sadar diri dengan apa yang terjadi saat ini. "Sore Om, Tante, Mom" Sapanya pada orang semua orang terkecuali sang ayah.

"Sore juga sayang, sini duduk pinggir mama" Ujar Ameena "sekarang kamu panggilnya mama, papa aja ya jangan Om, Tante" Lanjut Ameena.

"Hehe iya Tan.. eh maksudnya ma, tapi aku sama Xabiru ga bakal di nikahin sekarang juga kan" Celetuknya sambil menoleh ke arah Dirga, karena dia berpikir tiba-tiba berkumpul seperti ini apa karena akan menikahkan nya dengan Xabiru atau bagaimana, sedangkan Xabiru yang mendengar itu hanya tersenyum.

"Hah menikah, engga dong sayang" Balas Ameena.

"Ko bisa kamu mikir kaya gitu, heran Mommy" Celetuk Amara dengan ketus.

"Haha kocak lu Van, pikirannya jauh banget, mangkanya duduk dulu" Ucap Karel dengan tertawa kencang. "Ekhm maaf, Halo Om, Tan" sapa Aryan pada Amara, Ameena, Radit dan Dirga.

"Hi Karel bagaimana kabar Rafi" Tanya Dirga.

"Sehat Om, sibuk golf sekarang dia Om"

"Oh, begitu sampaikan salam Om buat dia" Ujar Dirga.

"Siap Om" Balas Karel sambil memberi hormat.

"Eh tadi mama udah pesenin makanan buat kalian, tunggu aja, yang kita juga belum datang ko" Ucap Ameena.

"Iyah gapapa ko Ma" Balas Lavanya dengan sopan.

"Mending kita mulai sekarang" Ujar Radit.

"Okey, sebentar aku keluarin laptop dulu Om" Ujar Karel.

"Jadi sebenarnya ini ada?" Tanya Lavanya.

"Siapa yang mau berbicara lebih dulu?" Tanya Radit.

"Lebih baik Xabiru saja yang menjelaskan" Ujar Dirga.

"Ini gapapa aku yang ngomong" Ucap Xabiru sambil melihat ke semua orang dan di angguki oleh semuanya "Okey sebelum mungkin ini adalah berita yang mengejutkan buat kamu Vanya" Ucap Xabiru sambil melihat ke arah Lavanya.

"Jelasin" Ucap Lavanya dengan singkat.

"Tepatnya, berawal dari aku cari tau masalah kesalahpahaman kita dulu, Sampe masalah teror yang kamu terima, sama orang yang hampir buat kamu celaka kemarin aku nemuin bukti lagi yang ga terduga, ternyata perceraian mommy kamu sama Daddy kamu pun juga udah di rencanakan, dan itu semua dalangnya orang yang sama" Jelas Xabiru.

"Maksud kamu?" Tanya Lavanya.

"Jadi sebenarnya Om Dirga ga bener-bener berselingkuh, dia melakukan itu karena dapat ancaman dari Tante Sabrina yang udah culik kakak kamu" Jelas Xabiru.

"Kakak? Mom maksudnya apa ini, aku punya kakak" Tanyanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Iyah, anak mommy yang pertama beda dua tahun sama kamu dia laki-laki" Ujar Amara dengan sendu.

"Jelasin" Ucap Lavanya pada Dirga.

"Waktu itu Daddy ga punya pilihan, hampir 7 tahun Daddy cari kakak kamu, Daddy ga tega sama Mommy kamu yang setiap hari bersedih, Sampe akhirnya Daddy tau siapa dalang penculikan itu, ternyata adik angkat Daddy dia suami Sabrina, ayah kandung Siska, mereka bersekongkol untuk mendapatkan warisan eyang kamu yang jatuh atas nama Kakak kamu, mereka berfikir dengan menculik Kakak kamu warisan itu tidak akan jatuh ke tangan Daddy nyatanya salah warisan itu masih turun ke Daddy. Dan itu memicu mereka untuk menekan Daddy untuk menceraikan mommy dengan ancaman nyawa kakak kamu" Ucap Dirga.

"Berarti sekarang kakak aku masih ada di tangan Lampir itu" Tanya Lavanya.

"Daddy udah berusaha cari tau tapi belum juga ada titik terang, alasan Daddy nikahin Sabrina cuma buat nyari tau keberadaan Kakak kamu, gaada alasan lain bahkan Sampe sekarang Daddy ga pernah perduli sama dia, semuanya cuma sandiwara mereka terus menekan Daddy dengan nyawa kakak kamu" Terang Dirga sedangkan Amara yang mendengar itu seketika merasa sedih sekaligus senang.

"Maaf menyela, sebenarnya aku udah cari tau keberadaan Kakaknya Lavanya" Ucap Karel sambil mengotak-atik laptopnya.

"Dimana, kasih tau Tante Karel" Ucap Amara sambil meneteskan air matanya.

"Sebentar Tante, menurut informasi yang aku dapet, ternyata selama  ini Tante Sabrina bohong, anak kalian gaada sama dia, tepat di mana anak kalian di culik saat itu juga dia membuangnya begitu saja, dan dari situ aku kehilangan informasi Tante" Jelas Karel.

"Biadab, aku sudah berusaha sekeras mungkin menuruti kemauan mereka, tetap saja tidak ada hasilnya, selama ini aku hanya di peralatan saja, aku muak, sungguh aku lelah Radit, aku sudah banyak mengorbankan segala hal, Bahkan anak, istriku ikut terlantar" Ucap Dirga sambil menitikkan air mata, bukan hanya Dirga melainkan Amara juga.

Lavanya yang Melihat kedua orang tuanya seperti itu merasa ikut terluka. Sebab tanpa dia tau selama ini kedua orang tuanya sama-sama menyimpan luka, apalagi ayahnya yang menanggung semuanya sendirian, dia merasa bersalah pada sang ayah, karena sudah membencinya.

"Daddy maafin Lavanya" Ucap Lavanya yang beranjak dari tempat duduknya dan langsung memeluk erat sang ayah.

"Iyah nak gapapa, kamu gatau apa-apa, maafin Daddy ya, yang selalu keras sama kamu, Daddy terpaksa" Ujar Dirga. Semua orang yang melihat itu merasa kasian, bagaimana tidak, keluarga yang awalnya harmonis di paksa untuk berpisah.

"Sabar Mara, aku paham perasaan kamu" Ucap Ameena sambil menenangkan Amara, Amara hanya diam dalam pelukan Ameena, namun tak lama kemudian dia melepaskan pelukannya pada Ameena lalu tatapannya mengarah pada Karel.

"Karel Tante bisa minta tolong ke kamu ga?" Ucap Amara sambil mengusap air matanya.

"Cari tau tentang Alvin" Celetuknya, ucapan Amara seketika membuat Lavanya terkejut dia tak mungkin salah dengar kan.

"Alvin, Bang Alvin temennya Lavanya itu yang kemarin ada di acara syukuran Tante itu?" Ucap Karel.

"Iya, Tante yakin dia anak Tante" Ucap Amara yang sudah kembali menangis, sedangkan Lavanya hanya diam mencerna semuanya bagaimana Alvin kakak kandungnya pikir Lavanya.

"Mom serius?" Tanya Lavanya.

"Insting mommy ga pernah salah, apalagi dia punya kalung dan sapu tangan yang mommy buat khusus waktu dia masih kecil" Jelas Amara.

"Aku setuju, ketika aku melihat dia tatapan matanya, bahkan cara bicaranya mirip sekali dengan Dirga sewaktu muda" Ujar Radit.

"Ayo kita lakuin Tes DNA, aku diam-diam udah ngambil sampel rambut dia" Ucap Amara dan semua orang yang disana terkejut mendengarnya. Nyatanya Amara sudah sejauh itu mencari tau tentang Alvin.

"Ko mommy bisa dapet sampel rambut Bang Alvin" Celetuk Lavanya.

"Ceritanya panjang..." Belum sempat Amara bercerita  ada yang mengetuk pintu ruangan tersebut.

"Permisi makanannya sudah siap" Ucapnya seseorang di balik pintu.

"Ya masuk" Ucap Xabiru, ketika pintu di buka munculah sosok yang tadi mereka perbincangkan, siapa lagi kalau bukan Alvin.

"Bang Alvin" Ucap Lavanya dengan lirih.

"Eh Hi dek" Balasnya dengan canggung karena saat ini semua orang menatapnya tak terkecuali termasuk Dirga, yang sedari tadi memandang Alvin dengan lekat.

"Siapa Nak?" Tanya Dirga pada Lavanya.

"Temen Lavanya Dad, Alvin namanya, Bang ini Daddy nya Vanya" Ucap Lavanya sambil mengenalkan keduanya.

"Benar kata Radit, dia sangat mirip denganku"  Ucap Dirga dalam hatinya.

1
Saryanti Yahya
ceritanya asyik, lanjut thor
Raliza17
semangat terus kak nulis cerita nya
tetehmanis00: terimakasih 🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!