Kesalahan satu malam yang mengubah hidup Hanum, dimana di malam itu seseorang datang dan merenggut kehormatan yang selama ini Hanum jaga. Steven Nicholas Dirgantara adalah lelaki yang telah memperkosa Hanum, Steven adalah aktor terkenal juga seorang pengusaha, keluarganya juga adalah keluarga paling kaya di kota ini. Hingga hari dimana Hanum mengandung anak dari Steven dan Hanum harus melahirkan anak itu karena bagi keluarganya dia adalah pewaris selanjutnya dari keluarga Dirgantara. Akan tetapi kejadian tidak terduga terjadi dimana Hanum mengalami keguguran hingga membuat keluarga Steven merasa kecewa dengan Hanum karena tidak bisa menjaga anak itu dengan baik.
Saat itu juga Hanum memutuskan untuk pergi dari kehidupan Steven di saat benih cinta mulai tubuh.
Bagaimana kelanjutan cerita nya, apakah Steven akan mencari Hanum atau membiarkan cinta itu pudar seiring berjalannya waktu simak terus kelanjutan ceritanya dalam novel Kesalahan Satu Malam..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ikromatul Fasila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Steven berusaha memikirkan cara bagaimana dia akan menjelaskan tentang suara dari rekaman tersebut.
"Stev, kenapa kamu terlihat gugup seperti itu? Lagian kamu juga hanya perlu menjelaskan semua nya jadi cepat katakan jangan membuat kita menunggu lama," kata Robert berusaha memprovokasi Steven yang saat ini terlihat gugup.
"Ini pasti ulah kamu, Robert kali ini aku benar-benar tidak akan melepaskan kamu." ucap Steven di dalam hatinya menatap benci ke arah Robert.
"Stev, cepat katakan yang sejujurnya kepada kami semua. Jangan coba-coba untuk berbohong jika tidak maka kau akan mendapatkan hukuman yang lebih berat! Katakan pada Daddy apakah benar wanita itu hamil anak kamu, Steven?" tanya Daddy Steven terlihat sangat marah kepada Steven.
Akhirnya Steven pun tidak bisa lagi menghindari masalah ini, Steven mulai menceritakan tentang kejadian yang sebenarnya dan mengakui bahwa Hanum saat ini tengah hamil anaknya.
"Iya Dad, dia hamil anak Steven," jawab Steven sambil menundukkan kepalanya.
Mendengar jawaban Steven, semua orang pun benar-benar merasa sangat terkejut.
"Stev, kenapa kamu bisa melakukan hal memalukan seperti ini," ucap Mommy Steven menangis kecewa dengan perbuatan sang anak.
"Mom, Steven melakukan itu semua juga karena efek obat perangsang yang di berikan oleh orang jahat itu. Itu bukan karena keinginan Steven, tapi semua ini karena ulah orang jahat itu yang menginginkan kehancuran Steven," kata Steven berusaha menjelaskan kepada Mommy dan juga keluarga nya bahwa semua itu terjadi karena efek obat yang Steven minum.
"Steven juga bersumpah bahwa Steven akan menemukan siapa dalang di balik semua permasalahan ini dan Steven tidak akan segan-segan memberikan hukuman yang berat padanya," kata Steven sambil melihat kearah Robert yang saat ini berdiri di samping nya.
Steven memang belum menemukan bukti bahwa Paman nya lah yang telah menjebak dirinya. Robert benar-benar membersihkan semua jejak kejahatan nya dengan baik bahkan Steven pun masih belum bisa menemukan jejak kejahatan Robert.
"Sudah! Sekarang tidak penting siapa yang telah menjebak kamu Stev, sekarang yang lebih penting adalah bagaimana keputusan selanjutnya yang akan kamu ambil pada wanita itu?" tanya Kakek Steven menghampiri Steven.
"Kek, aku tidak mencintai wanita itu bahkan aku juga tidak mengenalnya. Semua terjadi karena kesalahan jadi aku tidak ingin menikahinya, aku akan bertanggung jawab pada anak nya tapi aku tidak akan menikahi nya," jawab Steven berterus terang bahwa dia tidak ingin menikahi Hanum.
Mendengar jawaban Steven, Daddy Steven yang berada di dekatnya langsung menghampiri Steven untuk memukulnya.
"Kau benar-benar lelaki pengecut, Steven!" bentak Daddy Steven lalu memukul wajah Steven cukup keras.
"Dad! Tenangkan diri kamu," Mommy Steven tampak melindungi Steven dari amukan Daddy nya.
"Kau tidak ingin menikahi wanita itu setelah apa yang kau perbuat padanya. Stev, jangan karena berasal dari keluarga berada, kau ingin bertindak sesuka hati kamu! Daddy, tidak mau tau kau harus bertanggung jawab dan menikahi wanita itu karena bagaimana pun juga wanita itu saat ini tengah hamil anak kamu," ucap Daddy memberikan keputusan untuk menikahi Hanum.
"Tapi Dad! Steven tidak mencintai wanita itu, bagaimana bisa Steven hidup dengan wanita yang tidak Steven cintai?" Steven tampak menolak keputusan Daddy nya.
"Daddy tidak peduli kau mencintai nya atau tidak tapi kau harus menikahi wanita itu dan Daddy akan mempersiapkan semuanya," kata Daddy Steven lalu berjalan meninggalkan ruang keluarga tersebut.
Kakek Steven yang berada di tempat itu benar-benar sangat takjub dengan keputusan anaknya. Selama ini Daddy Steven selalu bersikap adil dan tepat dalam mengambil keputusan meskipun itu adalah anaknya sendiri.
Steven pun menghampiri Kakek nya yang saat itu berada di depannya, Steven memohon agar Kakek nya mau menolong dirinya membujuk Daddy nya agar dia tidak harus menikahi Hanum.
"Kek, bagaimana ini? Steven tidak ingin menikahi wanita itu, Steven tidak mencintai nya, Kek. Kek, Steven mohon, tolong Steven untuk membujuk Daddy agar membatalkan pernikahan ini," kata Steven memohon kepada Kakek nya agar membantu dirinya.
"Stev, Kakek tidak bisa berbuat apa-apa lagian keputusan Daddy kamu itu sudah benar. bagaimana pun juga kau harus bertanggung jawab pada wanita itu meskipun kau tidak mencintai nya apalagi saat ini wanita itu sedang mengandung anak mu," jawab sang Kakek sambil mengelus kepada cucu nya yang terlihat putus asa tersebut.
"Pah, bagaimana selanjutnya tentang pemegang saham perusahaan Dirgantara? Apakah Steven masih pantas mendapatkan tempat sebagai pemegang utama saham Dirgantara? Papa tau sendiri kan bagaimana sikap buruk Steven yang bahkan sampai membuat anak orang hamil," ucap Robert berusaha untuk menghasut Papa nya agar memberikan saham milik Steven padanya.
"Paman, kenapa kau sangat terburu-buru untuk mengambil saham milik ku? Atau semua ini adalah rencana mu agar kau bisa memiliki saham ku," kata Steven menatap tajam ke arah Robert.
"Steven! Jangan melempar kesalahan mu pada Paman, sudah jelas-jelas semua ini karena salah mu dan kau masih ingin menuduh ku yang berada di belakang semua ini,"
"Sudah hentikan! Berhenti berdebat. Robert, kau tidak dengar bahwa adik mu sendiri sudah memutuskan pernikahan untuk Steven dengan begitu Steven sudah mau bertanggung jawab atas kesalahan nya dan masalah ini sama sekali tidak ada hubungan nya dengan masalah pemegang saham karena bagaimana pun juga Steven juga korban dari masalah yang terjadi saat ini jadi sebelum kita menemukan orang yang telah membius Steven maka pemegang saham tertinggi tetap Steven," kata sang Kakek menjelaskan semuanya kepada Robert dan tentu saja keputusan Papa nya benar-benar membuat Robert kecewa.
Robert berfikir setelah memberitahukan tentang perbuatan buruk Steven yang telah membuat hamil seorang wanita bisa membuat Papa nya membenci Steven dan mengambil saham yang di berikan kepada Steven tapi ternyata usahanya masih sia-sia.
"Sial! Ternyata Papa masih membela Steven, lihat saja nanti aku akan membuat Steven membayar semua kejadian pada hari ini," ucap Robert di dalam hatinya dengan perasaan kesal.
Sedangkan di tempat lain saat ini Hanum sedang termenung menatap keluar jendela kamarnya. Hanum benar-benar merasa sangat bingung dengan keadaan nya saat ini.
"Bagaimana ini? Apa yang harus aku katakan kepada Ibu tentang kehamilan ku? Aku masih belum siap memberitahukan kepada Ibu bahwa saat ini aku sedang hamil. Keadaan Ibu juga masih belum stabil, bagaimana jika nanti keadaan Ibu semakin buruk saat mengetahui aku hamil? Tidak, aku tidak ingin Ibu kenapa-kenapa," ucap Hanum dengan wajah bingungnya.
"Hanum, ada seseorang yang ingin bertemu dengan kamu." ucap Ayu memanggil Hanum.
