Sheina harus menelan pil pahit karena laki-laki yang dibencinya dari SMA tiba-tiba menuduhnya sebagai wanita malam, dan membuatnya kehilangan mahkota yang selalu dijaganya. Tak cukup sampai di situ, Sheina juga harus menghadapi kenyataan bahwa ia telah hamil tanpa suami.
Akankah laki-laki itu bisa meluluhkan hati Sheina yang sudah terlanjur membatu, demi anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TGM Bab 14
"Om siapa?" tanya Gabriel dengan polosnya.
Bara ingin sekali memeluk putranya, tapi dia tahu, itu akan membuat Gabriel tidak nyaman dan malah akan ketakutan.
"Mama ada?" tanya Bara.
"Mommy? Mommy lagi masak, Om siapa sih?"
"Om ini ...."
"Siapa, Biel?" teriak Sheina yang kini ikut keluar setelah mematikan kompor.
Sheina terkejut melihat Bara yang berjongkok di hadapan Gabriel. Bara pun menatap Sheina yang masih mengenakan apron untuk menutupi pakaian kerjanya.
"Ini daddy, Gabriel. Daddy kangen banget sama Gabriel," kata Bara yang membuat Gabriel menatap mommynya.
Sheina masih sangat terkejut dengan kedatangan Bara, apalagi Bara mengatakan pada Gabriel bahwa ia ayahnya. Ayah macam apa?
"Mommy, dia benelan daddy bukan?" tanya Gabriel sambil menarik tangan Sheina.
"Shein, Gabriel."
"Udah tau kan. Ya udah, mau apa lagi?"
"Jadi, benelan ini Daddy, Mom?" tanya Gabriel yang wajahnya sudah memerah menahan tangis.
Sheina mengangguk, lalu Gabriel memeluk Bara.
"Daddy ke mana aja? Kenapa Daddy balu pulang? Biel kangen Daddy." Tangis Gabriel mulai pecah.
"Masuk aja deh, nggak enak kalau dilihatin tetangga." Sheina meninggalkan Gabriel dan Bara yang berpelukan.
"Maaf ya Gabriel. Daddy lama banget ya kerjanya?" Bara menggendong Gabriel dan membawanya masuk.
"Daddy jangan pelgi-pelgi lagi ya. Biel pengen punya Daddy kayak temen-temen Biel."
"Nggak akan, Sayang. Daddy akan di sini, jagain Gabriel sama Mommy," jawab Bara yang kini melirik Sheina.
"Janji ya, Daddy jangan tinggalin Biel sama Mommy lagi."
"Iya Sayang, anak Daddy ganteng banget persis Daddy. Oh iya, Daddy punya banyak mainan di mobil, kita ambil ya."
"Hole!" Gabriel bersorak bahagia dan Bara ikut bahagia melihat tawanya Gabriel. Hatinya terasa hangat saat mendengar suara Gabriel yang tertawa.
Bara membuka pintu mobilnya sambil menggendong Gabriel. Beberapa tetangga melihat adegan ayah dan anak yang sangat mirip itu. Bara mengeluarkan semua mainan yang dibelinya untuk Gabriel. Ia tidak tahu mana yang disukai Gabriel, makanya Bara membelikan semua jenis mainan anak laki-laki.
Bara kesulitan saat membawa mainan Gabriel sambil menggendong putranya itu.
"Mommy, Biel dikasih banyak mainan sama Daddy," kata Gabriel memamerkan mainannya pada Sheina.
Sheina menatap kesal ke arah Bara yang dengan seenaknya membawa banyak mainan untuk Gabriel. Sheina selalu mendidik Gabriel untuk tidak boros, tapi Bara malah melakukan hal yang sebaliknya.
"Gabriel, masuk ke kamar dulu. Mommy mau bicara sebentar sama Daddy!" titah Sheina yang tidak langsung dituruti oleh Gabriel.
"Tapi, Mom. Biel pengen main sama Daddy," jawab Gabriel.
Sheina mulai melotot pada Gabriel, lalu Bara menyuruh Gabriel untuk menuruti mommynya.
"Masuk sebentar ya Gabriel, nanti daddy temani Gabriel main." Bara mencium pipi Gabriel, lalu mengusap pelan rambutnya sedikit coklat, seperti miliknya.
Gabriel mengangguk, lalu mengambil beberapa mainan dan membawanya ke kamar.
"Apa yang kamu lakukan?" tanya Sheina setelah yakin Gabriel tidak mendengarkan percakapan orang tuanya.
"Aku minta maaf Shein. Aku cuma berusaha ...."
"Kamu pikir dengan banyak mainan, kamu bisa menebus semua kesalahan kamu?"
"Shein, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu hamil?"
"Jadi ini salahku? Harusnya kamu yang mikir Bar. Harusnya kamu yang cari aku buat minta maaf, tanya keadaan aku. Kamu ngelakuin itu nggak?" maki Sheina.
"Iya, aku salah. Aku emang pengecut. Aku nggak mikir kalau kamu sampai hamil, aku nggak mikir sampai ke sana Shein. Maaf." Bara menundukkan kepalanya.
Sheina menarik napas berkali-kali untuk menahan amarahnya. Ia tidak mau kalau Gabriel mendengar dirinya dan Bara bertengkar.
"Pergi Bar! Aku sama Gabriel nggak butuh kamu."
"Tapi Gabriel juga anak aku, Shein. Aku juga pengen ngasih kebahagiaan dan kasih sayang aku buat Gabriel. Jangan halangi aku, Shein. Kali ini walaupun kamu teriak, walaupun kamu pukul aku, aku nggak akan ninggalin kalian lagi."
🥀🥀🥀
Dahlah, udah 5 bab. Besok lagi ya. Biarkan yang protes, asal tetap like dan koment ya 😅😅 Ritualnya WAJIB 😘😘 Yuk, kira kira yang cocok jadi Sheina siapa? Aku aja gimana??