Luke karyawan biasa berusia 21 tahun yang telah bekerja selama 2 tahun mendapatkan hidup yang normal dan bahagia serta sangat jarang orang lain dapatkan namun, suatu hari saat Luke sedang beristirahat di atap kantor nya entah petir dari mana datang menyambarnya.
Luke kemudian bereinkarnasi di dunia Fidla di sebuah desa perbatasan Burthog Kingdom. Luke tumbuh di keluarga bahagia dan akhirnya memiliki seorang adik perempuan, Luke merasa sangat bahagia sebelum akhirnya perang merajalela dan menghancurkan desa nya.
Kedua orang tuanya terbunuh Luke juga terpisah dengan sang adik yang baru berusia 3 tahun.
Bagaimana Luke akan menemukan adik nya dan mengembalikan kehidupan normal dan bahagia nya? silahkan ikuti kisah petualangan Luke.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alfa-RZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 01, Keluarga bahagia
Chapter 01
Di sebuah desa yang sangat damai terlihat seorang anak berusia dua tahun yang sedang membaca buku di depan sebuah rumah kecil, tentu itu bukanlah pemandangan normal karena normal nya anak dua tahun harusnya baru belajar berlari.
Pemuda tersebut bernama Luke dengan rambut pirang dengan mata tajam serta bola matanya yang berwarna ungu seakan menunjukkan bahwa dia adalah seorang jenius.
"Hmm.. keputusan tepat meminta ayah untuk meminjam beberapa buku milik kepala desa, aku mulai memahami tentang dunia ini setelah membaca beberapa buku." Gumam Luke membalik halaman.
Luke awalnya adalah karyawan biasa yang kemudian bereinkarnasi kedunia lain, sudah dua tahun sejak Luke bereinkarnasi dan mulai mempelajari berbagai hal mengenai dunia ini termasuk tempat di mana ia berada saat ini.
Ini adalah benua Aghtar dan sekarang Luke tinggal di desa bernama Vilser Village di bawah naungan Burthog Kingdom, ini adalah desa yang sangat subur dan damai dengan penghasilan utama penduduk nya adalah gandum jadi penduduk di pastikan tidak akan kelaparan selama hidup di desa ini.
"Ini adalah hidup normal tenang dan damai yang aku impikan." Ucap Luke menutup bukunya.
Buk!
Seekor burung jatuh dengan keadaan terluka tepat di hadapan Luke. Luke kemudian menghampiri nya dan memperhatikan luka nya.
"Apakah dia di serang oleh burung lain?" Bertanya Luke sembari melihat kearah langit dan tidak menemukan burung apapun. "Terserahlah. Heal" Luke tidak lagi perduli dan memilih untuk menyelamatkan burung tersebut terlebih dahulu.
Meskipun masih berusia dua tahun tapi Luke telah berhasil mempelajari sihir penyembuhan tingkat dasar yaitu Heal, ia pernah melihat nya saat seorang pendeta yang kebetulan lewat di desa nya menggunakan skill tersebut.
"Skill ini memang sangat berguna." Ucap Luke membiarkan burung tersebut terbang lagi.
Setelah bereinkarnasi Luke mendapatkan kemampuan khusus yaitu Delvcop, trait ini membuatnya dapat melihat kombinasi dan unsur yang ada dalam suatu skill yang di gunakan orang lain, mengenai cara meniru dan mengulangi nya tentu itu tergantung dari bakat Luke sendiri.
Dari kejauhan datang seorang pria yang memiliki rambut pirang mirip dengan Luke namun wara matanya sangat berbeda yaitu ia memiliki mata biru. "Oh Luke kau sedang membaca buku kah?" Sapa orang tersebut.
"Haha... Ya.. dan tidak terasa hari sudah sore." Jawab Luke tertawa canggung melihat kepulangan ayah nya dari ladang yang artinya hari sudah sore menjelang malam.
"Hari sudah petang jangan berkeluyuran di luar lagi." Ucap Vegas yang adalah ayah Luke sembari mengajak Luke untuk segera masuk kerumah.
"Aku juga tadi sudah mau masuk kerumah." Gumam Luke kecil. 'kenapa juga aku harus di perlakukan seperti ini usia asli ku itu dua puluh satu tahun loh di tambah dua tahun di dunia ini sekarang aku dua puluh tiga tahun!.' Luke terus menggerutu dalam hati.
"Oh Vegas kau sudah pulang." Sapa perempuan cantik berambut ungu dengan mata yang menyerupai mata Luke ataukah memang Luke yang meniru matanya Lucy yang merupakan ibu Luke.
"Ya dan aku melihat Luke seperti biasa membaca buku di depan rumah, sungguh aku bingung anak ini sebenarnya jenius atau mendapatkan berkah dari dewa, normal nya anak anak akan belajar membaca saat berusia tujuh tahun." Balas Vegas.
"Kau bau segeralah mandi." Ucap Luke mengusir Vegas sembari menutup hidung nya.
[TL note: sebenarnya di era saat ini hampir semua orang tidak perduli terhadap bau badan mereka, biasanya mandi hanya lah di lakukan oleh kalangan bangsawan atau beberapa orang kaya yang memiliki saluran air yang baik karena sistem irigasi masih sangat lah buruk di dunia ini, ayah dan ibu Luke memulai kebiasaan mandi karena Luke sejak bayi terus menangis jika ibu dan ayah nya memiliki bau badan yang sangat bau.]
"-_- masih kecil tapi mulut nya lumayan tajam." Gumam Vegas tidak dapat membantah fakta yang di ucapkan oleh Luke.
'aku itu umur dua puluh satu tahun loh.' gerutu Luke berjalan menuju kamar nya.
Tiga tahun berlalu dan kini Luke sudah berusia lima tahun. Keseharian Luke hanyalah membaca buku milik kepala desa yang Luke mulai bosan karena telah membaca semua buku yang ada di desa tersebut juga telah paham betul akan benua Aghtar ini.
Meskipun ada benua lain untuk ras selain manusia seperti benua iblis dan benua beast tapi sangat jarang buku yang membahas mengenai benua tersebut jadi Luke tidak terlalu memahami nya.
Selain membaca Luke juga mulai memiliki berbagai skill dasar yang sering di gunakan oleh para Hunter yang kebetulan lewat di desa atau hanya sekedar melakukan misi di desa nya. Tapi untuk skill menengah atau tingkat tinggi masih sulit bagi Luke untuk memahami nya karena belum terbiasa dengan trait Delvcop milik nya.
"Ya.. aku juga akan segera terbiasa dengan trait Delvcop ini kemudian bisa menyalin skill apa saja yang aku lihat, semua itu juga butuh pengalaman." Luke tidak menyerah namun juga tidak perlu memaksakan diri karena tujuan nya adalah untuk menikmati hidup. "Status Open."
Muncul sebuah jendela transparan dengan beberapa kata di dalam nya.
[Status
Luke, Lvl 1 (108/200)
Ras : Human
Mana Point : 488/1.000
Job : Villagers
Class : Delvcop
Fame : 60
Skill Point : 12
Str :4
Att : 3
Agi : 3
Int : 8
Def : 2. ]
"Awalnya aku merasa lemah tapi setelah mengetahui bahwa anak berumur lima tahun seharusnya masih level nol ternyata aku lah yang lumayan kuat, aku tidak menyangka bahwa memburuh burung untuk mencoba skill skill ku akan memberikan ku exp." Gumam Luke.
Level 1 itu cukup tinggi di benua Aghtar untuk anak seumuran Luke karena prajurit saja umunya hanya berlevel lima, memang sistem leveling di sini hampir seperti di game namun mendapatkan exp sangatlah sulit terlebih lagi naik satu level saja sudah meningkatkan banyak kekuatan manusia.
Untuk Fame sendiri Luke kumpulkan dari penduduk desa maupun para Hunter yang sering datang, dengan berinteraksi atau meningkatkan kepercayaan maka Fame akan bertambah, setiap lima Fame akan menambah satu skill point, ini lumayan efisien karena naik level juga hanya memberikan lima skill point setiap kali naik level saat seseorang kesulitan untuk meningkatkan satu level saja.
Untuk pendapatan skill point dari Fame Luke sudah menyelidiki nya dan hanya dia lah yang bisa menggunakannya. Ada juga cara lain untuk lebih cepat mendapatkan skill point yaitu dengan latihan fisik atau apapun yang bisa meningkatkan setiap status namun ini akan langsung terkonfrensi tanpa berubah menjadi skill point dulu.
Dua tahun kembali berlalu akhir nya Luke berusia tujuh tahun, Luke juga baru saja mendapatkan adik perempuan baru yang di beri nama Violet, memiliki mata yang sama dengan Luke namun rambut nya mengikuti warna rambut Lucy ibu nya.
Luke merasa sangat bahagia karena keseharian nya hanya belajar dan kadang mulai membantu Vegas di ladang sejak berusia lima tahun tentu ini adalah kehidupan impian tenang yang di dambakan hampir setiap orang kota.
Namun fakta mengatakan bahwa jika jalan anda terlalu mudah berarti anda berada di jalan yang salah. Perang antara Burthog Kingdom tempat Luke berada saat ini dan Werqu Kingdom mulai pecah, seluruh penduduk desa khawatir perang akan melibatkan mereka terlebih mereka tinggal di wilayah perbatasan, selain itu Velser Village adalah desa yang sangat subur tentu ini menjadi incaran saat perang nanti sebagai tanah rampasan perang.
Beberapa warga yang dulu berasal dari kota dan memilih untuk bertani di Velser Village akhir nya memilih untuk kembali kekota bersama beberapa penduduk asli lainya karena kekhawatiran terlibat dalam perang.
Sementara itu keluarga Luke dan beberapa penduduk yang tersisa memilih untuk tetap tinggal di desa karena tidak memiliki kerabat sama sekali di kota juga mereka sangat mempercayai Burthog Kingdom akan segera menyelesaikan perang ini.
Luke sendiri sangat menyesal karena selama ini berpikir ia dapat hidup dengan tenang di dunia lain makanya dia tidak pernah melatih fisik nya sama sekali. Kegiatannya hanya latihan sihir dasar dan sering membantu Vegas di ladang.
Mulai dari perang pecah, penduduk desa yang mulai kabur serta jalur perdagangan gandum menjadi sulit membuat kehidupan di Velser Village menjadi tidak teratur, mereka kesulitan mendapatkan bahan dari luar desa termasuk bahan makanan pakaian, pupuk dan kebutuhan pokok lainya sehingga mereka mulai terbiasa memakan roti hasil gandum mereka.
Tiga tahun berlanjut dan perang tidak kunjung reda, penduduk desa yang tadi nya mempercayai Burthog Kingdom kini mulai terpisah pisah dan meninggalkan desa, saat ini yang tinggal di desa tidak lebih dari lima puluh orang saja.
Saat ini usia Luke sudah masuk sepuluh tahun dan saat Luke sedang menjaga adik nya yang berusia tiga tahun di rumah bersama ibunya, Vegas yang seharusnya masih di ladang hari ini pulang begitu cepat dengan raut wajah yang sangat pucat.
[TL Note : mengingatkan saja! Sejak Violet lahir, Luke sudah tidak pernah membantu ayahnya di ladang lagi karena ia di tugaskan untuk menjaga sang adik atau sebenarnya ini lebih seperti Vegas meminta Lucy ibu Luke untuk menjaga mereka tetap di rumah saat perang bisa saja sampai di desa.]
"Ayo kita kabur ke kota." Tanpa salam apapun atau sapaan apapun Vegas langsung memegang pundak Lucy dan mengajak nya untuk segera pindah ke kota.
Tentu semua kaget termasuk Luke karena biasanya Vegas lah yang selalu tidak setuju kalau ingin kabur ke kota karena Vegas sendiri tidak percaya diri untuk mampu menghidupi keluarga nya di kota.
"Ada apa Vegas?" Lucy tentu bingung dengan tingkah aneh suami nya.
"Tidak ada waktu lagi segera ambil beberapa barang yang betul betul di perlukan juga bawa semua simpanan kita, kita akan segera ke kota." Vegas langsung menyimpun sendiri apa saja yang perlu mereka bawa.
"Sebenarnya ada apa Vegas?" Lucy yang mulai paham namun takut akan fakta tersebut memilih untuk terus bertanya.
"Ikuti saja perkataanku!" Vegas sedikit membentak sebelum ia melirik ke arah Luke kemudian tersenyum. "Luke.. dari dulu kamu ingin ke kota kan.. hari ini kamu akan ke kota." Tersenyum Vegas berusaha menyembunyikan ekspresi ketakutan nya.
Bruk! Bruk! Bruk!
Dari kejauhan terdengar suara rombong berkuda yang jelas membuat mereka semua paham akan situasi nya bahwa sekelompok pasukan telah memasuki desa mereka.
Saat perang seperti ini hanya dua kemungkinan sebuah pasukan masuk ke desa, pertama ingin merekrut prajurit dan yang kedua ingin membantai desa tersebut, namun kemungkinan pertama sangatlah mustahil karena mereka adalah pasukan dari kerajaan musuh yaitu Werqu Kingdom.