NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 27

"Kasih makin hari makin cantik. Andai aja aku gak tergoda dengan Mia," ucap Dito dalam hati.

"Woii Dito,.....!" Teman Dito yang bernama Heru menegur Dito. "Istri orang jangan di lihatin terus."

"Kasih makin hari makin cantik. Nyesal aku udah milih Mia," ucap Dito.

"Itukan salah kamu sendiri. Hanya karena Mia anak kepala desa, kau rela membuang berlian seperti Kasih."

"Ah, udahlah. Aku mau pulang!" Ujar Dito yang langsung menacap gas motornya.

Dito pulang ke rumah Mia, mau tak mau ia menyusul istrinya. Sebenarnya malas, tapi mau bagaimana lagi. Dito adalah suami Mia.

Sementara itu, dua orang suruhan pak Rahman mulai menyebarkan fitnah mengenai bu Erni.

Para warga yang semula tidak percaya mendadak percaya saat melihat bukti yang terpampang nyata.

"Gak nyangka banget sama bu Erni. Kok bisa melakukan hal seperti ini," ucap salah seorang warga.

"Nah iya. Kelakuan bu Erni ini bisa mencemarkan nama baik desa kita," ujar anak buah pak Rahman.

"Desa kita akan kotor dan kita akan di kutuk oleh leluhur kita. Seharusnya para warga ambil tindakan," timpal anak buah pak Rahman yang lain.

"Bener tuh, aku gak nyangka sama bu Erni. Kebaikannya ternyata hanya untuk menutupi kebusukannya." Kata warga yang lain.

"Mungkin ini salah satu alasan bu Erni membangun rumah besar dan pagar tinggi. Jangan-jangan dia menampung banyak lelaki di sana."

"Benar-benar keterlaluan, berani-beraninya dia berbuat zina. Kasihan almarhum suaminya."

Para warga yang sudah terhasut mulai sibuk mengutuk ngatai bu Erni. Bahkan mereka tidak mempertanyakan dari mana kedua orang pria itu bisa mendapatkan bukti.

"Ayo lapor pak Rahman. Beliau tetangga bu Erni, seharusnya pak Rahman bisa menasehati bu Erni." Ajak anak buah pak Rahman yang biasa di panggil Wowo.

Tidak perlu waktu berhari-hari untuk menyebar fitnah ini, para warga yang terhasut beramai-ramai mendatangi rumah bu Erni.

Bu Erni dan Nada yang saat itu baru saja pulang merasa terkejut karena banyak warga yang berdemo ke rumahnya.

"Maaf sebelumnya, kenapa bapak-bapak dan ibu-ibu datang ke rumah ku?" Tanya bu Erni penasaran.

"Hai Erni,....!!" Seru pak Rahman dengan wajah angkuh serta kesombongannya. "Aku menerima laporan jika kau sudah berbuat zina."

Bu Erni dan Nada terkejut.

"Berbuat Zina bagaimana maksudnya?" Tanya bu Erni yang tak tahu menahu.

"Halah, jangan sok polos kau!" Ujar Wowo mengompori.

"Bu Erni sudah berani membawa masuk laki-laki ke dalam rumah setiap malam. Apa itu bukan Zina namanya?" Teriak seorang warga.

"Aku tidak pernah memasukan siapa pun kedalam rumah ku apa lagi laki-laki." Sanggah bu Erni membela diri.

"Warga punya buktinya wahai Erni,....!" Bentak pak Rahman. "Kau ini janda gatal, apa jangan-jangan kau sudah menjual kedua anak perempuan mu pada pria hidung belang?" Tuduhnya.

"Aku tidak pernah menjual kedua anak ku. Ini fitnah!"

"Udahlah bu Erni, ngaku aja!" Teriak Si tompel, teman Wowo.

"Bu, bagaimana?" Nada meremas tangan ibunya, gadis ini ketakutan. Tapi, tadi Nada sempat menghubungi Kasih.

Kasih yang membaca pesan dari adiknya langsung syok. Buru-buru ia pergi ke ruang kerja suaminya.

"Sayang, kamu kenapa?" Tanya Rangga heran.

"Ibu mas, warga berdemo di rumah ibu." Ujar Kasih memberitahu.

"Berdemo Kenapa?"

"Aku juga tidak tahu. Ayo kita ke sana mas!"

Bergegas Kasih dan Rangga pergi ke rumah ibunya. Kasih benar-benar mengkhawatirkan keadaan bu Erni dan Nada.

"Usir saja janda ini,....!" Teriak si Tompel mengompori.

"Iya. Lebih baik usir saja sebelum kampung kita kena bala nya!" Timpal Wowo.

Warga yang begitu bodoh langsung meminta pada pak Rahman untuk mengusir bu Erni dan Nada.

"Ini fitnah,...ini semua fitnah!" Teriak bu Erni histeris.

"Sudahlah Erni, kau mau kami usir secara kasar atau kau pergi sendiri dari kampung ini?"

Pak Rahman memberi dua pilihan.

"Halah,...usir aja mereka pak. Dasar janda pembawa sial. Bisa-bisanya kau berbuat Zina di kampung ini." Ujar bu Wiwin yang ikut campur.

"Aku tidak pernah berbuat zina. Semuanya ini fitnah!"

"Ini semua pasti ulah pak Rahman dan bu Wiwin. Kalian pasti memfitnah ibu ku," ucap Nada.

"Heh bocah...! Tahu apa kau hah?, ibu mu ini tukang zina. Pantas di usir dari kampung ini," sahut bu Wiwin.

Sedangkan Mia hanya menonton dari teras rumahnya sambil tertawa.

"Mampus kau Kasih," ucapnya puas.

Dito juga hanya bisa menonton dari teras, ia tak bisa membantu bu Erni karena ia sendiri tadi melihat buktinya.

"Cepat pergi janda gatal!" Usir bu Wiwin.

"Aku tidak akan pergi dari rumah ku!" Tolak bu Erni.

Pak Rahman memberi kode pada Tompel dan Wowo untuk menyeret bu Erni.

"Aaah,...lama. Cepat pergi dari kampung ini...!" Ujar Wowo seraya menarik tangan bu Erni.

"Mertua ku tidak akan kemana-mana," ucap Rangga menghentikan Wowo.

Semua orang menoleh ke arah Rangga sedangkan Kasih langsung memeluk ibu dan adiknya.

"Rangga, ibu mertua mu ini sudah melakukan zina. Dia harus pergi dari kampung ini," ujar pak Rahman memberitahu.

"Apa kalian memiliki bukti?" Tanya Rangga.

Bergegas wowo menunjukkan bukti tersebut.

"Dari mana kau mendapatkan bukti ini?" Tanya Rangga menyelidiki.

"Aku dan teman ku sedang berjalan-jalan malam. Kami tidak sengaja melihat seorang laki-laki yang masuk mengendap-endap di rumah bu Erni. Kami memfotonya sebagai bukti." Jelas Wowo berbohong.

"Benarkah begitu?" Tanya Rangga tidak percaya.

"Tentu saja ini benar nak Rangga. Foto itu asli, bukan hasil rekayasa." Ujar Wiwin membela.

"Tidak, itu semua fitnah. Aku berani bersumpah!" Tegas bu Erni.

"Pasti ini semua fitnah. Kalian semua jangan percaya," ucap Kasih.

"Heh Kasih,...kenapa kau membela ibu mu yang sudah berzina. Oh, apa jangan-jangan kau juga ikutan bersama ibu mu?" Tuduh bu Wiwin.

"Tolong mulut ibu di jaga ya!" Seru Kasih. "Keluarga ku tidak pernah melakukan hal yang bertentangan dengan norma dan agama. Biar pun ada, itu mungkin bukan keluarga ku, tapi keluarga kalian!"

"Kau sama sekali tidak sopan Kasih. Mentang-mentang kau sekarang jadi bagian dari keluarga Raharja, sikap mu sombong sekali." Ujar pak Rahman.

"Foto ini memang asli," ucap Rangga tiba-tiba.

Mendengar ucapan Rangga, pak Rahman dan bu Wiwin saling toleh mengulum senyum. Mereka harap Rangga akan sama seperti warga termakan hasutan.

"Tentu saja itu benar-benar asli," ucap pak Rahman tegas.

"Tapi, aku bisa membuktikan apa ibu mertua ku ini bersalah atau tidak. Di sekitar rumah mertua ku ini sudah ku pasang cctv lengkap. Aku akan mengeceknya!" Ujar Rangga membuat pak Rahman dan bu Wiwin terkejut terlebih lagi kedua anak buahnya juga ketakutan.

"Pak Mun, pak Her,...tolong ikat tangan kedua orang itu!" Titah Rangga seraya menunjuk ke arah tompel dan Wowo.

1
pejuang rupiah😶‍🌫️
Lumayan
Dede Mila
lanjut
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
Dyah Oktina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂
Dyah Oktina
ya ampun...teriak kayak ada kebakaran aja.. lagian calon ponakan kayaknya merestui tantenya u segera nikah.. 😂😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!